Pembangunan bendungan di Indonesia haruslah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah menggunakan material lokal yang ada di sekitar lokasi pembangunan bendungan.
Pernyataan ini disampaikan Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Bastari saat membuka Workshop Sesi III dalam rangka Seminar Nasional Bendungan Besar, Sabtu (16/11/2024) di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM Yogyakarta.
“Banyak faktor yang mempengaruhi dalam pembangunan bendungan, di antaranya kondisi geologi, lingkungan, sosial, dan ketersediaan material yang ada di sekitar bendungan. Pada prinsipnya pada pembangunan bendungan perlu memaksimalkan material lokal yang ada sehingga bendungan menjadi efektif dan efisien,” ujar Bastari.
Dirinya juga menekankan bahwa sesuai dengan program pemerintah, maka aspek ketahanan pangan, air, dan energi menjadi prioritas utama dalam pembangunan bendungan.
“Pembangunan bendungan harus memberikan manfaat bagi irigasi (pertanian) dalam rangka menaikkan indeks tanam untuk irigasi yang sudah ada maupun pengembangan areal irigasi baru. Menjadi tantangan untuk kita semua bagaimana membangun bendungan ke depan yang efektif dan efisien,” tuturnya.
Direktur Irigasi dan Rawa berharap, mudah-mudahan penyelenggaraan workshop dapat memberikan ilmu untuk semua peserta yang hadir dan dapat diterapkan ke depan di bendungan-bendungan Indonesia.
Workshop Sesi III ini diikuti oleh sekitar 175 peserta, dengan menghadirkan narasumber Prof. Jin feng dari Tsinghua University (Tiongkok) dengan tema “Rock Fill Concrete Dam”. (Tim Humas SO)