Berita Balai Wilayah Sungai Papua Barat > Cegah Terjadinya Korupsi, Dharma Wanita Persatuan Balai Wilayah Sungai Papua Barat Ikuti Sosialisasi SPAK
Rabu, 27 Oktober 2021, Dilihat 389 kali
BWSPAPUABARAT - Perempuan merupakan guru pertama kehidupan, menjadi orang yang pertama menjalin ikatan batin dan emosi pada anak dan juga sebagai sentral dalam perkembangan awal anak dengan memiliki sifat-sifat keibuan yaitu memelihara, menjaga dan merawat anak. Melalui tangan perempuan jugalah dapat terbentuk karakter yang berintegritas .
Berdasarkan alasan diatas, dibentuklah satu gerakan yang diberi nama SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi) dengan harapan perempuan dapat menjadi penggerak dalam rangka mengentas korupsi dengan menghidupkan karakter jujur dalam pribadi anak-anak dan keluarga.
Pada Rabu, 27 Oktober 2021, bertempat di Hotel Aston Manokwari, Dharma Wanita Persatuan Balai Wilayah Sungai Papua Barat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengikuti kegiatan Sosialisasi Pembangunan Budaya Integritas Kementerian PUPR.
Kegiatan yang dihadiri secara langsung oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Indra Lestari John Wempi Wetipo ini, untuk mengaungkan perempuan anti korupsi.
Dalam sambutannya, dia mengatakan, perempuan dengan perannya sebagai ibu, sebagai profesional dengan karakternya yang khas untuk melahirkan, mengembangkan, memelihara dan berbagi serta kebutuhan berkumpul yang besar, membuat perempuan menciptakan kesempatan sosialisasi yang lebih banyak dalam masyarakat kita.
Perempuan atau ibu adalah figur sentral dalam memberikan pendidikan moral pada anak dan keluarga. Fakta ini memberikan kesempatan untuk menggerakan pencegahan korupsi melalui perempuan, sehingga pada 22 April 2014 diluncurkan gerakan Saya, Perempuan Anti-Korupsi (SPAK).
"Perempuan adalah arsitek pembentukan masyarakat yang sebenarnya. Jadi kenapa tidak mulai dari diri kita. Itulah sebabnya kita sebut dengan'Saya, Perempuan Anti Korupsi'. Menunjuk pada diri sendiri dan menjadi identitas diri. Saya, perempuan anti korupsi ingin menjadi bagian bangsa menuju Indonesia bebas dari korupsi, maka mari kita bergerak bersama sehingga, apa yang menjadi tujuan kita bersama dapat dicapai," tuturnya
Dia berharap Ibu-Ibu DWP yang ada Papua Barat, dapat menjadi pengerak dalam rumah tangga, seperti mengajarkan kepada anak untuk tidak melakukan praktek korupsi sejak usia dini, sebab jika karakternya terbentuk sejak kecil akan terbawa dengan sendirinya ketika sudah besar nanti .
"Jadi Ibu-ibu kita memengang peranan penting untuk mencegah korupsi mulai dari dalam rumah tangga kita, seperti kepada anak-anak kita, Bapaknya anak-anak juga serta keluarga kita yang tinggal bersama dengam kita," ujarnya.