Pengembangan Kapasitas TPM untuk Sukseskan Pelaksanaan P3-TGAI Tahun 2025

Program P3-TGAI tidak dapat berjalan optimal tanpa dukungan dan keterlibatan aktif dari Tim Pelaksana Balai (TPB), Konsultan Manajemen Balai (KMB) dan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM). Ketiga unsur ini memiliki peran strategis dalam memastikan setiap tahapan kegiatan berjalan sesuai ketentuan, mulai dari fasilitasi perencanaan partisipatif, verifikasi teknis, asistensi pelaksanaan, hingga evaluasi dan pelaporan. Kehadiran TPB, KMB, dan TPM sangat diperlukan untuk menjembatani pemahaman antara petani penerima manfaat dan kebijakan teknis di tingkat pusat maupun daerah, sehingga tercipta sinergi yang solid dan hasil program yang berkelanjutan.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Tenaga Pendukung Masyarakat (TPM) pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3-TGAI) Tahun 2025, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang menyelenggarakan Pelatihan (Training) TPM P3-TGAI Tahun 2025 mulai 30 Juli- 1 Agustus 2025 bertempat di Aula Bili Bili BBWS Pompengan Jeneberang.
Tim Pelaksana Balai dalam laporannya menyampaikan peserta kegiatan pelatihan ini adalah TPM yang dinyatakan Lulus Seleksi sampai Penilaian Akhir sebanyak 312 peserta. Tujuan pelatihan yakni untuk memberikan panduan atau pembekalan kepada TPM agar memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan pendampingan kepada P3A/GP3A/IP3A dalam hal teknis maupun administrasi, sehingga Kegiatan P3-TGAI terlaksana dengan baik sesuai dengan petunjuk teknis.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Operasi Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang mengatakan TPM dituntut untuk menjadi fasilitator yang mampu menjembatani komunikasi antara pihak balai dan masyarakat, memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prinsip swakelola, serta menjamin partisipasi aktif petani dalam seluruh tahapan kegiatan. Seluruh peserta dapat memahami dengan baik substansi program, mulai dari perencanaan partisipatif, pelaksanaan kegiatan, hingga pelaporan dan pengendalian mutu.
“Melalui kegiatan ini, kita semua diharapkan memiliki pemahaman yang sama, bahasa yang sama, dan semangat yang sama dalam mengawal pelaksanaan P3-TGAI di lapangan. Kita tidak hanya berbicara soal pembangunan fisik saluran irigasi, tetapi juga bagaimana proses pemberdayaan petani melalui pendekatan partisipatif berjalan dengan benar. Para TPM juga diingatkan untuk dapat menjaga integritas dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan peraturan serta di luar petunjuk teknis yang berlaku”. Tambahnya.
Para peserta pelatihan diberikan materi tentang Petunjuk Teknis P3-TGAI, tugas dan tanggung jawab TPM, Praktik Penyusunan RAB dan Jadwal Pelaksanaan, pengenalan Aplikasi SISMON, Simulasi Pelaksanaan dan sharing session. (SISDA)