Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Dorong Produktivitas Pertanian Daerah: Pengembalian Fungsi Lahan Yang Diairi di Maluku Utara Naik 473 Hektar di Tahun 2025


Selasa, 21 Oktober 2025, Dilihat 37 kali

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dijalankan pada tahun 2025 menunjukkan hasil signifikan di Provinsi Maluku Utara. Berdasarkan data Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, total luas lahan pertanian yang kembali berfungsi dan teraliri air mencapai kenaikan sebesar 473 hektar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kenaikan ini menjadi bukti nyata bahwa program P3TGAI tidak hanya memulihkan infrastruktur irigasi, tetapi juga memperkuat fondasi ketahanan pangan di wilayah kepulauan.
Dari enam kabupaten dan kota yang menjadi lokasi pelaksanaan, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) mencatat peningkatan tertinggi, yaitu 160 hektar, dari 125 hektar menjadi 285 hektar lahan yang kini dapat dialiri air. Peningkatan ini sebagian besar berkat rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan partisipasi aktif masyarakat petani dalam pelaksanaan kegiatan.

Di posisi berikutnya, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) mengalami kenaikan 145 hektar, dari 450 hektar menjadi 595 hektar. Dengan perbaikan jaringan irigasi tersier di beberapa desa sentra padi seperti Maba dan Wasile, petani kini dapat menanam dua kali dalam setahun, sesuatu yang sebelumnya sulit dilakukan akibat minimnya pasokan air. Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) mencatat kenaikan 62 hektar, dan Kabupaten Pulau Morotai meningkat 70 hektar, menunjukkan bahwa program ini menjangkau pulau wilayah-wilayah pesisir yang sebelumnya terkendala infrastruktur irigasi.
Dua daerah lainnya, Halmahera Selatan (Halsel) dan Tidore Kepulauan, masing-masing mencatat kenaikan 30 hektar dan 6 hektar. Meski secara angka relatif kecil, peningkatan tersebut tetap berdampak positif bagi kelompok tani lokal karena memperluas lahan yang bisa kembali digarap.

Kepala BWS Maluku Utara menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. “P3TGAI adalah program berbasis pemberdayaan. Keberhasilan diukur bukan hanya dari luasan lahan yang meningkat, tetapi juga dari kemandirian petani dalam mengelola jaringan irigasinya,” ujarnya.

Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA, Reynaldo Vernandes Matheus menambahkan bahwa, selain memperluas areal sawah produktif, kegiatan ini juga memperkuat struktur sosial ekonomi di desa. “Melalui skema padat karya tunai, masyarakat setempat turut dilibatkan langsung dalam proses pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.” ujarnya.

Sementara itu, PPK OP SDA I, Ruslan Rizal menambahkan bahwa, dengan tambahan 473 hektar lahan irigasi baru, diharapkan produksi padi di Maluku Utara dapat meningkat signifikan pada musim tanam berikutnya. “Program P3TGAI kami proyeksikan kedepan akan menjadi salah satu dari tulang punggung pencapaian swasembada pangan di tingkat daerah.” pungkasnya.

Maluku Utara kini semakin menunjukkan perannya dalam mendukung target swasembada pangan nasional. Keberhasilan program P3TGAI diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan dan berbasis partisipasi masyarakat.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak