Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Pembangunan JIAT Inpres Tahap II di Halmahera Utara, Dorong Optimalisasi Air Tanah untuk Pertanian
Selasa, 21 Oktober 2025, Dilihat 57 kali

Pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Tahap II Tahun 2025 terus mendorong pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. Pada tahap ini, fokus kegiatan pembangunan diarahkan ke Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, dengan total 10 lokasi proyek JIAT tersebar di empat kecamatan, yaitu Kao Barat, Kao, Tobelo Barat, dan Tobelo Utara.
Dari keseluruhan lokasi tersebut, Kecamatan Kao Barat menjadi wilayah dengan pembangunan terbanyak, meliputi lima titik di Desa Sangaji Jaya I hingga V. Selanjutnya, Kecamatan Kao tercatat memiliki tiga lokasi, yakni di Desa Sumber Agung I, Waringin Lamo IV, dan Waringin Lamo V. Dua lokasi lainnya berada di Birinoa Dalam I (Tobelo Barat) dan Gorua I (Tobelo Utara).
Halmahera Utara menjadi lokasi paling banyak titik lokasi pembangunan JIAT didasarkan pada potensi besar sumber daya air tanah yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang sektor pertanian. Kondisi geologi dan karakter lahan di wilayah Kao Barat dan sekitarnya sangat mendukung pengembangan sistem irigasi air tanah. Program ini diharapkan mampu memperkuat produktivitas pertanian serta mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, M.Saleh Talib menjelaskan bahwa pembangunan JIAT menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap pola tanam musiman. “Dengan tersedianya sistem irigasi berbasis air tanah, petani dapat melakukan penanaman lebih dari satu kali dalam setahun serta menjaga kestabilan produksi pangan di wilayah setempat.” ujarnya.
Selain berdampak pada aspek teknis dan produksi, keberadaan jaringan irigasi ini juga diharapkan memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat desa. Kegiatan pembangunan yang melibatkan tenaga kerja lokal turut membuka lapangan pekerjaan baru, sekaligus memperkuat ekonomi perdesaan.
Dengan pembangunan JIAT di 10 titik strategis, Halmahera Utara berpotensi menjadi kawasan percontohan pengelolaan air tanah untuk pertanian di kawasan timur Indonesia, sekaligus mendukung terwujudnya kemandirian pangan nasional yang berkelanjutan.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak