Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
BBWS Pemali Juana Siapkan Pembongkaran Bangunan Eksisting KBT
BBWS Pemali Juana Siapkan Pembongkaran Bangunan Eksisting KBT

SEMARANG-Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana saat ini sedang melakukan inventarisasi untuk memersiapkan pembongkaran dan rekonstruksi bangunan eksisting yang terkena dampak pembangunan normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT).

Bangunan eksisting pada paket pertama, yakni dari muara Kelurahan Tanjungmas ke jembatan rel kereta api Kelurahan Kemijen. Di antaranya adalah jembatan rel kereta dan Jembatan Arteri Yos Sudarso. Selain itu, bangunan pintu air di Tanggul Rejo serta saluran pipa gas dan rumah pompa masing-masing di Kali Banger.

?Bangunan eksisting di sepanjang Sungai Banjir Kanal Timur perlu disesuaikan. Sebagian bangunan eksisting ini diperlukan pembongkaran dan rekonstruksi. Selebihnya akan dilakukan penyesuaian berdasarkan desain yang ada,? kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ruhban Ruzziyatno, kemarin.

Dikatakannya, di antara bangunan eksisting sebagian di antaranya akan dilakukan pembongkaran seperti di Jembatan Kaligawe Lama. Selain itu, ada dua jembatan lama di Tambak Dalam Sawah Besar dan Citarum akan dilakukan rekonstruksi. ?Saat ini, kami masih melakukan inventarisasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Termasuk koordinasi dengan Pemkot Semarang untuk memutuskan mana yang akan dilakukan pembongkaran atau rekonstruksi terlebih dulu,? katanya.

Sedangkan bangunan eksisting pada paket kedua, yakni mulai jembatan rel kereta api hingga Jembatan Citarum, meliputi lima jembatan umum, dua pintu air, saluran pipa gas dan dua rumah pompa. Kemudian, pipa saluran pembuangan, jembatan Telkom, dua tiang listrik serta jembatan PDAM.

Sementara paket ketiga, yakni dari Jembatan Citarum ke Jembatan Majapahit terdiri atas dua jembatan umum masing-masing di Majapahit dan Jembatan Kartini. Selanjutnya, tiga buah pintu air, tiga rumah pompa, kabel Telkom, empat tiang listrik dan sebuah jembatan pipa PDAM. ?Tahap I meliputi galian sungai, mulai Jembatan Majapahit hingga muara dengan panjang 6,7 km. Kemudian, peninggian tanggul di sisi sungai dengan panjang 5,3 km, pembangunan parapet sepanjang 4,2 km dan pelindung tebing sepanjang 5,3 km,? terangnya.

Sesuai dengan Detail Engineering Design (DED), lebar sungai dari bagian atas setelah dinormalisasi menjadi 65 meter. Sedangkan lebar dasar sungai 50 meter. Anggaran yang digunakan di tahap pertama kurang lebih Rp 560 miliar bersumber APBN, dengan sistem multiyeras atau tahun jamak.

Lebih lanjut, kata Ruhban, dalam pembangunan ini diperkirakan total galian sepanjang sungai kurang lebih 900.000 meter kubik. Selain itu, akan dibangun dinding penahan banjir dengan tinggi bervariasi, antara 40 cm-100 cm di sepanjang jembatan Kaligawe hingga Majapahit. ?Setelah tahap I selesai, akan dilanjutkan tahap II mulai jembatan Majapahit sampai Pucang Gading dengan panjang sungai 7,7 km,? katanya.

Sedikitnya tercatat sebanyak 1.339 rumah warga di Bantaran Sungai Banjir Kanal Timur harus direlokasi dan 131.426 meter persegi tanah yang perlu dibebaskan. Mengenai berbagai macam fasilitas publik yang telah direncanakan adalah zona olahraga seluas 6,25 hektare di Kecamatan Gayamsari. Sedangkan di wilayah Kelurahan Karangtempel dilengkapi zona rekreasi dengan luas 6,25 hektare. Termasuk titik lain yang akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan rekreasi adalah di Kelurahan Sawah Besar, Pandansari dan Mlatiharjo. ?Tidak hanya itu, di daerah Sambiroto akan disediakan areal rekreasi seluas 3,68 hektare dan di Rejosari dibangun taman bermain untuk anak seluas 5,90 hektare.

10 September 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Gowes Kemerdekaan RI - 72 BBWS Pemali Juana
Gowes Kemerdekaan RI - 72 BBWS Pemali Juana

Gowes Kemerdekaan RI 72 ini diadakan oleh BBWS pemali Juana untuk memeriahkan kemerdekaan RI, Rute Gowes dimulai dari kantor BBWS Pemali Juana kemudian di lanjutkan ke Kota Lama Semarang kemudian menuju ke Lawang Sewu diteruskan menuju Kanal Banjir Barat dan Sam Poo Kong Semarang dan kembali ke Kantor BBWS Pemali Juana. [embed]https://www.youtube.com/watch?v=uFpdiKZs1MI[/embed]

18 Agustus 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Semarak Menyambut HUT RI ke- 72
Semarak Menyambut HUT RI ke- 72

Segenap pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian PUPR - BBWS Pemali Juana mengikuti upacara dalam menyambut HUT RI ke- 72, Kamis (17/8) di kantor BBWS Pemali Juana. Bertindak selaku Inspektur Upacara Kepala BBWS Pemali Juana. Seluruh pejabat struktural di BBWS Pemali Juana juga mengenakan pakaian adat untuk memeriahkan HUT RI ke 72.

Kepala BBWS Pemali Juana berkata, ? pada hari ini, tepatnya pukul 10.00 nanti, kita akan bersama-sama mengingat kembali detik-detik proklamasi yang menandai diproklamasikanya kemerdekaan negara tanggal 17 Agustus 1945. Mari kita mengawali upacara peringatan ulang tahun kemerdekaan yang ke-72 ini dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas karunia dan limpahan rahmat serta taufik-Nya bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan dan memperingatinya hingga saat ini.?

Lebih lanjut dikatakannya, tema nasional peringatan kemerdekaan ke-72 adalah Kerja Bersama. Tema tersebut sangat tepat bagi kita yang saat ini sedang berjuang mengejar ketertinggalan dalam mewujudkan infrastruktur yang lebih baik guna mewujudkan Indonesia yang lebih makmur, aman, damai, adil, demokratis dan sejahtera dalam kerangka NKRI.

17 Agustus 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Rawa Pening Bersiap Selenggarakan Lomba Dayung Tingkat Nasional
Rawa Pening Bersiap Selenggarakan Lomba Dayung Tingkat Nasional

Danau Rawa Pening yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah sedang bersiap untuk pelaksanaan lomba dayung tingkat nasional pada bulan September mendatang, sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso di Semarang (14/5).

Salah satu persiapan yang dilakukan adalah membebaskan danau alami ini dari enceng gondok. ?Danau rawa pening berbeda dengan danau lainnya, karena enceng gondoknya amat banyak. Sehingga kita kemudian sejak tahun kemarin mendatangkan beberapa alat berat,? jelas Dirjen SDA.

?Enceng gondok menjadi masalah di rawa pening, solusinya adalah setiap hari kita keruk, ditarik, di-harvest. Lama-lama akan habis. Sekarang sudah mulai bersih, kita lakukan pematokan, masyarakat juga sudah mulai tahu kalau ini sudah mulai bersih,? tambah Dirjen SDA.

Saat ini dari luasan 1.800 hektar, sekitar 1.200 hektar sudah bebas dari enceng gondok. Pembersihan masif dilakukan sejak awal tahun 2017, menyusul ditetapkannya Danau Rawa Pening sebagai tempat lomba dayung nasional pada bulan September 2017. Menurut Imam Santoso, lomba dayung membutuhkan lahan yang amat luas, dan bersih dari gulma. Lahan kosong minimal harus tersedia 2.200 meter. Oleh karenanya, satuan kerja akan terus bekerja memenuhi persyaratan itu.

?Minimal syarat luasan, kan, 2.200 meter. Rawa pening ini seperti di Jakabaring Sport Center, di sini sedang disiapkan 2.200 meter untuk lintasan lomba dan saat ini sudah hampir selesai? tambah Imam Santoso.

Selain persiapan pelaksanaan lomba, revitalisasi Rawa Pening, sambung Dirjen SDA, utamanya adalah untuk mengembalikan fungsi dari danau itu sendiri sebagai tampungan air.

Sebagaimana diketahui, Danau Rawa Pening termasuk ke dalam lima belas danau dengan status kritis, seperti halnya Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Limboto di Gorontalo dan Danau Temoe di Sulawesi Selatan.

Danau Rawa Pening memiliki beberapa fungsi, yakni sebagai suplai Daerah Irigasi Tuntang Jelok, DI Glapan Timur dan DI Glapan Barat, serta suplesi DI Pelayaran Buaran, dengan total area layanan seluas 20.067 Hektar.

Kemudian Danau Rawa Pening juga merupakan menyediakan air baku untuk area Sumber Air Muncul sebesar 500 liter per detik dan Kanal Tuntang sebesar 250 liter per detik. Lalu sebagai sumber energi untuk PLTA Jelok dan PLTA Timo dengan daya maksimum sebesar 20,5 MW. Rawa Pening juga dapat mereduksi debit banjir yang melanda Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak melalui pintu pengatur Bendung Tuntang.

Selain itu, Rawa Pening juga dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu tempat wisata air dan yang tengah digalakkan sebagai lokasi pelaksanaan olah raga air. Dengan berbagai fungsi yang dimiliki Danau Rawa Pening, sudah selayaknya operasi dan pemeliharaan dilaksanakan secara berkelanjutan, seraya mengingatkan masyarakat untuk menjaga kelestarian air demi kesejahteraan bersama. 

16 Agustus 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tim Dayung Jateng Jajal Rawa Pening
Tim Dayung Jateng Jajal Rawa Pening

Tim dayung Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Jateng diharapkan cepat beradaptasi di tempat pemusatan latihan (TC), sekaligus mencoba venue dayung Popnas XIV 2017 di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Demi mempercepat proses tersebut, trio pelatih dayung Akhmad Afik, Arip Chadiri, dan Agus Supriyanto menginstruksikan kepada para pedayung pelajar untuk memulai latihan fisik, berupa jogging, angkat berat, dan beberapa permainan untuk meningkatkan stamina, serta kekuatan fisik pedayung.

Selain latihan fisik, para pedayung juga sudah mulai menyiapkan dayung yang mereka gunakan, beserta perahu kayak, cano, dan rowing untuk berlomba nantinya. ?Mereka kami minta mempersiapkan peralatan berlomba yang sesuai, ataupun sudah terbiasa digunakan. Jadi ketika nanti terjun ke lintasan tinggal mengayuh saja,? kata Afik sebagaimana dikutip siaran pers tim Popda Jateng.

Para pedayung yang berjumlah 12 pelajar, terdiri dari delapan putra dan empat putri ini tampak serius menjalani latihan fisik pada pagi hari. Sementara itu, pada sore hari, para pedayung diminta untuk berlatih teknik, berupa simulasi mendayung dengan batas waktu tertentu.

Afik menambahkan bahwa tim dayung pada bulan ini sudah masuk tahap pra -kompetisi. Oleh sebab itu, pihaknya juga secara ketat mengawasi kondisi pedayung.

?Jangan sampai ada yang kurang beristirahat dan jatuh sakit, sebab Popnas kurang sekitar satu bulan lagi dimulai,? tambahnya.

Pada Popnas XIV 2017 nanti, tim dayung akan diperkuat oleh satu pedayung rowing putra Muhammad Irfan Arfian, tiga pedayung cano putra Muhammad Ferry, Kristiyan Arde Priyanto, dan Rayhan Maulana W. Sementara itu, empat pedayung kayak putra Muhammad Saefullah Fatah, Muhammad Syukron In?am, Agung Kurniawan, dan Tri Digdo Wahono, serta empat kayak putri Anita Riski Haryati, Fitriani Nadia Putri, Karisma Mulia Nurmalita, dan Silvie Mulia Maharani.

Tim pelatih menargetkan di Popnas XIV 2017 di Jateng ini bisa melampaui hasil dua medali perak pada Popnas XIII di Jabar yang lalu.

14 Agustus 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Waduk Gunungrowo Akan Dikeringkan Selama 3 Bulan
Waduk Gunungrowo Akan Dikeringkan Selama 3 Bulan

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, dalam beberap bulan terakhir ini akan mengeringkan Waduk Gunungrowo. Ini berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan berkala pada menara pintu pengambilan (intake) waduk tersebut. Pengeringan Waduk Gunungrowo tersebut rencananya akan berlangsung selama 3 bulan, mulai September mendatang. Dan selama pengeringan tersebut, air sudah mulai dikeluarkan dari waduk di sepanjang aliran Waduk Gunungrowo.

Pengeringan itu, terkait dengan perbaikan-perbaikan Waduk Gunungrowo. Dan saat ini, air waduk sudah dikeluarkan terus, sejak beberapa hari terakhir ini. Kalau tidak segera ditangani, berdampak waduk akan bocor terus.

Pihak BBWS akan melakukan pengeringan lebih dulu. Meski berlangsung pengeringan, pengeluaran air telah dikoordinasikan dengan Paguyuban Petani Pemakai Air (P3A) Ngudi Rahayu. Sehingga petani dapat memanfaatkan air waduk, untuk keperluan irigasi tanaman pertanian.

Air yang dikeluarkan itu, dialihkan untuk pertanian. Artinya, air yang masih tersisa di sungai-sungai di sepanjang aliran Waduk Gunungrowo, dapat memanfaatkan untuk tanaman pertaniannya. Terutama tanaman-tanaman pertanian palawija yang tidak banyak membutuhkan irigasi. Karena sekarang ini pengelolaan air, tidak oleh instansi, tapi oleh P3A yang memanfaatkan air dari Waduk Gunungrowo.

11 Agustus 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ujian Promosi Doktor Teknik Sipil Yunitta Chandra Sari
Ujian Promosi Doktor Teknik Sipil Yunitta Chandra Sari

Yunitta Chandra Sari adalah Doktor Wanita Pertama bidang Sumber Daya Air di Kementerian PUPR. Turut hadir dlm Ujian Promosi Doktor Teknik Sipil Yunitta Chandra Sari, Dirjen SDA Imam Santoso & Dirjen Bina Marga Arie Setiadi. Yunitta Chandra Sari adalah Doktor Wanita Pertama bidang Sumber Daya Air di Kementerian PUPR.

04 Agustus 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Sebelum Batas Akhir, Ratusan Warga di Grobogan Bongkar Sendiri Bangunan di Sempadan Irigasi
Sebelum Batas Akhir, Ratusan Warga di Grobogan Bongkar Sendiri Bangunan di Sempadan Irigasi

Ratusan bangunan yang berdiri di atas sempadan saluran sekunder Mlilir daerah irigasi Bendung Glapan rencananya akan dibongkar oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

Sesuai kesepakatan bersama beberapa hari lalu, pembongkaran bangunan berupa toko dan rumah tinggal itu akan dilakukan pekan depan. Yakni dari tanggal 8-10 Agustus.

Dari pantauan di lapangan, sebelum pelaksanaan kebijakan tersebut, sudah banyak bangunan yang dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Setelah dibongkar sebagian pemilik mendirikan bangunan itu ke lahan pribadi. Namun, ada pula yang membawanya untuk disimpan terlebih dulu.

Kepala BBWS Pemali Juana Rubhan Ruzziyatno mengatakan, penertiban bangunan di atas saluran tersebut sedianya dilakukan oleh warga sendiri dengan batas waktu sampai 31 Juli lalu. Namun, sampai batas akhir ternyata masih banyak bangunan yang belum dibongkar.

Jumlah seluruh bangunan di kawasan Bendung Glapan mencapai 246 unit yang ada di sepanjang saluran irigasi. Yakni, dari Desa Ginggangtani sampai Desa Kemiri di Kecamatan Gubug. Dari jumlah itu, bangunan yang sudah dibongkar pemiliknya ada 116 unit.

?Di sempadan irigasi tidak boleh didirikan bangunan. Daerah itu untuk inspeksi irigasi guna pemeliharaan dan rehabilitasi,? jelasnya.

Untuk bangunan yang masih berdiri akan dibongkar sampai bersih. Dalam eksekusi pekan depan, pihaknya menyediakan sebuah alat berat dan sejumlah personil. Untuk kelancaran pembongkaran, pihaknya juga minta bantuan personil dari Satpol PP, Polisi dan TNI.

03 Agustus 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Mata Air Kecepit Calon Air Baku PDAM Tirta Mulia Pemalang
Mata Air Kecepit Calon Air Baku PDAM Tirta Mulia Pemalang

Terobosan demi terobosan yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat. Pelayanan dan ketersediaan air baku bagi pelanggan terus diupayakan. Seperti yang dilakukan oleh tim dari Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana bersama pelaksana dari Tim KPMP Semarang meninjau dan mensurvai mata air di desa Kecepit, Kecamatan Randudongkal, Rabu (2/8). Menurut Dirut PDAM Tirta Mulia Pemalang Aji Setyabudi melalui kasubag humas dan Hukum Ponco Adisuseno mengatakan ?Kapasitas mata air desa Kecepit ini sekitar 50 liter per detik. Jarak antara mata air dengan wilayah pelayanan sekitar 15 km.? jelas Ponco ketika mendampingi tim survey mata air. Lebih lanjut Ponco menerangkan bahwa mata air dari desa Kecepit ini rencananya untuk melayani calon pelanggan yang berada di desa Bantarbolang, Sambeng, Gladag, Kebon gede, Pegongsoran dan Langgerong. Survey mata air baru ini ditempuh oleh PDAM Tirta Mulia Pemalang agar tidak mengganggu pelayanan ke pelanggan yang sudah ada. Rombongan juga meninjau dan mengecek keberadaan mata air Kebanggan yang diperkirakan mempunyai debit 150 liter per detik yang rencananya akan mensuplay air PDAM Tirta Mulia Pemalang untuk pelayanan pelanggan di daerah Pemalang, Taman dan Petarukan.

02 Agustus 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pembangunan BKT Semarang, Pedagang Tolak Direlokasi
Pembangunan BKT Semarang, Pedagang Tolak Direlokasi

Para pedagang di sepanjang bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) tetap meminta untuk tidak direlokasi seiring proyek normalisasi sungai tersebut dalam waktu dekat.

?Kami semua sangat setuju dan mendukung atas rencana normalisasi Sungai BKT,? kata Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa (PPJ) Karya Mandiri Blok A-H Semarang, Yulianto, di Semarang.

Hal itu diungkapkannya usai rapat koordinasi para pedagang kaki lima (PKL) Barito Blok A-H dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana yang difasilitasi Dinas Perdagangan Kota Semarang.

Menurut dia, para PKL Barito yang sudah berada di kawasan itu selama berpuluh tahun tetap berharap dibiarkan berjualan seperti biasa tanpa harus direlokasi semua ke Pasar Klithikan Penggaron, Semarang.

?Ada 450-an pedagang anggota paguyuban yang sangat setuju normalisasi Sungai BKT. Namun, kami berharap tidak direlokasi semua. Ya, tetap dibiarkan berjualan di sini seperti biasanya,? katanya.

Namun, kata dia, pihaknya tidak menghalangi jika lapak-lapak PKL liar yang tidak mengantongi perizinan untuk direlokasi karena mereka bukan merupakan anggota paguyuban tersebut.

?Kalau untuk keluar masuk kendaraan proyek (normalisasi Sungai BKT), kami siap mencarikan tempat dari lahan-lahan PKL liar yang ada. Mereka bukan anggota kami,? katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Sungai dan Pantai BBWS Pemali Juana Teguh menjelaskan proyek normalisasi Sungai BKT akan dikerjakan sepanjang 6,7 kilometer yang terbagi atas tiga paket pekerjaan.

?Mayoritas pengerjaannya adalah pengerukan sedimentasi sungai. Rencananya, pengerjaan akan dimulai dari jembatan Majapahit menuju muara. Ini baru pengerjaan tahap pertama,? katanya.

Dengan adanya pengerjaan proyek, kata dia, tentunya membutuhkan akses untuk lalu lalang kendaraan-kendaraan berat sehingga idealnya harus bersih dari PKL yang ada di sepanjang Jalan Barito.

?Ya, idealnya Jalan Barito harus bersih dari PKL karena pasti aktivitas mereka juga akan terganggu dengan alat-alat berat, belum lagi debu yang ditimbulkan pengerjaan proyek,? katanya.

Dari sosialisasi yang merupakan kelanjutan dari sosialisasi-sosialisasi sebelumnya, disebutkan pengerjaan proyek normalisasi Sungai BKT rencananya dimulai pertengahan Agustus 2017.

27 Juli 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Atasi rob di Pekalongan, Pemkot akan bangun tanggul dan kolam retensi
Atasi rob di Pekalongan, Pemkot akan bangun tanggul dan kolam retensi

Lebih dari tiga tahun, warga Pekalongan kota terendam rob. Hal tersebut menjadi perhatian serius Pemkot Pekalongan untuk mengatasi rob, terutama di wilayah pesisir. Untuk mengatasi rob tersebut, Pemerintah berencana akan membangun tanggul dan long storage atau kolam retensi sepanjang 1.824 meter dengan lewar 30 meter.

?Lahan yang akan dibebaskan untuk pembangunan long storage 5.418 hektare,? ujar Kepala Bidang (Kabid) Program Perencanaan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Dani Hamdan dalam acara sosialisasi pembangunan tanggul penahan rob dan long storage di aula Kelurahan Panjang Wetan, Senin (24/7).

Dani menambahkan, diperkirakan pada akhir Agustus, akan dilakukan penandatanganan kontrak karena saat ini proses lelang prakualifikasi sudah selesai.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kota Pekalongan, Joko purnomo mengatakan bahwa mulai Senin (24/7) tim konsultan BPN melakukan pemasangan patok pada lahan yang terkena proyek pembangunan tanggu.

?Tim konsultan dan BPN, sudah di lapangan untuk mematok trase mulai dari Jalan Samudera Kelurahan Kandang Panjang ke arah barat sampai di Bandengan,? ujar Joko.

Joko menambahkan bahwa lahan yang terkena proyek tanggul tersebut akan mendapat ganti rugi. Pemkot menyiapkan Rp. 53 miliar untuk ganti rugi lahan.

?Setelah pematokan selesai akan dilakukan identifikasi lahan per bidang, agar bisa segera dibebaskan. Kami sudah menghubungi tim appraisal, dan mereka siap untuk menentukan nilai. Awal Agustus diharapkan proses identifikasi lahan selesai dan bisa dilakukan pembebasan lahan,? lanjut Joko.

Salah seorang warga Bandengan, Darwanto meminta agar Pemkot segera membangun tanggul tersebut. ?Pembangunan tanggul harus dilaksanakan tahun ini. Kalau yang melaksanakan pemerintah pusat, kapan akan dilaksanakan. Kami minta September tahun ini harus sudah dikerjakan,? pintanya.

26 Juli 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Normalisasi Sungai Londo Tunggu Kajian BBWS Pemali Juana
Normalisasi Sungai Londo Tunggu Kajian BBWS Pemali Juana

Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk melakukan normalisasi Sungai Londo di Desa Wonosoco Kecamatan Undaan masih harus menunggu kajian teknis dari pihak berwenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Prinsipnya, pihak BBWS tidak keberatan dan akan mengeluarkan izin pengerukan insidentil melalui APBD murni Kabupaten Kudus 2017, sepanjang dari sisi teknis memang dimungkinkan. Hal itu diungkapkan anggota Komisi C DPRD Kudus, Edy Kurniawan dan Rochim Sutopo, usai berkoordinasi dengan Kepala BBWS Pemali Juana. ?BBWS masih menunggu tim teknis melakukan kajian di lapangan. Izin baru akan dikeluarkan setelah hasil kajian teknis tidak ada masalah,? ujar Edy, Selasa (25/7). Kajian juga terkait studi kelayakan redesign Sungai Juana tahun 2019 yang dilakukan pihak BBWS Pemali Juana. Sungai Juana merupakan bagian hilir dari Sungai Londo. ?Silahkan BBWS melakukan setudi kelayakan redesig Sungai Juana. Tetapi kaitan normalisasi Sungai Londo sangat mendesak dan tidak bisa ditunda- tunda lagi. Tujuannya untuk membuang air genangan guna menyelamatkan tanaman petani dari gagal tanam atau puso,? terangnya. Genangan banjir menjadi langganan setiap musim tanam di area pertanian di Desa Wonosoco (200 hektare), Berugenjang (20 hektare) dan Desa Lambangan Kecamatan Undaan Kudus seluas sekitar 30 hektare. Salah satu solusinya normalisasi Sungai Londo sepanjang 12 kilometer dari hulu hingga hilir, sebelum air masuk ke Sungai Juana. Pihak legislatif telah menganggarkan dana Rp 2 miliar dari APBD 2017 untuk normalisasi awal Sungai Londo sepanjang 2-3 kilometer. Kepala Desa Wonosoco Setiyo Budi menyatakan, normalisasi Sungai Londo mutlak harus dilakukan untuk menyelamatkan sawah dari genangan setiap tahunnya. "MT I lalu, petani mengalami tiga kali gagal tanam. Sedang pada MT II empat kali gagal tanam. Satu di antaranya gagal tanam palawija," terangnya. Gangguan tanam akibat genangan di desanya mulai terasa awal tahun 2000-an. Namun kondisi terparah baru terjadi beberapa tahun terakhir, karena air tidak dapat masuk ke Sungai Londo akibat terjadi pendangkalan.

25 Juli 2017 Selengkapnya