Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Klinik eHRM dan klinik SKP
Klinik eHRM dan klinik SKP

BBWS Pemali Juana membuka Klinik eHRM dan Klinik SKP untuk memperbarui data eHRM masing-masing pegawai, agar pembaruan data ini dapat berjalan lebih cepat dan tepat.

Sementara itu, Klinik SKP bertujuan untuk penyusunan dan penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) tahun 2020 (baik secara online dan manual), serta penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) tahun 2021 melalui e-Kinerja secara cepat dan tepat.

Acara ini dilaksanakan pada 22 Januari 2021 dan bertempat di Ruang Subkoor Kepegawaian dan Umum, dan diikuti oleh para pegawai di lingkungan BBWS Pemali Juana.

 

Surat Klinik eHRM

22 Januari 2021 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
KEHADIRAN KEPALA BBWS PEMALI JUANA MENAMBAH EUFORIA ANGGOTA TKPSDA WS JRATUNSELUNA PADA SIDANG PLENO III
KEHADIRAN KEPALA BBWS PEMALI JUANA MENAMBAH EUFORIA ANGGOTA TKPSDA WS JRATUNSELUNA PADA SIDANG PLENO III

Diadakan agenda rutin Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Jratunseluna Sidang pleno III TKPSDA  WS Jratunseluna  Periode 2018 – 2023 diselenggarakan pada Hari Rabu dan Kamis, Tanggal 21 – 22 Agustus 2019 bertempat di Hotel Aston Inn, Jl. Pandanaran No. 40, 50174 Kota Semarang, acara sidang membahas, Prakiraan Cuaca Tahun 2019 – 2020, Alokasi Air DAS Jragung, Tuntang, Serang , Lusi, Juana, Garang, Kesiap-Siagaan Banjir Dan Kekeringan Pada WS Jratunseluna Tahun 2019 – 2020, Abrasi Pantai Sarang Rembang, Perumusan Hasil Sidang Komisi Ke-II.

            Undangan yang hadir sebanyak 68 orang, terdiri dari anggota TKPSDA WS Jratunseluna unsur Pemerintah : 18 orang, anggota TKPSDA WS Jratunseluna  unsur non Pemerintah : 17 orang, undangan  instansi 10 orang dan Tim Sekretariat TKPSDA WS Jratunseluna : 15 orang dan pendukung administrasi : 8 orang, kehadiran Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana membuat anggota TKPSDA WS Jratunseluna menambah euforia yang di dampingi oleh Kepala Sekretariat TKPSDA WS Jratunseluna, pimpinan sidang dipimpin oleh Nathan Setiawan, ST, M.Eng. Nampak  hadir dari Dinas PU SDA TARU mewakili Ketua Harian TKPSDA WS Jratunseluna. Pada Sidang Pleno III TKPSDA WS Jratunseluna merumuskan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

           

  1. Alokasi Air DAS Jragung, Tuntang, Serang, Lusi, Juana dan Garang
  2. TKPSDA WS Jratunseluna menyetujui Hasil Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) Tahun 2019-2020 di DAS Serang Lusi, DAS Tuntang dan DAS Garang dijadikan sebagai pedoman pelaksanakan alokasi air.
  3. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana mengusulkan penetapan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) Tahun 2019-2020 kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan selanjutnya disosialisasikan kepada para Petugas/Operator Bendung dan Bendungan terkait.
  4. Untuk mendukung rencana Alokasi Air tahun 2019-2020, telah disepakati sebagai berikut :
  • Penentuan awal Musim Tanam (MT) I Daerah Irigasi Sistem Waduk Kedungombo Tahun 2019/2020 dengan mempertimbangkan prakiraan awal musim hujan dari BMKG Tahun 2019 jatuh di Bulan November 2019.
  • Awal Musim Tanam (MT) I Daerah Irigasi Sistem Waduk Kedungombo Tahun 2019/2020 dimulai tanggal 15 Oktober 2019.
  • Rilis Air Irigasi Sistem Waduk Kedungombo dimulai tanggal 15 Oktober 2019 dari bendung layanannya sesuai dengan perhitungan ketersediaan air.

 

  1. Prakiraan Cuaca Tahun 2019 – 2020
  2. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota di WS Jratunseluna perlu memonitoring Hari Tanpa Hujan serta mewaspadai kekeringan ekstrim pada daerah yang lebih dari 60 hari tidak hujan dan adanya potensi kebakaran hutan dan lahan.
  3. Perlu kewaspadaan potensi banjir dan longsor saat transisi musim kemarau – musim penghujan dan puncak musim hujan tahun 2020.

 

  1. Kesiapsiagaan Banjir dan Kekeringan pada WS Jratunseluna Tahun 2019-2020
  2. Perlu memperkuat Tim Siaga Banjir di Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Sosialisasi Kesiapsiagaan Banjir.
  3. Pemutakhiran Standar Operasional Prosedur Penanggulangan Banjir Tahun 2019–2020.
  4. Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota melakukan Penyiapan Bahan Banjiran, Penyiapan Peralatan, Inventarisasi Tanggul Kritis dan Penyiapan Radio Komunikasi.
  5. Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota melakukan sosialisasi pemanfaatan bangunan Penampung Air Hujan (PAH) dan Bangunan Resapan Air.
  6. Para Petani (GP3A dan IP3A) di WS Jratunseluna harus mematuhi Pola Tanam dan Rencana Tata Tanam yang telah disahkan oleh Bupati/Walikota.

 

  1. Penanganan Abrasi Pantai dan Konservasi Kawasan Pesisir Kabupaten Rembang, melalui :
  2. Penghijauan pantai melalui penanaman mangrove di Kecamatan Kaliori, Kecamatan Rembang dan Kecamatan Lasem oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi  Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Rembang dan masyarakat.
  3. Penanganan lanjutan abrasi Pantai Sarang meliputi Pantai Desa Kalipang dan Desa Sendangmulyo oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dan Pemerintah Kabupaten Rembang.
  4. Penanganan abrasi Pantai Desa Karanglincak, Karangharjo, Kragan dan Tegalmulyo Kecamatan Kragan melalui pembangunan break water dan jalan inspeksi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dan Pemerintah Kabupaten Rembang.

 

  1. Hasil Sidang Komisi Ke-2 TKPSDA WS Jratunseluna Periode 2018-2023
  2. Komisi I : Konservasi DAS Serang Kali Simuncar
  • Pengkayaan pohon endemik yang mampu menyimpan/meresapkan air pada Zona Rehabilitasi Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) disesuaikan dengan Rencana Rencana Pemulihan Ekosistem (RPE) oleh Balai TNGMb bersama TNI dan masyarakat penyangga.
  • Pengawasan terhadap vegetasi pada daerah tangkapan air Sipendok dan Simuncar oleh Balai TNGMb bersama TNI, Polisi Kehutanan, Rempala, Komunitas Penggiat Lingkungan dan Masyarakat Peduli Api.

 

  1. Komisi II : Penataan Pemanfaatan Air di Hulu Sungai Simuncar dan Sipendok
  • Melakukan Sosialisasi dan Penertiban Pemanfaatan Mata Air oleh Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb).
  • PDAM Kabupaten Boyolali dan Kelompok masyarakat pemanfaat mata air lainnya segera mengajukan perizinan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Rekomendasi dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.
  • Pembenahan terhadap pemanfaatan sumber mata air oleh Balai Taman Nasional Gunung Merbabu sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. P.64/MENHUT-II/2013 berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
  1. Komisi III : Pengendalian Daya Rusak Kali Serang Hulu
  • Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana melakukan kajian teknis bekas sungai (Kalimati) di Sungai Serang (sekitar Bendung Klambu).
  • Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana melakukan pembentukan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai Serang (Hulu, Tengah, Hilir)
  • Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana mengembalikan fungsi 9 Pintu Pengendali Banjir Wilalung yang mengarah ke Sungai Juana dan didukung sistem elektrik.
  • Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana melakukan normalisasi Sungai Juana mulai dari Pintu Pengendali Banjir Wilalung sampai dengan hilir.
  • Penertiban bangunan liar dan tanaman liar di bantaran sungai sekitar Bendung Wilalung oleh Tim Terpadu difasilitasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.
  • Penertiban dan pelarangan karamba jaring apung di Kalimati, Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan oleh Tim Terpadu difasilitasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.

 

Demikian Berita Acara  Hasil Sidang Pleno III TKPDA WS Jratunseluna dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

23 Agustus 2019 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
KEHADIRAN KETUA TKPSDA PADA SIDANG PLENO II TKPSDA WS JRATUNSELUNA BERLANGSUNG KHIDMAT dan BERPERAN AKTIF
KEHADIRAN KETUA TKPSDA PADA SIDANG PLENO II TKPSDA WS JRATUNSELUNA BERLANGSUNG KHIDMAT dan BERPERAN AKTIF

Berbeda dengan kegiatan sidang sebelumnya Sidang pleno II TKPSDA  WS Jratunseluna  Periode 2018 – 2023 diselenggarakan pada Hari Kamis dan Jumat, Tanggal 27 – 28 Juni 2019 bertempat di Hotel Harris, Jl. Ki Mangunsarkoro No. 36, 50241 Semarang, acara sidang meliputi Operasi Pengaturan Pintu  Banjir Bendung Wilalung, Perumusan Hasil Sidang I Komisi TKPSDA WS Jratunseluna, Rencana Tindak Lanjut PERGUB Jawa Tengah No. 68 Th.  2017 Pelaksanaan Pengelolaan Sistem lnformasi H3 Provinsi Jawa Tengah, Perkembangan Pengelolaan Sistem lnformasi Hidrologi Provinsi Jawa Tengah, Perkembangan Pengelolaan Sistem lnformasi Hidrogeologi WS Jratunseluna.

Undangan yang hadir sebanyak 66 orang, terdiri dari anggota TKPSDA WS Jratunseluna unsur Pemerintah : 19 orang, anggota TKPSDA WS Jratunseluna  unsur non Pemerintah : 16 orang, undangan  instansi 10 orang dan Tim Sekretariat TKPSDA WS Jratunseluna : 15 orang dan pendukung administrasi : 6 orang, pimpinan sidang dipimpin oleh Nathan Setiawan, ST, M.Eng dan di hadiri Ketua TKPSDA Jratunseluna Dr. Prasetyo Aribowo, SH,M.Soc,SC ( Bappeda Provinsi Jawa Tengah ). Ir Noviyanto  Sp.1 dari Dinas BPU SDA TARU Seluna mewakili Ketua Harian TKPSDA WS Jratunseluna. Terlihat juga Kepala Sekretariat WS Jratunseluna Teguh SST, MT. Pada Sidang Pleno II TKPSDA WS Jratunseluna merumuskan beberapa rekomendasi sebagai berikut :

           

I. Hasil Sidang Komisi Ke-1 TKPSDA WS Jratunseluna Periode 2018-2023 :

a)    Komisi I    :   Konservasi Sumber Daya Air DAS Jragung

1)   Pemerintah Pusat,   Provinsi Jawa Tengah,   Pemerintah Kabupaten Semarang, Pemerintah  Kabupaten  Grobogan,    Pemerintah  Desa, Perum       Perhutani  dan Masyarakat berperan aktif sesuai dengan tugas dan fungsinya melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan Daerah Tangkapan  Air Bendungan Jragung.

2)  Semua  Perusahaan/lndustri  di  wilayah  Daerah  Tangkapan  Air  Bendungan Jragung wajib melaksanakan Dokumen Lingkungan Hidup    (UKL-UPL Amdal) dan melaporkan secara berkala kepada instansi terkait,  khususnya dalam memfungsikan IPAL.

 3)  Dinas Lingkungan   Hidup   dan   Kehutanan   Provinsi   Jawa  Tengah, Dinas  Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang,  Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten  Kabupaten Grobogan dan serta Satpol PP Kabupaten Semarang perlu untuk  memantau IPAL  Perusahaan/lndustri secara periodik dan melakukan penegakan hukum bila  terjadi.  

 b) Komisi II   :  Pendayagunaan Sumber Daya Air Terhadap Pertanian dan Pemanfaatan Lainnya di Kawasan Daerah lrigasi Jragung

1)   Pemerintah dan Masyarakat berkewajiban membantu kelancaran pembangunan Bendungan Jragung di Dusun Kedungglatik, Desa Candirejo,  Kecamatan Pringapus,  Kabupaten Semarang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2)  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera melaksanakan  Rehabilitasi Jaringan lrigasi di Daerah lrigasi Jragung.

3)  Kementerian  Pekerjaan  Umum  dan  Perumahan  Rakyat  membuat  bangunan Check Dam Pengendali Sedimen di Hulu Bendung Jragung.

4)  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanaan sosialisasi teknis dan penegakan hukum terkait pelanggaran penggunaan daerah sempadan sungai  dan/atau  saluran  irigasi,   sesuai  dengan  perundang-undangan  yang berlaku.

5)    Pemerintah Kabupaten Demak melaksanaan sosialisasi teknis dan penegakan hukum terkait pelanggaran alih  fungsi lahan di Daerah lrigasi Jragung,  sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

c) Komisi III  :   Pengendalian Banjir Sistem Sungai Dolok Penggaron

1)   Dinas PU SDA TARU Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan pemeliharaan rutin dan berkala di Bendung Barang.

2)  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera menyelesaikan proses penyediaan lahan dan pembangunan konstruksi Bendungan Dolok.

3) Pemerintah  Kabupaten Semarang,  Pemerintah Kabupaten Grobogan dan Pemerintah Kabupaten Demak menerapkan Peraturan Pemanfaatan Lahan Sesuai  Dengan   RTRW  masing-masing  dalam   rangka  mengendalikan  laju sedimen di hulu Bendung Barang.

 

II. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana menetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pola Operasi Bangunan Pengendali Bendung Wilalung dan mensosialisasikan kepada masyarakat dan instansi terkait,  melakukan normalisasi Sungai Juana  untuk meningkatkan  kapasitas pengaliran air  banjir,  membangun  check dam  dan embung potens

III. Dalam Penerapan dan Tindak Lanjut Peraturan Gubernur No.  68 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sistem lnformasi Hidrologi,  Hidrometeorologi Dan Hidrogeologi Di Provinsi Jawa Tengah,  Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah (Hidrologi),  Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah (Hidrogeologi) dan BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I    Semarang (Hidrometeorologi) di Provinsi Jawa Tengah diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1)      Optimalisasi portal Sistem lnformasi Hidrologi,   Hidrometeorologi dan  Hidrogeologi(SIH3) Provinsi Jawa Tengah yang terintegrasi antara 3 (tiga) koordinator, sehingga mempermudah masyarakat luas mengakses informasi terkait SIH3 di Provinsi Jawa Tengah,  harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

      a) Sumber Daya  Manusia  yang  handal dan  jumlah  memadai,  menguasai  ilmu Hidrologi,  Hidrometeorologi  dan Hidrogeologi (SIH3) dan disiplin ilmu lain yang terkait dengan pengelolaan sistem informasi sumber daya air.b)  Peralatan Kerja (hardware, software dan jaringan internet) yang berfungsi baik, jumlah mencukupi dan memadai, guna menunjang kelancaran arus

      b) Alokasi Pembiayaan yang memadai dan berkelanjutan.

      c) Sistem Manajemen  Mutu  yang  baik,  agar  pelaksanaan  pengelolaan  sistem informasi dapat

2)  Masing-masing koordinator yang membidangi SIH3 menyusun Buku Petunjuk yang merupakan Panduan Pengoperasian Sistem lnformasi Hidrologi,  Hidrometeorologi dan Hidrogeologi (SIH3) yang terintegrasi,  data dan informasi sharing berbasis web secara aktif,  efisien dan informatif.

3)  Dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan kegiatan SIH3   pada masing-masing  koordinator dengan  melibatkan  pihak-pihak  lain yang terkait  dengan sistem informasi sumber daya air.

29 Juni 2019 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan Bendungan Randugunting Kab. Blora
Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan Bendungan Randugunting Kab. Blora

Blora, Rencana pembangunan Bendungan Randugunting di Kecamatan Japah Blora membutuhkan lahan 241,428 hektare. Lahan tersebut terdiri dari lahan milik Perhutani 209,026 hektare dan lahan milik masyarakat sekitar 32,402 hektare. Perkiraan pengadaan tanah dari April hingga Desember 2018, dilanjutkan pelaksanaan pembangunan hingga Desember 2021. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Pemprov Jateng dan Pemkab Blora mulai menyosialisasikan pengadaan tanah untuk pembangunan Bendungan Randugunting tersebut, di pendapa Kecamatan Japah, Selasa (30/1). ??Ada beberapa tahapan dalam pengadaan tanah ini. Tahapan tersebut tentu perlu disosialisasikan dan dirembug dengan warga yang nantinya akan terkena pengadaan tanah,?? ujar Kepala Bidang Pertanahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Provinsi Jateng, Endro Hudiyono, saat sosialisasi di pendapa. Ada pun lahan milik warga berada di dua desa yakni di Desa Kalinanas sebanyak 38 bidang atau sekitar 15,75 hektare dan di Desa Gaplokan sebanyak 80 bidang dengan luas sekitar 16,66 hektare. Sosialisasi dihadiri Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, tim BBWS Pemali Juana dan warga Desa Kalinanas dan Gaplokan. Tim BBWS dan Pemprov Jateng memaparkan rencana pembangunan Bendungan Randugunting yang dibangun untuk penampungan air guna memenuhi ketersediaan sumber air di wilayah Blora, Rembang dan Pati. Bendungan juga untuk mendukung ketersediaan air pertanian, guna meningkatkan ketahanan pangan terutama di Blora untuk daerah irigasi Kedungsapen seluas 630 hektare dan pemenuhan air baku Blora sebesar 100 l/detik. Selain itu, pengendalian banjir dengan reduksi banjir sebesar 381,39 m3/detik dan sebagai pariwisata Blora. ??Insya Allah kalau ada bendungan ini nanti akan bermanfaat baik untuk sektor pertanian maupun sektor lainnya,?? kata Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Pemali Juana Dwi Cahyo Handono Setyawan. Proyek Strategis Sementara itu Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Pemali Juana Dwi Cahyo Handono Setyawan mengatakan, Bendungan Randugunting merupakan proyek strategis nasional yang telah diprogramkan pemerintah pusat. Sesuai rencana, bendungan akan membendung Sungai Randugunting, bertipe timbunan random dengan ketinggian 31 meter, panjang 363,35 meter, luas genangan 187,19 hektare dan tampungan total 10,4 juta meter kubik. Selain untuk irigasi pertanian dan air baku PDAM, Bendungan bisa digunakan untuk destinasi pariwisata dan dipakai untuk sarana olah raga air atau pembangkit listrik. Simak juga video bendungan randugunting berikut ini yah .. Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan Bendungan Randugunting Kab. Blora oleh Gubernur Jateng. Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan Bendungan Randugunting Blora

19 April 2018 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pengendalian Banjir dan ROB Pekalongan
Pengendalian Banjir dan ROB Pekalongan

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana yang mewakili Pemerintah Pusat bersama dengan rekanan pelaksanaan pekerjaan tanggul rob melakukan penandatangan kontrak pelaksanaan pekerjaan, Jumat (15/12) pagi ini di Komplek Stadion Hoegeng.

Usai kontrak ditandatangani, peletakan batu pertama atau groundbreaking pekerjaan proyek senilai Rp128 miliar itu dijadwalkan pada 15 Januari 2018 mendatang.

Kepala BBWS Pemali-Juana, Ruhban Ruzziyatno menjelaskan, usai penandatanganan ini rekanan akan mulai melakukan persiapan pekerjaan. ?Sampai akhir 2017 ini mungkin hanya persiapan dan pencairan uang muka, awal tahun depan mulai dilakukan pekerjaan. Prosesnya memang sangat panjang, karena target penyelesaian proyek ini sampai akhir 2019. Tapi kita akan berupaya melakukan percepatan. Percepatan diperlukan agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat dapat secepatnya terpenuhi,? tuturnya.

Meski begitu, Ruhban menyatakan bahwa sesuai dengan penekanan yang sering disampaikan Menteri PUPR bahwa semua pekerjaan instansi harus memiliki nilai seni. Sehingga bentuk bangunan tanggul rob tersebut juga akan diperhatikan agar masyarakat Kota Pekalongan dapat ikut menikmati kehadiran tanggul sekaligus sebagai tempat wisata. ?Jadi tidak hanya rigit bangunan kaku saja. Tapi nanti bapak-bapak bisa selfie disana. Setelah jadi juga nanti bisa dikomunikasikan dengan Dinas Pariwisata agar fasilitas-fasilitas umum yan berkurang bisa digantikan disini. Kami juga akan lakukan maintenance karena bisa saja beberapa tahun kedepan ada penurunan, tapi akan kami lakukan pemeliharaan rutin,? jelas Ruhban.

Tak hanya menunggu selesainya pembangunan agar ekonomi masyarakat ikut tergerak, ia juga meminta pelaksana proyek juga dapat menggandeng kontraktor lokal untuk sub-sub pekerjaan di dalamnya. Sehingga pembangunan tanggul tersebut juga dapat menggerakkan, dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Pekerjaan tanggul rob, lanjutnya, akan dimulai di lahan yang sudah benar-benar bebas, atau di lahan yang belum terbayar namun sudah disepakati pelepasannya. ?Karena kita dikejar waktu. Nanti disamping ada tanggul rob juga akan ada long storage untuk menampung air dari anak sungai maupun air hujan. Air disana akan dipompa keluar tanggul. Jadi tanggul untuk menangani rob dan banjir air hujan akan diatasi dengan long storage,? tambahnya.

Penandatangan kontrak pengerjaan tanggul rob kali ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam mengatasi rob. Warga terdampak rob dapat melihat langsung bahwa proses pekerjaan akan segera dimulai. ?Jadi masyarakat dapat tenang dan mengetahui bahwa pemerintah sudah berupaya maksimal untuk menangani rob di Pekalongan.

Mengenai progres pembebasan lahan, Walikota menyatakan bahwa sampai saat ini proses tersebut masih berjalan dan terus dikejar. ?Pembebasan lahan terus dikejar agar ada percepatan. Kami ingin agar proses ini cepat dilakukan karena lahan harus segera siap agar pekerjaan bisa dimulai,? tandasnya.

Usai penandatanganan kontrak, Walikota bersama Kepala BBWS Pemali-Juana dan sejumlah pejabat terkait melakukan pantauan kondisi wilayah terdampak rob di Pasirkraton Kramat, Padukuhan Kraton dan Bandengan. 

15 Desember 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tanggul Jebol Banjir Bandang Terjang Mangkang Wetan
Tanggul Jebol Banjir Bandang Terjang Mangkang Wetan

Wilayah Mangkang Wetan, Kota Semarang, tepatnya di Jalan Kauman RT 02 RW 03, mengalami banjir bandang pada Rabu (22/11/2017) sekitar pukul 17.30 WIB. Banjir ini terjadi karena hujan deras yang turun seharian dan mengakibatkan Sungai Beringin meluap. Tanggul setinggi lima meter dan rumah-rumah di sekitarnya pun hancur akibat banjir tersebut. Seorang warga sekitar Sungai Beringin, Mualif, mengatakan, banjir melahap rumahnya sampai 1 meter dan menghancurkan sejumlah barang di dalam rumah. BPBD Kota Semarang,BASARNAS,TNI - Polri , Tim Sarda serta DPU SDA TARU dan BBWS Pemali Juana sudah turun bersama masyarakat di lokasi. Setidaknya 100 rumah terendam banjir setinggi 1 meter. Hanya di RW 3 yang terkena banjir bandang. Sekitar 100 rumah terdampak dan terendam banjir setinggi 1 meter. Banjir bandang tersebut merendam dan merusak sejumlah rumah warga. Yang perlu dikhawatirkan itu kan banjir bandang membawa lumpur sehingga rumah-rumah warga pasti penuh lumpur setelah banjir bandang selesai. Banjir bandang itu terjadi karena tanggul Sungai Beringin jebol akibat kelebihan debit air setelah diguyur hujan dari siang tadi. BBWS Pemali Juana dan instansi terkait memperbaiki sementara tanggul yang jebol dengan menggunakan karung berisi pasir. Menurut rencana, BPBD Kota Semarang,BASARNAS,TNI - Polri , Tim Sarda serta DPU SDA TARU , BBWS Pemali Juana dan masyarakat setempat akan membersihkan sisa lumpur di rumah-rumah warga pada Kamis (22/11/2017). Hujan deras yang turun seharian ini mengakibatkan Sungai Beringin meluap dan terjadi banjir bandang. Banjir ini menghancurkan tanggul setinggi lima meter dan melahap rumah-rumah sekitar.

22 November 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Sidang Pleno III
Sidang Pleno III

Sidang Pleno III TKPSDA WS Jratunseluna

Quorum dan Tepat Waktu                     Pelaksanaan Sidang Pleno III TKPSDA Wilayah Sungai Jratunseluna yang berlangsung selama dua hari di salah satu ruang pertemuan Hotel Grand Wahid Jalan Jendral Sudirman Nomer 2 Salatiga Kamis sampai Jum,at tanggal 24 hingga 25 Agustus lalu berlangsung cukup menarik. Karena sejumlah tema yang diangkat ke permukaan untuk dibahas pada sidang ini merupakan wacana yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Agenda sidang membahas lima hal sebagai berikut: Pertama, Perumusan hasil sidang ke II Pokja, Kedua, Prakiraan cuaca tahun 2017-2018 pada wilayah sungai Jratunseluna, Ketiga, Rancangan neraca alokasi air untuk DAS (Daerah Aliran Sungai) Serang, Tuntang dan Garang, Keempat, Kesiap-siagaan dalam menghadapi bencana kekeringan dan banjir. Kelima, Penanganan rob kota Semarang. Jumlah undangan sebanyak 41 orang, yang hadir 24 orang. Dengan demikian prosentase yang hadir 58%, sehingga persidangan dinyatakan qourum. Jenaka.          Nampak hadir Arief Sujatmiko, ST,MT dari Bidang IPW (Infrastruktur Pengembangan Wilayah) Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan) Provinsi Jawa Tengah, Ir. Lukito, Sp.1 mewakili Kepala Dinas PUSDATARU (Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang) Provinsi Jawa Tengah, Balai PUSDATARU Bodri-Kuto, Balai PUSDATARU Seluna, wakil dari BBWS Pemali Juana dan perwakilan dari Bidang Perencanaan Program BBWS Pemali Juana serta anggota TKPSDA WS Jratunseluna dari institusi terkait dan NGO (Non Goverment Organizations).         Bertindak sebagai Pimpinan Sidang pada paparan hari pertama, Arief Sujatmiko, ST.MT. Pemapar pertama, Dra. Heni Asih Nugrohoningrum, MM  perwakilan dari Pokja I Konservasi Sumber Daya Air. Pokja ini mengangkat ke permukaan masalah kerusakan pantai Kertomulyo di wilayah Kecamatan Wedarijeksa Kabupaten Pati. Pemapar kedua dari Pokja Pendayagunaan Sumber Daya Air Sugiyanto,ST  mengedepankan masalah optimalisasi sumber air wilayah Pati Selatan dan pemapar tiga, dari Pokja Pengendalian Daya Rusak Air Dodi Reksowinoto, ST  mengetengahkan pokok bahasan Pengendalian Banjir Kali Juana diselingi ilustrasi berbagai kalimat jenaka. Hingga tidak terkesan monotone, sekaligus menghilangkan ketegangan berfikir saat bersama-sama membahas problematika yang sesungguhnya cukup pelik itu.           Menanggapi paparan Sugiyanto, ST pengurus LSM  Rembang, Djumadi, ST mengingatkan, utama kepada konsultan yang kelak menangani rencana pembangunan infrastruktur SDA di wilayah Pati selatan agar benar-benar memahami kondisi tanah di kawasan ini. Jangan sampai ada embung atau bendungan dibangun di kawasan karts. Sebab pada kawasan seperti itu, pada umumnya tanahnya berada di atas lapisan batugamping yang poreus, mudah berongga bila terkena aliran air yang memicu bangunan bocor. Diamankan.        Sementara Suratmin, SE ketika menanggapi paparan Dodi Reksowinoto, ST dari Pokja Pengendalian Daya Rusak Air mengatakan, dalam menertibkan sempadan sungai, Pemerintah sekarang ini harus tegas, Begitu pula dalam menertibkan sempadan Kali Juana dan Kali Wulan. Penanganannyapun harus dilakukan secara komprehensi atau menyeluruh bukan setempat-setempat, jangan pula ada yang tebang pilih. Dikemukakan, dewasa ini sementara warga Kecamatan Mijen mengidentifikasi makin banyaknya tanah sekitar yang memiliki daya dukung nol. Akibatnya tanggul Kali Wulan selalu rentan longsor dan sulit diperbaiki. Untuk mengatasi hal itu, kemudian warga bekerja sama dengan kalangan peneliti dan sejumlah akademisi dan diketemukan hipotesis yang mengejutkan, yakni: Terdapat korelasi antara aliran limbah industri dari Kudus ketika bertemu intrusi air laut di Mijen yang berdampak pada penurunan daya dukung tanah.         Atas paparan Sugiyanto, ST Ketua IP3A Pati, Sudirman meminta penegasan Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Bidang Perencanaan Sungai Waduk dan Pantai, Ir. Lukito. Sp.1 yang hadir perihal pemanfaatan pompa  air Tambakromo oleh pihak lain. Supaya tidak ada warga yang tinggal di wilayah Kecamayan Kayen dan Kecamatan Gabus bentrok, diusulkan jika pompa tersebut selama ini dinyatakan rusak agar kuncinya diamankan oleh pihak yang berkepentingan , supaya tidak disalahgunakan. Usulan itu didukung Ketua GP3A Pati, Karsono, sekaligus menghimbau agar Kali Juana segera mendapat penanganan secara pari purna. Mengingat sejak tahun 1967 baru dinormalisasi beberapa tahun lalu, itupun realisasinya belum menyeluruh, Ia juga meminta agar pemerintah, melalui BBWS Pemali Juana segera merealisasikan pembangunan Waduk Randugunting, Embung Godo, Embung Dungkurungan dan sejumlah tampungan air di wilayah Pati bagian selatan. Ini sudah lama tinggu oleh masyarakat, khususnya kalangan petani, katanya. Karena selama ini air dari Waduk Kedungombo tak pernah bisa sampai di lahan pertanian kawasan ini yang luasnya sekitar 10 ribu hektar. (Rto).

20 November 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tak Hanya Bersihkan Danau Rawa Pening, Kementerian PUPR Akan Tata Bukit Cinta
Tak Hanya Bersihkan Danau Rawa Pening, Kementerian PUPR Akan Tata Bukit Cinta

Ambarawa--Upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembalikan fungsi Danau Rawa Pening tidak hanya melalui pembersihan eceng gondok, namun akan mengembangkan kawasan sekitarnya menjadi tujuan wisata kebanggaan Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

"Penanganan danau dilakukan dengan serius, karena memberikan manfaat yang sangat besar. Biaya penanganannya lebih murah dibandingkan pembangunan bendungan baru. Danau atau waduk bila didiamkan akan mati karena proses alami seperti terjadinya sedimentasi. Apa yang kita lakukan untuk memperpanjang umurnya,? tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat hadir sebagai pembicara dalam Dialog Nasional dengan tema Sukses Indonesiaku di Museum Kereta Api, Ambarawa, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2017).

Acara yang dihadiri oleh masyarakat Ambarawa, termasuk yang tinggal di sekitar Danau Rawa Pening menghadirkan pembicara lainnya yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama Bank BTN Maryono dan dimoderatori oleh penyanyi Didik Kempot.

Kawasan yang akan dikembangkan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya yakni Bukit Cinta sebagai salah satu lokasi favorit wisatawan di Danau Rawa Pening. Melalui bukit itu, pengunjung dapat menikmati pemandangan elok danau, khususnya saat sore. Bukit ini juga menjadi favorit pengunjung untuk swafoto terlebih adanya wahana Gembok Cinta. Memasuki kawasan danau, pengunjung juga dapat memancing ikan, berperahu mengelilingi danau melihat eloknya pemandangan Gunung Merbabu serta Gunung Telomoyo. Selain pariwisata, danau ini memiliki peran penting sebagai sumber air bagi irigasi, pembangkit listrik di Sungai Tuntang, perikanan air tawar, dan pengendalian banjir.

Penataan yang akan dilakukan mulai dari bangunan pintu masuk, perbaikan dermaga, plaza dermaga, pedestrian, ruang terbuka hijau Bukit Cinta, dan drainase. Disamping itu akses menuju Danau Rawa Pening nantinya juga akan semakin cepat dan mudah dengan kehadiran beberapa proyek jalan seperti pembangunan jalan tol Bawen-Magelang-Jogja, peningkatan kualitas jalan kawasan metropolitan Jogja-Solo-Semarang (Joglo Semar), peningkatan jalan lingkar rawa, pengembangan kawasan dan desa wisata Bukit Cinta dan sekitar danau.

Tambahan Alat Berat Pengangkat Eceng Gondok

Ditambahkannya, permasalahan yang dihadapi situ, danau, dan embung di Indonesia yakni semua merasa memilikinya. Namun tidak ada yang mau bertanggung jawab untuk merawat. "Kesepakatan diperlukan. Namun kesepakatan yang dicapai mungkin tidak memuaskan semua pihak, karena masing-masing punya kepentingan. Tentunya kepentingan masyarakat yang besar yang lebih diutamakan. Perlu kerjasama semua pihak untuk bisa merawat Danau Rawapening yang indah ini agar lestari. Masyarakat harus kooperatif dalam penataan keramba," tegasnya.

Sebelumnya dalam kurun 15 tahun terakhir (2002-2016), luas Danau Rawa Pening terus mengalami penyusutan hingga 820 ha (sekitar 30%) dari luas awal 2.670 ha. Hal ini terjadi akibat perubahan tata guna lahan pada hulu daerah tangkapan air serta pada badan danau sendiri.

Meningkatnya jumlah dan luasan tanaman gulma seperti eceng gondok memberikan tambahan tekanan sedimentasi dan pencemaran. Bahkan pada tahun 2016 menutup hampir 47% dari luasan danau sehingga terjadi pendangkalan yang serius. Pencemaran danau juga disumbang dari limbah deterjen, limbah ternak, dan limbah budidaya ikan yang berasal dari 600 unit keramba ikan.

Untuk mengembalikan kembali kapasitas dan fungsi Danau Rawa Pening, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2016 telah melakukan langkah penanganan yakni pengendalian sedimentasi berupa pengerukan danau dan bangunan cek dam, pembuatan tanggul pembatas badan air danau, serta pengendalian gulma air dengan pembersihan eceng gondok secara rutin dan penetapan zona sempadan danau.

?Dari sisi peralatan, bulan ini kami akan menambah jumlah alat berat dengan empat buah alat baru sehingga nantinya jadi enam unit. Kapasitas pembersihan eceng gondok akan bertambah dua sampai tiga kali lipat,? katanya.

Danau Rawa Pening merupakan salah satu dari tujuh danau prioritas yang dilakukan restorasi oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana, Ditjen Sumberdaya Air, dengan alokasi anggaran Rp 187,5 miliar dengan anggaran tahun 2017 sebesar Rp 4,2 miliar.

Selain Rawa Pening, Kementerian PUPR juga mendukung pengembangan destinasi lain di Kabupaten Semarang yakni kawasan wisata Lemahabang melalui pelebaran jalan dan pembangunan putaran balik (U-Turn) kendaraan terutama bus-bus pariwisata dari Solo yang menuju kawasan wisata. Pembangunan putaran balik sepanjang 550 meter dilakukan dengan anggaran sebesar Rp 10,4 miliar dan ditargetkan bisa selesai pada 31 Desember 2017.

Dalam acara tersebut, turut hadir anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Soedjono. Sementara mendampingi Menteri Basuki yakni Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana Ruhban Ruzziyanto, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VII Herry Marzuki, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S.Atmawidjaja. (*)

15 Oktober 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pengendalian Banjir ROB Semarang Paket 2 Akan Atasi Rob Kaligawe
Pengendalian Banjir ROB Semarang Paket 2 Akan Atasi Rob Kaligawe

Problem di Kota Semarang terutama di pinggiran mulai dari Kaligawe sampai Genuk yaitu banjir rob. Yaitu masuknya air laut yang menggenangi daratan secara berkala, bahkan permanen. Hal itu mulai teratasi dengan dibangunnya beberapa tanggul di sekitar kawasan tersebut, termasuk di kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang Jawa Tengah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air, mulai persiapan pengerjaan pengendalian banjir dan rob Paket 2. Di Paket 2 ini, tanggul rob dan kolam retensi akan dibangun di sekitar Kampus Unissula. "Selain itu kita juga akan membangun tanggul penahan di Terminal Terboyo dan perbaikan alur Kali Tenggang," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis Biro Komunikasi dan Humas, Jumat (15/9). Kementerian PUPR juga sedang membangun tanggul Paket 1 yaitu Polder Sringin dengan tanggul dari Kali Tenggang ke Sringin sampai Kali Babon. Polder Sringin dilengkapi dengan pompa yang dapat berfungsi memompa air rob kembali ke laut. "Dengan kehadiran polder tersebut wilayah utara Semarang, khususnya Terminal Terboyo dan Kawasan Kaligawe akan terbebas banjir rob. Pembangunan tanggul tersebut diperkirakan selesai pada akhir 2018," ungkapnya. Kota Semarang memiliki 5 polder untuk mengatasi banjir rob. Pada tahun lalu, sudah dirampungkan Polder Banger. "Dengan Kehadiran Polder Banger tersebut membuat kondisi Pelabuhan Semarang sampai Semarang Tengah sudah mulai bebas banjir rob," jelasnya. Menteri Basuki menyampaikan, bahwa cara bekerja di Kementerian PUPR membangun infrastruktur harus dilakukan secara cepat, ibaratnya seperti musik rock and roll. "Tidak bisa bekerja hanya linier dengan irama musik pop atau dangdut. Bekerja selama tujuh hari yang dibagi dalam tiga shift per hari inilah solusinya. Karena tanpa itu semua kita tidak akan bisa melayani masyarakat dengan baik," ujarnya.

16 September 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Restorasi Tampakan Hasil Rawa Pening Jadi Arena Lomba Daung POPNAS 2017
Restorasi Tampakan Hasil Rawa Pening Jadi Arena Lomba Daung POPNAS 2017

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono selaku Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia, Kamis (14/9), saksikan pertandingan final cabang olahraga Dayung Pekan Olahraga Pelajar Nasional ke XIV/2017 di Bukit Cinta Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Diikuti peserta dari 19 provinsi, kejuaraan olahraga dayung memperebutkan 14 medali emas, baik dari kelas Rowing Putra Putri 2000 meter maupun kelas Canno Putra 2000 meter. Dalam kunjungannya, Menteri Basuki berkesempatan menyerahkan medali kepada atlet yang menjadi pemenang.

Usai acara, Menteri Basuki mengendarai sendiri speedboat melakukan pengecekan langsung perkembangan restorasi Danau Rawa Pening yang dilakukan oleh Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.

Ia tampak tenang mengemudi dari Bukit Cinta ke Sumurup selama hampir satu jam, sambil menikmati hawa sejuk Danau Rawa Pening dengan latar perbukitan dan gunung di sekitar Bawen - Semarang yang hijau.

Menteri Basuki mengatakan, dalam rangka mewujudkan ketahanan air disamping program pembangunan 49 bendungan baru oleh Kementerian PUPR, juga dilakukan pemeliharaan dan restorasi danau-danau sebagai tampungan air alami.

Menurut Menteri Basuki, Kementerian PUPR sejak tahun 2016 telah melakukan langkah pengendalian sedimentasi terhadap Danau Rawa Pening, yaitu berupa pengerukan danau dan pembangunan cek dam, pembuatan tanggul pembatas badan air danau, serta pengendalian gulma air dengan pembersihan eceng gondok secara rutin serta penetapan.

14 September 2017 Selengkapnya