Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Seminar Internasional HATHI Angkat Tema Water Resilience in a Changing World
Seminar Internasional HATHI Angkat Tema Water Resilience in a Changing World

Himpunan Ahli Teknik Hidraulika Indonesia (HATHI) menyelenggarakan Seminar Internasional ke-5 dengan tema ?Water Resilience in a Changing World? di Denpasar, Bali, pada 29-31 Juli 2016. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dijadwalkan akan hadir dan memberikan sambutan pada acara tersebut.

Menurut Ketua HATHI yang juga Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Mudjiadi, tema tersebut dinilai relevan dimana dunia mengalami pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya penduduk, urbanisasi, meningkatnya pencemaran air, dan kurangnya infrastruktur sumber daya air mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air belum terpenuhi.

Meningkatnya permintaan air dan konflik diantara pengguna air menempatkan sumber daya air dalam posisi bahaya bila tidak dikelola secara berkelanjutan. Oleh karenanya membutuhkan terobosan dalam pengelolaan air yang efektif secara berkelanjutan dan adil sehingga bisa bermanfaat bagi semua orang.

Melalui seminar ini, diharapkan para ahli Indonesia bersama dengan ahli dari negara asing mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan memiliki pemikiran baru dalam meningkatkan ketahanan air dalam kondisi yang berubah seperti di atas. Saling berbagi pengalaman dalam pengembangan dan manajemen sumber daya air juga diharapkan bisa terjadi pada seminar tersebut.

Untuk menjawab tantangan itu, pemerintah sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan, di samping ketahanan energi. Implementasi kebijakan itu sampai dengan 2019 diwujudkan melalui berbagai program pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bidang sumber daya air, diantaranya pembangunan 49 bendungan baru, pembangunan 1 juta hektar daerah irigasi, rehabilitasi 3 juta hektar daerah irigasi, penyediaan air .

Pembicara kunci dari seminar ini adalah Profesor Dr. Gyewoon Choi, Presiden Asia Water Council (AWC) yang pertama. Seperti diketahui, pada akhir Maret lalu bertempat di Bali, telah berlangsung the 1st General Assembly of AWC yang memilih Profesor Dr. Gyewoon Choi sebagai Presiden AWC atau Dewan Air Asia. Pembicara kunci kedua adalah Director of International Affairs Office for River Planning Division, Water and Disaster Management Bureau, Ministry of Land, Infrastucture, Transport and Tourism Kerajaan Jepang (MLIT), Hirotada Matsuki.

Kehadiran Presiden AWC, dan Perwakilan MLIT menjadi pembicara kunci, merupakan salah satu prestige bagi seminar yang diikuti oleh pemakalah dari Indonesia, dan pembicara dari tujuh negara (Jepang, Korea Selatan, Belanda, Phillipina, Vietnam, Bangladesh, dan Iran) tersebut. Pemakalah dan pembicara akan mempresentasikan 93 makalah terkini terkait isu Konservasi Air, Resiko dan Dampak Kejadian Cuaca Ekstrim, Pentingnya Ketahanan Air bagi Semua Kalangan, dan Governance dan Kerja Sama di bidang Sumber Daya Air.

Acara ini akan dihadiri oleh 400 peserta dari berbagai profesi di bidang sumber daya air baik dari kalangan pemerintah, akademisi, peneliti, praktisi, dan penyedia jasa baik konsultan maupun kontraktor. Sebelum seminar berlangsung, pada hari sebelumnya para peserta akan mengikuti kunjungan ke Museum Subak, Persawahan Jati Luwih, dan Bendungan Telaga Tunjung.

29 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Halal Bihalal Keluarga Besar BBWS Pemali Juana
Halal Bihalal Keluarga Besar BBWS Pemali Juana

BBWS Pemali Juana menyelenggarakan kegiatan Halal Bihalal di Lapangan kantor BBWS Pemali Juana, Jum'at (15/7). Acara Halal Bihalal yang merupakan kegiatan tahunan BBWS Pemali Juana, acara ini dihadiri oleh Kepala BBWS Pemali Juana?IR. NI MADE SUMIARSIH, M.ENG serta pejabat di lingkungan BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR. Acara yang dilaksanakan?mulai pukul 08.00 WIB tersebut diikuti oleh para pegawai di lingkungan BBWS Pemali Juana.

Saat acara berlangsung, tampak Kepala BBWS Pemali Juana?IR. NI MADE SUMIARSIH, M.ENG beserta sejumlah pejabat di lingkungan BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR menyalami satu per satu pegawainya yang telah berbaris.?Halal Bihalal merupakan tradisi?yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk bersilaturahmi sekaligus bermaaf-maafan,?demikian halnya juga di lingkungan BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR.

15 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Progres pembersihan sampah bd Guntur Demak pasca banjir S.KB1
Progres pembersihan sampah bd Guntur Demak pasca banjir S.KB1

[caption id="attachment_1370" align="alignnone" width="1200"]BD GUNTUR 0 Progres pembersihan sampah bd Guntur Demak pasca banjir S.KB1 STATUS 0%[/caption] [caption id="attachment_1371" align="alignnone" width="1200"]Progres pembersihan sampah bd Guntur Demak pasca banjir S.KB1 STATUS 50% Progres pembersihan sampah bd Guntur Demak pasca banjir S.KB1 STATUS 50%[/caption] [caption id="attachment_1372" align="alignnone" width="1200"]Progres pembersihan sampah bd Guntur Demak pasca banjir S.KB1 STATUS 100% Progres pembersihan sampah bd Guntur Demak pasca banjir S.KB1 STATUS 100%[/caption]

09 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Warga Minta Tanggul BKT Ditinggikan
Warga Minta Tanggul BKT Ditinggikan

Warga Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang meminta tanggul Sungai Banjirkanal Timur (BKT) ditinggikan. Mereka khawatir air sungai kembali meluap dan menggenangi rumah saat hujan deras turun. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Sawah Besar Mulyadi mengatakan, untuk meninggikan tanggul Sungai BKT, bisa menggunakan tanah endapan di kali tersebut. ?Harapan warga ada penanganan secara darurat masalah Banjirkanal Timur yang selalu bikin waswas saat hujan turun. Sebab sering sekali air sungai meluap dan yang menjadi korban di antaranya warga Sawah Besar,? katanya, kemarin. Peninggian tanggul Sungai BKT bagi warga Sawah Besar merupakan kebutuhan mendesak. ?Kami berharap paling tidak tahun depan peninggian tanggul Banjirkanal Timur tersebut sudah dapat dilakukan untuk mencegah meluap atau meluber dan menerjang warga sekitar,? ujarnya. Plt Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDAESDM) Kota Semarang Ayu Entys mengatakan, Sungai BKT mulai tahun depan akan dinormalisasi seperti Banjirkanal Barat (BKB). Sesuai target, pada 2017 nanti Pemkot Semarang membangun BKT seperti BKB. Dana normalisasi BKT berasal dari pemerintah pusat. ?Beberapa waktu lalu Kementerian PU (Pekerjaan Umum) telah meninjau langsung di Kota Semarang dan melihat langsung kondisi di Banjirkanal Timur,? ungkapnya. Menanggapi masalah Jalan Raya Kaligawe yang sempat dilanda banjir hingga mirip sungai, Ayu Entys mengatakan, genangan air disebabkan pintu air di Kali Sringin tertutup. Sehingga luapan hujan yang bersamaan dengan rob tidak bisa mengalir ke Kali Sringin. Saat itu Jalan Raya Kaligawe yang dilanda banjir telah ditangani langsung di lapangan. ?Dari evaluasi kami banjir di Jalan Raya Kaligawe selain akibat hujan dengan intensitas tinggi, waktu itu bersamaan dengan rob dan pintu air Kali Sringin tertutup,? katanya. Dinas PSDA-ESDM akan mengoptimalkan pompa air di kawasan Genuk dan Kaligawe agar genangan air di Jalan Raya Kaligawe cepat surut. Berdasarkan pantauan di lapangan, di Jalan Raya Kaligawe banyak sampah menumpuk dan berada di bawah jembatan dan inlet-inlet (pintu saluran), sehingga menghambat aliran air mengalir di sungai-sungai. ?Bu Ita, (Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu) juga menyaksikan langsung banyak sampah yang tersangkut di bawah jembatan hingga menutup aliran air,? katanya. Dia berharap kepada masyarakat ikut merasa memiliki Kota Semarang sehingga ikut menjaga agar sungai bersih. Dengan tidak membuang kotoran di sembarang tempat apalagi di sungai dan saluran.

09 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Rob Kaligawe Lumpuhkan Lalin Semarang Utara
Rob Kaligawe Lumpuhkan Lalin Semarang Utara

Rob yang menggenangi ruas jalan Kaligawe Raya melumpuhkan lalu lintas(lalin) dan aktivitas lainnya di Semarang, 5 Juli 2016. Meski Pemerintah Kota Semarang telah menyiagakan sejumlah pompa air di berbagai titik, namun genangan rob tersebut belum bisa diatasi hingga saat ini. Para pengendara dan pengguna jalan lainnya yang hendak keluar atau masuk kota Semarang dari arah utara terpaksa harus melewati jalur alternatif sehingga memakan waktu lebih lama. Sejumlah anak di sekitar lokasi memanfaatkan rob tersebut menjadi wahana bermain air.

06 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Mangkang Merayap, Kaligawe Masih Banjir
Mangkang Merayap, Kaligawe Masih Banjir

Ruas Jl Kaligawe Km 2 Semarang-Demak putus akibat banjir. Banjir terjadi Minggu dini hari, mengakibatkan ruas jalan tak dapat dilalui hingga Minggu malam. Dari arah Semarang, pemudik yang terlanjur sampai di jalan itu harus berputar arah menuju ke Jalan Ronggowarsito kemudian lewat Jalan Yos Sudarso selanjutnya sampai di Jalan Kaligawe setelah jembatan tol. Genangan tersebut terjadi karena Banjirkanal Timur meluap akibat tak mampu menampung debit air hujan. Di sisi lain, dari arah Demak, sepeda motor melintas Tol Kaligawe untuk menuju Jalan Yos Sudarso. Untuk menghindari banjir di bawah tol Kaligawe dan banjir di Sawah Besar, banyak sepeda motor yang masuk ke jalan tol. Pergerakan pengendara sepeda motor itu berbahaya, karena melawan arus dan menurut aturan terdapat larangan sepeda motor lewat tol. Sedangkan mobil yang menghindari Jalan Kaligawe dari arah Semarang langsung berbelok ke arah Jalan Yos Sudarso untuk menuju ke kawasan kota. Hujan juga menyebabkan tanggul Sungai Cabean KB 1 di Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur jebol, serta Sungai Dolog di Desa Pilangsari, Kecamatan Mranggen meluap. Akibatnya jalur alternatif Karangtengah-Guntur dan Onggorawe-Mranggen lumpuh. Luapan air sungai Cabean tidak hanya menggenangi permukiman, tapi juga menutup akses jalan raya Karangtengah-Guntur. Padahal, jalan tersebut merupakan jalur alternatif mudik dari Demak menuju Purwodadi. Begitu pula jalur alternatif Onggorawe-Mranggen, lumpuh akibat lumpur menutupi badan jalan di Desa Pilangsari, Kecamatan Sayung. Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Mahfud mengatakan, genangan air yang meluap ke badan Jalan Raya Guntur-Karangawen hingga setinggi 1,5 meter. "Debit Sungai Cabean meningkat drastis hingga tanggul KB 1 di Desa Bakalrejo jebol, karena banjir kiriman dari daerah hulu seperti Kabupaten Semarang dan Salatiga," ujarnya. Camat Sayung Indridjantoro Widodo yang dihubungi mengatakan, jalur alternatif Onggorawe-Mranggen tidak bisa dilintasi lantaran lumpur meluap dari Sungai Dolog di Desa Pilangsari. Kasatlantas Polres Demak AKP Yoppy Anggi Krisna menjelaskan, dua jalur alternatif yakni Karangtengah-Guntur dan Onggorawe-Mranggen belum bisa diakses. Kendaraan roda dua maupun roda empat dialihkan. Pemudik diarahkan melintasi jalur pantura Semarang-Demak dan jalur selatan Mranggen-Karangawen. "Kami sudah pasang rambu agar pengendara tidak melintasi dua jalur alternatif tersebut," katanya.

04 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tanggul Jebol di Guntur Demak Sudah Diperbaiki, Hari Ini akan Rampung
Tanggul Jebol di Guntur Demak Sudah Diperbaiki, Hari Ini akan Rampung

Satu unit alat berat sudah diturunkan untuk memperbaiki tanggul sungai B1 Cabean di Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (04/07/2016). Rencananya untuk perbaikan tanggul yang jebol sepanjang 15 meter dengan kedalaman 4 meter itu akan rampung pada hari ini. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Budie Yuwono, menjelaskan, tanggul sungai B1 Cabean mudah jebol karena konstruksinya sudah tak lagi kokoh akibat ditanami berbagai jenis tanaman. Prasetyo pun mengaku jengkel lantaran upaya sosialisasi pihaknya selama ini tak diindahkan warga. " Lihat saja tanggul sungai di sepanjang sungai B1 cabean, banyak ditanami berbagi jenis tanaman oleh warga. Inilah yang memicu tanggul sungai tak lagi kuat menahan arus sungai. Bahkan banyak sekali sampah yang berserakan di sungai. Tolonglah kesadaran warga, ini juga kan demi kebaikan bersama, " ungkap Prasetyo kepada Tribun. Menurut Prasetyo, teknis perbaikan tanggul serupa dengan perbaikan tanggul pada umumnya. Sebut saja mengisi konstruksi tanggul dengan trucuk bambu, tresek dan tanah. Selanjutnya, melakukan penghurukan tanggul menggunakan tanah. "Insyallah hari ini sudah jadi tanggul sungai b1 Cabean yang jebol. Semoga saja cuaca mendukung," kata Prasetyo.

04 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
H-3, Jalur Pantura di Semarang Dilanda Banjir
H-3, Jalur Pantura di Semarang Dilanda Banjir

Hujan deras yang mengguyur sejumlah tempat di Kota Semarang Sabtu (2/7) malam membuat beberapa titik dilanda banjir. Beberapa jalur utama yang biasa dilalui pemudik tergenang air dengan ketinggian hingga 50 meter. Jalan utama di Pantai Utara Kaligawe juga tidak luput terkena limpasan air bah itu, selain terbiasa terkena rob. Selain di Kaligawe, genangan juga terjadi di sejumlah jalan dan pemukiman warga di Kelurahan Sawah Besar. Genangan terjadi akibat Sungai Banjir Kanal Timur meluap tak mampu menahan air. Akibat luapan itu beberapa daerah mengalami banjir, seperti Kaligawe, Tlogosari dan Bugangan. "Warga pagi ini bergotong royong membersihkan rumah, tidak ada warga yang mengungsi,? ujar Maulana Affandi, anggota Basarnas Semarang, saat dikonfirmasi, Minggu (7/3/2016). Selain banjir, hujan juga mengakibatkan longsor di Jalan Tusam Timur Semarang. Longsor yang terjadi pada pukul 02.40 WIB itu mengenai tiga ruko. ?Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,? kata Maulana. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendengar kabar banjir juga langsung meninjau lokasi. Ia pun melihat kondisi banjir di titik jembatan Banjir Kanal Timur Semarang. ?Pasca hujan semalam langsung meluncur ke Kaligawe. Ternyata banjir lagi. Tim segera diterjunkan,? kata dia dalam akun instragamnya @ganjar_pranowo. Di sela pantauan itu, Ganjar menemukan bahwa genangan sungai Banjir Kanal Timur juga membawa sampah beragam jenis. ?Ternyata di sungai bukan hanya sampah, bahkan bambu, tikar sampai kasur. Mungkin ada kerajaan di bawah sungai. Ayo sedulur, ditingkatkan lagi ya kesadarannya. Untuk kita juga lho,? kata dia. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga telah menginstruksikan sejumlah pasukan tata air untuk bergerak sejak hari tadi.

03 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Banjir Rob Berangsur Berkurang, Jalan Raya Kaligawe Semarang Sudah Bisa Dilewati
Banjir Rob Berangsur Berkurang, Jalan Raya Kaligawe Semarang Sudah Bisa Dilewati

Lalu lintas di Jalan Pantai Utara Kaligawe, Semarang, di hari kelima menjelang Lebaran, Jumat (1/7/2016), terlihat lengang meski sebagian lokasi masih tergenang air rob. Sejumlah kendaraan yang melewati akses menuju Kabupaten Demak ini masih bisa berjalan normal. Pantauan Kompas.com, masih ada genangan tipis sisa rob masih di sejumlah lokasi, antara lain di bawah jembatan tol Kaligawe, dekat pintu pertigaan Terminal Terboyo, dan depan Mapolsek Genuk. Di tempat itu, para pengendara dari dan ke arah Genuk berjalan relatif pelan. Mereka menghindari genangan air yang setidaknya masih ketinggian 10 cm. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, jalan pantai utara di Kaligawe sudah aman dilintasi. Kesimpulan ini muncul setelah Ganjar meninjau lokasi genangan rob. "Rob sudah aman untuk dilewati. Masih ada tipis, tapi tidak menghambat perjalanan," kata Ganjar, Jumat (1/7/2016). Menurut dia, tinggi muka air pasang di jalan-jalan kawasan Kaligawe sudah berkurang berkat pemanfaatan mesin pompa. Pembuatan tanggul sementara juga membantu penanganan rob. Hasilnya, air rob di jalanan berkurang secara drastis. "Rob sudah disedot lumayan. Kita pompa terus, limpahan airnya kecil, bisa ditrabas," kata dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng Prasetyo Budi Yuwono mengatakan, air rob yang mengenangi jalan pantura, terutama di depan Mapolsek Genuk, tinggal 5-10 cm. Namun di tempat lain, aliran rob di jalan raya sudah ditangani dengan mesin pompa. "Yang di bawah tol sudah 100 persen, lainnya belum, ya sekitar 95 persen, termasuk yang di dekat Mapolsek Genuk," ujar dia. Jalan rusak akibat rob pun diperbaiki dengan cara ditambal agar kondisi jalan bisa kembali seperti serupa.

01 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ganjar Apresiasi Penanganan Rob Kaligawe
Ganjar Apresiasi Penanganan Rob Kaligawe

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi penanganan rob di Jalan Kaligawe dan Kecamatan Genuk yang dilakukan Pemkot Semarang bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. ?Penanganan Rob Kaligawe dan Genuk dengan penyedotan menggunakan pompa besar sudah terlihat efektif sebagai langkah darurat,? ungkapnya di sela sela peninjauan langsung lokasi rob, Rabu (29/6). Menurut Ganjar, upaya yang sudah dilakukan termasuk penggunaan karung pasir dan mengalirkan air ke sungai dinilai sudah tepat dan bisa terus dilakukan dalam menghadapi situasi darurat. Namun upaya lebih lanjut harus terus dilakukan seperti pengerukan dan pelebaran sungai Babon yang menurut Ganjar paling available. ?Saat ini sedang dilakukan upaya lain dengan akan dibangun Sea Wall. Sekarang sedang menyusun designnya,? jelasnya. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ni Made Sumiarsih mengatakam bahwa pihaknya bersama Pemkot Semarang akan berupaya semaksimal mungkin mengatasi rob selama arus mudik Lebaran tahun ini. ?Setidaknya akan ada 17 unit pompa air yang disiagakan di sepanjang Jalan Kaligawe. Sekarang ini, baru terdapat 13 pompa air yang berfungsi secara situasional,? ujarnya.

30 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri Basuki: Pompa untuk Banjir Rob di Semarang Sudah Berfungsi
Menteri Basuki: Pompa untuk Banjir Rob di Semarang Sudah Berfungsi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono kembali mendatangi lokasi banjir rob di Jalan Pantura Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/6/2016) sore. Ini merupakan kunjungan kedua Basuki. Pada kunjungan kali ini, Basuki menyatakan, upaya yang dilakukan jajarannya menurunkan rob sudah mulai menunjukkan kemajuan. Ia mengatakan, air pasang sudah mulai surut, tidak seperti kunjungan pertamanya. ?Kita lihat dibanding dua minggu lalu, ini (rob) sudah turun. Seminggu lalu turun karena memang robnya rendah, ini rob (jadwal) mulai tinggi tapi jalan Kaligawe kering, karena sistem pompanya berfungsi," kata Basuki di lokasi Rob. Sejauh ini, pihaknya menginstruksikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana untuk menuntaskan persoalan rob, yaitu dengan membuat tanggul sementara, serta memanfaatkan pompa. Langkah lain adalah dengan memanfaatkan selang panjang untuk disalurkan ke aliran sungai yang kering. Menurut Basuki, penanganan rob sesuai dengan skema yang disepakati. Namun untuk upaya permanen mengatasi rob harus dengan polder. Namun untuk jangka pendek ini, yang diperlukan ialah penangana darurat agar kemacetan saat arus mudik dan balik teratasi. ?Kami sudah sediakan 17 pompa ditambah satu pompa besar dengan kapasitas 250 liter per detik. Saya kira pompa besar harus ditambah satu lagi,? kata dia. Pihaknya pun meminta pegawainya untuk jeli menutup wilayah mana yang tergenang dan yang tidak. Hal itu penting agar masyarakat sekitar tidak terkena imbas dari penanganan rob. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang ikut dalam peninjauan banjir rob mengatakan bahwa target pemerintah setempat mengurangi genangan air maksimal H-4 Lebaran. ?Sampai hari ini rob sudah jauh berkurang. Kami akan tuntaskan beberapa hari ini sampai maksimal H-4 atau Sabtu (2/6/2016) harus sudah kering," jelas Hendi. Rob di Semarang diperkirakan akan memuncak pada 6 Juli 2016, atau saat Lebaran tiba. Hal ini berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang.

29 Juni 2016 Selengkapnya