Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2025 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Percepatan Penanganan ROB Semarang Menyambut Lebaran
Percepatan Penanganan ROB Semarang Menyambut Lebaran

Normaliasi

Kepala Satker Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Tesar Hidayat menuturkan, normaliasi Kali Sringin dan Tenggang sudah dimulai sejak april 2017. Nantinya muara dari sungai tersebut dibendung dan air dibuang ke laut menggunakan pompa.

Saat ini, pengerjaan pembendungan dilakukan di Kali Sringin Baru. Di muara sungai tersebut dibangun tanggul menggunakan timbunan tanah yang dipadatkan. Lokasi pembendungan dilakukan sebelum pertemuan dengan Kali Sringin Lama di Kawasan Industri Terbyo, Terboyo Wetan, Genuk.

Nantinya dilanjutkan dengan membendung Kali Sringin Lama dan juga Kali Tenggang. ?Ini merupakan langkah darurat untuk mencegah rob menggenangi Jl Kaligawe Raya, pada saat arus mudik dan balik Lebaran.

Pembendungan permanen dengan sheet pile dilakukan tahun depan,? sambung Tesar. Kemudian ada pengerjaan kolam retensti di Sawah Besar, Kaligawe dan juga di Banjardowo, Genuk.

Dia menjelaskan, untuk kolam retensi di Sawah Besar, Kaligawe memiliki luas 2,2 hektare dan kedalaman tiga meter, sehingga dapat menampung air 70 ribu meter kubik. Adapun di Banjardowo, memiliki luas 1 hektare, dengan kedalaman 3 meter. Mampu menampung air sebanyak 40 ribu meter kubik.

Fungsi kolam retensi ini, yakni menampung air dari permukiman sebelum masuk ke Sungai Sringin dan Tenggang. Nantinya air dari kolam retensi di Sawah Besar, Kaligawe disedot menggunakan pompa dan dialirkan ke Banjirkanal Timur. Adapun di Banjardowo, air disedot dan dialirkan ke Kali Babon.

?Di Semarang bagian timur, dua sungai besar untuk pembuangan air, yakni BKT dan Kali Babon. Kami akan alirkan air ke dua sungai tersebut. Untuk Kali Babon, sudah ada rencana untuk dinormaliasi. Mudah-mudahan tahun depan bisa terealiasi,? jelas Tesar.

17 Mei 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PUPR Tinjau Eceng Gondok di Danau Rawa Pening
Menteri PUPR Tinjau Eceng Gondok di Danau Rawa Pening

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, kunjungan kerja ke Semarang untuk meninjau pengerjaan jalan dan proyek infrastruktur lainnya. Salah satu lokasi yang dikunjunginya adalah Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Seperti diketahui, danau ini kini dipenuhi oleh tanaman eceng gondok yang mengancam penurunan kualitas dan fungsi danau. Rawa Pening selama ini digunakan untuk penyediaan air baku, budidaya ikan, irigasi hingga pariwisata. Tampak tanaman eceng gondok di sejumlah titik di danau seluas 2.670 hektare ini.
Dengan setelan kemeja putih dan celana hitam seperti biasa, Basuki meninjau proses dan progres penanganan terakhir. "Ini setiap hari ya kerjanya? Alatnya mana saja? Di mana saja lokasinya," kata Basuki di Rawa Pening, Semarang, Jumat (7/4/2017). Tampak sejumlah alat ekskavator tengah beroperasi memindahkan eceng gondok sampai tumpukannya menggunung. Sebuah alat bernama aquatic weed harvester menarik eceng gondok ke pinggir danau. Selanjutnya, ekskavator mengangkat eceng gondok dan kemudian dibawa ke tempat penampungan.
 
Rawa pening bermanfaat bagi masyarakat, namun deretan eceng gondok yang tidak ditangani baik, membuat populasinya meningkat tidak karuan dan menyebabkan fungsi danau tidak lagi maksimal. Setiap hari, total luasan eceng gondok yang dikeruk mencapai 1 hektare. "Ke depan saya akan pelihara lebih serius. Ini hanya satu titik dengan 8 alat. Tiap hari ini khusus untuk tangani eceng gondok. Ini progresnya 1 hari 1 hektare. Padahal ini ada 800 ha. Butuh berapa tahun. Saya mau mempercepat, kita akan cari tempat-tempat mungkin 2-4 lokasi akan saya lengkapi dengan alat yang hampir sama dengan ini supaya lebih cepat," kata Basuki.
 
 

07 April 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PUPR Tinjau Eceng Gondok di Danau Rawa Pening
Menteri PUPR Tinjau Eceng Gondok di Danau Rawa Pening

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, kunjungan kerja ke Semarang untuk meninjau pengerjaan jalan dan proyek infrastruktur lainnya. Salah satu lokasi yang dikunjunginya adalah Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Seperti diketahui, danau ini kini dipenuhi oleh tanaman eceng gondok yang mengancam penurunan kualitas dan fungsi danau. Rawa Pening selama ini digunakan untuk penyediaan air baku, budidaya ikan, irigasi hingga pariwisata. Tampak tanaman eceng gondok di sejumlah titik di danau seluas 2.670 hektare ini.
Dengan setelan kemeja putih dan celana hitam seperti biasa, Basuki meninjau proses dan progres penanganan terakhir. "Ini setiap hari ya kerjanya? Alatnya mana saja? Di mana saja lokasinya," kata Basuki di Rawa Pening, Semarang, Jumat (7/4/2017). Tampak sejumlah alat ekskavator tengah beroperasi memindahkan eceng gondok sampai tumpukannya menggunung. Sebuah alat bernama aquatic weed harvester menarik eceng gondok ke pinggir danau. Selanjutnya, ekskavator mengangkat eceng gondok dan kemudian dibawa ke tempat penampungan.
 
Rawa pening bermanfaat bagi masyarakat, namun deretan eceng gondok yang tidak ditangani baik, membuat populasinya meningkat tidak karuan dan menyebabkan fungsi danau tidak lagi maksimal. Setiap hari, total luasan eceng gondok yang dikeruk mencapai 1 hektare. "Ke depan saya akan pelihara lebih serius. Ini hanya satu titik dengan 8 alat. Tiap hari ini khusus untuk tangani eceng gondok. Ini progresnya 1 hari 1 hektare. Padahal ini ada 800 ha. Butuh berapa tahun. Saya mau mempercepat, kita akan cari tempat-tempat mungkin 2-4 lokasi akan saya lengkapi dengan alat yang hampir sama dengan ini supaya lebih cepat," kata Basuki.
 
 

07 April 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
BBWS Pemali Juana Dapat Dua Penghargaan Dalam Kompetisi Pelayanan Publik
BBWS Pemali Juana Dapat Dua Penghargaan Dalam Kompetisi Pelayanan Publik

Dalam rangka malam penghargaan 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) meraih 2 penghargaan pada katagori sub generik dengan kriteria Website terbaik dan Respon Pengaduan terbaik diberikan kepada  Balai Besar Wilayah Sungai Pemali ? Juana.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti mewakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Lolly Martina Martief Sekertaris Ditjen SDA, Ni Made Sumiarsih Plt. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai BBWS Pemali ? Juana.

Anita mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada unit organisasi Kementerian PUPR, yang dinilai berprestasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik bidang PUPR.

?Saya mengucapkan selamat kepada unit organisasi Kementerian PUPR yang telah menunjukan prestasi yang membanggakan, dalam meningkatkan pelayanan publik PUPR dengan meraih Penghargaan PUPR 2016,? tuturnya.

Kementerian PUPR dalam menyelenggarakan kegiatan kompetisi pelayanan publik bertujuan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan publik yang menjadi tuntutan demi perbaikan persepsi dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi serta memenuhi kebutuhan dasar, hak sipil setiap warga Negara atas barang, jasa, pelayanan administrasi.

Kementerian PUPR berharap kedepannya semua unit organisasi meningkatkan pelayanan publik secara efektif dan dapat mendorong pelayanan publik diKementerian PUPR ditahun yang akan datang agar lebih baik dari tahun lalu serta menambah loyalitas dalam pelayanan publik.

23 Maret 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Serah Terima Jabatan Kepala BBWS Pemali Juana
Serah Terima Jabatan Kepala BBWS Pemali Juana

Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana melaksanakan acara serah terima jabatan Kepala Balai dari Ir. Ni Made Sumiarsih, M.Eng kepada Ir.H.Ruhban Ruzziyatno, MT. Serah terima jabatan dilaksanakan di Gedung Oproom Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana pada hari Senin, 6 Maret 2017 dan dihadiri oleh seluruh jajaran pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana.

Acara ini diawali dengan kesan dan pesan dari Ibu Ni Made Sumiarsih selama memimpin Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dalam waktu kurang lebih 1,5 tahun terakhir dan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan.

Bapak Ruhban Ruzziyatno selaku Kepala Balai yang baru menyampaikan banyak harapan kepada seluruh jajaran yang ada pada Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana untuk mendukung kinerja beliau dari kepemimpinannya yang akan datang dan mengajak seluruh pegawai mempertahankan dan melanjutkan apa yang sudah dicapai dari tahun ? tahun sebelumnya.

"Atas nama pribadi dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, saya mengucapkan terima kasih kepada  Ibu Ni Made Sumiarsih beserta seluruh jajaran pejabat struktural dan fungsioanal atas penerimaan saya sebagai warga baru di Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, kita harus solid, loyalitas dan integritas dalam melakukan suatu pekerjaan. Saya berjanji memegang amanah tugas yang dipercayakan kepada saya dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari tidak mudah mengemban tugas ini" ujarnya.

 Acara serah terima jabatan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana diakhiri dengan berjabat tangan dan foto bersama sebagai momen penghargaan dan penyambutan kepada Kepala Balai yang baru.

08 Maret 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
SAMPAH, SEDIMENTASI, BANGUNAN LIAR DAN GALIAN C LIAR PENYEBAB BANJIR DI DEMAK
SAMPAH, SEDIMENTASI, BANGUNAN LIAR DAN GALIAN C LIAR PENYEBAB BANJIR DI DEMAK

Curah hujan yang tinggi dan merata di Demak terutama di daerah hulu (kabupaten Semarang dan Salatiga) membuat debit air yang mengalir di beberapa sungai yang menuju ke Hilir ( Kabupaten Demak) tidak dapat ditampung sehingga meluap membanjiri beberapa desa terutama yang dilalui kali Dolok dan kali Cabean mulai desa Banyumeneng kecamatan Mranggen hingga desa Tambakroto Kecamatan Sayung, Demak. Berdasarkan pantauan dilapangan banjir kali ini di sebabkan beberapa hal yang saling terkait satu sama lain. Namun umumnya justru dilakukan oleh perilaku masyarakat sendiri seperti membuang sampah sembarangan, pengrusakan alam, galian c liar yang mengakibatkan sedimentasi (pendangkalan) di beberapa sungai semakin parah, ditambah banyak bangunan liar berdiri di sepanjang bantaran sungai sehingga ketika ada pengerukan sungai terhalang dengan keberadaan bangunan liar tersebut. ? Kalau mau jujur, sepertinya penyebab banjir justru dilakukan oleh kita sendiri. Dari hulu terdapat pengrusakan alam, hutan gundul, ada galian c liar sehingga ketika turun hujan, material tanah dari hulu terbawa hingga ke hilir. Sungai menjadi dangkal, ketika sungai dikeruk terhalang bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai. Belum lagi kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai diabaikan. Ini yang harus segera di atasi bersama agar banjir seperti ini tidak terulang lagi??

31 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
BPBD Demak Tinggikan Tanggul Sungai Dombo
BPBD Demak Tinggikan Tanggul Sungai Dombo

DEMAK?  Penanganan darurat tanggul kanan dan kiri Sungai Dombo di Desa Dombo, Kecamatan Sayung, Demak hingga kemarin terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Demak. Petugas BPBD yang dibantu relawan Glagahwangi dan masyarakat sekitar bahu-membahu bekerja bakti melakukan peninggian tanggul dengan karung yang diisi tanah padas. Kepala Pelaksana BPBD Demak, Agus Nugroho LP, melalui Kasi Kedaruratan, Suprapto mengatakan, peninggian tanggul dilakukan sepanjang 700 meter yang tersebar di 4 titik. ?Untuk penanganan darurat ini kita sudah menghabiskan 1.000 karung,?katanya, kemarin. Menurutnya, penanganan tanggul ini juga dibantu petugas Koramil Sayung serta aparat desa kurang lebih 200 orang. Seperti diketahui, peninggian tanggul ini untuk mengantisipasi banjir di wilayah Sayung yang berlangsung dalam sebulan terakhir. Air luberan Sungai Dombo tersebut merendam permukiman warga serta tanaman padi milik masyarakat sekitar. Akibatnya, aktivitas warga sehari-hari cukup terganggu dengan banjir yang juga merendam Pasar Sayung tersebut. Kepala Desa Sayung, Munawir, menambahkan, untuk mengatasi banjir itu, siang dan malam warga terus berjaga dan bekerja untuk meminimalisasi banjir kiriman dari luapan Sungai Dombo Sayung. ?Kita sebelumnya juga sudah mendatangi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Juana Pemali di Pedurungan Semarang. Kita sampaikan keluhan warga akibat dampak banjir dari Sungai Dombo tersebut. Kita berharap, ada penanganan yang lebih komprehensif agar di kemudian hari tidak terjadi banjir lagi,?ujarnya.

30 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Penyempitan Kali Apur Penyebab Desa Waru Jadi Langganan Banjir
Penyempitan Kali Apur Penyebab Desa Waru Jadi Langganan Banjir

Kondisi Kali Apur yang mengalami penyempitan ditengarai menjadi penyebab sejumlah dukuh di Desa Waru,  Kecamatan Mramggen Demak selalu terendam banjir jika memdapat kiriman dari hulu atau saat di wilayah Kabupaten Semarang di guyur hujan deras. Hal tersebut di sampaisn Arifin Kades Waru sabtu(28/01/2017) saat meninjau kondisi kali apur.? dulu lebar kali apur ini 7 meter, namun sekarang hanya tinggal 3 atau 4 meter saja? terang Arifin sambil menunjuk kali Apur yang alami penyempitan. kali apur minta normalisasi Dari pantauan sebellas.com di lokasi di sebelah kiri aliran sungai banyak berdiri bangunan semi permanen milik warga yang di gunakan untuk usaha warung. Terkait adanya bangunan semi permanen pihak Desa Waru mengaku tidak bisa berbuat banyak. ? ini kan Kali Apur termasuk aliran dari Sungai Pucanggading, dan alami penyempitan sepanjang 3 km , mulai dari Ngemplak sampai Pilangsari, sehingga saat debit air naik, sungai meluap ? Beber Arifin. Dua dukuh yang jadi langganan banjir yaitu Dukuh Kalimas dan Dukuh Waru Krajan. Selain itu 25 hektar sawah juga ikut terendam banjir. Selain karena penyempitan aliran sungai, sendimentasi yang parah juga menjadi pemicu air sungai meluap. ? ini penyempitan sudah 15 tahunan, selain itu juga belum pernah di normalisasi? terangnya lagi. Sebagai upaya pihak desa sudah menyurati ke BBWS Pemali Juwana yang bagian pengelolaan  serta pemeliharaan dan sudah laporan ke Ganjar Pranowo  Gubernur  Jateng , namun belum ada tindak lanjut. ? sudah surati ke bbws pemali juwana, serta laporan ke pak ganjar, namun belum ada tanggapan, warga sudah resah dengan banjir ini, pengen ada solusi yang nyata dari pemerintah? tutup Arifin. Pihak BBWS Pemali Juana akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyelesaikan masalah ini.

29 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Meski Keringat Bercucuran, Aipda Jatmika Tetap Berdiri di Jembatan Cabean Demak, Ini yang Ia Lakukan
Meski Keringat Bercucuran, Aipda Jatmika Tetap Berdiri di Jembatan Cabean Demak, Ini yang Ia Lakukan

Jembatan penghubung antara Dukuh Singopadu Desa Sidorejo dan Dukuh Karangmalang Desa Brambang, Karangawen mengalami patahan. Bahkan jika debit air tinggi, jembatan yang terbangun di atas Sungai Cabean tersebut terendam air. Ada pemandangan yang menarik di lokasi jembatan yang patah tersebut, Senin (23/1/2017). Seorang pria berseragam polisi tampak berdiri di tepi sungai sembari memegangi ponselnya. [caption id="attachment_1499" align="alignnone" width="700"]Jembatan di atas sungai Cabean patah dan sering terendam banjir. Jembatan itu dibangun 2011 menghubungkan Dukuh Singopadu Desa Sidorejo dan Dukuh Karangmalang Desa Brambang, Karangawen kabupaten Demak. Jembatan di atas sungai Cabean patah dan sering terendam banjir. Jembatan itu dibangun 2011 menghubungkan Dukuh Singopadu Desa Sidorejo dan Dukuh Karangmalang Desa Brambang, Karangawen kabupaten Demak.[/caption] Ketika ada orang yang akan melewati jembatan tersebut, ia selalu mengajak berbincang terlebih dahulu. Beberapa orang yang diajak berbincang tersebut balik arah namun tidak sedikit juga yang berlanjut melintasi jembatan. Polisi tersebut adalah Aipda Jatmika, Bhabinkamtibmas Desa Sidorejo. Siang itu, ia memang berniat mengimbau masyarakat yang melintas untuk berhati-hati. "Jika mau ya saya minta untuk putar arah, ambil jalur memutar tapi beberapa memilih tetap melintas jadi saya minta untuk berhati-hati," terang Jatmika kepada Tribun Jateng. Meski keringat tampak bercucuran di wajahnya karena panasnya terik matahari ia tetap berdiri di lokasi tersebut sembari sesekali mengimbau masyarakat yang ingin lewat. "Selain mengimbau ya mengambil gambar untuk dilaporkan ke atasan," pungkasnya.

22 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Deras, Grobogan Jawa Tengah Terendam Banjir
Deras, Grobogan Jawa Tengah Terendam Banjir

Bagi pengendara dari Purwodadi,Grobogan,Jateng yang mau menuju Pati dan Kudus sebaiknya berhati-hati. Pasalnya, mulai sekitar pukul 16.00 WIB tadi, arus lalu lintas jalur tersebut tersendat karena kondisi jalan raya tergenang air. Informasi yang didapat menyebutkan, jalan yang tergenang berada disekitar di pertigaan Ketapang. Mulai depan Kantor Kecamatan Grobogan keselatan hingga bekas TPK Demangan. Ruas jalan yang tergenang air sekitar satu kilometer panjangnya. Air yang menggenangi jalan kedalamannya cukup tinggi. Bagian paling dalam tinggi genangan mencapai lutut orang dewasa. ?Lumayan tinggi airnya. Motor saya hampir mlepek tadi,? kata Agus Winarno, warga Purwodadi yang sempat terjebak banjir di depan kantor kecamatan. Dari keterangan warga, tergenangnya jalan itu sering terjadi. Tepatnya, saat hujan deras mengguyur dalam waktu lama. Banjir bandang tersebut airnya berasal dari kawasan hutan di pegunungan Kendeng Utara,Jawa Tengah. ?Kalau hujan deras, air dari saluran drainase disebelah timur jalan penuh dan meluber ke jalan. Kalau hujan berhenti, sekitar satu atau dua jam kemudian, air dijalan itu sudah hilang,? kata Masruri, warga setempat. Munculnya banjir bandang langsung membikin sibuk anggota Satlantas Polres Grobogan dan Polsek Grobogan. Sejumlah polisi langsung terjun ke lokasi untuk membantu kalancaran arus lalu lintas. Beberapa polisi juga terlihat membantu mendorong pengendara sepeda  motor yang sempat mogok karena knalpotnya kemasukan air. ?Air yang menggenangi jalan lumayan tinggi. Bagian paling dalam bisa setinggi lutut. Namun, kendaraan masih bisa lewat tetapi harus pelan-pelan,? kata Kanit Turjawali Satlantas Ipda Afandi.

21 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Endapan Lumpur Sungai Dombo Sayung Sudah Mulai Dikeruk
Endapan Lumpur Sungai Dombo Sayung Sudah Mulai Dikeruk

DEMAK - Endapan lumpur Sungai Dombo di Desa/Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, sudah dikeruk di beberapa titik. Proses pengerukan itu belum tuntas 100 persen. Namun, genangan di tepi sungai sudah mulai surut. Satu di antaranya tampak di lingkungan SDN Sayung 1. Memang di beberapa tempat masih terlihat becek tapi tak separah pada awal Januari lalu. "Satu titik yang mulai dikeruk memang di depan sekolah kami. Hasilnya nyata, cukup mengurangi genangan karena dua hari terakhir ini hujan deras," terang Guru SDN Sayung 1, Tri Lastinah, Jumat (20/1/2017). Sayang, Jumat ini dua alat berat yang berada di kanan-kiri Sungai Dombo tak beroperasi. Tri berandai jika terus bekerja maka dampaknya akan lebih besar. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana menjelaskan dua alat berat tersebut berhenti beroperasi karena tak mampu menjangkau ke tengah sungai. "Dua alat berat itu butuh tongkang supaya bisa mengapung di air," jelas BBWS Pemali Juana.

20 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Sungai banjir, warga hadang rombongan Gubernur
Sungai banjir, warga hadang rombongan Gubernur

Saat perjalanan lawatan ke Demak, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dihadang lima orang warga di jalur Alternatif Waru Mranggen Demak, Rabu (18/1). Warga yang juga merupakan petani setempat menghadang rombongan Gubernur dengan membentangkan spanduk di pinggir jalan yang bertuliskan "Pak Gubernur Tolong Segera Dinormalisasi Sungai Ini Karena Sering Banjir", dengan cat semprot berwarna merah. Melihat itu, Ganjar langsung turun dari mobil dan berdialog dengan warga tersebut. "Kenapa ini kok pasang spanduk segala, apa tulisannya ini?" tanya Ganjar kepada warga. Setelah membaca spanduk tuntutan warga, Gubernur langsung memeriksa aliran sungai yang kini kondisinya semakin menyempit. Bahkan di sisi seberangnya, sungai aliran dari sungai Kalimas ini nampak mampet, hanya genangan air saja. Mendapati hal ini Ganjar kemudian meminta untuk segera menghubungi BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juwana. Dari keterangan yang didapat, besok pagi akan segera dikirim alat berat untuk melakukan pengerukan sungai. Ganjar menilai penyampaian aspirasi warga ini menurutnya keliru dengan melakukan penghadangan, seharusnya warga jika mendapati masalah segera lapor ke tingkat bawah agar cepat diteruskan ke dinas terkait. Namun dengan ini sangat mengapresiasi bahwa setidaknya warga masih peduli dengan lingkungannya. [embed]https://www.youtube.com/watch?v=-o3qrr8V4ks[/embed]

18 Januari 2017 Selengkapnya