Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2025 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
H-3, Jalur Pantura di Semarang Dilanda Banjir
H-3, Jalur Pantura di Semarang Dilanda Banjir

Hujan deras yang mengguyur sejumlah tempat di Kota Semarang Sabtu (2/7) malam membuat beberapa titik dilanda banjir. Beberapa jalur utama yang biasa dilalui pemudik tergenang air dengan ketinggian hingga 50 meter. Jalan utama di Pantai Utara Kaligawe juga tidak luput terkena limpasan air bah itu, selain terbiasa terkena rob. Selain di Kaligawe, genangan juga terjadi di sejumlah jalan dan pemukiman warga di Kelurahan Sawah Besar. Genangan terjadi akibat Sungai Banjir Kanal Timur meluap tak mampu menahan air. Akibat luapan itu beberapa daerah mengalami banjir, seperti Kaligawe, Tlogosari dan Bugangan. "Warga pagi ini bergotong royong membersihkan rumah, tidak ada warga yang mengungsi,? ujar Maulana Affandi, anggota Basarnas Semarang, saat dikonfirmasi, Minggu (7/3/2016). Selain banjir, hujan juga mengakibatkan longsor di Jalan Tusam Timur Semarang. Longsor yang terjadi pada pukul 02.40 WIB itu mengenai tiga ruko. ?Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,? kata Maulana. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendengar kabar banjir juga langsung meninjau lokasi. Ia pun melihat kondisi banjir di titik jembatan Banjir Kanal Timur Semarang. ?Pasca hujan semalam langsung meluncur ke Kaligawe. Ternyata banjir lagi. Tim segera diterjunkan,? kata dia dalam akun instragamnya @ganjar_pranowo. Di sela pantauan itu, Ganjar menemukan bahwa genangan sungai Banjir Kanal Timur juga membawa sampah beragam jenis. ?Ternyata di sungai bukan hanya sampah, bahkan bambu, tikar sampai kasur. Mungkin ada kerajaan di bawah sungai. Ayo sedulur, ditingkatkan lagi ya kesadarannya. Untuk kita juga lho,? kata dia. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga telah menginstruksikan sejumlah pasukan tata air untuk bergerak sejak hari tadi.

03 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Banjir Rob Berangsur Berkurang, Jalan Raya Kaligawe Semarang Sudah Bisa Dilewati
Banjir Rob Berangsur Berkurang, Jalan Raya Kaligawe Semarang Sudah Bisa Dilewati

Lalu lintas di Jalan Pantai Utara Kaligawe, Semarang, di hari kelima menjelang Lebaran, Jumat (1/7/2016), terlihat lengang meski sebagian lokasi masih tergenang air rob. Sejumlah kendaraan yang melewati akses menuju Kabupaten Demak ini masih bisa berjalan normal. Pantauan Kompas.com, masih ada genangan tipis sisa rob masih di sejumlah lokasi, antara lain di bawah jembatan tol Kaligawe, dekat pintu pertigaan Terminal Terboyo, dan depan Mapolsek Genuk. Di tempat itu, para pengendara dari dan ke arah Genuk berjalan relatif pelan. Mereka menghindari genangan air yang setidaknya masih ketinggian 10 cm. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, jalan pantai utara di Kaligawe sudah aman dilintasi. Kesimpulan ini muncul setelah Ganjar meninjau lokasi genangan rob. "Rob sudah aman untuk dilewati. Masih ada tipis, tapi tidak menghambat perjalanan," kata Ganjar, Jumat (1/7/2016). Menurut dia, tinggi muka air pasang di jalan-jalan kawasan Kaligawe sudah berkurang berkat pemanfaatan mesin pompa. Pembuatan tanggul sementara juga membantu penanganan rob. Hasilnya, air rob di jalanan berkurang secara drastis. "Rob sudah disedot lumayan. Kita pompa terus, limpahan airnya kecil, bisa ditrabas," kata dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng Prasetyo Budi Yuwono mengatakan, air rob yang mengenangi jalan pantura, terutama di depan Mapolsek Genuk, tinggal 5-10 cm. Namun di tempat lain, aliran rob di jalan raya sudah ditangani dengan mesin pompa. "Yang di bawah tol sudah 100 persen, lainnya belum, ya sekitar 95 persen, termasuk yang di dekat Mapolsek Genuk," ujar dia. Jalan rusak akibat rob pun diperbaiki dengan cara ditambal agar kondisi jalan bisa kembali seperti serupa.

01 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ganjar Apresiasi Penanganan Rob Kaligawe
Ganjar Apresiasi Penanganan Rob Kaligawe

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi penanganan rob di Jalan Kaligawe dan Kecamatan Genuk yang dilakukan Pemkot Semarang bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. ?Penanganan Rob Kaligawe dan Genuk dengan penyedotan menggunakan pompa besar sudah terlihat efektif sebagai langkah darurat,? ungkapnya di sela sela peninjauan langsung lokasi rob, Rabu (29/6). Menurut Ganjar, upaya yang sudah dilakukan termasuk penggunaan karung pasir dan mengalirkan air ke sungai dinilai sudah tepat dan bisa terus dilakukan dalam menghadapi situasi darurat. Namun upaya lebih lanjut harus terus dilakukan seperti pengerukan dan pelebaran sungai Babon yang menurut Ganjar paling available. ?Saat ini sedang dilakukan upaya lain dengan akan dibangun Sea Wall. Sekarang sedang menyusun designnya,? jelasnya. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ni Made Sumiarsih mengatakam bahwa pihaknya bersama Pemkot Semarang akan berupaya semaksimal mungkin mengatasi rob selama arus mudik Lebaran tahun ini. ?Setidaknya akan ada 17 unit pompa air yang disiagakan di sepanjang Jalan Kaligawe. Sekarang ini, baru terdapat 13 pompa air yang berfungsi secara situasional,? ujarnya.

30 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri Basuki: Pompa untuk Banjir Rob di Semarang Sudah Berfungsi
Menteri Basuki: Pompa untuk Banjir Rob di Semarang Sudah Berfungsi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono kembali mendatangi lokasi banjir rob di Jalan Pantura Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/6/2016) sore. Ini merupakan kunjungan kedua Basuki. Pada kunjungan kali ini, Basuki menyatakan, upaya yang dilakukan jajarannya menurunkan rob sudah mulai menunjukkan kemajuan. Ia mengatakan, air pasang sudah mulai surut, tidak seperti kunjungan pertamanya. ?Kita lihat dibanding dua minggu lalu, ini (rob) sudah turun. Seminggu lalu turun karena memang robnya rendah, ini rob (jadwal) mulai tinggi tapi jalan Kaligawe kering, karena sistem pompanya berfungsi," kata Basuki di lokasi Rob. Sejauh ini, pihaknya menginstruksikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana untuk menuntaskan persoalan rob, yaitu dengan membuat tanggul sementara, serta memanfaatkan pompa. Langkah lain adalah dengan memanfaatkan selang panjang untuk disalurkan ke aliran sungai yang kering. Menurut Basuki, penanganan rob sesuai dengan skema yang disepakati. Namun untuk upaya permanen mengatasi rob harus dengan polder. Namun untuk jangka pendek ini, yang diperlukan ialah penangana darurat agar kemacetan saat arus mudik dan balik teratasi. ?Kami sudah sediakan 17 pompa ditambah satu pompa besar dengan kapasitas 250 liter per detik. Saya kira pompa besar harus ditambah satu lagi,? kata dia. Pihaknya pun meminta pegawainya untuk jeli menutup wilayah mana yang tergenang dan yang tidak. Hal itu penting agar masyarakat sekitar tidak terkena imbas dari penanganan rob. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang ikut dalam peninjauan banjir rob mengatakan bahwa target pemerintah setempat mengurangi genangan air maksimal H-4 Lebaran. ?Sampai hari ini rob sudah jauh berkurang. Kami akan tuntaskan beberapa hari ini sampai maksimal H-4 atau Sabtu (2/6/2016) harus sudah kering," jelas Hendi. Rob di Semarang diperkirakan akan memuncak pada 6 Juli 2016, atau saat Lebaran tiba. Hal ini berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang.

29 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Saat Lebaran Tiba, Terboyo Bebas Rob
Saat Lebaran Tiba, Terboyo Bebas Rob

SEMARANG ? Untuk mengantisipasi air rob masuk ke Terminal Terboyo pada musim mudik tahun ini, Satuan Tugas (Satgas) rob di bawah koordinasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana membuat tanggul sementara di belakang Terminal Terboyo. Selain membuat tanggul dari tumpukan karung berisi pasir, Satgas juga membuat semacam polder atau kolam untuk menampung air yang disedot dari seputar kawasan terminal Terboyo. Dari pantauan Suara Merdeka, para pekerja terus berusaha keras untuk membendung air rob yang siang kemarin termasuk cukup tinggi sekitar 30 sentimeter. Dua pompa yang ada di terminal Terboyo juga dihidupkan untuk menyedot air yang masuk ke dalam terminal. ??Ini instruksi dari pimpinan kami agar Terboyo tidak terendam rob, paling tidak hingga H+7 nanti,?? ungkap Yanto, salah satu pekerja, kemarin. Di tengah panas terik, pekerja mengejar target pembuatan tanggul sementara. Air laut yang akan masuk ke terminal kemudian dilokalisasi di kolam berukuran sekitar 7?7 meter persegi. Pembuatan tanggul tersebut tak hanya di belakang terminal saja, tetapi juga di lokasi lain di sepanjang Jl Kaligawe. Sementara pada pagi hari hingga sore kemarin, ruas jalan dari pertigaan Jl Kaligawe arah masuk terminal tidak lagi terendam rob. Hanya saja jalan masuk dekat traffic light Kaligawe arah Terboyo banyak jalan yang rusak dan berlubang. Menurut Kepala UPTD Terminal Terboyo, Slamet Widodo, sejak sekitar sepekan ini terminal sementara sudah terbebas dari rob. Kondisi ini dikarenakan air rob terus disedot oleh petugas BBWS dan dibuang ke selokan. Di dalam terminal juga terdapat dua pompa yang terpasang dan satu pompa bergerak yang dipersiapkan ke sejumlah lokasi jika terminal kemasukan rob. ??Langkah tersebut sesuai instruksi Menteri Pekerjaan Umum beberapa waktu lalu saat berkunjung ke terminal. Menteri menyatakan agar terminal bebas banjir rob dan untuk kenyamanan pemudik, Terboyo diminta untuk bebas rob,??jelas Widodo. Oleh karena itu, lanjut dia, dengan kondisi terminal seperti sekarang ini pihaknya menyatakan siap untuk melayani pemudik. Widodo memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 7.783 penumpang atau naik 5 persen dari tahun lalu. Sementara jumlah armada bus yang masuk sebanyak 500 bus per hari naik 100 bus dari hari-hari biasa yang tercatat 400 bus. ??Kondisi terminal Terboyo yang sudah tidak rob ini juga kami beritahukan kepada pemilik armada maupun pengurus organisasi angkutan darat ini,?? jelasnya. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, penanganan rob di Kaligawe, Kota Semarang, menggunakan dana kebencanaan agar hasilnya bisa lebih maksimal. Sampai saat ini bantuan pompa penyedot air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih belum mampu menangani ?Pemkot Semarang sudah menyatakan status darurat bencana terkait dengan rob, maka agar penanganannya bisa lebih maksimal digunakan dana kebencanaan,? kata Ganjar saat meninjau kawasan yang tergenang rob di kawasan Kaligawe dan Terboyo, Semarang, Sabtu lalu. Sementara berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Maritim Semarang menyebutkan, ketinggian rob pada tanggal 27-29 Juni masih setinggi 1 meter lebih. Rob mulau pukul 03.00 setinggi 6- sentimeter dan puncaknya mulai pukul 14.00 setinggi satu meter lebih. Air mulai menyusut sekitar pukul 22.00.

27 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Mudik Gayeng Lebaran 2016
Mudik Gayeng Lebaran 2016

Kepala BBWS Pemali Juana sebagai salah satu narasumber dalam acara Mudik Gayeng Lebaran 2016 untuk menginformasikan terkait pengamanan ROb di Kaligawe dari H-7 sampai dengan H+7 lebaran tahun 2016. Guna mengatasi rob di kaligawe BBWS Pemali Juana Menyiapkan 16 Pompa Kapasitas 100-200 lt/det di beberapa titik dan pembuatan tanggul berupa pemasangan sandbag di sepanjang jalan kaligawe dan Sungai Sringin sepanjang garis yang terkena dampak rob. Selain itu BBWS Pemali Juana juga membuat kistdam pada akses-akses masuk rob terutama melalui drainase Sungai Tenggang dan Sringin.  

27 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Rp 25 M untuk Tuntaskan Normalisasi Juwana
Rp 25 M untuk Tuntaskan Normalisasi Juwana

normalisasi juana

Komitmen Bupati Pati Haryanto dalam menuntaskan normalisasi Sungai Juwana mendapatkan respons positif dari Pemerintah Pusat. Usulan pihaknya ke pusat untuk kembali mendapat kucuran anggaran bantuan normalisasi sungai yang membelah wilayah Pati ini diakomodasi dalam APBN-Perubahan 2013 yang baru saja disahkan.

Tahun ini, alokasi anggaran dari pusat untuk proyek tersebut senilai sekitar Rp 25 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pengerukan dan penataan alur sungai yang pengerjaannya telah terhenti beberapa bulan lalu.

Kendati pengerjaannya masih menunggu hasil lelang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, namun Bupati tetap antusias. Dia berharap, dalam waktu tidak terlalu lama, pengerjaan proyek tersebut bakal dimulai lagi.

Menurutnya, normalisasi Sungai Juwana yang menjadi kewenangan BBWS didukung penuh Pemkab Pati. Pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran terkait di lingkungannya untuk mempersiapkan sosialisasi dengan warga yang akan terkena dampak normalisasi.

Bupati mengajak semua pihak untuk bekerja sama demi kesuksesan penuntasan normalisasi Sungai Juwana, seperti pengerjaan sebelumnya. "Normalisasi Sungai Juwana dapat berjalan baik karena warga kooperatif dengan Pemkab. Semoga sikap demikian dapat berlanjut sehingga hasil normalisasi dapat dirasakan manfaatnya," ujarnya, kemarin.

Kepala DPU? Suharyono menjelaskan, proses pengerjaan normalisasi sungai terbesar di Pati ini masih menunggu pemberitahuan dari BBWS Pemali Juwana. Namun pemkab akan terus melakukan koordinasi intensif serta memonitor setiap tahap kelanjutannya.? Terlebih untuk muara sungai, rencananya pengerukan akan melibatkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut. Karena itu, dibutuhkan koordinasi lebih lanjut antara BBWS Pemali Juwana dan Ditjen Perhubungan Laut terkait pembagian kewenangan pengerukan sungai.

26 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Rob di Semarang Dinyatakan Darurat Bencana
Rob di Semarang Dinyatakan Darurat Bencana

Rob yang melanda Semarang, terutama di wilayah Kaligawe, dinyatakan sebagai darurat bencana oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Status darurat bencana tersebut dinyatakan sejak Senin (20/6). ?Status rob sudah dinyatakan sebagai bencana oleh wali kota Semarang, maka seluruh kekuatan sudah bisa digunakan bahkan untuk kondisi kebencanaan. Tadi BNPD, BPBD juga sudah siap dan kami siap bantu,? kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan rob di Kaligawe, Sabtu (25/6). Ganjar menambahkan untuk pekerjaan teknis yang dari Pekerjaan Umum dan BBWS agar bisa memberikan teknisnya ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk bisa diselesaikan. ?Ini butuh teamwork yang solid untuk menyelesaikan,? ucapnya. Ayu Entis, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Semarang menambahkan dengan adanya status bencana ini, pemerintah bisa mengeluarkan kekuatan untuk menanggulangi bencana yang sifatnya sementara ini. ?Sementara sudah ditangani oleh pusat dan pusat masih kurang sehingga masih membutuhkan kekuatan Kota Semarang dan masih dikoordinasikan dengan kebencanaan, wali kota dan keuangan,? imbuhnya. Untuk hasil koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tadi, Ayu Entis menjelaskan secara teknis akan dihitung oleh BBWS kekurangnnya, seperti pompa yang dibutuhkan berapa sehingga setelah itu akan disampaikan ke wali kota. ?Nanti saya hitung untuk mengeluarkan sewa berapa dan hari ini saya selesaikan,? ucapnya.

25 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Hadapi Mudik, Ini Penanganan Rob di Jalur Semarang-Demak
Hadapi Mudik, Ini Penanganan Rob di Jalur Semarang-Demak

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah menetapkan status darurat bencana terhadap banjir air laut pasang atau rob di Jalan Pantai Utara Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah. Penanganan ekstra diperlukan agar rob di jalur utama Semarang-Demak itu tak mengganggu pelaksanaan arus mudik lebaran awal Juli nanti. Hari ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik rob di Kota Lumpia itu. Politisi berambut putih itu mengawali peninjauan di Polder Tawang untuk mengecek ketinggian air yang tertampung di kawasan tersebut. Ia kemudian melanjutkan sidak ke bawah fly over Jalan Kaligawe yang biasa menjadi titik tumpahnya rob paling tinggi hingga mencapai 80 sentimeter (cm). Saat sore hari, rob yang terus meninggi membuat kemacetan parah serta merendam beberapa kios di kawasan Pantura itu. Rapat darurat di lokasi itu juga dilakukan dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana. "Ini (rob) sudah darurat bencana yang ditetapkan Pemkot Semarang. Jadi penanganannya bisa menggunakan dana kebencanaaan, " kata Ganjar di Semarang, Sabtu, 25 Juni 2016. Untuk penanganan khusus menghadapi mudik, Ganjar meminta agar ada penambahan pompa air dan karung pasir sebagai tanggul di pinggir jalan. Penanganan ini bisa cepat dilakukan mengingat bencana rob telah darurat sehingga anggaran yang ada bisa langsung dicairkan. ?Saya sudah koordinasi dengan Menteri PU (Pekerjaan Umum) sejak minggu lalu, kami sudah dibantu full oleh Kementerian PU, pak Basuki (Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono) turun sendiri. Hari ini kami bekerja sama antara kota provinsi dan pusat,? katanya. Secara terpisah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, penetapan darurat bencana rob di Semarang dilakukan mengingat makin dekatnya arus mudik yang berlangsung pada 1 Juli mendatang. "Jadi ini kondisinya siaga bencana (rob). Penanganan harus kami lakukan secepatnya agar pemudik tak kesulitan saat melewati Jalan Kaligawe, " kata pria yang akrab disapa Hendi itu. Ia menyebutkan, ada 10 pompa dan ribuan tanggul karung sudah diberikan pemerintah pusat. Namun jumlah itu ternyata tidak mencukupi sehingga pihaknya berinisiatif menyewa dan membeli pompa tambahan untuk penanganan darurat. "Targetnya H-7 lebaran (tertangani). Kalau sekarang ruas jalan belum kering," katanya. Setelah penanganan darurat, kata Hendi, penanganan yang bersifat permanen yakni pembuatan tanggul kawasan rob Jalan Kaligawe akan dilakukan. Mulai di kawasan Genuk, Terminal Terboyo hingga ruas fly over Kaligawe.

25 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Penanganan Darurat Parapet Kiri Sungai Plumbon Panggung Mangkang Kulon
Penanganan Darurat Parapet Kiri Sungai Plumbon Panggung Mangkang Kulon

Hujan deras yang mengguyur Semarang dan sekitarnya secara berturut-turut, mengakibatkan tanggul Sungai Plumbon, Mangkang Kulon jebol. Balai PSDA Jratun dan Warga menutup talud yang jebol itu dengan karung pasir dan perlengkapan seadanya. Dikhawatirkan jika tidak segera diperbaiki secara permanen bisa mengakibatkan banjir susulan Tanggul pinggir sungai Plumbon Kecamatan Tugu jebol diterjang air, Sabtu (18/6) malam. Air dari sungai tersebut menerjang perkampungan warga di sekitarnya. Akibatnya air meluap ke jalan dan menggenang di perkampungan warga. ??Warga berinisiatif menutup tanggul yang jebol itu dengan batu,?? katanya. Dia mengatakan, meski banjir sudah surut, namun warga khawatir terjadi banjir susulan. Sebab, perbaikan tanggul jebol hanya bersifat sementara. Mereka berharap pemerintah segera memperbaikinya. [gallery columns="4" link="file" ids="1246,1250,1251,1252"]

24 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pompa Atasi Rob Sementara
Pompa Atasi Rob Sementara

Sejumlah ruas di Jalan Raya Kaligawe kembali tergenang akibat hujan pada Rabu (22/6) malam hingga Kamis (23) pagi kemarin. Genangan ini diperparah dengan air rob yang pagi hingga siang, kemarin, juga tinggi. Genangan air paling tinggi terlihat di bawah jembatan tol dengan kedalaman hingga 40 sentimeter. Petugas lapangan di bawah koordinasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana langsung menerjunkan tim penyedot ke lokasi tersebut. Karena hujan yang cukup lebat ditambah debit rob yang tinggi, butuh waktu lebih dari tiga jam untuk menyedot genangan tersebut. Namun pemompaan air hanya bisa mengatasi genangan rob sementara. ?Di sejumlah titik memang sudah disiapkan 12 pompa pinjaman dari pemerintah pusat, dua di antaranya pompa bergerak yang bisa dipergunakan untuk membantu menyedot jika pompa yang sudah ada di lokasi kurang memadai,? ungkap Kepala BBWS Pemali Juana, Ni Made Sumiarsih, kemarin. Sejak sepekan ini, Jl Kaligawe relatif tidak te rgenang air rob karena tim di bawah koordinasi BBWS Pemali Juwana sudah melakukan pemantauan dan penyedotan air. Bahkan, BBWS bekerja sama dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang berjaga 24 jam agar Jl Kaligawe bebas dari genangan air. ?Mengingat sebentar lagi musim mudik dan jalur ini diperkirakan padat, maka tim akan berjaga 24 jam, hingga H+7. Hal ini juga merupakan bagian dari tugas langsung dari Presiden Joko Widodo agar pemudik nyaman saat melewati jalur ini,? ungkap Made. Ia menambahkan, sejumlah titik di Jl Kaligawe yang saat ini menjadi perhatian Satgas, antara lain bawah jembatan jalan tol, depan Terminal Terboyo, depan jalan masuk kawasan industri, depan Mapolsek Genuk, dan depan Masji Jami Al Islah. Selain itu, pihaknya juga mendirikan tanggul sementara setinggi satu meter di lokasi-lokasi tersebut. Menurutnya, pembuatan tanggul sementara ini untuk mengatasi rob dalam jangka pendek. Tanggul sementara ini dibuat dengan memanfaatkan karung plastik. ??Kami bekerja keras untuk mengatasi banjir rob di Jl Kaligawe ini karena sangat mengganggu aktivitas masyarakat,??jelasnya. Tak Disetujui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Semarang, Demak, dan Trengguli Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Semarang, Andi Nugroho Jati mengungkapkan, usulan untuk meninggikan Jl Kaligawe 1,5 meter guna mengatasi rob ini kemungkinan tidak direalisasikan. Sebab, tidak disetujui oleh Pemerintah Pusat. Selain biayanya tidak sedikit, proses pengerjaanya membutuhkan waktu yang lama. ??Dampak sosialnya juga tinggi karena permukiman atau kawasan industri di sekitarnya akan rentan banjir lantaran letaknya lebih rendah,??jelasnya. Untuk itu, lanjut Andi, saat ini upaya jangka pendek yang dilakukan adalah menggunakan tanggul darurat dan pengoperasian pompa yang dilakukan oleh BBWS Pemali Juana, PSDA Jateng, dan Bina Marga Jateng. Sementara jangka menengah adalah membuat tanggul permanen untuk menutup aliran air yang masuk ke jalan. Kepala Seksi Pompa Dinas PSDAKota Semarang, Wijanarko mengatakan, bantuan pompa dari pemerintah pusat tersebut cukup efektif untuk mengatasi rob di sepanjang Jalan Kaligawe yang sudah beroperasi sejak, Senin (20/6). Sumber : SuaraMerdeka.Com

24 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Penilaian Self Assessment & Peer Review RBO BBWS Pemali Juana
Penilaian Self Assessment & Peer Review RBO BBWS Pemali Juana

Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana merupakan salah satu River Basin Organization (RBO) adalah ujung tombak dalam penyelenggaraan SDA diwilayah sungai yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat harus mengubah ?mind set? dari orientasi pembangunan ke orientasi pelayanan dan berupaya kinerjanya berbasis hasil (output). Untuk itu dibutuhkan : 1.Dukungan/Komitmen yang kuat dari pemangku kebijakan 2.Dukungan Manajemen yang profesional 3.Dukungan sumber daya yang handal. Pada Hari ini tanggal 21 Juni 2012 BBWS Pemali Juana melakukan penilaian 15 Indikator RBO Performance Benchmarking khususnya dalam upaya meningkatkan secara bertahap kinerja BBWS serta terwujudnya pelayanan pengelolaan SDA yang handal oleh BBWS secara berkelanjutan, yang melakukan penilaian adalah Ir. I Ketut Artana, M.Si. selaku Ketua Tim Peer Reviewer. Hasil penilaian indikator kinerja organisasi? BBWS Pemali Juana serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai target yang telah disepakati dalam upaya peningkatan kinerja organisasi dalam 5 (lima) tahun yang akan datang, yang telah disusun bersama oleh Tim Self Assessment (SA)? dan Tim Peer Reviewer (PR) BBWS Pemali Juana mendapatkan nilai 77.50 di tahun 2016, dan kesepakatan pencapaian di tahun 2020 sebesar 90.83 . [gallery link="file" ids="1233,1232,1231"]

21 Juni 2016 Selengkapnya