Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2025 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Rp 25 M untuk Tuntaskan Normalisasi Juwana
Rp 25 M untuk Tuntaskan Normalisasi Juwana

normalisasi juana

Komitmen Bupati Pati Haryanto dalam menuntaskan normalisasi Sungai Juwana mendapatkan respons positif dari Pemerintah Pusat. Usulan pihaknya ke pusat untuk kembali mendapat kucuran anggaran bantuan normalisasi sungai yang membelah wilayah Pati ini diakomodasi dalam APBN-Perubahan 2013 yang baru saja disahkan.

Tahun ini, alokasi anggaran dari pusat untuk proyek tersebut senilai sekitar Rp 25 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pengerukan dan penataan alur sungai yang pengerjaannya telah terhenti beberapa bulan lalu.

Kendati pengerjaannya masih menunggu hasil lelang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, namun Bupati tetap antusias. Dia berharap, dalam waktu tidak terlalu lama, pengerjaan proyek tersebut bakal dimulai lagi.

Menurutnya, normalisasi Sungai Juwana yang menjadi kewenangan BBWS didukung penuh Pemkab Pati. Pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran terkait di lingkungannya untuk mempersiapkan sosialisasi dengan warga yang akan terkena dampak normalisasi.

Bupati mengajak semua pihak untuk bekerja sama demi kesuksesan penuntasan normalisasi Sungai Juwana, seperti pengerjaan sebelumnya. "Normalisasi Sungai Juwana dapat berjalan baik karena warga kooperatif dengan Pemkab. Semoga sikap demikian dapat berlanjut sehingga hasil normalisasi dapat dirasakan manfaatnya," ujarnya, kemarin.

Kepala DPU? Suharyono menjelaskan, proses pengerjaan normalisasi sungai terbesar di Pati ini masih menunggu pemberitahuan dari BBWS Pemali Juwana. Namun pemkab akan terus melakukan koordinasi intensif serta memonitor setiap tahap kelanjutannya.? Terlebih untuk muara sungai, rencananya pengerukan akan melibatkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut. Karena itu, dibutuhkan koordinasi lebih lanjut antara BBWS Pemali Juwana dan Ditjen Perhubungan Laut terkait pembagian kewenangan pengerukan sungai.

26 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Rob di Semarang Dinyatakan Darurat Bencana
Rob di Semarang Dinyatakan Darurat Bencana

Rob yang melanda Semarang, terutama di wilayah Kaligawe, dinyatakan sebagai darurat bencana oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Status darurat bencana tersebut dinyatakan sejak Senin (20/6). ?Status rob sudah dinyatakan sebagai bencana oleh wali kota Semarang, maka seluruh kekuatan sudah bisa digunakan bahkan untuk kondisi kebencanaan. Tadi BNPD, BPBD juga sudah siap dan kami siap bantu,? kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan rob di Kaligawe, Sabtu (25/6). Ganjar menambahkan untuk pekerjaan teknis yang dari Pekerjaan Umum dan BBWS agar bisa memberikan teknisnya ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk bisa diselesaikan. ?Ini butuh teamwork yang solid untuk menyelesaikan,? ucapnya. Ayu Entis, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Semarang menambahkan dengan adanya status bencana ini, pemerintah bisa mengeluarkan kekuatan untuk menanggulangi bencana yang sifatnya sementara ini. ?Sementara sudah ditangani oleh pusat dan pusat masih kurang sehingga masih membutuhkan kekuatan Kota Semarang dan masih dikoordinasikan dengan kebencanaan, wali kota dan keuangan,? imbuhnya. Untuk hasil koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tadi, Ayu Entis menjelaskan secara teknis akan dihitung oleh BBWS kekurangnnya, seperti pompa yang dibutuhkan berapa sehingga setelah itu akan disampaikan ke wali kota. ?Nanti saya hitung untuk mengeluarkan sewa berapa dan hari ini saya selesaikan,? ucapnya.

25 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Hadapi Mudik, Ini Penanganan Rob di Jalur Semarang-Demak
Hadapi Mudik, Ini Penanganan Rob di Jalur Semarang-Demak

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah menetapkan status darurat bencana terhadap banjir air laut pasang atau rob di Jalan Pantai Utara Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah. Penanganan ekstra diperlukan agar rob di jalur utama Semarang-Demak itu tak mengganggu pelaksanaan arus mudik lebaran awal Juli nanti. Hari ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik rob di Kota Lumpia itu. Politisi berambut putih itu mengawali peninjauan di Polder Tawang untuk mengecek ketinggian air yang tertampung di kawasan tersebut. Ia kemudian melanjutkan sidak ke bawah fly over Jalan Kaligawe yang biasa menjadi titik tumpahnya rob paling tinggi hingga mencapai 80 sentimeter (cm). Saat sore hari, rob yang terus meninggi membuat kemacetan parah serta merendam beberapa kios di kawasan Pantura itu. Rapat darurat di lokasi itu juga dilakukan dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana. "Ini (rob) sudah darurat bencana yang ditetapkan Pemkot Semarang. Jadi penanganannya bisa menggunakan dana kebencanaaan, " kata Ganjar di Semarang, Sabtu, 25 Juni 2016. Untuk penanganan khusus menghadapi mudik, Ganjar meminta agar ada penambahan pompa air dan karung pasir sebagai tanggul di pinggir jalan. Penanganan ini bisa cepat dilakukan mengingat bencana rob telah darurat sehingga anggaran yang ada bisa langsung dicairkan. ?Saya sudah koordinasi dengan Menteri PU (Pekerjaan Umum) sejak minggu lalu, kami sudah dibantu full oleh Kementerian PU, pak Basuki (Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono) turun sendiri. Hari ini kami bekerja sama antara kota provinsi dan pusat,? katanya. Secara terpisah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, penetapan darurat bencana rob di Semarang dilakukan mengingat makin dekatnya arus mudik yang berlangsung pada 1 Juli mendatang. "Jadi ini kondisinya siaga bencana (rob). Penanganan harus kami lakukan secepatnya agar pemudik tak kesulitan saat melewati Jalan Kaligawe, " kata pria yang akrab disapa Hendi itu. Ia menyebutkan, ada 10 pompa dan ribuan tanggul karung sudah diberikan pemerintah pusat. Namun jumlah itu ternyata tidak mencukupi sehingga pihaknya berinisiatif menyewa dan membeli pompa tambahan untuk penanganan darurat. "Targetnya H-7 lebaran (tertangani). Kalau sekarang ruas jalan belum kering," katanya. Setelah penanganan darurat, kata Hendi, penanganan yang bersifat permanen yakni pembuatan tanggul kawasan rob Jalan Kaligawe akan dilakukan. Mulai di kawasan Genuk, Terminal Terboyo hingga ruas fly over Kaligawe.

25 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Penanganan Darurat Parapet Kiri Sungai Plumbon Panggung Mangkang Kulon
Penanganan Darurat Parapet Kiri Sungai Plumbon Panggung Mangkang Kulon

Hujan deras yang mengguyur Semarang dan sekitarnya secara berturut-turut, mengakibatkan tanggul Sungai Plumbon, Mangkang Kulon jebol. Balai PSDA Jratun dan Warga menutup talud yang jebol itu dengan karung pasir dan perlengkapan seadanya. Dikhawatirkan jika tidak segera diperbaiki secara permanen bisa mengakibatkan banjir susulan Tanggul pinggir sungai Plumbon Kecamatan Tugu jebol diterjang air, Sabtu (18/6) malam. Air dari sungai tersebut menerjang perkampungan warga di sekitarnya. Akibatnya air meluap ke jalan dan menggenang di perkampungan warga. ??Warga berinisiatif menutup tanggul yang jebol itu dengan batu,?? katanya. Dia mengatakan, meski banjir sudah surut, namun warga khawatir terjadi banjir susulan. Sebab, perbaikan tanggul jebol hanya bersifat sementara. Mereka berharap pemerintah segera memperbaikinya. [gallery columns="4" link="file" ids="1246,1250,1251,1252"]

24 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pompa Atasi Rob Sementara
Pompa Atasi Rob Sementara

Sejumlah ruas di Jalan Raya Kaligawe kembali tergenang akibat hujan pada Rabu (22/6) malam hingga Kamis (23) pagi kemarin. Genangan ini diperparah dengan air rob yang pagi hingga siang, kemarin, juga tinggi. Genangan air paling tinggi terlihat di bawah jembatan tol dengan kedalaman hingga 40 sentimeter. Petugas lapangan di bawah koordinasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana langsung menerjunkan tim penyedot ke lokasi tersebut. Karena hujan yang cukup lebat ditambah debit rob yang tinggi, butuh waktu lebih dari tiga jam untuk menyedot genangan tersebut. Namun pemompaan air hanya bisa mengatasi genangan rob sementara. ?Di sejumlah titik memang sudah disiapkan 12 pompa pinjaman dari pemerintah pusat, dua di antaranya pompa bergerak yang bisa dipergunakan untuk membantu menyedot jika pompa yang sudah ada di lokasi kurang memadai,? ungkap Kepala BBWS Pemali Juana, Ni Made Sumiarsih, kemarin. Sejak sepekan ini, Jl Kaligawe relatif tidak te rgenang air rob karena tim di bawah koordinasi BBWS Pemali Juwana sudah melakukan pemantauan dan penyedotan air. Bahkan, BBWS bekerja sama dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang berjaga 24 jam agar Jl Kaligawe bebas dari genangan air. ?Mengingat sebentar lagi musim mudik dan jalur ini diperkirakan padat, maka tim akan berjaga 24 jam, hingga H+7. Hal ini juga merupakan bagian dari tugas langsung dari Presiden Joko Widodo agar pemudik nyaman saat melewati jalur ini,? ungkap Made. Ia menambahkan, sejumlah titik di Jl Kaligawe yang saat ini menjadi perhatian Satgas, antara lain bawah jembatan jalan tol, depan Terminal Terboyo, depan jalan masuk kawasan industri, depan Mapolsek Genuk, dan depan Masji Jami Al Islah. Selain itu, pihaknya juga mendirikan tanggul sementara setinggi satu meter di lokasi-lokasi tersebut. Menurutnya, pembuatan tanggul sementara ini untuk mengatasi rob dalam jangka pendek. Tanggul sementara ini dibuat dengan memanfaatkan karung plastik. ??Kami bekerja keras untuk mengatasi banjir rob di Jl Kaligawe ini karena sangat mengganggu aktivitas masyarakat,??jelasnya. Tak Disetujui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Semarang, Demak, dan Trengguli Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Semarang, Andi Nugroho Jati mengungkapkan, usulan untuk meninggikan Jl Kaligawe 1,5 meter guna mengatasi rob ini kemungkinan tidak direalisasikan. Sebab, tidak disetujui oleh Pemerintah Pusat. Selain biayanya tidak sedikit, proses pengerjaanya membutuhkan waktu yang lama. ??Dampak sosialnya juga tinggi karena permukiman atau kawasan industri di sekitarnya akan rentan banjir lantaran letaknya lebih rendah,??jelasnya. Untuk itu, lanjut Andi, saat ini upaya jangka pendek yang dilakukan adalah menggunakan tanggul darurat dan pengoperasian pompa yang dilakukan oleh BBWS Pemali Juana, PSDA Jateng, dan Bina Marga Jateng. Sementara jangka menengah adalah membuat tanggul permanen untuk menutup aliran air yang masuk ke jalan. Kepala Seksi Pompa Dinas PSDAKota Semarang, Wijanarko mengatakan, bantuan pompa dari pemerintah pusat tersebut cukup efektif untuk mengatasi rob di sepanjang Jalan Kaligawe yang sudah beroperasi sejak, Senin (20/6). Sumber : SuaraMerdeka.Com

24 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Penilaian Self Assessment & Peer Review RBO BBWS Pemali Juana
Penilaian Self Assessment & Peer Review RBO BBWS Pemali Juana

Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana merupakan salah satu River Basin Organization (RBO) adalah ujung tombak dalam penyelenggaraan SDA diwilayah sungai yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat harus mengubah ?mind set? dari orientasi pembangunan ke orientasi pelayanan dan berupaya kinerjanya berbasis hasil (output). Untuk itu dibutuhkan : 1.Dukungan/Komitmen yang kuat dari pemangku kebijakan 2.Dukungan Manajemen yang profesional 3.Dukungan sumber daya yang handal. Pada Hari ini tanggal 21 Juni 2012 BBWS Pemali Juana melakukan penilaian 15 Indikator RBO Performance Benchmarking khususnya dalam upaya meningkatkan secara bertahap kinerja BBWS serta terwujudnya pelayanan pengelolaan SDA yang handal oleh BBWS secara berkelanjutan, yang melakukan penilaian adalah Ir. I Ketut Artana, M.Si. selaku Ketua Tim Peer Reviewer. Hasil penilaian indikator kinerja organisasi? BBWS Pemali Juana serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai target yang telah disepakati dalam upaya peningkatan kinerja organisasi dalam 5 (lima) tahun yang akan datang, yang telah disusun bersama oleh Tim Self Assessment (SA)? dan Tim Peer Reviewer (PR) BBWS Pemali Juana mendapatkan nilai 77.50 di tahun 2016, dan kesepakatan pencapaian di tahun 2020 sebesar 90.83 . [gallery link="file" ids="1233,1232,1231"]

21 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
PKM Pengelolaan dan Pengembangan Danau Rawa Pening
PKM Pengelolaan dan Pengembangan Danau Rawa Pening

Penyusunan dokumen rencana induk pengelolaan dan pengembangan Danau Rawa Pening sebagai acuan dalam penyusunan rencana detail/program pengelolaan dan pengembangan Danau Rawa Pening Secara Menyeluruh dan terpadu antar sektor terkait dalam pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi daerah tangkapan danau, pendayagunaan fungsi Danau Rawa Pening, keterbukaan dan ketersediaan data dan informasi sumber daya air, serta pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta dan pemerintah.

20 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Persiapan Pendampingan Proses Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan BBWS Pemali Juana
Persiapan Pendampingan Proses Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan BBWS Pemali Juana

Pembangunan zona integritas dilakukan untuk mensinergikan kegiatan pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan peningkatan kualitas pelayanan publik, hal tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh PNS yang merupakan komitmen untuk tidak melakukan korupsi. Tim Pembangunan Zona Integritas Bertugas untuk menyusun rencana kerja, penetapan target capaian kerja, jadwal pelaksanaan kerja, dan pelaksanaan pemantauan implementasi rencana kerja pembangunan Zona Integritas, dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas yang bertujuan sebagai acuan dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi, penyebarluasan informasi melalui metode sosialisasi yang bekerjasama dengan Tim Pembangunan Zona Integritas Pusat mengenai komponen ? komponen utama yang harus menjadi prioritas untuk dilakukan kepada Tim Pembangunan Zona Integritas Balai, penandatanganan Pakta Integritas untuk seluruh pegawai di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, serta sosialisasi kepada seluruh pegawai mengenai Zona Integritas yang akan dilanjutkan dengan internalisasi e-performance. [gallery link="file" ids="1227,1226,1225"]

20 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Karung Pasir Rob Terus Berkurang
Karung Pasir Rob Terus Berkurang

Beberapa karung pasir (sandbag) dari sekitar 20 ribu yang sudah ditimbun sebagai pengganjal rembesan air rob di beberapa sungai di Kaligawe dan Genuk ditengarai terus berkurang. Diduga karung-karung itu diambil orang untuk menambal wilayahnya yang juga terkungkung oleh genangan rob. Tapi pejabat Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kota Semarang mengaku tidak mau menuduh siapa pelaku pengambilan sandbag itu, ?Ya, sudahlah kalau memang kemungkinan dicuri orang kami tidak mau menuduh siapa pelakunya,? kata Kepala Dinas PSDA Kota Semarang, Senin (20/6). Sekitar 20 ribu karung pasir saat ini sudah ditimbun oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana sebagai antisipasi sementara mengurangi rob. Tapi jika melihat besaran wilayah yang luasnya ratusan hektare, maka idealnya dibutuhkan lagi antara 60 ribu sampai 100 ribu karung pasir. Saat ini atas kekurangan karung pasir itu, pihak PSDA Kota Semarang menyerahkan kekurangan pada siapa pun yang akan menyumbang karung pasir.?Silakan monggo, siapa saja bisa menyumbang karung pasir,?.

20 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tanggul Kali Plumbon Jebol, 3 RW Terendam
Tanggul Kali Plumbon Jebol, 3 RW Terendam

SEMARANG ? Tanggul pinggir sungai Plumbon Kecamatan Tugu jebol diterjang air, Sabtu (18/6) malam. Air dari sungai tersebut menerjang perkampungan warga di sekitarnya. Ratusan rumah warga di tiga RW, yakni RW III,IV dan VII Kelurahan Mangunharjo terendam air dengan ketinggian mencapai lebih dari satu meter lebih. Selain tiga wilayah di Kelurahan Mangunharjo itu, luapan kali Plumbon juga melanda beberapa wilayah di Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu. ?Banjirnya tadi malam (kemarin malam) saat hujan turun deras, air masuk ke rumah kami hingga satu meter,? kata Farid Ngasri, 48, salah satu warga Karangrejo Kelurahan Mangunharjo. Menurut Farid, banjir bandang terjadi begitu cepat. Saat kejadian, kebanyakan warga sedang melaksanakan ibadah salat tarawih. ?Untung saja tidak ada korban jiwa, namun kerugian ya lumayan karena barang-barang warga basah semuanya,? imbuhnya. Tanggul Sungai Plumbon sudah dua kali jebol tahun ini, kedua kejadian itu mengakibatkan banjir di perumahan warga. Kami berharap pemerintah segera melakukan tindakan berupa penanggulan ulang dengan kualitas lebih baik. Melihat cuaca masih mendung seperti ini, kami masih was-was takut kalau air meluap lagi,? imbuhnya. Kondisi tanggul yang jebol tersebut berada tepat di samping rel kereta api. Tanggul setinggi satu meter itu jebol sepanjang 20 meter dan membuat air dengan leluasa merangsek ke perkampungan warga. Air siang kemarin memang sudah tidak menggenangi rumah warga, namun lumpur bekas banjir masih memenuhi jalanan, rumah serta bagian-bagian kampung. Warga dengan gotong royong membersihkan rumahnya dari lumpur-lumpur itu. ?Memang setiap tahun langganan banjir seperti ini, soalnya sungai Plumbon ini selalu meluap saat hujan deras turun,? kata Ketua RT5/4, Khumaidi. Khumaidi menambahkan, tanggul yang jebol tersebut memang setiap hujan lebat langganan jebol. Meski sering diperbaiki, namun kekuatan tanggul tidak mampu menahan terjangan air yang mengalir deras dari kawasan atas. ?Jalan satu-satunya adalah melakukan pengerukan sungai agar tidak dangkal. Percuma saja ditanggul kalau sungainya dangkal, sebab otomatis akan kembali jebol. Ini saja sudah berapa kali tanggul diperbaiki tetap jebol saat hujan turun diterjang air,? pungkasnya.

20 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PUPR Atasi Rob Semarang
Menteri PUPR Atasi Rob Semarang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono berjanji akan menuntaskan persoalan banjir rob yang melanda jalur Pantura Semarang. Penanganan banjir rob di Semarang merupakan perintah langsung dari Presiden RI Joko Widodo. Hal tersebut dilakukan agar jalur yang terkena limpahan banjir rob bisa dilalui untuk mudik Lebaran 2016 ini. "Ini perintah bapak Presiden, ada dua hal yang perlu ditangani soal rob ini," kata Basuki seusai meninjau lokasi rob di Semarang, Minggu (19/6/2016). Basuki menekankan bahwa upaya penanganan sementara diperlukan agar para pengendara yang melewati jalur Pantura Semarang tidak terkena rob. Untuk itu, di sepanjang titik ia akan mendirikan tanggul sementara setinggi satu meter. Ada beberapa titik di jalur Pantura Semarang yang tergenang, antara lain di bawah fly over jalan tol, depan terminal Terboyo, depan jalan masuk kawasan industri dan depan Mapolsek Genuk. Banjir rob yang mengenai jalan membuat jalanan rusak serta kendaraan yang terjebak kemacetan panjang. "Perbaikan jalan ini agar air enggak menggenangi jalan dulu. Kalau air masuk, bisa rusak jalannya. Perbaikan (tanggul sementara) nanti seminggu bisa selesai," imbuh dia. Cara pembuatan tanggul sementara dinilai akan efektif untuk mengatasi rob dalam jangka pendek. Tanggul sementara ini dibuat dengan memanfaatkan karung plastik. Ia berjanji, tahun depan akan dibuat penanganan secara permanen agar air rob tidak masuk ke jalanan. "Ini kan emergensi. Nanti tahun depan ditangani secara permanen," tambahnya. Selain pembuatan tanggul, langkah lain yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan sejumlah pompa. Ada 10 pompa yang akan disiapkan untuk menyedot air dari jalanan, enam di antaranya telah tersedia dan difungsikan. Empat pompa tambahan akan dikirim dari Jakarta. [gallery link="file" ids="1220,1221,1222"]

19 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Hujan Lebat Perparah Banjir Rob di Jalur Pantura Semarang
Hujan Lebat Perparah Banjir Rob di Jalur Pantura Semarang

SEMARANG ? Banjir akibat gelombang laut pasang kembali merendam jalur Pantura Semarang, Jawa Tengah. Genangan banjir makin parah karena hujan lebat juga mengguyur daerah Semarang dan sekitarnya. "Ini tadi robnya parah. Tadi mulai pukul 05.00 WIB pagi air sudah naik. Air tidak hanya di jalan, banjir rob ini masuk rumah. Ini di dalam rumah saya juga kemasukan rob," ujar Suyoto, warga Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Sabtu (18/6/2016). Ia mengatakan, ketinggian air di halaman rumahnya mencapai 40 sentimeter (cm). Akibatnya, ia bersama warga lainnya tak dapat beraktivitas normal dan lebih banyak mengurung diri di dalam rumah. "Kalau enggak penting banget ya mending dalam rumah saja karena kalau keluar harus menembus genangan banjir. Hanya orang-orang yang memang ada keperluan saja yang keluar rumah, seperti bekerja atau membeli makanan untuk buka puasa," tutur kakek empat cucu itu. Suyoto mengatakan, jalan Pantura Semarang mulai Genuk hingga Kaligawe juga turut terendam banjir seperti hari-hari kemarin. Namun, tidak terjadi penumpukan kendaraan karena hari ini bukanlah hari kerja. "Masih sama banjirnya, malah ini lebih awet dari pagi sampai sekarang karena juga turun hujan. Air sekitar 50 sentimeter di jalan raya. Bedanya kalau kemarin-kemarin kan hari kerja dan banyak buruh pabrik. Tapi, kini hanya beberapa kendaraan berat yang melintas, enggak sampai macet," papar pria yang sehari-hari mengatur lalu lintas itu.

18 Juni 2016 Selengkapnya