Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2025 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Rob Kaligawe Lumpuhkan Lalin Semarang Utara
Rob Kaligawe Lumpuhkan Lalin Semarang Utara

Rob yang menggenangi ruas jalan Kaligawe Raya melumpuhkan lalu lintas(lalin) dan aktivitas lainnya di Semarang, 5 Juli 2016. Meski Pemerintah Kota Semarang telah menyiagakan sejumlah pompa air di berbagai titik, namun genangan rob tersebut belum bisa diatasi hingga saat ini. Para pengendara dan pengguna jalan lainnya yang hendak keluar atau masuk kota Semarang dari arah utara terpaksa harus melewati jalur alternatif sehingga memakan waktu lebih lama. Sejumlah anak di sekitar lokasi memanfaatkan rob tersebut menjadi wahana bermain air.

06 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Mangkang Merayap, Kaligawe Masih Banjir
Mangkang Merayap, Kaligawe Masih Banjir

Ruas Jl Kaligawe Km 2 Semarang-Demak putus akibat banjir. Banjir terjadi Minggu dini hari, mengakibatkan ruas jalan tak dapat dilalui hingga Minggu malam. Dari arah Semarang, pemudik yang terlanjur sampai di jalan itu harus berputar arah menuju ke Jalan Ronggowarsito kemudian lewat Jalan Yos Sudarso selanjutnya sampai di Jalan Kaligawe setelah jembatan tol. Genangan tersebut terjadi karena Banjirkanal Timur meluap akibat tak mampu menampung debit air hujan. Di sisi lain, dari arah Demak, sepeda motor melintas Tol Kaligawe untuk menuju Jalan Yos Sudarso. Untuk menghindari banjir di bawah tol Kaligawe dan banjir di Sawah Besar, banyak sepeda motor yang masuk ke jalan tol. Pergerakan pengendara sepeda motor itu berbahaya, karena melawan arus dan menurut aturan terdapat larangan sepeda motor lewat tol. Sedangkan mobil yang menghindari Jalan Kaligawe dari arah Semarang langsung berbelok ke arah Jalan Yos Sudarso untuk menuju ke kawasan kota. Hujan juga menyebabkan tanggul Sungai Cabean KB 1 di Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur jebol, serta Sungai Dolog di Desa Pilangsari, Kecamatan Mranggen meluap. Akibatnya jalur alternatif Karangtengah-Guntur dan Onggorawe-Mranggen lumpuh. Luapan air sungai Cabean tidak hanya menggenangi permukiman, tapi juga menutup akses jalan raya Karangtengah-Guntur. Padahal, jalan tersebut merupakan jalur alternatif mudik dari Demak menuju Purwodadi. Begitu pula jalur alternatif Onggorawe-Mranggen, lumpuh akibat lumpur menutupi badan jalan di Desa Pilangsari, Kecamatan Sayung. Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Mahfud mengatakan, genangan air yang meluap ke badan Jalan Raya Guntur-Karangawen hingga setinggi 1,5 meter. "Debit Sungai Cabean meningkat drastis hingga tanggul KB 1 di Desa Bakalrejo jebol, karena banjir kiriman dari daerah hulu seperti Kabupaten Semarang dan Salatiga," ujarnya. Camat Sayung Indridjantoro Widodo yang dihubungi mengatakan, jalur alternatif Onggorawe-Mranggen tidak bisa dilintasi lantaran lumpur meluap dari Sungai Dolog di Desa Pilangsari. Kasatlantas Polres Demak AKP Yoppy Anggi Krisna menjelaskan, dua jalur alternatif yakni Karangtengah-Guntur dan Onggorawe-Mranggen belum bisa diakses. Kendaraan roda dua maupun roda empat dialihkan. Pemudik diarahkan melintasi jalur pantura Semarang-Demak dan jalur selatan Mranggen-Karangawen. "Kami sudah pasang rambu agar pengendara tidak melintasi dua jalur alternatif tersebut," katanya.

04 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tanggul Jebol di Guntur Demak Sudah Diperbaiki, Hari Ini akan Rampung
Tanggul Jebol di Guntur Demak Sudah Diperbaiki, Hari Ini akan Rampung

Satu unit alat berat sudah diturunkan untuk memperbaiki tanggul sungai B1 Cabean di Desa Bakalrejo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (04/07/2016). Rencananya untuk perbaikan tanggul yang jebol sepanjang 15 meter dengan kedalaman 4 meter itu akan rampung pada hari ini. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Budie Yuwono, menjelaskan, tanggul sungai B1 Cabean mudah jebol karena konstruksinya sudah tak lagi kokoh akibat ditanami berbagai jenis tanaman. Prasetyo pun mengaku jengkel lantaran upaya sosialisasi pihaknya selama ini tak diindahkan warga. " Lihat saja tanggul sungai di sepanjang sungai B1 cabean, banyak ditanami berbagi jenis tanaman oleh warga. Inilah yang memicu tanggul sungai tak lagi kuat menahan arus sungai. Bahkan banyak sekali sampah yang berserakan di sungai. Tolonglah kesadaran warga, ini juga kan demi kebaikan bersama, " ungkap Prasetyo kepada Tribun. Menurut Prasetyo, teknis perbaikan tanggul serupa dengan perbaikan tanggul pada umumnya. Sebut saja mengisi konstruksi tanggul dengan trucuk bambu, tresek dan tanah. Selanjutnya, melakukan penghurukan tanggul menggunakan tanah. "Insyallah hari ini sudah jadi tanggul sungai b1 Cabean yang jebol. Semoga saja cuaca mendukung," kata Prasetyo.

04 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
H-3, Jalur Pantura di Semarang Dilanda Banjir
H-3, Jalur Pantura di Semarang Dilanda Banjir

Hujan deras yang mengguyur sejumlah tempat di Kota Semarang Sabtu (2/7) malam membuat beberapa titik dilanda banjir. Beberapa jalur utama yang biasa dilalui pemudik tergenang air dengan ketinggian hingga 50 meter. Jalan utama di Pantai Utara Kaligawe juga tidak luput terkena limpasan air bah itu, selain terbiasa terkena rob. Selain di Kaligawe, genangan juga terjadi di sejumlah jalan dan pemukiman warga di Kelurahan Sawah Besar. Genangan terjadi akibat Sungai Banjir Kanal Timur meluap tak mampu menahan air. Akibat luapan itu beberapa daerah mengalami banjir, seperti Kaligawe, Tlogosari dan Bugangan. "Warga pagi ini bergotong royong membersihkan rumah, tidak ada warga yang mengungsi,? ujar Maulana Affandi, anggota Basarnas Semarang, saat dikonfirmasi, Minggu (7/3/2016). Selain banjir, hujan juga mengakibatkan longsor di Jalan Tusam Timur Semarang. Longsor yang terjadi pada pukul 02.40 WIB itu mengenai tiga ruko. ?Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,? kata Maulana. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendengar kabar banjir juga langsung meninjau lokasi. Ia pun melihat kondisi banjir di titik jembatan Banjir Kanal Timur Semarang. ?Pasca hujan semalam langsung meluncur ke Kaligawe. Ternyata banjir lagi. Tim segera diterjunkan,? kata dia dalam akun instragamnya @ganjar_pranowo. Di sela pantauan itu, Ganjar menemukan bahwa genangan sungai Banjir Kanal Timur juga membawa sampah beragam jenis. ?Ternyata di sungai bukan hanya sampah, bahkan bambu, tikar sampai kasur. Mungkin ada kerajaan di bawah sungai. Ayo sedulur, ditingkatkan lagi ya kesadarannya. Untuk kita juga lho,? kata dia. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga telah menginstruksikan sejumlah pasukan tata air untuk bergerak sejak hari tadi.

03 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Banjir Rob Berangsur Berkurang, Jalan Raya Kaligawe Semarang Sudah Bisa Dilewati
Banjir Rob Berangsur Berkurang, Jalan Raya Kaligawe Semarang Sudah Bisa Dilewati

Lalu lintas di Jalan Pantai Utara Kaligawe, Semarang, di hari kelima menjelang Lebaran, Jumat (1/7/2016), terlihat lengang meski sebagian lokasi masih tergenang air rob. Sejumlah kendaraan yang melewati akses menuju Kabupaten Demak ini masih bisa berjalan normal. Pantauan Kompas.com, masih ada genangan tipis sisa rob masih di sejumlah lokasi, antara lain di bawah jembatan tol Kaligawe, dekat pintu pertigaan Terminal Terboyo, dan depan Mapolsek Genuk. Di tempat itu, para pengendara dari dan ke arah Genuk berjalan relatif pelan. Mereka menghindari genangan air yang setidaknya masih ketinggian 10 cm. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, jalan pantai utara di Kaligawe sudah aman dilintasi. Kesimpulan ini muncul setelah Ganjar meninjau lokasi genangan rob. "Rob sudah aman untuk dilewati. Masih ada tipis, tapi tidak menghambat perjalanan," kata Ganjar, Jumat (1/7/2016). Menurut dia, tinggi muka air pasang di jalan-jalan kawasan Kaligawe sudah berkurang berkat pemanfaatan mesin pompa. Pembuatan tanggul sementara juga membantu penanganan rob. Hasilnya, air rob di jalanan berkurang secara drastis. "Rob sudah disedot lumayan. Kita pompa terus, limpahan airnya kecil, bisa ditrabas," kata dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng Prasetyo Budi Yuwono mengatakan, air rob yang mengenangi jalan pantura, terutama di depan Mapolsek Genuk, tinggal 5-10 cm. Namun di tempat lain, aliran rob di jalan raya sudah ditangani dengan mesin pompa. "Yang di bawah tol sudah 100 persen, lainnya belum, ya sekitar 95 persen, termasuk yang di dekat Mapolsek Genuk," ujar dia. Jalan rusak akibat rob pun diperbaiki dengan cara ditambal agar kondisi jalan bisa kembali seperti serupa.

01 Juli 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ganjar Apresiasi Penanganan Rob Kaligawe
Ganjar Apresiasi Penanganan Rob Kaligawe

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi penanganan rob di Jalan Kaligawe dan Kecamatan Genuk yang dilakukan Pemkot Semarang bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. ?Penanganan Rob Kaligawe dan Genuk dengan penyedotan menggunakan pompa besar sudah terlihat efektif sebagai langkah darurat,? ungkapnya di sela sela peninjauan langsung lokasi rob, Rabu (29/6). Menurut Ganjar, upaya yang sudah dilakukan termasuk penggunaan karung pasir dan mengalirkan air ke sungai dinilai sudah tepat dan bisa terus dilakukan dalam menghadapi situasi darurat. Namun upaya lebih lanjut harus terus dilakukan seperti pengerukan dan pelebaran sungai Babon yang menurut Ganjar paling available. ?Saat ini sedang dilakukan upaya lain dengan akan dibangun Sea Wall. Sekarang sedang menyusun designnya,? jelasnya. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ni Made Sumiarsih mengatakam bahwa pihaknya bersama Pemkot Semarang akan berupaya semaksimal mungkin mengatasi rob selama arus mudik Lebaran tahun ini. ?Setidaknya akan ada 17 unit pompa air yang disiagakan di sepanjang Jalan Kaligawe. Sekarang ini, baru terdapat 13 pompa air yang berfungsi secara situasional,? ujarnya.

30 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri Basuki: Pompa untuk Banjir Rob di Semarang Sudah Berfungsi
Menteri Basuki: Pompa untuk Banjir Rob di Semarang Sudah Berfungsi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono kembali mendatangi lokasi banjir rob di Jalan Pantura Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/6/2016) sore. Ini merupakan kunjungan kedua Basuki. Pada kunjungan kali ini, Basuki menyatakan, upaya yang dilakukan jajarannya menurunkan rob sudah mulai menunjukkan kemajuan. Ia mengatakan, air pasang sudah mulai surut, tidak seperti kunjungan pertamanya. ?Kita lihat dibanding dua minggu lalu, ini (rob) sudah turun. Seminggu lalu turun karena memang robnya rendah, ini rob (jadwal) mulai tinggi tapi jalan Kaligawe kering, karena sistem pompanya berfungsi," kata Basuki di lokasi Rob. Sejauh ini, pihaknya menginstruksikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana untuk menuntaskan persoalan rob, yaitu dengan membuat tanggul sementara, serta memanfaatkan pompa. Langkah lain adalah dengan memanfaatkan selang panjang untuk disalurkan ke aliran sungai yang kering. Menurut Basuki, penanganan rob sesuai dengan skema yang disepakati. Namun untuk upaya permanen mengatasi rob harus dengan polder. Namun untuk jangka pendek ini, yang diperlukan ialah penangana darurat agar kemacetan saat arus mudik dan balik teratasi. ?Kami sudah sediakan 17 pompa ditambah satu pompa besar dengan kapasitas 250 liter per detik. Saya kira pompa besar harus ditambah satu lagi,? kata dia. Pihaknya pun meminta pegawainya untuk jeli menutup wilayah mana yang tergenang dan yang tidak. Hal itu penting agar masyarakat sekitar tidak terkena imbas dari penanganan rob. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang ikut dalam peninjauan banjir rob mengatakan bahwa target pemerintah setempat mengurangi genangan air maksimal H-4 Lebaran. ?Sampai hari ini rob sudah jauh berkurang. Kami akan tuntaskan beberapa hari ini sampai maksimal H-4 atau Sabtu (2/6/2016) harus sudah kering," jelas Hendi. Rob di Semarang diperkirakan akan memuncak pada 6 Juli 2016, atau saat Lebaran tiba. Hal ini berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang.

29 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Saat Lebaran Tiba, Terboyo Bebas Rob
Saat Lebaran Tiba, Terboyo Bebas Rob

SEMARANG ? Untuk mengantisipasi air rob masuk ke Terminal Terboyo pada musim mudik tahun ini, Satuan Tugas (Satgas) rob di bawah koordinasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana membuat tanggul sementara di belakang Terminal Terboyo. Selain membuat tanggul dari tumpukan karung berisi pasir, Satgas juga membuat semacam polder atau kolam untuk menampung air yang disedot dari seputar kawasan terminal Terboyo. Dari pantauan Suara Merdeka, para pekerja terus berusaha keras untuk membendung air rob yang siang kemarin termasuk cukup tinggi sekitar 30 sentimeter. Dua pompa yang ada di terminal Terboyo juga dihidupkan untuk menyedot air yang masuk ke dalam terminal. ??Ini instruksi dari pimpinan kami agar Terboyo tidak terendam rob, paling tidak hingga H+7 nanti,?? ungkap Yanto, salah satu pekerja, kemarin. Di tengah panas terik, pekerja mengejar target pembuatan tanggul sementara. Air laut yang akan masuk ke terminal kemudian dilokalisasi di kolam berukuran sekitar 7?7 meter persegi. Pembuatan tanggul tersebut tak hanya di belakang terminal saja, tetapi juga di lokasi lain di sepanjang Jl Kaligawe. Sementara pada pagi hari hingga sore kemarin, ruas jalan dari pertigaan Jl Kaligawe arah masuk terminal tidak lagi terendam rob. Hanya saja jalan masuk dekat traffic light Kaligawe arah Terboyo banyak jalan yang rusak dan berlubang. Menurut Kepala UPTD Terminal Terboyo, Slamet Widodo, sejak sekitar sepekan ini terminal sementara sudah terbebas dari rob. Kondisi ini dikarenakan air rob terus disedot oleh petugas BBWS dan dibuang ke selokan. Di dalam terminal juga terdapat dua pompa yang terpasang dan satu pompa bergerak yang dipersiapkan ke sejumlah lokasi jika terminal kemasukan rob. ??Langkah tersebut sesuai instruksi Menteri Pekerjaan Umum beberapa waktu lalu saat berkunjung ke terminal. Menteri menyatakan agar terminal bebas banjir rob dan untuk kenyamanan pemudik, Terboyo diminta untuk bebas rob,??jelas Widodo. Oleh karena itu, lanjut dia, dengan kondisi terminal seperti sekarang ini pihaknya menyatakan siap untuk melayani pemudik. Widodo memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 7.783 penumpang atau naik 5 persen dari tahun lalu. Sementara jumlah armada bus yang masuk sebanyak 500 bus per hari naik 100 bus dari hari-hari biasa yang tercatat 400 bus. ??Kondisi terminal Terboyo yang sudah tidak rob ini juga kami beritahukan kepada pemilik armada maupun pengurus organisasi angkutan darat ini,?? jelasnya. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, penanganan rob di Kaligawe, Kota Semarang, menggunakan dana kebencanaan agar hasilnya bisa lebih maksimal. Sampai saat ini bantuan pompa penyedot air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih belum mampu menangani ?Pemkot Semarang sudah menyatakan status darurat bencana terkait dengan rob, maka agar penanganannya bisa lebih maksimal digunakan dana kebencanaan,? kata Ganjar saat meninjau kawasan yang tergenang rob di kawasan Kaligawe dan Terboyo, Semarang, Sabtu lalu. Sementara berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Maritim Semarang menyebutkan, ketinggian rob pada tanggal 27-29 Juni masih setinggi 1 meter lebih. Rob mulau pukul 03.00 setinggi 6- sentimeter dan puncaknya mulai pukul 14.00 setinggi satu meter lebih. Air mulai menyusut sekitar pukul 22.00.

27 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Mudik Gayeng Lebaran 2016
Mudik Gayeng Lebaran 2016

Kepala BBWS Pemali Juana sebagai salah satu narasumber dalam acara Mudik Gayeng Lebaran 2016 untuk menginformasikan terkait pengamanan ROb di Kaligawe dari H-7 sampai dengan H+7 lebaran tahun 2016. Guna mengatasi rob di kaligawe BBWS Pemali Juana Menyiapkan 16 Pompa Kapasitas 100-200 lt/det di beberapa titik dan pembuatan tanggul berupa pemasangan sandbag di sepanjang jalan kaligawe dan Sungai Sringin sepanjang garis yang terkena dampak rob. Selain itu BBWS Pemali Juana juga membuat kistdam pada akses-akses masuk rob terutama melalui drainase Sungai Tenggang dan Sringin.  

27 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Rp 25 M untuk Tuntaskan Normalisasi Juwana
Rp 25 M untuk Tuntaskan Normalisasi Juwana

normalisasi juana

Komitmen Bupati Pati Haryanto dalam menuntaskan normalisasi Sungai Juwana mendapatkan respons positif dari Pemerintah Pusat. Usulan pihaknya ke pusat untuk kembali mendapat kucuran anggaran bantuan normalisasi sungai yang membelah wilayah Pati ini diakomodasi dalam APBN-Perubahan 2013 yang baru saja disahkan.

Tahun ini, alokasi anggaran dari pusat untuk proyek tersebut senilai sekitar Rp 25 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pengerukan dan penataan alur sungai yang pengerjaannya telah terhenti beberapa bulan lalu.

Kendati pengerjaannya masih menunggu hasil lelang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, namun Bupati tetap antusias. Dia berharap, dalam waktu tidak terlalu lama, pengerjaan proyek tersebut bakal dimulai lagi.

Menurutnya, normalisasi Sungai Juwana yang menjadi kewenangan BBWS didukung penuh Pemkab Pati. Pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran terkait di lingkungannya untuk mempersiapkan sosialisasi dengan warga yang akan terkena dampak normalisasi.

Bupati mengajak semua pihak untuk bekerja sama demi kesuksesan penuntasan normalisasi Sungai Juwana, seperti pengerjaan sebelumnya. "Normalisasi Sungai Juwana dapat berjalan baik karena warga kooperatif dengan Pemkab. Semoga sikap demikian dapat berlanjut sehingga hasil normalisasi dapat dirasakan manfaatnya," ujarnya, kemarin.

Kepala DPU? Suharyono menjelaskan, proses pengerjaan normalisasi sungai terbesar di Pati ini masih menunggu pemberitahuan dari BBWS Pemali Juwana. Namun pemkab akan terus melakukan koordinasi intensif serta memonitor setiap tahap kelanjutannya.? Terlebih untuk muara sungai, rencananya pengerukan akan melibatkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut. Karena itu, dibutuhkan koordinasi lebih lanjut antara BBWS Pemali Juwana dan Ditjen Perhubungan Laut terkait pembagian kewenangan pengerukan sungai.

26 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Rob di Semarang Dinyatakan Darurat Bencana
Rob di Semarang Dinyatakan Darurat Bencana

Rob yang melanda Semarang, terutama di wilayah Kaligawe, dinyatakan sebagai darurat bencana oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Status darurat bencana tersebut dinyatakan sejak Senin (20/6). ?Status rob sudah dinyatakan sebagai bencana oleh wali kota Semarang, maka seluruh kekuatan sudah bisa digunakan bahkan untuk kondisi kebencanaan. Tadi BNPD, BPBD juga sudah siap dan kami siap bantu,? kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan rob di Kaligawe, Sabtu (25/6). Ganjar menambahkan untuk pekerjaan teknis yang dari Pekerjaan Umum dan BBWS agar bisa memberikan teknisnya ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk bisa diselesaikan. ?Ini butuh teamwork yang solid untuk menyelesaikan,? ucapnya. Ayu Entis, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Semarang menambahkan dengan adanya status bencana ini, pemerintah bisa mengeluarkan kekuatan untuk menanggulangi bencana yang sifatnya sementara ini. ?Sementara sudah ditangani oleh pusat dan pusat masih kurang sehingga masih membutuhkan kekuatan Kota Semarang dan masih dikoordinasikan dengan kebencanaan, wali kota dan keuangan,? imbuhnya. Untuk hasil koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tadi, Ayu Entis menjelaskan secara teknis akan dihitung oleh BBWS kekurangnnya, seperti pompa yang dibutuhkan berapa sehingga setelah itu akan disampaikan ke wali kota. ?Nanti saya hitung untuk mengeluarkan sewa berapa dan hari ini saya selesaikan,? ucapnya.

25 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Hadapi Mudik, Ini Penanganan Rob di Jalur Semarang-Demak
Hadapi Mudik, Ini Penanganan Rob di Jalur Semarang-Demak

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah menetapkan status darurat bencana terhadap banjir air laut pasang atau rob di Jalan Pantai Utara Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah. Penanganan ekstra diperlukan agar rob di jalur utama Semarang-Demak itu tak mengganggu pelaksanaan arus mudik lebaran awal Juli nanti. Hari ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik rob di Kota Lumpia itu. Politisi berambut putih itu mengawali peninjauan di Polder Tawang untuk mengecek ketinggian air yang tertampung di kawasan tersebut. Ia kemudian melanjutkan sidak ke bawah fly over Jalan Kaligawe yang biasa menjadi titik tumpahnya rob paling tinggi hingga mencapai 80 sentimeter (cm). Saat sore hari, rob yang terus meninggi membuat kemacetan parah serta merendam beberapa kios di kawasan Pantura itu. Rapat darurat di lokasi itu juga dilakukan dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana. "Ini (rob) sudah darurat bencana yang ditetapkan Pemkot Semarang. Jadi penanganannya bisa menggunakan dana kebencanaaan, " kata Ganjar di Semarang, Sabtu, 25 Juni 2016. Untuk penanganan khusus menghadapi mudik, Ganjar meminta agar ada penambahan pompa air dan karung pasir sebagai tanggul di pinggir jalan. Penanganan ini bisa cepat dilakukan mengingat bencana rob telah darurat sehingga anggaran yang ada bisa langsung dicairkan. ?Saya sudah koordinasi dengan Menteri PU (Pekerjaan Umum) sejak minggu lalu, kami sudah dibantu full oleh Kementerian PU, pak Basuki (Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono) turun sendiri. Hari ini kami bekerja sama antara kota provinsi dan pusat,? katanya. Secara terpisah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, penetapan darurat bencana rob di Semarang dilakukan mengingat makin dekatnya arus mudik yang berlangsung pada 1 Juli mendatang. "Jadi ini kondisinya siaga bencana (rob). Penanganan harus kami lakukan secepatnya agar pemudik tak kesulitan saat melewati Jalan Kaligawe, " kata pria yang akrab disapa Hendi itu. Ia menyebutkan, ada 10 pompa dan ribuan tanggul karung sudah diberikan pemerintah pusat. Namun jumlah itu ternyata tidak mencukupi sehingga pihaknya berinisiatif menyewa dan membeli pompa tambahan untuk penanganan darurat. "Targetnya H-7 lebaran (tertangani). Kalau sekarang ruas jalan belum kering," katanya. Setelah penanganan darurat, kata Hendi, penanganan yang bersifat permanen yakni pembuatan tanggul kawasan rob Jalan Kaligawe akan dilakukan. Mulai di kawasan Genuk, Terminal Terboyo hingga ruas fly over Kaligawe.

25 Juni 2016 Selengkapnya