Rob Genuksari di Saluran Sungai Sringin Sulit Ditangani
SEMARANG- Titik lokasi yang paling sulit untuk penanganan rob di sepanjang Jl Kaligawe terletak di kawasan Genuksari atau sekitar Mapolsek Genuk.
Di lokasi tersebut terdapat saluran kali Sringin yang dekat dengan muara. ?Posisi kawasan Genuksari ini memang paling parah terkena rob, karena di tempat tersebut terdapat aliran Kali Sringin yang selalu meluap saat rob seperti beberapa pekan terakhir,?? jelas oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ni Made Sumiarsih, saat bersama Pakar hidrologi Universitas Diponegoro, Robert Kodoati ketika meninjau area Kaligawe, Senin (27/6).
Perparah Rob
Menurut Ni Made Sumiarsih, pihaknya kurang sependapat jika penyedotan rob di Jl Kaligawe membuat kawasan Genuksari menjadi lebih parah tergenang rob. Sebab, saat melakukan penyedotan Satgas BBWS juga membuat tanggul di sepanjang selokan pembuangan agar air buangan dari jalan raya tidak masuk ke kawasan permukiman. ??Rob di Genuksari sudah sejak lama terjadi karena letaknya lebih rendah dari jalan. Jadi, kami kurang setuju jika proses penyedotan kemudian dituding membuat rob beralih ke permukiman,?? jelasnya.
Meski demikian, lanjut Ni Made Sumiarsih, Satgas BBWS akan mencari solusi terbaik agar tidak merugikan semua pihak. Tim yang bekerja selama 24 jam tersebut, saat ini terus bekerja keras menyedot rob dari Jl Kaligawe karena lalu lintas pemudik mulai padat. ??Kami tentu akan komunikasikan dengan warga untuk mencari solusi demi kebaikan bersama,??jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Ni Made Sumiarsih mengungkapan, sebanyak 17 pompa berkapasitas 100-250 liter per detik telah disiagakan di sepanjang Jalan Kaligawe untuk mengatasi rob selama arus mudik. Saat ini baru terdapat 13 pompa yang beroperasi secara situasional. ??Untuk empat pompa lainnya akan segera didatangkan. Dua dari Jakarta dan dua lainnya dari Surabaya. Kami dan Pemkot Semarang juga menyiapkan sejulah pompa berukuran kecil,?? ujarnya.
Ni Made Sumiarsih menerangkan, pihaknya diberi tugas dalam penanganan rob pada arus mudik di jalur yang membentang sepangang 40 Km tersebut. Beberapa titik rob yang akan dipantau seperti bawah Jembatan Tol Kaligawe, depan Universitas Sultan Agung, dan Terminal Terboyo. Selain itu akan ada empat titik yang akan dipantau yakni Banjirkanal Timur, Kali Tenggang, Kali Sringin, dan Kali Babon.
Sesuai prediksi dari BMKG puncak rob tertinggi akan terjadi saat Lebaran. ??Untuk pompa kami letakan di belakang Terminal Terboyo ada dua pompa dengan kapasitas 800 liter per detik dan 250 liter per detik dan kami buat tanggul darurat. Kemudian di bawah jembatan tol Kaligawe satu pompa berkapasitas 160 liter per detik, di sekitar Kali Sringin dan Polsek Genuk,??imbuhnya.
Pakar hidrologi Undip Robert Kodoati mengatakan, saat ini total debit air yang bisa diambil pompa sekitar 2.500 liter meter per detik. Jika terjadi genangan di area satu hektare dengan kapasitas pompa yang ada saat ini, rob bisa ditangani sekitar kurang dari satu jam. Dia menerangkan, kemacetan yang terjadi di Jalan Kaligawe tidak melulu disebabkan karena rob. ??Intinya transportasi atau lalu lintas harus diatur juga, BBWS Pemali-Juana hanya menangani permasalahan air. Kemacetan tidak hanya disebabkan rob saja, ini saja kondisi kering macet panjang,??paparnya.
Dia meminta semua pihak terkait untuk mengantisipasi prediksi rob yang tertinggi pada saat Lebaran nanti. Dinas perhubungan, bina marga, dan BBWS Pemali Juana harus terus berkoordinasi. ??Tapi saya yakin dengan kapasitas pompa dari BBWS sekitar 2500 liter per detik bisa mengatasi rob atau genangan dalam keadaan darurat cukup memadai. Yang penting saat ini kita menyelamatkan agar arus mudik dan balik nanti bisa lancar,?? tandasnya.