Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PUPR Atasi Rob Semarang
Menteri PUPR Atasi Rob Semarang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono berjanji akan menuntaskan persoalan banjir rob yang melanda jalur Pantura Semarang. Penanganan banjir rob di Semarang merupakan perintah langsung dari Presiden RI Joko Widodo. Hal tersebut dilakukan agar jalur yang terkena limpahan banjir rob bisa dilalui untuk mudik Lebaran 2016 ini. "Ini perintah bapak Presiden, ada dua hal yang perlu ditangani soal rob ini," kata Basuki seusai meninjau lokasi rob di Semarang, Minggu (19/6/2016). Basuki menekankan bahwa upaya penanganan sementara diperlukan agar para pengendara yang melewati jalur Pantura Semarang tidak terkena rob. Untuk itu, di sepanjang titik ia akan mendirikan tanggul sementara setinggi satu meter. Ada beberapa titik di jalur Pantura Semarang yang tergenang, antara lain di bawah fly over jalan tol, depan terminal Terboyo, depan jalan masuk kawasan industri dan depan Mapolsek Genuk. Banjir rob yang mengenai jalan membuat jalanan rusak serta kendaraan yang terjebak kemacetan panjang. "Perbaikan jalan ini agar air enggak menggenangi jalan dulu. Kalau air masuk, bisa rusak jalannya. Perbaikan (tanggul sementara) nanti seminggu bisa selesai," imbuh dia. Cara pembuatan tanggul sementara dinilai akan efektif untuk mengatasi rob dalam jangka pendek. Tanggul sementara ini dibuat dengan memanfaatkan karung plastik. Ia berjanji, tahun depan akan dibuat penanganan secara permanen agar air rob tidak masuk ke jalanan. "Ini kan emergensi. Nanti tahun depan ditangani secara permanen," tambahnya. Selain pembuatan tanggul, langkah lain yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan sejumlah pompa. Ada 10 pompa yang akan disiapkan untuk menyedot air dari jalanan, enam di antaranya telah tersedia dan difungsikan. Empat pompa tambahan akan dikirim dari Jakarta. [gallery link="file" ids="1220,1221,1222"]

19 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Hujan Lebat Perparah Banjir Rob di Jalur Pantura Semarang
Hujan Lebat Perparah Banjir Rob di Jalur Pantura Semarang

SEMARANG ? Banjir akibat gelombang laut pasang kembali merendam jalur Pantura Semarang, Jawa Tengah. Genangan banjir makin parah karena hujan lebat juga mengguyur daerah Semarang dan sekitarnya. "Ini tadi robnya parah. Tadi mulai pukul 05.00 WIB pagi air sudah naik. Air tidak hanya di jalan, banjir rob ini masuk rumah. Ini di dalam rumah saya juga kemasukan rob," ujar Suyoto, warga Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Sabtu (18/6/2016). Ia mengatakan, ketinggian air di halaman rumahnya mencapai 40 sentimeter (cm). Akibatnya, ia bersama warga lainnya tak dapat beraktivitas normal dan lebih banyak mengurung diri di dalam rumah. "Kalau enggak penting banget ya mending dalam rumah saja karena kalau keluar harus menembus genangan banjir. Hanya orang-orang yang memang ada keperluan saja yang keluar rumah, seperti bekerja atau membeli makanan untuk buka puasa," tutur kakek empat cucu itu. Suyoto mengatakan, jalan Pantura Semarang mulai Genuk hingga Kaligawe juga turut terendam banjir seperti hari-hari kemarin. Namun, tidak terjadi penumpukan kendaraan karena hari ini bukanlah hari kerja. "Masih sama banjirnya, malah ini lebih awet dari pagi sampai sekarang karena juga turun hujan. Air sekitar 50 sentimeter di jalan raya. Bedanya kalau kemarin-kemarin kan hari kerja dan banyak buruh pabrik. Tapi, kini hanya beberapa kendaraan berat yang melintas, enggak sampai macet," papar pria yang sehari-hari mengatur lalu lintas itu.

18 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Warga Semarang Bantu Pengguna Jalan Hindari Rob
Warga Semarang Bantu Pengguna Jalan Hindari Rob

Banjir rob yang melanda jalur Pantai Utara Semarang-Demak, tepatnya di ruas Kaligawe Semarang, menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar. Akibat air laut pasang yang menggerus ruas jalur utama itu, warga berinisiatif membuat jalur darurat dengan menyusun lembaran kayu di atas median jalan. Adanya jalur alternatif ini, membuat kendaraan yang melintas bisa menghindar tergenang rob. Slamet (45 tahun), salah satu warga mengaku, papan penerobos medan jalan ini efektif membantu pengendara motor berbelok arah saat rob menggenangi di jalur Pantura. "Kita bantu nyelametin pemotor dari terjangan banjir rob di sini. Karena tidak ada alternatif jalan agar pemotor atau mobil menghindari air," ujar Slamet di sela mengatur lalu lintas jalan, Jumat, 17 Juni 2016. Kreativitas warga ini pun dilakukan dengan swadaya. Slamet menyebut papan itu dibuat berdasarkan iuran antar warga. Teknisnya, papan dipasang berjajar sekitar 4 sampai 5 meter agar bisa dilalui roda kendaraan. Papan di medan jalan itu pun ampuh sebagai akses alternatif. "Saya sudah sejak pagi tadi pukul 08.00 WIB. Ya meski hujan, harus stand by di sini untuk menolong pengendara, " kata pria yang tak memiliki pekerjaan tetap ini. Slamet mengaku ganjaran dari pemasangan papan itu cukup lumayan. Setiap receh dari para pengendara yang merasa terbantu cukup untuk kebutuhan makan bersama keluarganya. "Ini kan pekerjaan sampingan, jadi harus telaten. Apalagi pas malam hari robnya semakin parah di jalan utama ini," ujarnya. Slamet menuturkan, rob yang terjadi di jalur Kaligawe Semarang ini sudah sejak April lalu menggenangi jalan raya. Saban hari ketinggian rob bisa mencapai 40-100 sentimeter. Akibatnya pun fatal. Genangan air mempersulit laju kendaraan, bahkan tak jarang motor mogok di tengah-tengah air. "Mesin truk dan motor banyak yang ngadat. Makanya saya bantu buat median jalan seadanya seperti ini," ucap Slamet. Kondisi itu pun diperparah dengan gerusan air yang membuat jalan berlubang. Kondisi jalan berlubang ini setidaknya memanjang sekitar 200 meter sebelum perlintasan kereta Kaligawe. Ditambah lagi seringnya truk berukuran besar dan bermuatan berat yang melintas. Meski Dinas Bina Marga terkait telah melakukan penambalan di berbagai lubang, akan tetapi penambalan itu hanya berusia seumur jagung. Jika rob kembali datang, jalanan akan kembali menganga karena dilintasi kendaraan. Dipastikan jalur Pantura di kawasan Kaligawe ini akan menyulitkan pengendara saat arus mudik lebaran nanti karena sampai saat ini, pemerintah setempat belum menemukan formula ampuh untuk menghindari terjangan air rob. "Lubang-lubangnya pernah kemarin ditambal. Tapi langsung rusak lagi karena rob terus menerus datang. Saya jamin saat mudik pasti akan macet panjang, " ujar warga asli Kaligawe itu.

17 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Bimtek Administrasi Kontrak Pekerjaan Keairan
Bimtek Administrasi Kontrak Pekerjaan Keairan

Kontrak adalah perjanjian tertulis yang berisi kewajiban para pihak yang mengikatkan diri pada kontrak tersebut. Bagi PPK dan penyedia, kontrak adalah media perikatan yang paling banyak mereka tandatangani saat ada pengadaan barang/jasa pemerintah. Namun dalam pelaksanaan, seringkali dijumpai pihak-pihak yang mengingkari butir-butir yang disepakati dalam kontrak. Pengingkaran ini tentu memiliki konsekwensi hukum yang harus ditanggung. Pada Bimtek Administrasi Kontrak Pekerjaan Keairan di laksanakan di OP Room BBWS Pemali Juana??akan membahas materi seluk beluk hukum kontrak dan permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari. Bimtek Administrasi Kontrak Pekerjaan Keairan?, dilaksanakan 3 hari mulai tanggal 14 hingga 16 Juni 2016 [gallery link="file" ids="1203,1204,1205,1206,1207,1208,1202"]

14 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tanggul Sungai Jebol, Jalan Alternatif di Demak Putus
Tanggul Sungai Jebol, Jalan Alternatif di Demak Putus

Jalan raya yang menghubungkan Desa Karangawen dan Buyaran terputus di Desa Guntur, Demak, Jawa Tengah, lantaran tanggul bendungan Sungai Cabean di Guntur jebol akibat diguyur hujan teras sejak Minggu dini hari (3/7/2016). Padahal, Jalan Raya Karangawen-Buyaran merupakan salah satu jalan alternatif arus mudik Lebaran Idul Fitri 2016. Menurut Suyono, peristiwa jebolnya tanggul bendungan Sungai Cabean terjadi pada pukul 08.00 WIB, hari ini. "Tanggul jebol panjangnya 15 meter dan kedalaman sembilan meter," kata relawan BPBD Demak, Jateng, Minggu (3/7/2016). Akibatnya, kata Suyono, air Sungai Cabean tumpah ke arean persawahan dan pemukiman warga Guntur. Menurut Suyono, puluhan waga dari dua Rukun Tetangga di Dukuh Bakalrejo, Guntur terendam air Sungai Cabean. "Ketinggian air sempat mencapai 1 meter. Tapi sekarang tinggal sebetis orang dewasa. Jalan Karangawen-Buyaran putus tidak bisa dilalui," ujar Suyono menambahkan. Suyono menambahkan air Sungai Cabean juga berhasil menghanyutkan satu pemukiman warga. "Warga yang terendam sementara dievakuasi di masjid. Kerugian material sampai saat ini belum dihitung," tegas Suyono.

03 Juni 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Rob Genuksari di Saluran Sungai Sringin Sulit Ditangani
Rob Genuksari di Saluran Sungai Sringin Sulit Ditangani

SEMARANG- Titik lokasi yang paling sulit untuk penanganan rob di sepanjang Jl Kaligawe terletak di kawasan Genuksari atau sekitar Mapolsek Genuk.

Di lokasi tersebut terdapat saluran kali Sringin yang dekat dengan muara. ?Posisi kawasan Genuksari ini memang paling parah terkena rob, karena di tempat tersebut terdapat aliran Kali Sringin yang selalu meluap saat rob seperti beberapa pekan terakhir,?? jelas oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ni Made Sumiarsih, saat bersama Pakar hidrologi Universitas Diponegoro, Robert Kodoati ketika meninjau area Kaligawe, Senin (27/6).

Perparah Rob

Menurut Ni Made Sumiarsih, pihaknya kurang sependapat jika penyedotan rob di Jl Kaligawe membuat kawasan Genuksari menjadi lebih parah tergenang rob. Sebab, saat melakukan penyedotan Satgas BBWS juga membuat tanggul di sepanjang selokan pembuangan agar air buangan dari jalan raya tidak masuk ke kawasan permukiman. ??Rob di Genuksari sudah sejak lama terjadi karena letaknya lebih rendah dari jalan. Jadi, kami kurang setuju jika proses penyedotan kemudian dituding membuat rob beralih ke permukiman,?? jelasnya.

Meski demikian, lanjut Ni Made Sumiarsih, Satgas BBWS akan mencari solusi terbaik agar tidak merugikan semua pihak. Tim yang bekerja selama 24 jam tersebut, saat ini terus bekerja keras menyedot rob dari Jl Kaligawe karena lalu lintas pemudik mulai padat. ??Kami tentu akan komunikasikan dengan warga untuk mencari solusi demi kebaikan bersama,??jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Ni Made Sumiarsih mengungkapan, sebanyak 17 pompa berkapasitas 100-250 liter per detik telah disiagakan di sepanjang Jalan Kaligawe untuk mengatasi rob selama arus mudik. Saat ini baru terdapat 13 pompa yang beroperasi secara situasional. ??Untuk empat pompa lainnya akan segera didatangkan. Dua dari Jakarta dan dua lainnya dari Surabaya. Kami dan Pemkot Semarang juga menyiapkan sejulah pompa berukuran kecil,?? ujarnya.

Ni Made Sumiarsih menerangkan, pihaknya diberi tugas dalam penanganan rob pada arus mudik di jalur yang membentang sepangang 40 Km tersebut. Beberapa titik rob yang akan dipantau seperti bawah Jembatan Tol Kaligawe, depan Universitas Sultan Agung, dan Terminal Terboyo. Selain itu akan ada empat titik yang akan dipantau yakni Banjirkanal Timur, Kali Tenggang, Kali Sringin, dan Kali Babon.

Sesuai prediksi dari BMKG puncak rob tertinggi akan terjadi saat Lebaran. ??Untuk pompa kami letakan di belakang Terminal Terboyo ada dua pompa dengan kapasitas 800 liter per detik dan 250 liter per detik dan kami buat tanggul darurat. Kemudian di bawah jembatan tol Kaligawe satu pompa berkapasitas 160 liter per detik, di sekitar Kali Sringin dan Polsek Genuk,??imbuhnya.

Pakar hidrologi Undip Robert Kodoati mengatakan, saat ini total debit air yang bisa diambil pompa sekitar 2.500 liter meter per detik. Jika terjadi genangan di area satu hektare dengan kapasitas pompa yang ada saat ini, rob bisa ditangani sekitar kurang dari satu jam. Dia menerangkan, kemacetan yang terjadi di Jalan Kaligawe tidak melulu disebabkan karena rob. ??Intinya transportasi atau lalu lintas harus diatur juga, BBWS Pemali-Juana hanya menangani permasalahan air. Kemacetan tidak hanya disebabkan rob saja, ini saja kondisi kering macet panjang,??paparnya.

Dia meminta semua pihak terkait untuk mengantisipasi prediksi rob yang tertinggi pada saat Lebaran nanti. Dinas perhubungan, bina marga, dan BBWS Pemali Juana harus terus berkoordinasi. ??Tapi saya yakin dengan kapasitas pompa dari BBWS sekitar 2500 liter per detik bisa mengatasi rob atau genangan dalam keadaan darurat cukup memadai. Yang penting saat ini kita menyelamatkan agar arus mudik dan balik nanti bisa lancar,?? tandasnya.

28 Mei 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Bersinergi Melalui Revolusi Pengelolaan Sungai di Jawa Tengah
Bersinergi Melalui Revolusi Pengelolaan Sungai di Jawa Tengah

Peringatan Hari Air Dunia ke-24 juga diselenggarakan di Provinsi Jawa Tengah sebagai wujud kontribusi terhadap agenda 21 yang dicetuskan pada UN Conference on Environment and Development pada tahun 1992 di Rio de Janeiro atau yang lebih dikenal dengan The Earth Summit. Pada sidang umum PBB tersebut, ditetapkan bahwa pelaksanaan Hari Air Dunia atau World Water Day wajib diperingati oleh setiap negara anggota PBB pada tanggal 22 Maret mulai tahun 1993. Puncak Penyelenggaraan Peringatan Hari Air Dunia ke-24 Tingkat Provinsi Jawa Tengah ini diselenggarakan pada 22 Mei 2016 di Bendung Gerak Serayu, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Kegiatan yang dipusatkan di Sungai Serayu ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali akan maklumat Serayu sebagai hasil Kongres Sungai Indonesia pertama yang dilaksanakan di Banjarnegara pada bulan Agustus 2015 yang lalu dan menjadi gerakan bersama seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat maupun dunia usaha agar tercipta sinergitas dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya air terpadu dan berkelanjutan. Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ir. Lolly Martina Martief, MT yang hadir menyampaikan sambutan Direktur Jenderal Sumber Daya Air mengatakan bahwa air merupakan sumber daya alam yang sangat esensial yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup dan lingkungan. Manusia memerlukan air tidak hanya untuk dapat hidup tetapi juga untuk penghidupan atau aktivitasnya. Musnahnya sumber daya air akan mengakibatkan musnahnya semua makhluk hidup serta lingkungannya dan semua aktivitas manusia. Air dan Lapangan Pekerjaan sangat terkait baik dari sisi ekonomi, lingkungan ataupun sosial. Berdasarkan laporan World Water Development edisi 2016, setengah dari seluruh tenaga kerja yaitu satu setengah miliar orang di seluruh dunia bekerja di delapan bidang industri yang sangat bergantung pada air dan sumber daya alam. Air erat hubungannya dengan lapangan pekerjaan. Dengan kuantitas dan kualitas air yang lebih baik maka akan terbuka jalan menuju pekerjaan yang lebih baik pula. Selain itu, terlepas dari jenis profesi apapun yang kita lakukan, kita dapat pula berkontribusi dalam melestarikan dan meningkatkan potensi dan daya guna sumber daya air. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan dan kelestarian sumber daya air menjadi tanggung jawab kita bersama. Berawal dari hal kecil seperti tidak membuang sampah ke sungai dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi kelangsungan sungai-sungai dan demi mewujudkan sungai yang bersih, sehat dan produktif. Terlebih lagi apabila kegiatan itu dilakukan secara bersama-sama maka kita akan mendapatkan hasil signifikan bagi kelestarian air yang berkelanjutan dan terjamin kelangsungannya untuk semua lapisan masyarakat, lanjut Lolly dalam sambutannya. Turut hadir dalam Penyelenggaraan Peringatan Hari Air Dunia ke-24 Tingkat Provinsi Jawa Tengah adalah Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bupati Wonosobo, Bupati Banyumas, Bupati Barjarnegara, Bupati Purbalingga, Bupati Cilacap, Perum Jasa Tirta, BUMN, BUMD, BBWS, SKPD, Perguruan Tinggi, Komunitas Peduli Sungai, dan para tokoh masyarakat. Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 500 orang ini merupakan puncak acara dari rangkaian kegiatan Peringatan Hari Air Dunia ke-24 Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan deklarasi Revolusi Sungai Serayu oleh Bupati yang daerahnya dialiri sungai Serayu yaitu Wonosobo, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap dan diketuai oleh Gubernur Jawa Tengah. Penandatanganan deklarasi ini merupakan wujud komitmen bersama untuk melaksanakan revolusi pengelolaan kawasan dan sungai Serayu secara bersama-sama. Dengan komitmen tersebut, diharapkan kualitas dan kuantitas sumber daya air menjadi lebih baik dan bisa meningkatkan potensi ekonomi dan pariwisata di Provinsi Jawa Tengah.

23 Mei 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Festival Serayu Banyumas (FSB) 2016 & HAD 2016
Festival Serayu Banyumas (FSB) 2016 & HAD 2016

Festival Serayu Banyumas (FSB) 2016 & HAD 2016 21-22 Mei 2016 "Festival yang ditujukan untuk memromosikan eksotisme wisata Sungai Serayu itu dipastikan bakal meriah karena dibarengkan dengan peringatan Hari Air Sedunia Tingkat Jawa Tengah. Acara ini akan di hadiri oleh Gubernur Jateng serta pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat . Konsep penyelenggaraan FSB 2016 sama seperti kegiatan serupa yang digelar pada 2015, yakni adu ketangkasan lomba perahu pengangkut pasir dan karnaval perahu hias di sepanjang aliran Sungai Serayu mulai dari Desa Sokawera hingga Bendung Gerak Serayu. Lomba ketangkasan berupa balap perahu pengangkut pasir akan digelar pada 21 Mei di Bendung Gerak Serayu sedangkan karnaval perahu hias pada 22 Mei 2016. Ia mengatakan jika calon peserta karnaval perahu hias kesulitan memperoleh perahu, sejumlah penambang pasir siap menyewakan perahu mereka. "Perahu wajib dihias sesuai kreativitas yang mencerminkan adat, seni, dan budaya Banyumasan. Peserta karnaval perahu hias wajib menampilkan atraksi seni budaya di atas perahu mulai dari start di Desa Sokawera hingga finis di Bendung Gerak Serayu [gallery link="file" ids="1176,1177,1178"]

21 Mei 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pemenang Lomba Foto
Pemenang Lomba Foto "Air dan Kehidupan"

Juara 1 Calvin L- Minahasa, Sulawesi Utara

1

Juara 2 Gede Sudika Pratama ? Mataram, Lombok, NTB

2

 

 Juara 3 Seno Teguh ? Bandung, Jawa Barat   

3

10 Mei 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Usulan Rp 23 Triliun, Didanai Rp 2 Triliun  Musrenbang Provinsi Jateng
Usulan Rp 23 Triliun, Didanai Rp 2 Triliun Musrenbang Provinsi Jateng

SEMARANG- Pemprov Jateng menerima usulan pembangunan melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) lebih dari 13 ribu kegiatan dengan nominal Rp 23 triliun. Padahal APBD hanya mampu mendanai usulan senilai Rp 2 triliun. Dari Rp 23 triliun, setelah verifikasi, tinggal 10.464 kegiatan dan membutuhkan Rp 11,674 triliun. Padahal, Pemprov hanya sanggup mencukupi seperenam dari usulan tersebut. Nominalnya Rp 2 triliun dari prediksi APBD Jateng tahun 2017 sebesar Rp 24 triliun. ?Kalau dihitung berdasar persentase (dari usulan) ya kecil. Maka saya meminta rapat Desk Bappeda untuk mendiskusikan skala prioritasnya,? ujar Gubernur setelah Acara Musrenbang Provinsi Jateng di Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa (26/4). Hadir dalam acara tersebut, Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Bambang Priambodo, Dirjen Bina Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh, Muspida Jateng, kepala SKPD Jateng, 35 bupati/walikota, tokoh masyarakat, dan pengamat ekonomi. Usulan Rp 11,674 triliun itu terbagi menjadi enam, yakni Rencana Kerja 59 SKPD Rp 6,749 triliun (4.233 Kegiatan), sepuluh prioritas Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk 35 kabupaten/kota Rp 3,026 triliun, Hasil reses DPRD Rp 1,337 triliun (4.089 kegiatan), hasil kunjungan Gubernur dan Wakil Gubernur Rp 38,78 miliar (75 kegiatan), usulan masyarakat Rp 42,36 miliar (62 kegiatan), serta hibah dan bansos Rp 481,46 miliar (2.005 kegiatan) Terobosan Lantaran APBD minim, Ganjar meminta ada terobosan dan inovasi. Sebagaimana usulan yang dia terima, dana CSR diarahkan untuk prioritas pembangunan. Saat ini Perda CSR masih pembahasan di DPRD. Pelibatan perbankan juga sangat diperlukan. Khusus Bank Jateng, dia ingin ada program untuk mendukung kebijakan Pemprov. Sekda Jateng Sri Puryono menjelaskan, rencana priorotas anggaran APBD 2017. Terbesar anggaran untuk penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas SDM serta layanan sosial dasar Rp 2,627 triliun (38,93%), Infrastruktur dan lingkungan hidup Rp 1,641 triliun (24,32%), pedukung prioritas Rp 1,143 triliun (16,95%), ketahanan pangan Rp 726,94 miliar (10,77%), reformasi birokrasi Rp 419,30 miliar (6,21%), ekonomi kerakyatan Rp 120,50 miliar (1,79%) dan ketahanan energi Rp 69,17 miliar (1,02%). Dalam kesempatan itu, Bambang Priambodo meminta musrenbang bukan hanya seremonial. Usulan-usulan yang diterima harus diperas lagi sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan. Sesuai Prioritas ?Sekarang penggunaan anggaran bukan money follow function. Tidak efektif. Namun diubah menjadi money follow program. Anggaran tak perlu dibagi rata, tapi dialokasikan sesuai prioritas? kata Bambang. Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip FX Sugiyanto mengatakan, musrenbang yang menampung usulan dari bawah memang krusial. Namun kekuatan anggaran menjadi kendala. Untuk menyaring prioritas maka perlu dibentuk desk khusus. Untuk kriteria penyaringan setidaknya bisa dibagi menjadi empat. Tahap pertama adalah usulan dari bawah. Kedua, usulan itu sesuai prioritas program gubernur. Ketiga, menjawab persoalan kemiskinan dan keempat adalah pemerataan pendanaan program antara kabupaten/kota satu dengan yang lain. Dari tahapan itu akan diketahui usulan yang bisa direalisasikan. ?Usulan yang belum, akan menjadi residu dan menjadi stok (usulan) yang dapat diajukan kembali untuk perencanaan tahun anggaran berikutnya,?kata Sugiyanto.

27 April 2016 Selengkapnya