Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2025 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
BPBD Demak Tinggikan Tanggul Sungai Dombo
BPBD Demak Tinggikan Tanggul Sungai Dombo

DEMAK?  Penanganan darurat tanggul kanan dan kiri Sungai Dombo di Desa Dombo, Kecamatan Sayung, Demak hingga kemarin terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Demak. Petugas BPBD yang dibantu relawan Glagahwangi dan masyarakat sekitar bahu-membahu bekerja bakti melakukan peninggian tanggul dengan karung yang diisi tanah padas. Kepala Pelaksana BPBD Demak, Agus Nugroho LP, melalui Kasi Kedaruratan, Suprapto mengatakan, peninggian tanggul dilakukan sepanjang 700 meter yang tersebar di 4 titik. ?Untuk penanganan darurat ini kita sudah menghabiskan 1.000 karung,?katanya, kemarin. Menurutnya, penanganan tanggul ini juga dibantu petugas Koramil Sayung serta aparat desa kurang lebih 200 orang. Seperti diketahui, peninggian tanggul ini untuk mengantisipasi banjir di wilayah Sayung yang berlangsung dalam sebulan terakhir. Air luberan Sungai Dombo tersebut merendam permukiman warga serta tanaman padi milik masyarakat sekitar. Akibatnya, aktivitas warga sehari-hari cukup terganggu dengan banjir yang juga merendam Pasar Sayung tersebut. Kepala Desa Sayung, Munawir, menambahkan, untuk mengatasi banjir itu, siang dan malam warga terus berjaga dan bekerja untuk meminimalisasi banjir kiriman dari luapan Sungai Dombo Sayung. ?Kita sebelumnya juga sudah mendatangi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Juana Pemali di Pedurungan Semarang. Kita sampaikan keluhan warga akibat dampak banjir dari Sungai Dombo tersebut. Kita berharap, ada penanganan yang lebih komprehensif agar di kemudian hari tidak terjadi banjir lagi,?ujarnya.

30 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Penyempitan Kali Apur Penyebab Desa Waru Jadi Langganan Banjir
Penyempitan Kali Apur Penyebab Desa Waru Jadi Langganan Banjir

Kondisi Kali Apur yang mengalami penyempitan ditengarai menjadi penyebab sejumlah dukuh di Desa Waru,  Kecamatan Mramggen Demak selalu terendam banjir jika memdapat kiriman dari hulu atau saat di wilayah Kabupaten Semarang di guyur hujan deras. Hal tersebut di sampaisn Arifin Kades Waru sabtu(28/01/2017) saat meninjau kondisi kali apur.? dulu lebar kali apur ini 7 meter, namun sekarang hanya tinggal 3 atau 4 meter saja? terang Arifin sambil menunjuk kali Apur yang alami penyempitan. kali apur minta normalisasi Dari pantauan sebellas.com di lokasi di sebelah kiri aliran sungai banyak berdiri bangunan semi permanen milik warga yang di gunakan untuk usaha warung. Terkait adanya bangunan semi permanen pihak Desa Waru mengaku tidak bisa berbuat banyak. ? ini kan Kali Apur termasuk aliran dari Sungai Pucanggading, dan alami penyempitan sepanjang 3 km , mulai dari Ngemplak sampai Pilangsari, sehingga saat debit air naik, sungai meluap ? Beber Arifin. Dua dukuh yang jadi langganan banjir yaitu Dukuh Kalimas dan Dukuh Waru Krajan. Selain itu 25 hektar sawah juga ikut terendam banjir. Selain karena penyempitan aliran sungai, sendimentasi yang parah juga menjadi pemicu air sungai meluap. ? ini penyempitan sudah 15 tahunan, selain itu juga belum pernah di normalisasi? terangnya lagi. Sebagai upaya pihak desa sudah menyurati ke BBWS Pemali Juwana yang bagian pengelolaan  serta pemeliharaan dan sudah laporan ke Ganjar Pranowo  Gubernur  Jateng , namun belum ada tindak lanjut. ? sudah surati ke bbws pemali juwana, serta laporan ke pak ganjar, namun belum ada tanggapan, warga sudah resah dengan banjir ini, pengen ada solusi yang nyata dari pemerintah? tutup Arifin. Pihak BBWS Pemali Juana akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyelesaikan masalah ini.

29 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Meski Keringat Bercucuran, Aipda Jatmika Tetap Berdiri di Jembatan Cabean Demak, Ini yang Ia Lakukan
Meski Keringat Bercucuran, Aipda Jatmika Tetap Berdiri di Jembatan Cabean Demak, Ini yang Ia Lakukan

Jembatan penghubung antara Dukuh Singopadu Desa Sidorejo dan Dukuh Karangmalang Desa Brambang, Karangawen mengalami patahan. Bahkan jika debit air tinggi, jembatan yang terbangun di atas Sungai Cabean tersebut terendam air. Ada pemandangan yang menarik di lokasi jembatan yang patah tersebut, Senin (23/1/2017). Seorang pria berseragam polisi tampak berdiri di tepi sungai sembari memegangi ponselnya. [caption id="attachment_1499" align="alignnone" width="700"]Jembatan di atas sungai Cabean patah dan sering terendam banjir. Jembatan itu dibangun 2011 menghubungkan Dukuh Singopadu Desa Sidorejo dan Dukuh Karangmalang Desa Brambang, Karangawen kabupaten Demak. Jembatan di atas sungai Cabean patah dan sering terendam banjir. Jembatan itu dibangun 2011 menghubungkan Dukuh Singopadu Desa Sidorejo dan Dukuh Karangmalang Desa Brambang, Karangawen kabupaten Demak.[/caption] Ketika ada orang yang akan melewati jembatan tersebut, ia selalu mengajak berbincang terlebih dahulu. Beberapa orang yang diajak berbincang tersebut balik arah namun tidak sedikit juga yang berlanjut melintasi jembatan. Polisi tersebut adalah Aipda Jatmika, Bhabinkamtibmas Desa Sidorejo. Siang itu, ia memang berniat mengimbau masyarakat yang melintas untuk berhati-hati. "Jika mau ya saya minta untuk putar arah, ambil jalur memutar tapi beberapa memilih tetap melintas jadi saya minta untuk berhati-hati," terang Jatmika kepada Tribun Jateng. Meski keringat tampak bercucuran di wajahnya karena panasnya terik matahari ia tetap berdiri di lokasi tersebut sembari sesekali mengimbau masyarakat yang ingin lewat. "Selain mengimbau ya mengambil gambar untuk dilaporkan ke atasan," pungkasnya.

22 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Deras, Grobogan Jawa Tengah Terendam Banjir
Deras, Grobogan Jawa Tengah Terendam Banjir

Bagi pengendara dari Purwodadi,Grobogan,Jateng yang mau menuju Pati dan Kudus sebaiknya berhati-hati. Pasalnya, mulai sekitar pukul 16.00 WIB tadi, arus lalu lintas jalur tersebut tersendat karena kondisi jalan raya tergenang air. Informasi yang didapat menyebutkan, jalan yang tergenang berada disekitar di pertigaan Ketapang. Mulai depan Kantor Kecamatan Grobogan keselatan hingga bekas TPK Demangan. Ruas jalan yang tergenang air sekitar satu kilometer panjangnya. Air yang menggenangi jalan kedalamannya cukup tinggi. Bagian paling dalam tinggi genangan mencapai lutut orang dewasa. ?Lumayan tinggi airnya. Motor saya hampir mlepek tadi,? kata Agus Winarno, warga Purwodadi yang sempat terjebak banjir di depan kantor kecamatan. Dari keterangan warga, tergenangnya jalan itu sering terjadi. Tepatnya, saat hujan deras mengguyur dalam waktu lama. Banjir bandang tersebut airnya berasal dari kawasan hutan di pegunungan Kendeng Utara,Jawa Tengah. ?Kalau hujan deras, air dari saluran drainase disebelah timur jalan penuh dan meluber ke jalan. Kalau hujan berhenti, sekitar satu atau dua jam kemudian, air dijalan itu sudah hilang,? kata Masruri, warga setempat. Munculnya banjir bandang langsung membikin sibuk anggota Satlantas Polres Grobogan dan Polsek Grobogan. Sejumlah polisi langsung terjun ke lokasi untuk membantu kalancaran arus lalu lintas. Beberapa polisi juga terlihat membantu mendorong pengendara sepeda  motor yang sempat mogok karena knalpotnya kemasukan air. ?Air yang menggenangi jalan lumayan tinggi. Bagian paling dalam bisa setinggi lutut. Namun, kendaraan masih bisa lewat tetapi harus pelan-pelan,? kata Kanit Turjawali Satlantas Ipda Afandi.

21 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Endapan Lumpur Sungai Dombo Sayung Sudah Mulai Dikeruk
Endapan Lumpur Sungai Dombo Sayung Sudah Mulai Dikeruk

DEMAK - Endapan lumpur Sungai Dombo di Desa/Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, sudah dikeruk di beberapa titik. Proses pengerukan itu belum tuntas 100 persen. Namun, genangan di tepi sungai sudah mulai surut. Satu di antaranya tampak di lingkungan SDN Sayung 1. Memang di beberapa tempat masih terlihat becek tapi tak separah pada awal Januari lalu. "Satu titik yang mulai dikeruk memang di depan sekolah kami. Hasilnya nyata, cukup mengurangi genangan karena dua hari terakhir ini hujan deras," terang Guru SDN Sayung 1, Tri Lastinah, Jumat (20/1/2017). Sayang, Jumat ini dua alat berat yang berada di kanan-kiri Sungai Dombo tak beroperasi. Tri berandai jika terus bekerja maka dampaknya akan lebih besar. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana menjelaskan dua alat berat tersebut berhenti beroperasi karena tak mampu menjangkau ke tengah sungai. "Dua alat berat itu butuh tongkang supaya bisa mengapung di air," jelas BBWS Pemali Juana.

20 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Sungai banjir, warga hadang rombongan Gubernur
Sungai banjir, warga hadang rombongan Gubernur

Saat perjalanan lawatan ke Demak, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dihadang lima orang warga di jalur Alternatif Waru Mranggen Demak, Rabu (18/1). Warga yang juga merupakan petani setempat menghadang rombongan Gubernur dengan membentangkan spanduk di pinggir jalan yang bertuliskan "Pak Gubernur Tolong Segera Dinormalisasi Sungai Ini Karena Sering Banjir", dengan cat semprot berwarna merah. Melihat itu, Ganjar langsung turun dari mobil dan berdialog dengan warga tersebut. "Kenapa ini kok pasang spanduk segala, apa tulisannya ini?" tanya Ganjar kepada warga. Setelah membaca spanduk tuntutan warga, Gubernur langsung memeriksa aliran sungai yang kini kondisinya semakin menyempit. Bahkan di sisi seberangnya, sungai aliran dari sungai Kalimas ini nampak mampet, hanya genangan air saja. Mendapati hal ini Ganjar kemudian meminta untuk segera menghubungi BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juwana. Dari keterangan yang didapat, besok pagi akan segera dikirim alat berat untuk melakukan pengerukan sungai. Ganjar menilai penyampaian aspirasi warga ini menurutnya keliru dengan melakukan penghadangan, seharusnya warga jika mendapati masalah segera lapor ke tingkat bawah agar cepat diteruskan ke dinas terkait. Namun dengan ini sangat mengapresiasi bahwa setidaknya warga masih peduli dengan lingkungannya. [embed]https://www.youtube.com/watch?v=-o3qrr8V4ks[/embed]

18 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Warga Demak Demo Tuntut Normalisasi Sungai Dombo Sayung
Warga Demak Demo Tuntut Normalisasi Sungai Dombo Sayung

Ratusan warga Demak yang menggruduk kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Pedurungan, Semarang ternyata tidak hanya menuntut normalisasi sungai Dombo. Mereka juga meminta perbaikan pintu air dan perbaikan talud. Hal itu disampaikan Kepala Desa Sayung, Munawir, Rabu (11/1/2016). Ia memaparkan rincian tuntutan warga telah disampaikan ketika perwakilan warga dan dirinya diminta untuk menyampaikan maksud. "Tuntutan warga yang pertama tentu normalisasi, tapi juga perbaikan pintu air, pembuatan pintu air baru di beberapa titik, membangun rumah pompa dan talud," jelas Munawir kepada awak media. Ia menyampaikan tuntutan warga memang banyak meski demikian hal itu dinilainya wajar karena menurutnya sungai Dombo tidak tersentuh sejak 20 tahun lalu. "Seluruh tuntutannya sudah kami sampaikan, dan pihak BBWS sudah mendengar dan akan mengambil tindakan mulai besok pagi tapi kami akan tetap memgawal, jika ternyata tidak dilakukan apa-apa warga akan kembali gelar aksi dengan massa yang lebih banyak," pungkas Munawir.

11 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Sungai Dombo Akan Dikeruk, Ratusan Warga Demak Korban Banjir Baca Al Fatihah Bersama
Sungai Dombo Akan Dikeruk, Ratusan Warga Demak Korban Banjir Baca Al Fatihah Bersama

Peluh ratusan warga Sayung Demak ketika mengikuti aksi menuntut normalisasi sungai Dombo di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Rabu (11/1/2017) berakhir dengan harapan yang membuncah. Selama kurang lebih dua jam mereka menunggu perwakilan warga berdiskusi dengan pihak BBWS di dalam kantor. Sengatan sinar matahari yang tampak terang di bulan Januari seolah tak dirasa oleh orang-orang yang sudah biasa terendam banjir ini. Ketegangan dengan security dan tim pengaman aksi memang sempat terjadi di tengah cuaca panas siang itu. Tepat pukul 11.30 perwakilan warga keluar dari kantor BBWS, massa tak lama merapatkan barisan. Tampak diantara perwakilan warga keluar dari kantor didampingi Kepala Harian BBWS Pemali Juana, Bambang Astoto. Pria tampan berkemeja putih tersebut kemudian meraih pengeras suara dan berbicara di tengah-tengah peserta aksi. "Sebelumnya saya ucapkan permohonan maaf karena sudah rela berpanas-panasan di siang hari ini tadi kami di dalam memang sudah menyepakati beberapa hal dari tuntutan bapak ibu semua," terang Bambang. Ia menambahkan, kesepakatan diantaranya adalah pihak BBWS akan segera menurunkan dua alat berat yang akan mulai beroperasi di sungai Dombo hari Kamis (12/1). "Kami sampai dengan akhir tahun 2017 akan melakukan pengerukan sedimen tapi masih terbatas separo, karena sisanya akan kami upayakan di 2018," jelas Bambang di hadapan ratusan peserta aksi. Sedangkan untuk perbaikan pintu air, pembuatan pintu air baru, rumah pompa, dia menurunkan tim untuk bisa mengkaji lebih lanjut. Dalam kesempatan itu, Bambang juga sempat menyampaikan permohonan maafnya di hadapan warga korban banjir. "Ini memang sudah menjadi kewajiban kami mohon maaf sebelumnya jika kami dianggap melakukan keteledoran," ucap Bambang. Sambutan pria tampan berkemeja putih tersebut seketika disambut takbir ratusan warga. Sebagai wujud syukur atas munculnya harapan bahwa pengerukan sedimen akan segera dilaksanakan mereka menutup aksi dengan baca surah Al Fatihah bersama-sama.

11 Januari 2017 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Perdana Menteri Belanda Akan Cek Penanganan Banjir di Semarang
Perdana Menteri Belanda Akan Cek Penanganan Banjir di Semarang

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte melakukan kunjungan kerja di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/11/2016) hari ini. Selain melakukan perjanjian kerja sama dengan pemerintah Kota Semarang, PM Belanda juga akan meninjau proyek pengendalian banjir di ibu kota Jawa Tengah tersebut. Rutte juga akan melihat bangunan Polder Banger Semarang, yang dibangun atas kerja sama Belanda dan Indonesia 15 tahun lalu. Polder ini untuk pencegahan banjir di Kota Semarang. "PM Belanda akan mengecek langsung sejauh mana progres proyek itu," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Ir. Ni Made Sumiarsih, M.Eng Selasa pagi. Selain itu, Rutte akan berdialog dengan masyarakat di Kelurahan Kemijen, Semarang. Ia juga akan meneken kesepakatan kerja sama terkait kawasan infrastruktur. Dalam kunjungan ini, Rutte membawa delegasi besar untuk melakukan sejumlah kerja sama. Rutte dijadwalkan tiba di Semarang melalui via Bandara Internasional Ahmad Yani pada pukul 09.00 WIB. Selain bekerja sama dengan Pemkot Semarang, PM Belanda juga akan menjalin kerja sama dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam bidang pariwisata, budaya, serta bantuan teknis untuk Jateng. Sejumlah menteri Kabinet Kerja akan menemani kunjungan Rutte, di antaranya Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

22 November 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Penyusunan LAKIP 2016
Penyusunan LAKIP 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan perwujudan dari kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan program dan kebijakan yang sudah di tetapkan.

?Hal tersebut sesuai dengan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB No. 35 Tahun 2011 tentang Petunjuk Evaluasi Lakip Instansi Pemerintah, dan Instruksi Menteri PU No. 9 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Lakip di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Penyusunan LAKIP yang benar akan sangat membantu dalam evaluasi kinerja BBWS/BWS dan menjamin penggunaan sumber daya yang konsisten. Untuk itu diperlukan adanya komitmen antara pimpinan dan seluruh jajarannya dalam penyusunan LAKIP. Laporan akuntabilitas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) merupakan rangkuman laporan akuntabilitas kinerja dari BBWS, BWS dan Satker di daerah dan Satker Pusat yang disampaikan secara berjenjang sesuai dengan INPRES No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

15 November 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Elevasi Sungai Tuntang Naik Tajam, Warga di Kecamatan Gubug Siaga Banjir
Elevasi Sungai Tuntang Naik Tajam, Warga di Kecamatan Gubug Siaga Banjir

Baru sebulan berlalu, warga di wilayah Kecamatan Gubug kembali terancam bencana banjir. Hal ini menyusul naiknya elevasi Sungai Tuntang akibat hujan yang mengguyur sejak Rabu (9/11/2016).

Akibat naiknya cepat, sebagian air sungai ini sudah melimpah keluar melewati tanggul yang posisinya agak rendah. Menjelang petang, limpasan air yang sudah mulai mendekati areal perkampungan di beberapa desa. Antara lain, Desa Penadaran, dan Ngroto.

?Hujan hari ini intensitasnya tinggi sekali karena berlangsung sejak pukul 13.00 WIB sampai menjelang petang belum berhenti. Kondisi ini menjadikan elevasi Sungai Tuntang naik tajam dan sebagian air sudah limpas. Kami sudah menetapkan status siaga I untuk wilayah Gubug,? kata Kepala BPBD Grobogan Agus Sulaksono.

Informasi yang didapat menyebutkan, jika sudah ada ruas tanggul jebol di Desa Ngroto. Namun, kabar ini dibantah oleh Agus Sulaksono. ?Belum ada laporan soal tanggul jebol. Kalau kemarin memang ada ruas yang jebol sedikit dan sudah kita tutup. Kita harapkan, tanggul itu masih kuat menahan arus air,? cetusnya.

Terkait dengan kondisi tersebut, pihaknya sudah mengerahkan tim untuk stand by dan siaga di wilayah Gubug. Kemudian, berbagai peralatan penanganan bencana juga sudah disiapkan.

?Semua tim penanggulangan bencana sudah kita siagakan semuanya. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya. Para relawan juga menyatakan kesiapannya untuk turun jika sewaktu-waktu diperlukan,? katanya.

Seperti diketahui, pada 9 Oktober lalu, bencana banjir sempat melanda wilayah Gubug, Tegowanu dan Godong. Dalam musibah ini, ada ribuan rumah terendam banjir, dan ratusan hektar sawah tergenang. Bencana yang terjadi saat itu disebabkan adanya beberapa titik tanggul Sungai Tuntang jebol.

09 November 2016 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tanggul Sungai Tuntang Jebol di Tiga Titik
Tanggul Sungai Tuntang Jebol di Tiga Titik

GROBOGAN, ? Ribuan rumah di Kabupaten Grobogan terendam banjir setelah tanggul Sungai Tuntang Jebol setelah diguyur hujan selama beberapa hari terakhir. Data relawan Partai Keadilan Sejahtera di Grobogan menyebutkan setidaknya terdapat tiga titik tanggul sungai Tuntang yang jebol. ?Ternyata ada tiga titik tanggul yang jebol, dua titik di desa Ngroto dan satu di desa papanrejo. Sejak Senin dini hari air sudah masuk ke pemukiman warga hingga setengah meter lebih. 1 tanggul anak sungai Tuntang juga ada yang jebol di Tanggirejo,? kata Nur Edy, salah satu relawan PKS di Grobogan, Selasa (11/10) dilansir dari laman resmi PKS. Dia menuturkan, luapan air mulai meluas ke beberapa desa sejak Senin pagi. Hingga saat ini terdapat 12 desa di Grobogan yang tergenang oleh Air luapan sungai Tuntang. Air tidak hanya menggenangi rumah penduduk saja, namun hingga ke ruas jalan dan membuat lumpuh Jalan Raya Gubug ? Salatiga lumpuh. ?Sempat Jalan Gubug ? Salatiga Lumpuh, selain itu Gubug ? Ginggang juga lumpuh, bahkan sampai 50 cm banjirnya. Saat ini air sdh mulai mengarah ke tegowanu, jalannya sudah bisa dilalui normal. Ada sekitar 2000 rumah kebanjiran dari 12 Desa.? kata Nur Edi. Dewan Pengurus Daerah PKS Kabupaten Grobogan dengan sigap mendirikan posko peduli banjir Grobogan di Gubug. Nur Edy mengatakan bahwa senin malam Relawan PKS telah membagikan ratusan nasi bungkus serta mie instan ke warga dan mendistribusikan air bersih. ?Alhamdulillah kita bisa mendistribusikan beberapa makanan dan air bersih. Ahad malam, bersama Masyarakat kita membantu proses evakuasi masyarakat di desa Tanggirejo, Sukorejo, dan Gebangan,? tandas Nur Edy.

11 Oktober 2016 Selengkapnya