Baru sebulan berlalu, warga di wilayah Kecamatan Gubug kembali terancam bencana banjir. Hal ini menyusul naiknya elevasi Sungai Tuntang akibat hujan yang mengguyur sejak Rabu (9/11/2016).
Akibat naiknya cepat, sebagian air sungai ini sudah melimpah keluar melewati tanggul yang posisinya agak rendah. Menjelang petang, limpasan air yang sudah mulai mendekati areal perkampungan di beberapa desa. Antara lain, Desa Penadaran, dan Ngroto.
?Hujan hari ini intensitasnya tinggi sekali karena berlangsung sejak pukul 13.00 WIB sampai menjelang petang belum berhenti. Kondisi ini menjadikan elevasi Sungai Tuntang naik tajam dan sebagian air sudah limpas. Kami sudah menetapkan status siaga I untuk wilayah Gubug,? kata Kepala BPBD Grobogan Agus Sulaksono.
Informasi yang didapat menyebutkan, jika sudah ada ruas tanggul jebol di Desa Ngroto. Namun, kabar ini dibantah oleh Agus Sulaksono. ?Belum ada laporan soal tanggul jebol. Kalau kemarin memang ada ruas yang jebol sedikit dan sudah kita tutup. Kita harapkan, tanggul itu masih kuat menahan arus air,? cetusnya.
Terkait dengan kondisi tersebut, pihaknya sudah mengerahkan tim untuk stand by dan siaga di wilayah Gubug. Kemudian, berbagai peralatan penanganan bencana juga sudah disiapkan.
?Semua tim penanggulangan bencana sudah kita siagakan semuanya. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya. Para relawan juga menyatakan kesiapannya untuk turun jika sewaktu-waktu diperlukan,? katanya.
Seperti diketahui, pada 9 Oktober lalu, bencana banjir sempat melanda wilayah Gubug, Tegowanu dan Godong. Dalam musibah ini, ada ribuan rumah terendam banjir, dan ratusan hektar sawah tergenang. Bencana yang terjadi saat itu disebabkan adanya beberapa titik tanggul Sungai Tuntang jebol.
09 November 2016 Selengkapnya