Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Tebing Ambrol, Jumadi Tertimbun Batu
Tebing Ambrol, Jumadi Tertimbun Batu

Jumadi (70), warga Desa Tanggungharjo, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan, Rabu (18/12/2013) tertimbun batu ketika tengah menambang di Pegunungan Kendeng Selatan desa setempat. Hingga saat ini, korban belum berhasil dievakuasi Tim SAR BPBD Grobogan karena alat backhoe yang didatangkan ke lokasi tidak berani mendekat. Menurut keterangan beberapa warga, musibah runtuhnya tebing Pegunungan Kendeng Selatan tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Pagi itu, korban bersama Kasto (35), anaknya, tengah asyik bekerja menaikkan batu kapur ke atas truk. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas. Ternyata tebing yang ditambang menyerupai goa berdiamater sekitar 20 meter tersebut ambrol. Korban yang berdiri persis di bawah mulut rongga tidak berhasil menyelamatkan diri. Kakek itu terkubur hidup-hidup dan tertutup ratusan bongkahan batu kapur. Kasto bersama kernet truk Monyong (35) dan sopir truk Parjuni (50), langsung menyelamatkan diri. Kejadian itu langsung dilaporkan ke perangkat desa dan dilanjutkan ke Muspika serta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Untuk mengevakuasi korban, BPBD setempat mengerahkan puluhan anggota SAR, dibantu SAR BPBD Jateng, anggota Polres dan Kopdin 0717 Purwodadi. ?Karena banyak material batu kapur yang menimbun korban, serta tebing yang ada rawan ambrol, upaya evakuasi tidak bisa dilakukan secara manual. Kami langsung minta bantuan PT Semen Grobogan untuk mendatangkan backhoe,? ujar Kepala BPBD Grobogan Ir Agus Sulaksono MM. Setelah dilakukan pengerukan selama dua jam, operator backhoe tidak berani meneruskan karena takut tebing di atas ambrol dan akan mengubur alat berat tersebut. Sehingga pengerukan dan proses evakuasi terpaksa dihentikan. ?Panjang arm (lengan) backohoe yang didatangkan hanya empat meter. Jika backhoe dipaksakan mendekat, khawatir tebing ambrol lagi akibat kena getaran mesin dan akan mengenai backhoe. Untuk itu perlu backhoe yang lengannya delapan meter,? jelas Agus. Rencana, BPBD setempat, Kamis (19/12/2013) pagi akan melanjutkan evakusi dengan mendatangkan backohoe berlengan delapam meter dari bantuan sebuah perusahaan dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

18 Desember 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Debit Air BKB Meningkat
Debit Air BKB Meningkat

Debit air tinggi dan arus deras melebihi normal; inilah kondisi Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Sabtu (14/12) sore. Tapi menurut warga Kelurahan Ngemplak Simongan, salah satu wilayah terdekat dengan BKB, kondisi? itu masih cukup aman. Indikasi aman itu terlihat pada ukuran ketinggian air yang terdapat di pintu air Pleret. ?Ya, memang kalau di atas (Ungaran, Red) hujan, maka airnya akan terbawa sampai sini, tapi ini masih wajar-wajar saja meskipun arusnya sangat? deras,? kata Muhari (42), warga setempat, Sabtu (14/12). Sampai pikul 17.26 WIB, permukaan air memang masih terus meninggi, bahkan sudah melebihi angka 50 dan hampir menyentuh angka 100. Jika permukaan air menutup warna hijau, dan mulai menyentuh warna kuning, tampaknya perlu diwaspadai, kata? warga. Sejak normalisasi BKB rampung hampir setahun lalu, kondisi sungai sangat berbeda. ?Sekarang pascanormalisasi, luas sungai dilebarkan sehingga air yang tertampung bisa lebih banyak,? kata Konsultan Supervisi Pembangunan Waduk Jatibarang, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali ? Juana, Dodhy Indrawirawan, Sabtu (14/12). Menurut dia, kondisi seperti itu tidak perlu dikhawatirkan.

15 Desember 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ungaran Diguyur Hujan, Debit Air BKB Meningkat
Ungaran Diguyur Hujan, Debit Air BKB Meningkat

Debit air tinggi dan arus deras melebihi normal; inilah kondisi Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Sabtu (14/12) sore. Tapi menurut warga Kelurahaj Ngemplak Simongan, salah satu wilayah terdekat dengan BKB, kondisi? itu masih cukup aman. Indikasi aman itu terlihat pada ukuran ketinggian air yang terdapat di pintu air Pleret. "Ya, memang kalau di atas (Ungaran, Red) hujan, maka airnya akan terbawa sampai sini, tapi ini masih wajar-wajar saja meskipun arusnya sangat? deras," kata Muhari (42), warga setempat, Sabtu (14/12). Sampai pikul 17.26 WIB, permukaan air memang masih terus meninggi, bahkan sudah melebihi angka 50 dan hampir menyentuh angka 100. Jika permukaan air menutup warna hijau, dan mulai menyentuh warna kuning, tampaknya perlu diwaspadai, kata? warga. Sejak normalisasi BKB rampung hampir setahun lalu, kondisi sungai sangat berbeda. "Sekarang pascanormalisasi, luas sungai dilebarkan sehingga air yang tertampung bisa lebih banyak," kata Konsultan Supervisi Pembangunan Waduk Jatibarang, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali - Juana, Dodhy Indrawirawan, Sabtu (14/12). Menurut dia, kondisi seperti itu tidak perlu dikhawatirkan.

14 Desember 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Lima Waduk Besar Diperbaiki
Lima Waduk Besar Diperbaiki

Sedikitnya lima waduk besar di Jawa Tengah akan diperbaiki. Perbaikan dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum. "Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan irigasi. Khususnya bagi area pertanian di lingkungan waduk," kata Kasi Pelaksanaan Operasional dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana, Suroto, kemarin. Suroto menguraikan, lima waduk besar yang akan diperbaiki adalah Waduk Sangeh, Simo, dan Nglangon di Kabupaten Grobogan, Waduk Nggreneng di Blora, dan Waduk Cacaban di Kabupaten Tegal. Lima waduk tersebut kini dalam proses pelaksanaan fisik dengan fokus pekerjaan yang beragam. "Untuk Waduk di Cacaban, perbaikan fokus pada plunger pipa hidromekanikal. Pipa itu gunanya untuk mengatur pasokan air ke irigasi pertanian," terangnya. Selain lima waduk tersebut, juga ada sejumlah waduk lain yang menjadi perhatian pihak BBWS Pemali Juana. Di antaranya, waduk Penjalin di Kabupaten Brebes. Suroto menjelaskan, total biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan waduk-waduk tersebut mencapai puluhan miliar rupiah. "Di waduk Penjalin dan beberapa waduk lainnya, kami masih menyusun detail engineering design (DED) serta rancangan untuk upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan (UPL-UKL)," urainya. Adapun memasuki musim penghujan, volume air di waduk Cacaban terus meningkat dan mencukupi untuk kebutuhan irigasi di sekitar 7.000 hektare lahan pertanian. Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Pemali Comal, Eko Yunianto mengemukakan, dari data yang masuk beberapa hari lalu, volume dan elevasi air waduk jauh di atas angka rencana. Dari perencanaan, elevasi diperkirakan setinggi 67,27 meter di atas permukaan laut (dpl), sedangkan di lapangan, elevasi mencapai 71,38 meter dpl. "Untuk volume air, perencanaan 5,98 juta meter kubik, namun realisasi di lapangan, volume air waduk mencapai 17,4 juta meter kubik. Itu artinya kebutuhan air untuk pasokan irigasi cukup aman," tandasnya.

13 Desember 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
500 Bibit, Langkah Hijaukan Bumi
500 Bibit, Langkah Hijaukan Bumi

Semarang (4/12) ? 500 bibit pohon telah ditanam di Waduk Jatibarang pada Minggu (1/12). Penanaman tersebut dilakukan oleh Komunitas Hijau Nunggak Semi dan Wahana Pecinta Lingkungan Hidup (Wapalhi) Politeknik Negeri Semarang (Polines). Kegiatan yang mengusung tema ?2000 Bibit untuk Bumiku? ini bertujuan untuk merehabiltasi lahan kritis di sekitar lereng waduk yang rawan akan tanah longsor, serta memperindah waduk yang kedepannya akan menjadi objek pariwisata di Kota Semarang. Selain itu, kegiatan ini termasuk dalam serangkaian perayaan 30 tahun usia Wapalhi. ?Hari ini kita sudah menanam 500 bibit pohon dari 10 jenis tanaman buah. Sisanya akan ditanam pada acara Green Festival Taman Sampangan pada Sabtu (7/12) hingga Minggu (8/12) mendatang. Itu juga termasuk rangkaian kegiatan kita bersama teman-teman komunitas pecinta alam yang lain,? jelas Adhiansyah selaku ketua panitia. Acara penanaman pohon ini diikuti oleh 150 partisipan dari berbagai komunitas mahasiswa pecinta alam (mapala) di sekitar Semarang dan Jawa Tengah. Acara ini dihadiri pula oleh Presiden Mahasiswa Polines, Jamil Abdul Rozaq dan beberapa perwakilan dari Resimen Mahasiswa (Menwa) serta Korps Suka Rela (KSR) Polines. ?Acara ini seru banget, saya bisa menambah teman-teman baru dari mapala Unnes, Unissula dan teman-teman dari Polines sendiri. Kita juga bisa melatih kerjasama walaupun kita dari berbagai komunitas?, tutur Ahmad Yusuf, salah satu anggota Wapalhi. ?Ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kita untuk lingkungan hidup serta bentuk kecintaan kita terhadap alam?, tambahnya. Dilihat dari partisipan yang jumlahnya cukup banyak, menanam 500 bibit pohon dianggap terlalu sedikit bagi sebagian partisipan. ?Kita menanam 500 bibit, sedangkan pesertanya ada 150 orang, dimana tiap orangnya hanya menanam sekitar 3 pohon, kan sayang. Sebenarnya saya rasa kita bisa menanam lebih banyak pohon lagi. Semoga next time masih bisa?, tutur Nining, anggota Komunitas Hijau Nunggak Semi. Kegiatan ini diharapkan bisa dilakukan di lokasi lain yang dirasa masih butuh penghijauan. Diharapkan kegiatan ini juga bisa dijadikan sebagai kegiatan rutin untuk meningkatkan rasa kepedulian manusia terhadap lingkungan. Selain itu, diharapkan manusia lebih bisa menjaga dan merawat lingkungan, bukan hanya menanam lalu dibiarkan begitu saja. Manusia juga harus bisa memelihara, sehingga apa yang telah ditanam tidak? sia-sia. ?Pohon yang kita tanam ini akan terus kita kontrol dan diberi perawatan supaya apa yang kita tanam tidak sia-sia. Pengontrolan dan perawatan akan dilakukan oleh kami bekerjasama dengan BBWS Pemali Juana Waduk Jatibarang,? tutur Adhiansyah.

04 Desember 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Bendung Jatibarang Kurang Dua Meter
Bendung Jatibarang Kurang Dua Meter

SEMARANG - Pekerjaan bendung utama Waduk Jatibarang hingga kemarin telah mendekati selesai yakni mencapai elevasi 154 meter dari elevasi top 156 meter.

Sementara proses penggenangan pertama direncanakan akan dilakukan pada 18 atau 19 Desember mendatang, setelah ada rekomendasi dari tim Komisi Keamanan Bendungan. Kepala Satuan Kerja Non- Vertikal Tertentu (SNVT) Waduk Jatibarang Anang Mukhlis mengatakan, proses penggenangan ini masih terkendala dengan masalah kompensasi kepada warga yang tanahnya dilewati Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KVA.

??Dua belas tower SUTT sudah terbangun semua. Tetapi saat ditarik kabel, tanah masyarakat yang berada di bawah saluran memang harus mendapat kompensasi karena nilai ekonomisnya akan berkurang dan itu belum selesai,??kata Anang.

Nilai Kompensasi

Permasalahannya, nilai kompensasi yang diberikan menurut Dinas Pertambangan dan Energi terlalu kecil. ??Meskipun begitu, ini harus segera diselesaikan dan kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jateng dan Pemkot Semarang.

Sebab target kami, 18 atau 19 Desember proses penggenangan pertama sudah harus dilakukan,??katanya. Dari sepanjang jalur SUTT, ada sekitar 61 bidang tanah di tiga kelurahan yakni Kedungpane, Kandri dan Jatirejo yang perlu segera diselesaikan terkait masalah kompensasi. ??Kami sudah melakukan 5 kali sosialisasi dan belum selesai,??katanya.

Terkait proses penggenangan waduk yang memiliki luas 189 hektare dan daya tampung total 20,4 juta meter kubik tersebut, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sudah dua kali melakukan pembahasan bersama di pusat bersama tim Komisi Keamanan Bendungan.

??Sebelum digenangi, tim tersebut akan datang dan akan melakukan pengkajian apakah bendung tersebut sudah memenuhi persyaratan teknis atau belum,??katanya.

Konsultan Supervisi Waduk Jatibarang bagian Monitoring Engineer, Dodhy Indrawirawan menambahkan, dari 12 tower SUTT150 KVAsudah dilakukan penarikan kabel di empat tower yakni tower 12, 11, 10 dan 9. ??Hingga kemarin sudah ada penarikan kabel di empat tower di Kelurahan Kedungpane,?? katanya.

04 Desember 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pola WS Jratun Seluna
Berita Terkini & Pengumuman
 13 Kecamatan Rawan Banjir di Rembang
13 Kecamatan Rawan Banjir di Rembang

Berdasarkan hasil pemetaan BPBD Rembang menyebutkan, sebanyak 13 kecamatan di daerah itu rentan terjadi banjir. Hal ini semakin diperkuat dengan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatolofi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah, bahwa curah hujan di seluruh kawasan Kota Garam akan meningkat.

?Pada puncak penghujan yang diperkirakan pada Januari 2014 mendatang, curah hujan biasanya hanya 250 milimeter diprediksi naik antara 300 hingga 400 milimeter,? ujar Kepala BPBD Rembang Suharso, kemarin.

Dia mengatakan, Kecamatan Sluke menjadi satu-satunya wilayah yang masuk kategori paling aman dari banjir. Sedangkan 13 kecamatan lainnya tercatat sebagai daerah rentan banjir, tidak terkecuali kawasan perkotaan.

Suharso mengatakan, selain dipicu meningkatnya curah hujan, bencana banjir terjadi karena belum tuntasnya normalisasi aliran sungai dan saluran air di sejumlah kecamatan. Di antaranya di wilayah Patihan, Desa Sendangsari, Kecamatan Lasem dan di wilayah Pamotan.

?Selain itu perilaku masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan juga menjadi faktor penyebab terjadinya banjir. Untuk itu, jelang musim penghujan ini kami terus berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk memastikan saluran air di perkotaan bebas dari sumbatan sampah,? katanya.

Suharso menambahkan, saat ini pihaknya juga intens berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Upaya ini ditempuh untuk menjalin komunikasi antara penjaga pintu air embung.

Sebab para petugas tersebut diharapkan bisa siaga setiap saat untuk melaporkan pergerakan debit air.

?Koordinasi ini untuk meningkatkan jalinan komunikasi antara penjaga pintu air embung dengan warga di kawasan hilir. Penjaga pintu air kami harapkan bisa mengabarkan secara cepat, perkembangan debit embung kepada masyarakat di sepanjang alur keluaran air,? imbuhnya.

22 November 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Lumpur Kali Juwana Dipindahkan
Lumpur Kali Juwana Dipindahkan

Tumpukan lumpur hasil pengerukan alur Kali Juwana mulai dari hilir Jembatan Juwana di jalur pantura, kini siap dipindahkan ke lokasi pembuangan yang sudah ditentukan. Sesuai kesepakatan antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana dan rekanan pelaksana proyek, untuk pembuangan lumpur dalam jarak 1.000 meter dari lokasi tempat penampungan di lahan milik Perhutani KPH Pati.

Alasannya, lokasi itu merupakan tempat paling tepat untuk menampung lumpur yang dikeruk dengan kapal tongkang itu. Saat ini kondisi lumpur sudah mulai mengering, karena pelaksanaan pekerjaan sudah berlangsung lebih dari dua pekan. Jadi untuk menghindari agar lumpur tidak kembali basah, karena kini sudah memasuki musim penghujan, akan lebih baik bila segera dipindahkan.

Direksi Pelaksanaan Pekerjaan dari BBWS Pemali-Juwana, Ika Wilasari membenarkan. Pemin?dahan itu sesuai kontrak kerja menjadi tanggung jawab rekanan. Proses pemindahan lumpur harus diangkut menggunakan kendara?an menuju lokasi yang sudah di?sepakati di sekitar SPBU Nge?bruk, Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana, Pati.

Lokasi pembuangan juga berada di sekitar ruko yang kini se?dang dibangun di desa itu. Te?pat?nya di pinggir jalan raya Juwana lama dengan jarak tempuh ke lokasi penampungan hanya 300 meter, sehingga tidak menyalahi kesepakatan.

Lewat Pantura

Kesepakatan itu dibuat, menurut dia untuk menghindari saat pengangkutan lumpur tidak me?ngganggu kepentingan umum, terutama arus lalu lintas. ''Jadi ken?daraan pengangkut harus lewat di jalur pantura antara Ju?wana-Rembang,'' ujarnya.

Mengingat itu merupakan ba?gian dari kontrak pekerjaan, Ika Wilasari meminta agar dilaksana?kan secara konsekuen. Artinya, jika pembuangan ke lokasi yang sudah ditentukan dilakukan mulai sekarang, maka volume lumpur yang sudah berhasil dikeruk dari dasar alur Kali Juwana harus jelas. Apalagi di lokasi untuk pembuangan sudah dilakukan pengukuran panjang, lebar, dan ketinggiannya.

23 Oktober 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pelatihan SISDA , Bandung 21 Oktober 2013
Pelatihan SISDA , Bandung 21 Oktober 2013

 

Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan Pengelolaan Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) di tingkat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) / Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Dinas Propinsi, maka Direktorat Bina Program Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengadakan Pelatihan Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) - (PDSDA Online) .

Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan di Hotel Grand Serela, Bandung, pada tanggal 21-23 Oktober 2013.? Dengan harapan tentunya setelah pelaksanaan pelatihan tersebut untuk kedepannya para petugas pelaksana kegiatan system informasi data di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dapat bekerja secara maksimal dalam memberikan informasi yang dibutuhkan baik oleh kalangan internal maupun khalayak umum.

21 Oktober 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PU Tinjau Waduk Diponegoro Semarang
Menteri PU Tinjau Waduk Diponegoro Semarang

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto didampingi Rektor UNDIP Sudarto usai acara Dies Natalis UNDIP ke 56 Sabtu (19/10) meninjau progres pembangunan Waduk Diponegoro kota Semarang. " Pembangunan waduk ini tujuannya diutamakan untuk penyediaan air baku laboratorium hidrolika, teknik lingkungan Mahasiswa UNDIP" Ujar Djoko Kirmanto yang juga selaku dewan penyantun UNDIP Semarang. Disamping juga sebagai pendidikan dan penelitian para mahasiswa " imbuhnya. Menurutnya, dengan meningkatnya jumlah mahasiswa dan akan dibangunnya rumah sakit di kawasan UNDIP, maka kebutuhan air semakin meningkat. Dari keterbatasan sumber air tersebut kata Djoko Kirmanto, perlu dibangun waduk guna menampung air selama musim hujan agar air pada aliran sungai yang ada tidak terbuang begitu saja. Dalam kesempatan yang sama Indra Bangun Plt Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana menyatakan, pembangunan Waduk Diponegoro ini terletak di Kecamatan Tembalang Wilayah Semarang atas. Pembangunannya dimulai sejak Februari 2013 yang direncanakan selesai akhir tahun ini dengan alokasi dana sebesar Rp. 21.850 milyar bersumber dari APBN. Type Bendungan ?Diponegoro ini berupa urugan batu dan random berinti lempung kedap, dengan panjang puncak 162,36 m, tinggi 14,75 m dan luas genangan pada muka air normal 13.500 M2 . " Saat ini dalam tahap pembuatan struktur bendungan dan pemadatan" ujar Indra. Progresnya 54 persen. Pelaksanaannya di bawah PPK Prasarana Konservasi Sumber Daya Air BBWS Pemali Juana Ditjen Sumberdaya Air Kemen PU dan dikerjakan kaontraktor PT. Wijaya Karya. (Jons)

19 Oktober 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pembangunan Waduk Jatibarang Capai 84,15 persen
Pembangunan Waduk Jatibarang Capai 84,15 persen

Proses pembangunan Waduk jatibarang di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah tidak lama lagi akan selesai. Saat ini progress fisik nya mencapai 84,15 persen (per 18 Sept 2013), dari target 83,59 persen yang direncanakan. Pelaksana Harian (plh) Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Indra Bangun, mengatakan bahwa kegiatan utama yang sedang berjalan saat ini adalah pekerjaan timbunan tubuh bendungan yang telah mencapai elevasi 137.00 meter dan direncanakan akan mencapai elevasi puncak akhir +157.00 meter pada akhir Oktober 2013. ?Sampai saat ini, pekerjaan timbunan tubuh bendungan dalam kegiatan Pembangunan Waduk Jatibarang masih sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dan akan dilakukan proses penggenangan pada bulan November 2013,? tambah Indra. Namun, kata Indra, penggenangan baru bisa dilakukan setelah relokasi 7 (tujuh) buah tower SUTT yang ada dalam genangan selesai dipindahkan menjadi 12 (dua belas) buah tower baru di tepi area genangan. ?Proses relokasi ini dijadwalkan selesai pada akhir bulan Oktober 2013, namun dari 12 (dua belas) tower baru tersebut, ada 2 (dua) tower yang berada di lahan Perhutani yang dijadwalkan dapat dikerjakan pada awal Agustus 2013 akan tetapi masih terkendala dalam proses pinjam pakai.?tambah Indra. Indra mengharapkan pada akhir September 2013 proses tersebut dapat diselesaikan dan dimulai penyelesaian fisik kedua tower tersebut sehingga proses penggenangan dapat dilakukan pada musim hujan akhir tahun ini. Pembangunan Waduk Jatibarang dimulai pada tanggal 11 November 2009 dan akan berakhir kontrak pada tanggal 8 januari 2014. Manfaat dari kegiatan Pembangunan Waduk Jatibarang adalah sebagai pengendali banjir dengan Q 50 tahun, penyediaan air minum kota Semarang 1050 lt/dt, obyek wisata masyarakat kota Semarang dan juga PLTMH 1,5 MW

24 September 2013 Selengkapnya