Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Bregas Banyumudal
Berita Terkini & Pengumuman
Rehabilitasi DI Comal
Berita Terkini & Pengumuman
Buka Bersama BBWSPJ
Buka Bersama BBWSPJ

Acara Buka Bersama Satuan kerja BBWSPJ

14 Agustus 2012 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Upaya Mengurangi Resiko Dampak Banjir
Upaya Mengurangi Resiko Dampak Banjir

 

Banjir adalah fenomena alam yang tidak bisa dihilangkan selama masih ada hujan. Pemerintah saat ini berupaya mengurangi resiko dari dampak banjir. Seperti halnya Jakarta yang dulunya banjir masih setinggi pinggang orang dewasa sekarang hanya semata kaki dan genangannya juga tidak sampai berhari-hari.

Hal tersebut dapat teratasi karena dibangunnya Banjir Kanal Timur (BKT) yang memotong lima sungai, yaitu Cakung, Sunter, Buaran, Cipinang dan Jati Kramat. Aliran kelima sungai tersebut langsung di buang ke laut, maka tidak ada air dari kelima sungai tersebut yang mengalir ke kawasan utara Jakarta. Disampaikan penjelasan Direktur Sungai dan Pantai Pitoyo Subandrio dalam acara dialog radio RRI Pro 3, (8/8) di Jakarta.

?Pengendalian banjir tidak hanya dilakukan dengan upaya struktural, namun juga mengenai pengelolaan sumber daya air secara terpadu yang tertuang dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air salah satunya adalah dengan melakukan konservasi sumber daya air secara keberlanjutan yang dimana keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Saat ini hampir semua water catchment area sudah berkurang sehingga menimbulkan genangan di saat hujan tiba,? ujar Pitoyo

Pitoyo menambahkan untuk mengurangi resiko banjir pemerintah melakukan normalisasi di tiga kali, yaitu Kali Pesanggrahan, Kali Angke dan Sunter yang saat ini masih dalam proses pekerjaan.

Sementara itu, menurut Kuswanto Sumi Atwojo dari Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) pembangunan infrastruktur pengendalian banjir juga harus diikuti dengan perkembangan masyarakat kota tersebut. Dengan bertambahnya jumlah penduduk di Jakarta, akan berpengaruh terhadap infrastruktur yang akan dibangun. Contohnya adalah masalah drainase yang menjadi masalah utama yang menyebabkan banjir dan harus diatasi dengan baik.

?Permasalahan banjir juga bisa diatasi dengan masyarakat yang bisa menjaga lingkungan sekitar dan berani bertindak tegas terhadap pelanggar aturan seperti membuang sampah sembarangan, agar lingkungan terjaga dan terbebas dari banjir,? jelas Pitoyo.

13 Agustus 2012 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Waduk Jatibarang Upaya Penanganan Banjir Semarang
Waduk Jatibarang Upaya Penanganan Banjir Semarang

 

Pembangunan Waduk Jatibarang ditargetkan selesai Januari 2014. Pembangunan Waduk Jatibarang menjadi salah satu upaya penanganan beberapa masalah yang terjadi di daerah Semarang dan sekitarnya. Pembangunannya Waduk Jatibarang memiliki daya tampung sebesar 2,6 juta m3/detik dan dapat mengurangi debit banjir hingga 170 m3/detik. Pembangunannya kini mencapai 37,51%. Demikian disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali ? Juana, Isprasetya Basuki, Senin (6/2) di Jakarta.

Adapun permasalahan yang terjadi di daerah Semarang dan sekitarnya. Antara lain banjir besar yang sering melanda Semarang dan sekitarnya, kurangnya ketersediaan air baku, penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah berlebih dan intrusi air laut melalui sungai dan saluran air. Sebagai upaya penanganannya, BBWS Pemali ? Juana melakukan beberapa pekerjaan yakni normalisasi Kali Garang/Banjir Kanal Barat, Pembangunan Waduk Jatibarang dan Perbaikan drainase Kota Semarang.

Pembangunan fisik Waduk Jatibarang mencapai Rp 560 miliar. Normalisasi Kali Garang/Banjir Kanal Barat senilai Rp 289 miliar, Rehabilitasi Bendung Simongan sebesar Rp 37 miliar, Pekerjaan Fasilitas pemantauan banjir sekitar Rp 3 miliar. Keseluruhan dana tersebut berasal dari pinjaman JICA.

Waduk Jatibarang meliputi empat kelurahan yakni Jatibarang, Jatirejo, Kedungpane, dan Kandri, di dua wilayah Kecamatan meliputi Mijen serta Gunungpati, didahului dengan membendung Sungai Kreo untuk dibuat cofferdam. Pembangunan Waduk memiliki umur rencana selama 50 tahun bermanfaat sebagai air baku, energi listrik berkapasitas 1,5 MW (megawatt).

Kepala SNVT Pembangunan Waduk Jatibarang Mohammad Mazid mengatakan, pembangunan Waduk Jatibarang didukung oleh pembangunan sarana dan fasilitas lain. Seperti, Japanese Memorial Park, Jogging track, serta desain kenyamanan sungai.

?Kami berupaya melakukan penanganan masalah yang terjadi di Semarang dan sektiarnya. Banjir besar yang sering terjadi, kurangnya ketersediaan air baku dan lingkungan sekitarnya. Selain pembangunan fisik Waduk Jatibarang, juga diperhatikan lingkungan sekitar. Yakni pembangunan Japanese Memorial Park, Semarang Boat Race, Semarang Boat Lake Kali Garang dan Trotoar pejalan kaki,? papar Mazid.

Upaya perbaikan Banjir Kanal Barat dan Kali Garang dilakukan dengan penggalian dasar sungai, perbaikan dan peninggian tanggul banjir, pembangunan dan perbaikan pelindung tebing dan bangunan drainase, pembangunan dinding penahan tanah, pelindungan pondasi jembatan dan pembangunan Kenyamanan Sungai.

Sementara itu, rehabilitasi Bendung Somongan dilakukan perbaikan permukaan tubuh bendungan dan kolam olakan, penggantian pintu-pintu air, perbaikan atap pelindung pintu dan pembangunan bangunan pemeliharaan. (ind)

Pusat Komunikasi Publik

06 Agustus 2012 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tahun 2013, Waduk Jatibarang Ditargetkan Selesai
Tahun 2013, Waduk Jatibarang Ditargetkan Selesai

 

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan infrastruktur PU tidak hanya dilihat dari bangunan fisiknya saja, tetapi juga bisa berfungsi dan berguna bagi masyarakat. Demikian? disampaikannya dalam acara pencanangan program Integrated Water Resources and Flood Management Project (IWRFMP) for Semarang yang bekerjasama dengan Pemerintah Jepang. Dalam acara tersebut turut hadir Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Walikota Semarang Sukawi Sutarip, Dirjen Sumber Daya Air Iwan Nusyirwan, Kepala BBWS Pemali-Juwana Hartanto dan perwakilan Pemerintah Jepang.

Program yang didanai JICA (Japan International Cooperation Agency) dengan kode loan IP-534 ini terdiri dari 3 komponen yakni normalisasi Kali Garang atau Banjir Kanal Barat Semarang dengan anggaran Rp237,7 miliar dan? pembangunan Waduk Jatibarang dengan anggaran Rp 548,5 miliar yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juwana. Sementara? komponen ketiga yaitu perbaikan drainase kota termasuk normalisasi Kal Semarang, Kali Asin dan Kali Baru akan dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya dengan anggaran Rp277,2 miliar.

Menteri PU mengatakan apabila program tersebut selesai tidak serta merta Semarang tidak akan pernah banjir lagi, namun akan meminimalisir terjadinya banjir. Pengendalian banjir di kota Semarang melalui pembangunan Waduk Jatibarang dan normalisasi Kali Garang didesain untuk mengendalikan banjir periode 50 tahunan. Disamping itu juga untuk memenuhi kebutuhan air baku khususnya Semarang bagian barat.

Selain itu juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan akibat intrusi air laut, amblesan, genangan rob serta memperbaiki lingkungan sepanjang aliran sungai serta dan merupakan bagian dari konservasi DAS Garang. Ditargetkan pembangunan fisik Waduk Jatibarang seluas 2 21,65 hektar ini dapat selesai pada pertengahan tahun 2013. "Prioritas awal adalah menyelesaikan pembangunan tapak bendungan dan jalan masuk ke arah Waduk. Baru setelah itu, daerah genangannya," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana Hartanto.

Mengenai keberadaan Goa Kreo, Hartanto mengatakan bahwa Goa tersebut tetap ada dan akan dibangun jembatan sebagai akses menuju Goa tersebut. Sementara itu Walikota Semarang Sukawi Sutarip mengatakan disamping untuk pengendalian banjir kota Semarang, lokasi Waduk Jatibarang juga akan dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Juga akan dibangun pembangkit listrik Mini Hidro dengan kapasitas 1,5 megawatt.

Pada acara tersebut juga dicanangkan pembangunan Daerah Irigasi Lanang yang berada di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dengan luas 1.900 hektar yang saat ini merupakan sawah tadah hujan. Prasarana irigasi berupa Bendung Lanang telah dibangun sebelumnya. Pembangunan DI Lanang merpakan pengembangan dari DI Sidorejo (6.038 Ha) yang? merupakan bagian dari masterplan sistem irigasi Kedung Ombo. Dana untuk program ini berasal dari pinjaman JICA dengan kode loan IP-505 dan ditargetkan selesai tahun 2011.

06 Agustus 2012 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Rapat Koordinasi Berkala Ditjen SDA
Rapat Koordinasi Berkala Ditjen SDA

Rapat_Koordinasi_Berkala_Ditjen

04 Agustus 2012 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ditjen SDA Beri Penghargaan Pada BBWS,BWS dan BUMN
Ditjen SDA Beri Penghargaan Pada BBWS,BWS dan BUMN

 

Sebagai tindak lanjut kegiatan Rapat Kerja Terbatas (Rakertas), Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) mengadakan silahturahmi sekaligus pemberian penghargaan atas capaian realisasi keuangan dan fisik terbaik untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Balai Wilayah Sungai (BWS) dan mitra kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain pemberian penghargaan, kegiatan Ditjen SDA ini juga mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Satuan kerja, hal ini untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan di tahun anggaran (TA) 2012, dan penyerapan anggaran yang sudah berjalan.

?Kegiatan penghargaan ini akan di berikan setiap triwulan, hal ini untuk mendorong percepatan pelaksanaan pekerjaan bidang sumber daya air, sekaligus membangun kerjasama yang harmonis antara balai besar wilayah sungai, balai wilayah sungai dengan mitra kerjanya? jelas Moh. Hasan, Direktur Jenderal (Dirjen) SDA, dalam sambutannya di Bogor (15/7).

Turut Hadir dalam acara ini adalah Direktur Bina Program Ditjen SDA Mudjiadi, kepala BBWS, BWS seluruh Indonesia dan mitra kerja BUMN.

Piala bergilir diberikan kepada masing-masing kategori yang mampu melaksanaan pekerjaan dengan tepat mutu, tepat waktu, dan tepat guna.

Adapun penghargaan untuk kategori BBWS diberikan kepada, Juara 1 BBWS Sumatera VIII, provinsi Sumatera Selatan, Juara 2 BBWS Citanduy, dan Juara 3 BBWS Serayu Opak. Untuk kategori BWS diberikan kepada Juara 1 BWS Maluku Utara, Juara 2 BWS Papua Barat, Juara 3 BWS Sumatera VII, Provinsi Bengkulu. Sementara untuk mitra kerja BUMN, Juara 1 PT. Waskita Karya, Juara 2 PT. Nindya Karya, dan Juara 3 PT Pembangunan Perumahan (PP). (DatinSDA)

16 Juli 2012 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Presentasi Jatibarang 17 Januari 2012
Berita Terkini & Pengumuman
Bregas (Semarang Januari 2012)
Berita Terkini & Pengumuman
Presentasi Jatibarang Agustus 2011