Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2025 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Dokumentasi Pembangunan  Bendungan Jatibarang Status September 2013
Dokumentasi Pembangunan Bendungan Jatibarang Status September 2013

[embed]waduk-Jatibarang-September-2013.pdf[/embed] Download PDF Disini !

20 September 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Dokumentasi Pembangunan Bendungan Jatibarang Status 22 Agustus 2013
Dokumentasi Pembangunan Bendungan Jatibarang Status 22 Agustus 2013

[embed]DOKUMENTASI-PEMBANGUNAN-BENDUNGAN-JATIBARANG-STATUS-22-AGUSTUS-2013.pdf[/embed]

27 Agustus 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Dokumentasi Pembangunan Waduk Diponegoro Status Agustus 2013
Dokumentasi Pembangunan Waduk Diponegoro Status Agustus 2013

[embed]Dokumentasi-Pembangunan-Waduk-Diponegoro-Status-Agustus-2013.pdf[/embed]

27 Agustus 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ajang Berbagi Kasih dan Tawa untuk Anak Panti
Ajang Berbagi Kasih dan Tawa untuk Anak Panti

Riuh rendah suara ratusan anak yatim piatu terdengar di Plasa Simongan tepatnya samping Jembatan Plered Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang kemarin. Mereka berkumpul dalam acara Gema Ramadan Kaligarang 2013. Kegiatan terselenggara atas kerja sama Komunitas Masyarakat Peduli Semarang, KORAN SINDO JATENG, SINDO RADIO, Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, BBWS Pemali Juana, GG mild, Yamaha, BPR MAA, Alfamart, Sukasari, ProTV, Muslim Mode, Sedekahku, Wisata Hatu, Aquaria itu berlangsung meriah. Berbagai suguhan menarik diberikan untuk menghibur hati anak-anak yatim. ?Ini kegiatan rutin kami setiap tahun di bulan Ramadan. Dalam kesempatan kali ini, kami ingin berbagi kebahagiaan kepada anak-anak yatim yang ada di Kota Semarang,? ujar Dd Hong, 26, Koordinator Komunitas Masyarakat Peduli Semarang. Dd Hong menambahkan, ada sekitar 100-an anak yatim yang dikumpulkan. Selain diajak tertawa dan berbahagia dalam ngabuburit di BKB, panitia juga memberikan santunan kepada anak-anak tersebut. Harapannya bisa membantu mereka merayakan Lebaran seperti layaknya anak lainnya. ?Tidak hanya ingin berbagi tawa, kami juga ingin menghibur dengan memberikan santunan yang semoga dapat bermanfaat buat mereka,? kata Dd Hong. Ratusan anak yatim yang hadir mengaku senang dan sangat terhibur dengan berbagai acara yang dihadirkan. Mereka dapat menyaksikan pentas musik Islami, kesenian gitar, perkusi, dan tari-tarian. ?Ramedan banyak hiburannya yang sangat menghibur dan menarik,? kata Irfan, 11, salah satu penerima santunan dari Dorowati Krobokan Semarang Barat itu sambil tersenyum. Hal senada diungkapkan Arni Wahyu Saputri, 12, peserta lainnya. Arni mengaku sangat terhibur dengan berbagai acara yang disuguhkan. ?Seru dan lucu-lucu, apalagi saat ada yang penari itu, saya sampai tertawa terpingkal-pingkal,? ungkapnya. Saat ditanya untuk apa uang yang didapatkan, kedua bocah itu mengaku akan menggunakan uangnya untuk membeli berbagai perlengkapan sekolah dan Lebaran.

26 Juli 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Bangun Kanal Banjir, Hendi Minta DPR Dukung Dana
Bangun Kanal Banjir, Hendi Minta DPR Dukung Dana

Semarang ? Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, rupanya kepincut dengan Bangunan Kanal Banjir Timur (KBT) yang dimiliki Jakarta. KBT ini hendak diwujudkan Hendi dalam wujud Kanal Banjir Barat (KBB) Semarang yang selain berfungsi mengendalikan banjir/rob, juga ikon kota Semarang. Keinginan Hendi itu diungkapkan di hadapan rombongan Komisi V DPR RI usai melakukan Kunker Spesifik Lebaran ke Propinsi Jabar/Jateng, Rabu (24/7), lalu. Hendi yang didampingi Direktur Sungai & Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio, dan Kasubdit Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PPLP) Ditjen Cipta Karya, Dody Krisnadi, juga meminta dukungan dana untuk mewujudkan KBB ini. Hendi menjelaskan KBB digunakan untuk menampung debit air hujan yang begitu tinggi dari bagian hulu. Selama ini, air dari hulu begitu saja meluncur ke hilir sehingga 7 wilayah kecamatan terancam terendam banjir setiap tahun. Menyikapi permintaan Walikota, Pitoyo Subandrio berjanji akan memberikan dukungan penuh keinginan Pemkot Semarang. Terlebih dirinya memiliki pengalaman dalam membangun KBT di Jakarta. Untuk Semarang, dia menilai tidak perlu peran kontraktor asing karena kontraktor lokal dan modal sendiri sudah mencukupi. Pengerjaan kanal sepanjang 14,5 km ini diperkirakan Pitoyo tidaklah sulit. Menurutnya, pengerjaan akan cepat rampung jika pada 1 paket dikerjakan oleh 3 sub kontraktor di dalamnya. Terlebih faktor pendukung seperti adanya beberapa sungai yang tersedia sehingga memudahkan pengerjaan.

24 Juli 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Waduk Greneng Tunjungan Diperbaiki, Debit Air Dipastikan Meningkat
Waduk Greneng Tunjungan Diperbaiki, Debit Air Dipastikan Meningkat

waduk greneng

Dipastikan debit air di Waduk Greneng, Kecamatan Tunjungan, Blora akan mengalami peningkatan seiring akan dilakukannya perbaikan dam pelana yang bocor. Perbaikan akan selesai dikerjakan tahun ini.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah, melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto mengemukakan, kebocoran dam pelana sedikit banyak mempengaruhi debit air waduk.

Padahal waduk terbesar kedua di Blora itu menjadi andalan irigasi bagi petani di Tunjungan dan sekitarnya untuk mengairi lahan pertaniannya. "Oleh karena itu kebocoran dam pelana di Waduk Greneng tahun ini diperbaiki," ujarnya kemarin.

Selain dari sejumlah mata air dan sungai, Waduk Greneng mendapatkan pasokan air baku dari air hujan. Karena itu jika musim hujan telah berlalu, debit air di waduk tersebut perlahan akan turun. Adanya kebocoran dam pelana diyakini dapat mengurangi debit air waduk. Namun jika pengaturan penggunaan air waduk lebih teratur, saat musim kemarau petani masih bisa mendapatkan air irigasi pertanian dari Waduk Greneng.

Suroto mengemukakan, selain pada dam pelana, perbaikan waduk juga dilakukan pada beberapa bagian lainnya. Diantaranya pekerjaan? pemasang tembok penahan di area genangan, peningkatan jalan masuk sapnajang 1,2 km serta pembangunan saluran kanan kiri jalan dan lainnya.

"Pengerjaan dilakukan bertahap. Setelah bagian satu selesai kemudian beralih ke bagian lainnya. Hanya saja semuanya harus sudah selesai November 2013," tandasnya.

Menurutnya, proyek tersebut merupakan program yang diberi nama Dam Operational Safety Project (DOSP). Dana perbaikan waduk berasal dari pemerintah pusat yang merupakan bantuan dari Bank Dunia. Jumlahnya mencapai 4,9 Miliar. Jika proyek itu sudah selesai dikerjakan diharapkan dapat meningkatkan keamanan waduk. "Selain itu daya tampung waduk meningkat, serta kinerja pelayanan waduk akan lebih baik," kata Suroto.

11 Juli 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Libatkan Masyarakat Selamatkan Air
Libatkan Masyarakat Selamatkan Air

Masyarakat Desa Soko, Kecamatan Jepon, Blora dilibatkan dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA). Tak hanya sekadar berpartisipasi, warga desa terlibat aktif antara lain dalam penyusunan Rencana Konservasi Tanah dan Air di Desa (RKTD). Hal itu beralasan. Pasalnya warga desa lah yang tahu persis kondisi tempat mereka bermukim selama ini.

''Rabu (26/6-Red) kami melakukan survei lokasi sesuai bidang masingmasing. Hasilnya kami susun dalam RKTD. RKTD itu kemudian kami paparkan dalam workshoppenyusunan dokumen RKTD bersama SKPD terkait,'' ujar Samingun, ketua Kelompok Konservasi Tanah dan Air (KKTA) Soko Wono Tirto, Desa Soko, Kecamatan Jepon, kemarin.

Workshop digelar di ruang pertemuan Hotel Kencana Blora. Kegiatan tersebut dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Samgautama Karnajaya diwakili Kepala Bidang Infrastruktur dan Prasarana, Supoyo, membuka acara tersebut.

Desa Soko berada di perbukitan di Kecamatan Jepon. Di desa tersebut terdapat banyak sumber air, beberapa di antaranya menjadi pemasok air baku waduk terbesar di Blora, Waduk Tempuran. Sumber air tersebut terancam berkurang seiring adanya penambangan di desa tersebut.

''Karena itulah warga Desa Soko dilibatkan dalam GNKPA,'' tandas Kepala BBWS Pemali Juwana Jawa Tengah melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto. Untuk mengimplementasikan peraturan itu, dibentuklah sebuah gerakan bersama yang bernama Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA). Gerakan tersebut secara resmi terbentuk pada 28 April 2005 saat Presiden SBYmenandatangani naskah deklarasinya.

Rumanto, salah seorang pengurus KKTASoko Wono Tirto, Desa Soko, dalam sajian RKTD di acara mengungkapkan, Desa Soko sudah dipersiapkan sebagai lokasi bersama untuk pelaksanaan GNKPAsejak 2010. Penyusunan RKTD oleh kelompok masyarakat Desa Soko dibagi beberapa bidang. Di antaranya bidang lingkungan, ekonomi, sosial. RKTD yang disusun tersebut dipertajam oleh SKPD dalam acara tersebut. Dalam kesempatan itu dilakukan pula penandatanganan kesepakatan menyukseskan GNKPAdi Blora.

28 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Masyarakat Perbukitan Dilibatkan dalam Penyelamatan Air
Masyarakat Perbukitan Dilibatkan dalam Penyelamatan Air

BLORA , Masyarakat Desa Soko, Kecamatan Jepon, Blora dilibatkan dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamat Air (GNKPA). Tak hanya sekadar berpartisipasi, warga desa terlibat aktif antara lain dalam penyusunan Rencana Konservasi Tanah dan Air di Desa (RKTD). Hal itu beralasan. Pasalnya warga desa lah yang tahu persis kondisi tempat mereka bermukim selama ini. ??Hari Rabu (26/6) kemarin kami melakukan survey lokasi sesuai bidang masing-masing. Hasil survey kami susun dalam RKTD. RKTD itu kami paparkan dalam workshop penyusunan RKTD bersama satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) terkait hari ini,?? ujar Samingun, ketua Kelompok Konservasi Tanah dan Air (KKTA) Soko Wono Tirto, Desa Soko, Kecamatan Jepon, Kamis (27/6). Workshop digelar di ruang pertemuan Hotel Kencana Blora. Kegiatan tersebut dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Samgautama Karnajaya diwakili Kepala Bidang Infrastruktur dan Prasarana, Supoyo, membuka acara tersebut. Desa Soko berada di perbukitan di Kecamatan Jepon. Di desa tersebut terdapat banyak sumber air, beberapa diantaranya menjadi pemasok air baku waduk terbesar di Blora, Waduk Tempuran. Sumber air tersebut terancam berkurang seiring adanya penambangan galian C liar di desa tersebut. ??Karena itulah warga di desa tersebut dilibatkan dalam GNKPA,?? ujar Kepala BBWS Pemali Juwana Jawa Tengah melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto. Selain itu pelibatan masyarakat juga diamanatkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.? Dalam peraturan itu disebutkan konservasi sumber daya air harus melibatkan masyarakat semaksimal mungkin. Penyusunan RKTD oleh kelompok masyarakat Desa Soko dibagi beberapa bidang. Di antaranya bidang lingkungan, ekonomi, sosial. RKTD yang disusun tersebut selanjutnya dipertajam oleh SKPD terkait. Dalam workshop itu dilakukan pula penandatangan kesepakatan menyukseskan GNKPA.

27 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
4,9 Miliar untuk Perbaikan Waduk Greneng
4,9 Miliar untuk Perbaikan Waduk Greneng

waduk greneng BLORA, Waduk Greneng di Desa/Kecamatan Tunjungan, Blora, tahun ini akan diperbaiki. Dana perbaikan waduk terbesar kedua di Blora itu berasal dari pemerintah pusat yang merupakan bantuan dari Bank Dunia. Jumlahnya mencapai Rp 4,9 miliar. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah, Isprasetya Basuki, melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto, mengemukakan dana sebesar itu antara lain akan dipakai untuk perbaikan sejumlah infrastruktur Waduk Greneng. Diantaranya untuk perbaikan dam pelana yang mengalami kebocoran, pekerjaan pemasang tembok penahan di areal genangan, peningkatan jalan masuk sepanjang 1,2 kilometer serta pembangunan saluran kanan kiri jalan dan lain sebagainya. ??Tahun ini juga proyek itu dikerjakan. Pengerjaannya secara bertahap untuk beberapa item. Proyek tersebut ditargetkan selesai November 2013,?? ujarnya, Rabu (26/6). Menurutnya proyek tersebut merupakan program yang diberinama Dam Operasional Safety Project (DOISP). Jika proyek itu sudah selesai dikerjakan diharapkan akan meningkatkan keamanan waduk. ??Selain itu daya tampung waduk meningkat serta kinerja pelayanan waduk akan lebih baik,?? katanya. Selama ini para petani di sekitar waduk mendapatkan air irigasi pertanian dari Waduk Greneng. Selain untuk irigasi pertanian, waduk? seluas 63 hektar itu pada hari-hari libur juga ramai dikunjungi para wisatawan lokal Blora. Karena itu fasilitas waduk terus ditingkatkan sejak beberapa tahun terakhir. Seperti pembangunan talud di pinggiran waduk untuk menahan air supaya tidak meresap keluar waduk. Selain itu di sepanjang pinggiran waduk dekat pintu air diberi pagar untuk pengamanan para pengunjung. Pasokan air waduk selama ini mengandalkan air hujan. Namun Suroto memastikan pengeringan air waduk dalam rangka perbaikan sejumlah bagian waduk tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

26 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Waduk Diponegoro Mampu Atasi Defisit Air di Semarang
Waduk Diponegoro Mampu Atasi Defisit Air di Semarang

Kebutuhan air di Kota Semarang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mengantisipasi defisit kebutuhan air tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana? Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum telah memulai tahap ground breaking Waduk Diponegoro di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

?Saat musim kemarau seperti ini, Semarang sudah mengalami kelangkaan air. Dengan keterbatasan sumber air tersebut perlu dibangun waduk atau bendungan untuk menampung air selama musim hujan sehingga air yang ada di sungai tidak terbuang begitu saja,? ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak di Semarang, baru-baru ini.

Manfaat dari pembangunan Waduk Diponegoro ini adalah untuk penyediaan air baku untuk laboratorium yang ada di Universitas Diponegoro, penyediaan air baku untuk Rumah Sakit Diponegoro, Laboratorium lapangan seperti pengolahan air baku; Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) , rekreasi serta untuk konservasi lingkungan.

Luas Daerah Tangkapan air dari Waduk Diponegoro adalah 10,24 Km2 dengan panjang sungai 7,52 Km, dan tipe Bendungan adalah urugan (batu dan random) berinti lempung kedap.

Biaya pelaksanaan pekerjaan pembangunan Waduk Diponegoro ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 21 miliar, pelaksana pembangunan Waduk Diponegoro adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Wilayah V dan pelaksanaan waktu pekerjaan adalah 300 hari kalender.

Hermanto dardak menambahkan dengan adanya Waduk Diponegoro diharapkan kebutuhan air baku dan kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat setempat dan juga mahasiswa Universitas Diponegoro dapat terpenuhi dengan baik.

11 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro
Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro

Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro

Kebutuhan air di Kota Semarang akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, ?Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana ?Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum melaksanakan Ground Breaking pembangunan Waduk Diponegoro yang terletak di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang ini yang pada musim kemarau selalu mengalami kelangkaan air.

?Dari keterbatasan sumber air tersebut perlu dibangun waduk atau bendungan untuk menampung air selama musim hujan agar air yang ada di sungai tidak terbuang begitu saja,? ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak dalam acara Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro, (4/6), Semarang.

Manfaat dari pembangunan Waduk Diponegoro ini adalah untuk penyediaan air baku untuk laboratorium yang ada di Universitas Diponegoro, penyediaan air baku untuk Rumah Sakit Diponegoro, Laboratorium lapangan seperti pengolahan air baku; Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) , rekreasi serta untuk konservasi lingkungan.

Luas Daerah Tangkapan air dari Waduk Diponegoro adalah 10,24 Km2 dengan panjang sungai 7,52 Km, dan tipe Bendungan adalah urugan (batu dan random) berinti lempung kedap. Biaya pelaksanaan pekerjaan pembangunan Waduk Diponegoro ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 21 milyar, pelaksana pembangunan Waduk Diponegoro adalah PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Wilayah V dan pelaksanaan waktu pekerjaan adalah 300 hari kalender.

Hermanto dardak menambahkan dengan adanya Waduk Diponegoro diharapkan kebutuhan air baku dan kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat setempat dan juga mahasiswa Universitas Diponegoro dapat terpenuhi dengan baik.

Turut hadir dalam acara Ground Breaking Direktur Sungai dan Pantai Pitoyo Subandrio, Rektor Universitas Diponegoro Sudharto P. Hadi, Plh. Kepala BBWS Pemali Juana Indra Bangun serta para Pejabat ?di lingkungan BBWS Pemali Juana.

06 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Peresmian Waduk Undip Dihadiri Wamen PU
Peresmian Waduk Undip Dihadiri Wamen PU

batu pertama waduk diponegoro

Wakil Menteri (wamen) PU Achmad Hermanto Dardak meletaktakan batu pertama peresmian waduk Diponegoro Selasa (4/6).

Waduk Diponegoro yang terletak di Daerah Kampus Undip Tembalang ini akan mampu menampung genangan air normal sampai 13.500 meter persegi dengan luas daerah tangkapan air mencapai 10,24 kilometer persegi.

?Selain sebagai tempat rekreasi di wilayah kampus Undip, waduk ini akan difungsikan sebagai laboratorium Fakultas Teknik Sipil, Kimia maupun Lingkungan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,? ungkap Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi MES PhD, dalam acara peletakkan batu pertama Waduk Pendidikan Diponegoro, Selasa (4/6).

Menyoal sejarah pembuatan waduk ini, Rektor mengatakan gagasan pembuatan waduk muncul dari ide? Prof. Ir. Yoetata Hadi Hardaya, pada tahun 1985.

Waduk ini mampu menampung genangan air normal sampai 13.500 meter persegi dengan luas daerah tangkapan air mencapai 10,24 kilometer persegi.

Tahap pertama, pembangunan dimulai awal bulan ini hingga Desember 2013 dengan dana hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar Rp 42 miliar. Untuk menghindari pencemaran dari air sungai yang masuk, waduk ini akan dilengkapi dengan sistem pengendali limbah sampah terapung.

04 Juni 2013 Selengkapnya