Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2025 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Banjir Kanal Jadi Lokasi Wisata Baru
Banjir Kanal Jadi Lokasi Wisata Baru

SEMARANG? Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang tak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir di Kota Lumpia. Keberadaan BKB juga menjadi ruang publik bagi masyarakat.

Beberapa fasilitas pendukung sudah tersedia, seperti jogging track, plaza di Kokrosono, tribune, perahu penyeberangan, dan fasilitas penunjang lainnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbubpar) Kota Semarang Nurjannah mengakui kawasan Sungai Banjir Kanal Barat sudah mulai banyak digunakan masyarakat sebagai ruang publik. ?Harapan kami, masyarakat juga harus mau ikut memelihara keamanan dan ketertiban di lokasi tersebut, kita harus bangga punya destinasi wisata yang bagus,? ujar Nurjannah kemarin. Pemkot Semarang siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan di lokasi tersebut. Namun, hingga saat ini masih dibahas mengenai instansi mana yang akan mengelola kawasan Banjir Kanal Barat tersebut. Kawasan BKB kini juga dilirik menjadi lokasi hiburan masyarakat. Salah satunya acara nonton bareng (nobar) Barclay?s Premier League? atau Liga Inggris antara Chelsea vs Manchester United (MU) yang disiarkan langsung oleh MNCTV nanti malam. Kemeriahan di BKB ini akan dilengkapi dengan parade perahu hias pada Senin(6/5) oleh komunitas peduli sungai dalam rangka peringatan Hari Air Dunia ke-21 tingkat nasional. Pelaksana Administrasi Umum Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Kementerian Pekerjaan Umum Puthut Cahyo Nugroho menyatakan, dengan digelarnya berbagai acara di Sungai BKB tersebut. fungsi sungai ini diharapkan tidak hanya menjadi pengendali banjir, tapi juga sebagai ruang publikbagi masyarakat. ?Yangjelas, pola pengelolaan sungai Banjir Kanal Barat ini akan dijadikan model dalam pengelolaan sumberdaya air di Indonesia,? tandasnya. Ada beragam kegiatan yang dilaksanakan pada peringatan Hari Air Dunia mulai atraksi, perlombaan, pameran UMKM, dan pemberian penghargaan. ?Rencananya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Joko Kirmanto juga akan hadir,? ujarnya. Selain menghadiri parade perahu hias, Joko Kirmanto dijadwalkan akan meresmikan empat proyek bendungan di Jawa Tengah, yaitu rehabilitasi Bendungan Simongan Semarang, pembangunan Bendungan Cigalo Kabupaten Cilacap, Rehabilitasi Bendungan Cileumeh Cilacap, dan pembangunan Bendungan Slinga Purbalingga. ?Gubernur Jawa Tengah dan perwakilan dari 35 kabupaten/ kota di provinsi ini juga akan hadir,? katanya.itu, Menteri PU akan memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh masyarakat, pejabat, dan aktivis lembaga swadaya masyarakat yang berhasil mengelolasumberdaya air. Sebelumnya, Yayasan Bintari dan Komunitas Metaforma menggelar Garang Watershed Competitionyang diikuti siswa sekolah dasar (SD) di Kota Semarang. Lomba digelar untuk menanamkan kepedulian lingkungan kepada anak sejak dini. Ketua Panitia Garang Watershed Competition Khairi Nur Kharin mengemukakan, kegiatan itu diselenggarakan berawal dari sebuah keprihatinan atas kondisi alam Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang yang menjadi hulu Sungai Banjir Kanal Barat tersebut. ?Kami sudah melakukan pengkajian terhadap kondisi DAS Garang, salah satu solusinya adalah penyadaran bersama semua elemen masyarakat untuk samasama merawat sungai,? ujarnya. amin fauzi .

24 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ganggu Aliran Sungai Kali Semarang, Replika Kapal Cheng Ho agar Dipindah
Ganggu Aliran Sungai Kali Semarang, Replika Kapal Cheng Ho agar Dipindah

 

Semarang ? Replika kapal Cheng Ho diminta dipindah ke tempat lain, agar agar replika kapal yang dibuat sekitar tahun 2005 dan menghabiskan dana swadaya masyarakat hingga Rp 1,5 miliar itu tidak mengganggu aliran air di Kali Semarang.

Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Djoko Setijowarno mengatakan, jika dianggap menggaggu aliran air di Kali Semarang, replika kapal Cheng Ho dapat direlokasi ke bantaran sungai Banjirkanal Barat (BKB). Lokasi baru, bisa dipilih di tempat yang tidak mengganggu aliran air BKB.

Setidaknya, ujar dia, dapat menambah pesona BKB agar menjadi ikon baru wisata Kota Semarang. ?Adanya replika kapal akan menambah minat pelancong dari luar untuk berkunjung ke Semarang.?

Agus Riyanto, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air ? Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Kota Semarang mengatakan, keberadaan replika kapal yang dibangun secara permanen memang mengganggu kelancaran aliran sungai. ?Pasti akan ada ketersendatan air sebelum menuju ke laut,?

20 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Antisipasi Kekeringan, Bangun 4 Embung di Rembang
Antisipasi Kekeringan, Bangun 4 Embung di Rembang

waduk banyukuwung

SEMARANG- Direncanakan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah akan membangun empat embung di Kabupaten Rembang mulai Juni 2013 ini.

Kepala Dinas PSDA Jateng Prasetyo Budi Yuwono mengatakan, pembangunan yang ditangani pula oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana Kementerian Pekerjaan Umum itu dimaksudkan untuk mengatasi serta mengantisipasi kekeringan yang kerapkali melanda Rembang.

"Total dana yang telah dialokasikan untuk membangun empat embung yang mulai dikerjakan Juni ini yakni Rp 10 miliar," kata Prasetyo kepada Tribun Jateng, Senin (13/5/2013).

Dia menjelaskan, keempat kolam penampungan air yang rencananya masing-masing berukuran sekitar 85x45 meter itu yakni Embung Sumur Tawang di Kecamatan Kragan, Sumber Kecamatan Sumber, dan dua lainnya di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.

"Dua embung Kaliori berada Desa Karang Sekar dan Purworejo. Keempat embung itu kami targetkan selesai pada Desember 2013 mendatang," katanya.

13 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PU minta masyarakat peduli permasalahan sumber daya air
Menteri PU minta masyarakat peduli permasalahan sumber daya air

 

SEMARANG, JATENG: Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan peringatan hari air dunia tahun ini sebaik mungkin dalam membentuk sikap dan membimbing perilaku peduli terhadap permasalahan sumber daya air.

Joko pun meminta masyarakat kian memperhatikan kondisi air. ?Karena tidak ada kehidupan tanpa ada air, kalau air tidak ada, manusia tidak hidup, tumbuhan hewan tidak bisa hidup. Oleh sebab itu marilah kita semua peduli terhadap air. Karena air adalah sumber kehidupan kita, kehidupan anak cucu kita ke depan,? ujarnya dalam Peringatan Hari Air Dunia ke XXI tingkat Nasional Tahun 2013, yang digelar di Jl. Bojong Salaman, Tepi Kanal Banjir Barat Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah Mei ini. Kali garang atau yang disebut Kanal Banjir Barat (KBB) dikatakannya merupakan Sungai Strategis Nasional yang dikelola oleh BBWS Pemali Juana dimana sepanjang +/- 9 km telah direstorasi, sehingga kualitas lingkungannya sangat baik. Selain itu, dapat dijadikan sebagai objek wisata baru yang menarik dan patut untuk dipromosikan sebagai contoh ruas pengelolaan lingkungan sungai yang baik di seluruh indonesia. ?Gerakan restorasi sungai yang berkelanjutan dengan fokus kegiatan untuk mendorong terbentuk dan berkembangnya komunitas masyarakat peduli sungai terutama di kawasan perkotaan guna mengembalikan kondisi dan fungsi sungai perlu didorong terus agar semakin berkembang di masa mendatang,? Hari Air Dunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret ini mengangkat Tema ?Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air?. Djoko berharap, Kali Garang (KBB) dapat menjadi contoh bagi upaya sejenis di daerah aliran sungai di seluruh Indonesia. Sementara itu, Gubernur Bibit Waluyo menegaskan bahwa untuk memelihara air itu tidak hanya oleh pemerintah dan tidak bisa hanya ditempuh dengan melakukan kegiatan-kegiatan teknis saja. Yang paling gampang adalah masyarakat bisa melakukan hal-hal misalnya jangan menebang pohon, tetapi sebaiknya marilah kita menanam dan pelihara pohon sebanyak-banyaknya dan jangan menebang pohon apalagi hutan.

07 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Festival Kaligarang Meriahkan Puncak Peringatan HAD XXI 2013
Festival Kaligarang Meriahkan Puncak Peringatan HAD XXI 2013

hari air 2013

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menyelenggarakan Kaligarang Festival dalam rangka ?Puncak Peringatan Hari Air Dunia XXI Tingkat Nasional Tahun 2013?, sebagai wujud tema Hari Air Dunia 2013 yaitu?International Year of Water Cooperation?(Kerjasama di Sumber Daya Air) di Kanal Banjir Barat, Semarang, Jawa Tengah (6/5).

Festival tersebut merupakan pesta rakyat yang bertujuan memberikan apresiasi terhadap masyarakat atas kepeduliannya terhadap kelestarian air dan lingkungan dengan melibatkan para?stakeholders?dan masyarakat untuk bekerja sama mengelola Sumber Daya Air (SDA), khususnya di kawasan Sungai Kaligarang. Hal ini dilaksanakan mengingat Sungai Kanal Banjir Barat akan menjadi ikon unggulan serta kebanggaan yang menjadi frontliner wisata di kota Semarang, yang mengusung konsep modern.

"Permasalahan air yang sedang dialami dunia telah mendorong dan meningkatkan kesadaraan dan kepedulian perlunya upaya bersama. Pengelolaan sumber daya air seperti cara lama yang dilakukan sendiri-sendiri tidak lagi efektif memecahkan masalah. ?Diperlukan pendekatan non struktur berupa pengaturan dan?public awareness campaign," tutur Menteri PU Djoko Kirmanto dalam sambutannya.

Kali Garang/Kanal Banjir Barat dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Sepanjang kurang lebih 9 km telah direstorasi sehingga kualitas lingkungannya kini dapat dijadikan objek wisata baru, dan dipromosikan sebagai contoh pengelolaan lingkungan sungai yang baik. Gerakan restorasi sungai yang berkelanjutan membentuk komunitas masyarakat peduli sungai guna mengembalikan kondisi dan fungsi sungai itu sendiri.

Dalam kesempatan itu turut dilakukan penanaman bibit pohon dan peresmian infrastruktur SDA di Jawa Tengah yang ditandai dengan penandatanganan Prasasti oleh Menteri PU dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.

Infrastruktur yang diresmikan antara lain rehabilitasi Bendung Simongan di Semarang, pembangunan Bendung Lanang di Kabupaten Grobogan oleh BBWS Pemali - Juana, pembangunan Bendung Cijalu dan Rehab Bendung Cileumah di Kabupaten Cilacap oleh BBWS Citanduy, serta pembangunan Bendung Slinga, Desa Slinga, Kecamatan Kali Gindang Kabupaten Purbalingga oleh BBWS Serayu - Opak.

Festival diisi dengan berbagai macam acara seperti Pemberian Hadiah Lomba HAD, Penghargaan dan bantuan-bantuan, selanjutnya Menteri PU melakukan penekanan tombol sirene didampingi Gubernur Jawa Tengah sebagai tanda dimulainya atraksi konfigurasi tulisan peduli air oleh Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang.

"Ini merupakan implementasi dari pekerjaan kami, dengan adanya kanal banjir barat yang berfungsi baik termasuk untuk pertanian, kini panen padi di Jawa Tengah meningkat," ucap Bibit.

Pemprov Jawa Tengah juga menerima hadiah dari Kementerian PU yaitu ?1 unit escavator karena memenangkan PKPD Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Sumber Daya Air.

06 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PU Resmikan 5 Proyek Waduk
Menteri PU Resmikan 5 Proyek Waduk

lanang

Bersamaan dengan puncak Hari Air Dunia ke XXI, Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Djoko Kirmanto meresmikan lima proyek infrastruktur terdiri dari waduk di Jawa Tengah.

Dia menjelaskan, waduk-waduk itu diperlukan untuk menampung air untuk mengantisipasi kekurangan air pada saat kemarau. Selain itu, juga untuk mengendalikan banjir, penyediaan air baku untuk minum dan irigasi.

"Sumber air kita dari sungai, airnya kita manfaatkan. Kenyataanya sekarang kita kelebihan air, pada kemarau kita kekurangan," kata Djokir saat ditemui di Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/5/2013).

Beberapa proyek yang diresmikan di antaranya merupakan rehabilitasi dari fungsi lamanya yang telah terkikis.

Proyek-proyek yang diresmikan itu adalah rehabilitasi Bendung Simongan di Semarang sebesar Rp 260 miliar, pembangunan Bendung Lanang di Kabupaten Grobogan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian Pekerjaan Umum Pemali - Juana senilai Rp 79 miliar. Pembangunan Bendung Cijalu senilai Rp 16,01 miliar dan rehabilitasi Bendung Cileumah di Kabupaten Cilacap oleh BBWS Citanduy senilai Rp 18,84 miliar, serta pembangunan Bendung Slinga, Desa Slinga, Kecamatan Kali Gindang Kabupaten Purbalingga oleh BBWS Serayu - Opak senilai Rp 49,99 miliar, totalnya Rp 424 miliar.

06 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pengelolaan Bersama Kanal Banjir Barat Dideklarasikan
Pengelolaan Bersama Kanal Banjir Barat Dideklarasikan

SEMARANG ? Sebanyak enam unsur perwakilan dari Kementerian PU hingga tokoh masyarakat menandatangani deklarasi Pengelolaan Bersama Kanal Banjir Barat belum lama ini, di Gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Keenam unsur yang menandatangani deklarasi meliputi Wakil dari Kementerian PU Bidang Sumber Daya Air, Wakil dari Balai Besar Wilayah Sungai, Wakil dari Pengelola SDA? Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Wakil dari Pengelola SDA Tingkat kabupaten/Kota, Wakil Perguruan Tinggi Jawa Tengah, dan Wakil dari Tokoh Masyarakat. Penandatanganan deklarasi tersebut memang bukan tanpa alasan demi menyadari sepenuhnya bahwa kerusakan sumber daya air dan lingkungan hidup sudah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan. Jadi, diperlukan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaannya melalui kerjasama pengelolaan sumber daya air. Ir. Pitoyo Subandrio, Dipl. HE mewakili Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum menuturkan, pengelolaan sumber daya air permukaan tidak dibatasi oleh batas administratif suatu daerah, namun oleh batas ekologis dan hidrologis, serta berbasis wilayah sungai. ?Di dunia ini hanya air yang bisa mengakibatkan krisis secara serentak, mulai krisis ekonomi, politik hingga pertahanan dan keamanan. Dengan mengelola air secara terpadu, kita bisa mencapai ketahanan pangan, ketahanan air dan ketahanan energy sekaligus,? katanya. Menurutnya, deklarasi yang menghasilkan Panca Karsa Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air, meliputi kerjasama pengelolaan kanal banjir barat yang terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah perlu dilakukan di bawah koordinasi BBWS Pemali Juana Melalui Satuan Kerja Khusus/Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Kanal Banjir Barat (SNVT KBB); "Perlu disusun kesepakatan bersama pengelolaan dan perjanjian kerjasama pengelolaan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, sinergitas serta peran serta para pihak yang terlibat mutlak diperlukan," tambahnya. Poin penting lainnya adalah pembentukan dan pemberdayaan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai di sepanjang sungai guna keberlanjutan fungsi sungai dengan berperan membantu pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan sungai "Selain itu, perlu dipetakan interaksi dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam rangka pengelolaan lingkungan dan kolaborasi guna mengembangkan perencanaan pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat di sekitar sungai dan perlunya Pengamanan Prasarana dan Sarana Sumber Daya Air secara terus menerus, konsisten dan berkelanjutan," tandasnya.

27 April 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Debit Sungai Masih Tinggi, Tanggul Wulan Sulit Ditutup
Debit Sungai Masih Tinggi, Tanggul Wulan Sulit Ditutup

Hingga hari kedua pasca banjir susulan, petang ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana melansir bahwa ketinggian muka air Sungai Wulan masih lima meter di atas permukaan laut. Pengurukan tanggul kanan Sungai Wulan yang jebol ini baru bisa dilakukan jika ketinggian air maksimal 3,5 meter. Hal itu diungkapkan Kepala BBWS Pemali Juana, Is Prasetyo Basuki saat dihubungi, Senin (22/4). Menurutnya, debit air di Bendung Klambu hingga pukul 14.00 Wib masih 450 meter kubik per detik. "Jika ketinggian muka air bisa turun menjadi 3,5 meter di atas permukaan laut maka debit Sungai Wulan harus berkurang menjadi 300 meter kubik per detik," terangnya. Disinggung pengaturan pembuangan air melalui pintu Bendung Kelambu yang menuju ke Sungai Wulan agar tidak dibuka tinggi, kata dia, hal itu sudah dikoordinasikan dengan Dinas PSDA Provinsi. Meski begitu, penanganan darurat tanggul saat ini dilakukan dengan penutupan menggunakan jumbo bag. Kantong dengan kapasitas volume hingga satu ton ini diisi material tanah uruk. Adapun tanah urukan tersebut didatangkan dari Bareng Jekulo (Kudus) yang berjarak sekitar 35 kilometer dari lokasi jebolnya tanggul. Sekitar 1.000 jumbo bag disiapkan untuk menahan tanggul.

22 April 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
BBWS Prediksikan Banjir Demak Surut Tengah Malam
BBWS Prediksikan Banjir Demak Surut Tengah Malam

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana kesulitan menutup tanggul kanan Sungai Wulan yang jebol, dikarenakan debit air masih tinggi. Perbaikan tanggul baru bisa dilakukan besok.

Hal itu dikatakan Kepala BBWS Pemali Juana, Is Prasetyo Basuki saat dihubungi, Minggu (21/4). Banjir susulan yang terjadi semalam itu, kata dia, debit Sungai Wulan mencapai 900 meter kubik per detik.

Hingga pukul 08.00, hari ini (21/4), debit Bendungan Wilalung sudah turun menjadi 600 meter kubik per detik. Bendungan Wilalung mengalirkan Sungai Serang menuju arah Juana Pati dan Sungai Wulan Kudus serta Demak.

"Kami perkirakan surutnya banjir di Mijen ini sekira pukul 23.00. Sebab perjalanan air dari Bendung Wilalung sampai ke Sungai Wulan di Demak berlangsung 15 jam," urainya.

21 April 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tanggul Wulan Jebol Lagi, 1.663 Jiwa Mengungsi
Tanggul Wulan Jebol Lagi, 1.663 Jiwa Mengungsi

Untuk kedua kalinya, tanggul kanan Sungai Wulan kembali jebol. Akibatnya dua desa di Kecamatan? Mijen, Demak terendam banjir lebih dari satu meter. Kedua desa tersebut meliputi Desa Jleper dan Desa Ngelo Kulon. Kasi Rekonstruksi Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Budiyono menyebutkan, jebolnya tanggul terjadi Sabtu (20/4) sekira pukul 21.00 Wib. Selang satu jam, lanjutnya, banjir menggenangi permukiman sehingga ribuan warga terpaksa mengungsi. Hingga hari Minggu (21/4) pukul 10.45 Wib, jumlah warga yang menempati tempat pengungsian sekitar 1.663 jiwa. "Bersama dengann PMI dan Korem, kami mendirikan posko pengungsian di tujuh titik lokasi banjir," kata Agus Budiyono. Ketujuh lokasi itu antara lain SDN2 Pecuk, Madrasah Diniyah Al Qoriyah, MI Al Islam, UPTD Pengairan Mijen, Balai Desa Jleper, sejumlah rumah warga di Desa Pecuk, dan Ruko Rajawali di Welahan Jepara. Hingga kini, lanjutnya, ketinggian air di dua desa yang terendam banjir rata-rata 90 cm. "Evakuasi masih terus berjalan, namun warga lebih sigap menanggapi bencana. Sebab mereka banyak belajar dari banjir? sebelumnya," terangnya.

21 April 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Tanggul Sungai Wulan Ditutup
Tanggul Sungai Wulan Ditutup

DEMAK - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana berencana membangun tanggul permanen pada lokasi jebolnya tanggul kanan Sungai Wulan.

Kondisi tanggul yang jebol di Desa/Kecamatan Mijen, Demak itu, kini sudah ditutup dengan ketinggian sekitar lima meter.

Kepala BBWS Pemali Juana, Is Prasetyo Basuki mengatakan, ele?vasi tanggul akan ditinggikan menjadi 9 meter dalam tempo sepekan ke de?pan. Perbaikan tanggul tersebut sa?ngat mendesak karena bertujuan untuk menutup limpasan air sungai di wilayah terdampak banjir dan? mengamankan desa di luar peta terdampak.

??Dengan elevasi lima meter ini, de?bit Sungai Wulan yang mengalir su?dah turun menjadi 400 meter ku?bik,?? ujarnya, saat dihubungi, ke?marin.

??? Selanjutnya, kata dia, BBWS Pe?mali Juwana akan meminta bantuan Pusat Penelitian dan Pe?ngem?ba?ngan (Puslitbang) Sumber Daya Air, Balitbang Kementerian PU di Bandung untuk meneliti tanah dasar fondasi tanggul. Pasalnya, tanah tanggul tergolong labil dan mengalami penurunan.

Hasil kajian itu, ungkap Is, menjadi pertimbangan untuk membangun tanggul secara permanen. Belum bisa dipastikan faktor penyebab turunnya permukaan tanah tanggul. Hanya saja, di sekitar tanggul terdapat bangunan beton bekas peninggalan Belanda.

Pusaran Air

Bangunan tersebut, kata dia, ber?potensi memunculkan pusaran air se?hingga bisa menggerus badan tanggul dan menyebabkan permu?kaan tanah turun. Karena itu, pi?hak?nya akan mengusulkan bangunan tersebut dibongkar.

Sebenarnya, lanjut Is, sudah dilakukan penumpukan karung-karung pasir untuk mengatasi penurunan muka tanah tanggul. Namun karena aktivitas penumpukan karung-karung pasir itu kalah cepat dengan laju aliran sungai yang berasal dari pembuangan Bendung Klambu. Akibatnya, tanggul tersebut jebol sepanjang 50 meter dan menyebabkan Kecamatan Mijen serta Wedung terendam banjir selama beberapa hari.

Menurutnya, kendala perbaikan tanggul ini seputar material tanah uruk dan akses jalan yang sulit dilalui. Sehubungan dengan itu, pihaknya harus mendatangkan tanah urukan sejauh 30-40 kilometer dari lokasi jebolnya tanggul. Material tanah di sekitar tanggul termasuk jelek karena berjenis lempung hitam.

Ditambahkannya, limpasan air dari Sungai Wulan yang semula menggenangi permukiman di se?jumlah desa Kecamatan Mijen dan Wedung kini berbalik masuk ke spillway Serang Welahan Drain (SWD). Kondisi SWD sendiri, saat ini malah jebol.

??Ke de?pan, tanggul-tanggul kritis di sepanjang aliran Sungai Wulan juga akan diperkuat,?? terangnya. (J9-64)

18 April 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
BBWS Persiapkan Bendung Karet
BBWS Persiapkan Bendung Karet

PATI - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana kini tengah mempersiapkan pamasangan dua unit bendung karet atau yang biasa disebut bendung kembang kempis di alur Kali Juwana. Survei lokasi penempatan bendung itu sudah dilakukan bersama Bidang Pengairan dan ESDM Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pati. Di samping itu, konsultan perencana juga sudah menandatangani kontrak pekerjaan perencanaan. Karena itu, diharapkan dalam waktu dekat agar segera turun ke lapangan, sehingga hal-hal yang berkait dengan fasilitas sarana penunjang bisa masuk dalam perencanaan yang disusunnya. Dengan demikian, ujar Kepala Bidang Pengairan dan ESDM DPU Pati H Samadi ST, paling lambat Tahun Anggaran 2014 pemasangan bendung yang harga per unit Rp 40 miliar itu sudah bisa dilakukan. Bila hal itu benar-benar bisa terwujud, maka daerah sepanjang alur Kali Juwana akan menjadi lumbung padi. Sebab, pada musim kemarau para petani yang mempunyai lahan di sepanjang alur kali itu tetap akan bisa menanam padi. Hal itu mengingat, proses pengoperasian bendung itu hanya pada musim kemarau, untuk mencegah agar air laut yang pasang tidak menyodok hingga jauh ke hulu. Karena itu, air tawar dari banyak anak kali yang berhulu di kawasan Pegunungan Kendeng utara ataupun Lereng Muria bisa tertampung di bendung kembang kempis itu. ''Sehingga pada musim kemarau petani tinggal memilih, untuk menanam palawija atau tetap menanam padi,'' ujarnya. Sebaliknya, ucap Samadi, jika musim hujan bendung itu harus dikempiskan, karena petani bercocok tanam padi tidak lagi membutuhkan air kali tersebut. Hanya, saat membutuhkan air untuk keperluan yang sama, petani harus menyediakan perlengkapan berupa pompa air agar air bisa sampai di lahannya. Mengingat hal tersebut, di lokasi bendung itu harus tersedia lahan berukuran 20 X 20 meter. Lahan ini untuk pendirian bangunan rumah pompa dan sisanya tempat parkir kendaraan jika petugas sewaktu-waktu harus mengecek kondisi bendung itu. Berdasarkan pertimbangan itu, pihaknya bersama petugas dari BBWS Pemali-Juwana dalam survei lokasi akan menempatkan bendung kembang kempis itu, untuk satu unit di Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, atau di hulu Jembatan Ngantru. Dari lokasi bendung itu, kebutuhan air petani pada musim kemarau dapat mencakup sampai kawasan hulu. Yakni beberapa desa di wilayah Kecamatan Gabus, Kecamatan Kota Pati, Margorejo, dan Kecamatan Kayen seperti di Desa Talun yang sebentar lagi akan dicanangkan sebagai desa wisata.

15 April 2013 Selengkapnya