Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Waduk Diponegoro Mampu Atasi Defisit Air di Semarang
Waduk Diponegoro Mampu Atasi Defisit Air di Semarang

Kebutuhan air di Kota Semarang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mengantisipasi defisit kebutuhan air tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana? Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum telah memulai tahap ground breaking Waduk Diponegoro di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

?Saat musim kemarau seperti ini, Semarang sudah mengalami kelangkaan air. Dengan keterbatasan sumber air tersebut perlu dibangun waduk atau bendungan untuk menampung air selama musim hujan sehingga air yang ada di sungai tidak terbuang begitu saja,? ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak di Semarang, baru-baru ini.

Manfaat dari pembangunan Waduk Diponegoro ini adalah untuk penyediaan air baku untuk laboratorium yang ada di Universitas Diponegoro, penyediaan air baku untuk Rumah Sakit Diponegoro, Laboratorium lapangan seperti pengolahan air baku; Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) , rekreasi serta untuk konservasi lingkungan.

Luas Daerah Tangkapan air dari Waduk Diponegoro adalah 10,24 Km2 dengan panjang sungai 7,52 Km, dan tipe Bendungan adalah urugan (batu dan random) berinti lempung kedap.

Biaya pelaksanaan pekerjaan pembangunan Waduk Diponegoro ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 21 miliar, pelaksana pembangunan Waduk Diponegoro adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Wilayah V dan pelaksanaan waktu pekerjaan adalah 300 hari kalender.

Hermanto dardak menambahkan dengan adanya Waduk Diponegoro diharapkan kebutuhan air baku dan kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat setempat dan juga mahasiswa Universitas Diponegoro dapat terpenuhi dengan baik.

11 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro
Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro

Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro

Kebutuhan air di Kota Semarang akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, ?Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana ?Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum melaksanakan Ground Breaking pembangunan Waduk Diponegoro yang terletak di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang ini yang pada musim kemarau selalu mengalami kelangkaan air.

?Dari keterbatasan sumber air tersebut perlu dibangun waduk atau bendungan untuk menampung air selama musim hujan agar air yang ada di sungai tidak terbuang begitu saja,? ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak dalam acara Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro, (4/6), Semarang.

Manfaat dari pembangunan Waduk Diponegoro ini adalah untuk penyediaan air baku untuk laboratorium yang ada di Universitas Diponegoro, penyediaan air baku untuk Rumah Sakit Diponegoro, Laboratorium lapangan seperti pengolahan air baku; Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) , rekreasi serta untuk konservasi lingkungan.

Luas Daerah Tangkapan air dari Waduk Diponegoro adalah 10,24 Km2 dengan panjang sungai 7,52 Km, dan tipe Bendungan adalah urugan (batu dan random) berinti lempung kedap. Biaya pelaksanaan pekerjaan pembangunan Waduk Diponegoro ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 21 milyar, pelaksana pembangunan Waduk Diponegoro adalah PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Wilayah V dan pelaksanaan waktu pekerjaan adalah 300 hari kalender.

Hermanto dardak menambahkan dengan adanya Waduk Diponegoro diharapkan kebutuhan air baku dan kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat setempat dan juga mahasiswa Universitas Diponegoro dapat terpenuhi dengan baik.

Turut hadir dalam acara Ground Breaking Direktur Sungai dan Pantai Pitoyo Subandrio, Rektor Universitas Diponegoro Sudharto P. Hadi, Plh. Kepala BBWS Pemali Juana Indra Bangun serta para Pejabat ?di lingkungan BBWS Pemali Juana.

06 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Peresmian Waduk Undip Dihadiri Wamen PU
Peresmian Waduk Undip Dihadiri Wamen PU

batu pertama waduk diponegoro

Wakil Menteri (wamen) PU Achmad Hermanto Dardak meletaktakan batu pertama peresmian waduk Diponegoro Selasa (4/6).

Waduk Diponegoro yang terletak di Daerah Kampus Undip Tembalang ini akan mampu menampung genangan air normal sampai 13.500 meter persegi dengan luas daerah tangkapan air mencapai 10,24 kilometer persegi.

?Selain sebagai tempat rekreasi di wilayah kampus Undip, waduk ini akan difungsikan sebagai laboratorium Fakultas Teknik Sipil, Kimia maupun Lingkungan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,? ungkap Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi MES PhD, dalam acara peletakkan batu pertama Waduk Pendidikan Diponegoro, Selasa (4/6).

Menyoal sejarah pembuatan waduk ini, Rektor mengatakan gagasan pembuatan waduk muncul dari ide? Prof. Ir. Yoetata Hadi Hardaya, pada tahun 1985.

Waduk ini mampu menampung genangan air normal sampai 13.500 meter persegi dengan luas daerah tangkapan air mencapai 10,24 kilometer persegi.

Tahap pertama, pembangunan dimulai awal bulan ini hingga Desember 2013 dengan dana hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar Rp 42 miliar. Untuk menghindari pencemaran dari air sungai yang masuk, waduk ini akan dilengkapi dengan sistem pengendali limbah sampah terapung.

04 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Banjir Kanal Jadi Lokasi Wisata Baru
Banjir Kanal Jadi Lokasi Wisata Baru

SEMARANG? Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang tak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir di Kota Lumpia. Keberadaan BKB juga menjadi ruang publik bagi masyarakat.

Beberapa fasilitas pendukung sudah tersedia, seperti jogging track, plaza di Kokrosono, tribune, perahu penyeberangan, dan fasilitas penunjang lainnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbubpar) Kota Semarang Nurjannah mengakui kawasan Sungai Banjir Kanal Barat sudah mulai banyak digunakan masyarakat sebagai ruang publik. ?Harapan kami, masyarakat juga harus mau ikut memelihara keamanan dan ketertiban di lokasi tersebut, kita harus bangga punya destinasi wisata yang bagus,? ujar Nurjannah kemarin. Pemkot Semarang siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan di lokasi tersebut. Namun, hingga saat ini masih dibahas mengenai instansi mana yang akan mengelola kawasan Banjir Kanal Barat tersebut. Kawasan BKB kini juga dilirik menjadi lokasi hiburan masyarakat. Salah satunya acara nonton bareng (nobar) Barclay?s Premier League? atau Liga Inggris antara Chelsea vs Manchester United (MU) yang disiarkan langsung oleh MNCTV nanti malam. Kemeriahan di BKB ini akan dilengkapi dengan parade perahu hias pada Senin(6/5) oleh komunitas peduli sungai dalam rangka peringatan Hari Air Dunia ke-21 tingkat nasional. Pelaksana Administrasi Umum Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Kementerian Pekerjaan Umum Puthut Cahyo Nugroho menyatakan, dengan digelarnya berbagai acara di Sungai BKB tersebut. fungsi sungai ini diharapkan tidak hanya menjadi pengendali banjir, tapi juga sebagai ruang publikbagi masyarakat. ?Yangjelas, pola pengelolaan sungai Banjir Kanal Barat ini akan dijadikan model dalam pengelolaan sumberdaya air di Indonesia,? tandasnya. Ada beragam kegiatan yang dilaksanakan pada peringatan Hari Air Dunia mulai atraksi, perlombaan, pameran UMKM, dan pemberian penghargaan. ?Rencananya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Joko Kirmanto juga akan hadir,? ujarnya. Selain menghadiri parade perahu hias, Joko Kirmanto dijadwalkan akan meresmikan empat proyek bendungan di Jawa Tengah, yaitu rehabilitasi Bendungan Simongan Semarang, pembangunan Bendungan Cigalo Kabupaten Cilacap, Rehabilitasi Bendungan Cileumeh Cilacap, dan pembangunan Bendungan Slinga Purbalingga. ?Gubernur Jawa Tengah dan perwakilan dari 35 kabupaten/ kota di provinsi ini juga akan hadir,? katanya.itu, Menteri PU akan memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh masyarakat, pejabat, dan aktivis lembaga swadaya masyarakat yang berhasil mengelolasumberdaya air. Sebelumnya, Yayasan Bintari dan Komunitas Metaforma menggelar Garang Watershed Competitionyang diikuti siswa sekolah dasar (SD) di Kota Semarang. Lomba digelar untuk menanamkan kepedulian lingkungan kepada anak sejak dini. Ketua Panitia Garang Watershed Competition Khairi Nur Kharin mengemukakan, kegiatan itu diselenggarakan berawal dari sebuah keprihatinan atas kondisi alam Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang yang menjadi hulu Sungai Banjir Kanal Barat tersebut. ?Kami sudah melakukan pengkajian terhadap kondisi DAS Garang, salah satu solusinya adalah penyadaran bersama semua elemen masyarakat untuk samasama merawat sungai,? ujarnya. amin fauzi .

24 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ganggu Aliran Sungai Kali Semarang, Replika Kapal Cheng Ho agar Dipindah
Ganggu Aliran Sungai Kali Semarang, Replika Kapal Cheng Ho agar Dipindah

 

Semarang ? Replika kapal Cheng Ho diminta dipindah ke tempat lain, agar agar replika kapal yang dibuat sekitar tahun 2005 dan menghabiskan dana swadaya masyarakat hingga Rp 1,5 miliar itu tidak mengganggu aliran air di Kali Semarang.

Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Djoko Setijowarno mengatakan, jika dianggap menggaggu aliran air di Kali Semarang, replika kapal Cheng Ho dapat direlokasi ke bantaran sungai Banjirkanal Barat (BKB). Lokasi baru, bisa dipilih di tempat yang tidak mengganggu aliran air BKB.

Setidaknya, ujar dia, dapat menambah pesona BKB agar menjadi ikon baru wisata Kota Semarang. ?Adanya replika kapal akan menambah minat pelancong dari luar untuk berkunjung ke Semarang.?

Agus Riyanto, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air ? Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Kota Semarang mengatakan, keberadaan replika kapal yang dibangun secara permanen memang mengganggu kelancaran aliran sungai. ?Pasti akan ada ketersendatan air sebelum menuju ke laut,?

20 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Antisipasi Kekeringan, Bangun 4 Embung di Rembang
Antisipasi Kekeringan, Bangun 4 Embung di Rembang

waduk banyukuwung

SEMARANG- Direncanakan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah akan membangun empat embung di Kabupaten Rembang mulai Juni 2013 ini.

Kepala Dinas PSDA Jateng Prasetyo Budi Yuwono mengatakan, pembangunan yang ditangani pula oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana Kementerian Pekerjaan Umum itu dimaksudkan untuk mengatasi serta mengantisipasi kekeringan yang kerapkali melanda Rembang.

"Total dana yang telah dialokasikan untuk membangun empat embung yang mulai dikerjakan Juni ini yakni Rp 10 miliar," kata Prasetyo kepada Tribun Jateng, Senin (13/5/2013).

Dia menjelaskan, keempat kolam penampungan air yang rencananya masing-masing berukuran sekitar 85x45 meter itu yakni Embung Sumur Tawang di Kecamatan Kragan, Sumber Kecamatan Sumber, dan dua lainnya di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.

"Dua embung Kaliori berada Desa Karang Sekar dan Purworejo. Keempat embung itu kami targetkan selesai pada Desember 2013 mendatang," katanya.

13 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PU minta masyarakat peduli permasalahan sumber daya air
Menteri PU minta masyarakat peduli permasalahan sumber daya air

 

SEMARANG, JATENG: Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan peringatan hari air dunia tahun ini sebaik mungkin dalam membentuk sikap dan membimbing perilaku peduli terhadap permasalahan sumber daya air.

Joko pun meminta masyarakat kian memperhatikan kondisi air. ?Karena tidak ada kehidupan tanpa ada air, kalau air tidak ada, manusia tidak hidup, tumbuhan hewan tidak bisa hidup. Oleh sebab itu marilah kita semua peduli terhadap air. Karena air adalah sumber kehidupan kita, kehidupan anak cucu kita ke depan,? ujarnya dalam Peringatan Hari Air Dunia ke XXI tingkat Nasional Tahun 2013, yang digelar di Jl. Bojong Salaman, Tepi Kanal Banjir Barat Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah Mei ini. Kali garang atau yang disebut Kanal Banjir Barat (KBB) dikatakannya merupakan Sungai Strategis Nasional yang dikelola oleh BBWS Pemali Juana dimana sepanjang +/- 9 km telah direstorasi, sehingga kualitas lingkungannya sangat baik. Selain itu, dapat dijadikan sebagai objek wisata baru yang menarik dan patut untuk dipromosikan sebagai contoh ruas pengelolaan lingkungan sungai yang baik di seluruh indonesia. ?Gerakan restorasi sungai yang berkelanjutan dengan fokus kegiatan untuk mendorong terbentuk dan berkembangnya komunitas masyarakat peduli sungai terutama di kawasan perkotaan guna mengembalikan kondisi dan fungsi sungai perlu didorong terus agar semakin berkembang di masa mendatang,? Hari Air Dunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret ini mengangkat Tema ?Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air?. Djoko berharap, Kali Garang (KBB) dapat menjadi contoh bagi upaya sejenis di daerah aliran sungai di seluruh Indonesia. Sementara itu, Gubernur Bibit Waluyo menegaskan bahwa untuk memelihara air itu tidak hanya oleh pemerintah dan tidak bisa hanya ditempuh dengan melakukan kegiatan-kegiatan teknis saja. Yang paling gampang adalah masyarakat bisa melakukan hal-hal misalnya jangan menebang pohon, tetapi sebaiknya marilah kita menanam dan pelihara pohon sebanyak-banyaknya dan jangan menebang pohon apalagi hutan.

07 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Festival Kaligarang Meriahkan Puncak Peringatan HAD XXI 2013
Festival Kaligarang Meriahkan Puncak Peringatan HAD XXI 2013

hari air 2013

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menyelenggarakan Kaligarang Festival dalam rangka ?Puncak Peringatan Hari Air Dunia XXI Tingkat Nasional Tahun 2013?, sebagai wujud tema Hari Air Dunia 2013 yaitu?International Year of Water Cooperation?(Kerjasama di Sumber Daya Air) di Kanal Banjir Barat, Semarang, Jawa Tengah (6/5).

Festival tersebut merupakan pesta rakyat yang bertujuan memberikan apresiasi terhadap masyarakat atas kepeduliannya terhadap kelestarian air dan lingkungan dengan melibatkan para?stakeholders?dan masyarakat untuk bekerja sama mengelola Sumber Daya Air (SDA), khususnya di kawasan Sungai Kaligarang. Hal ini dilaksanakan mengingat Sungai Kanal Banjir Barat akan menjadi ikon unggulan serta kebanggaan yang menjadi frontliner wisata di kota Semarang, yang mengusung konsep modern.

"Permasalahan air yang sedang dialami dunia telah mendorong dan meningkatkan kesadaraan dan kepedulian perlunya upaya bersama. Pengelolaan sumber daya air seperti cara lama yang dilakukan sendiri-sendiri tidak lagi efektif memecahkan masalah. ?Diperlukan pendekatan non struktur berupa pengaturan dan?public awareness campaign," tutur Menteri PU Djoko Kirmanto dalam sambutannya.

Kali Garang/Kanal Banjir Barat dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Sepanjang kurang lebih 9 km telah direstorasi sehingga kualitas lingkungannya kini dapat dijadikan objek wisata baru, dan dipromosikan sebagai contoh pengelolaan lingkungan sungai yang baik. Gerakan restorasi sungai yang berkelanjutan membentuk komunitas masyarakat peduli sungai guna mengembalikan kondisi dan fungsi sungai itu sendiri.

Dalam kesempatan itu turut dilakukan penanaman bibit pohon dan peresmian infrastruktur SDA di Jawa Tengah yang ditandai dengan penandatanganan Prasasti oleh Menteri PU dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.

Infrastruktur yang diresmikan antara lain rehabilitasi Bendung Simongan di Semarang, pembangunan Bendung Lanang di Kabupaten Grobogan oleh BBWS Pemali - Juana, pembangunan Bendung Cijalu dan Rehab Bendung Cileumah di Kabupaten Cilacap oleh BBWS Citanduy, serta pembangunan Bendung Slinga, Desa Slinga, Kecamatan Kali Gindang Kabupaten Purbalingga oleh BBWS Serayu - Opak.

Festival diisi dengan berbagai macam acara seperti Pemberian Hadiah Lomba HAD, Penghargaan dan bantuan-bantuan, selanjutnya Menteri PU melakukan penekanan tombol sirene didampingi Gubernur Jawa Tengah sebagai tanda dimulainya atraksi konfigurasi tulisan peduli air oleh Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang.

"Ini merupakan implementasi dari pekerjaan kami, dengan adanya kanal banjir barat yang berfungsi baik termasuk untuk pertanian, kini panen padi di Jawa Tengah meningkat," ucap Bibit.

Pemprov Jawa Tengah juga menerima hadiah dari Kementerian PU yaitu ?1 unit escavator karena memenangkan PKPD Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Sumber Daya Air.

06 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PU Resmikan 5 Proyek Waduk
Menteri PU Resmikan 5 Proyek Waduk

lanang

Bersamaan dengan puncak Hari Air Dunia ke XXI, Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Djoko Kirmanto meresmikan lima proyek infrastruktur terdiri dari waduk di Jawa Tengah.

Dia menjelaskan, waduk-waduk itu diperlukan untuk menampung air untuk mengantisipasi kekurangan air pada saat kemarau. Selain itu, juga untuk mengendalikan banjir, penyediaan air baku untuk minum dan irigasi.

"Sumber air kita dari sungai, airnya kita manfaatkan. Kenyataanya sekarang kita kelebihan air, pada kemarau kita kekurangan," kata Djokir saat ditemui di Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/5/2013).

Beberapa proyek yang diresmikan di antaranya merupakan rehabilitasi dari fungsi lamanya yang telah terkikis.

Proyek-proyek yang diresmikan itu adalah rehabilitasi Bendung Simongan di Semarang sebesar Rp 260 miliar, pembangunan Bendung Lanang di Kabupaten Grobogan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian Pekerjaan Umum Pemali - Juana senilai Rp 79 miliar. Pembangunan Bendung Cijalu senilai Rp 16,01 miliar dan rehabilitasi Bendung Cileumah di Kabupaten Cilacap oleh BBWS Citanduy senilai Rp 18,84 miliar, serta pembangunan Bendung Slinga, Desa Slinga, Kecamatan Kali Gindang Kabupaten Purbalingga oleh BBWS Serayu - Opak senilai Rp 49,99 miliar, totalnya Rp 424 miliar.

06 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Pengelolaan Bersama Kanal Banjir Barat Dideklarasikan
Pengelolaan Bersama Kanal Banjir Barat Dideklarasikan

SEMARANG ? Sebanyak enam unsur perwakilan dari Kementerian PU hingga tokoh masyarakat menandatangani deklarasi Pengelolaan Bersama Kanal Banjir Barat belum lama ini, di Gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Keenam unsur yang menandatangani deklarasi meliputi Wakil dari Kementerian PU Bidang Sumber Daya Air, Wakil dari Balai Besar Wilayah Sungai, Wakil dari Pengelola SDA? Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Wakil dari Pengelola SDA Tingkat kabupaten/Kota, Wakil Perguruan Tinggi Jawa Tengah, dan Wakil dari Tokoh Masyarakat. Penandatanganan deklarasi tersebut memang bukan tanpa alasan demi menyadari sepenuhnya bahwa kerusakan sumber daya air dan lingkungan hidup sudah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan. Jadi, diperlukan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaannya melalui kerjasama pengelolaan sumber daya air. Ir. Pitoyo Subandrio, Dipl. HE mewakili Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum menuturkan, pengelolaan sumber daya air permukaan tidak dibatasi oleh batas administratif suatu daerah, namun oleh batas ekologis dan hidrologis, serta berbasis wilayah sungai. ?Di dunia ini hanya air yang bisa mengakibatkan krisis secara serentak, mulai krisis ekonomi, politik hingga pertahanan dan keamanan. Dengan mengelola air secara terpadu, kita bisa mencapai ketahanan pangan, ketahanan air dan ketahanan energy sekaligus,? katanya. Menurutnya, deklarasi yang menghasilkan Panca Karsa Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air, meliputi kerjasama pengelolaan kanal banjir barat yang terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah perlu dilakukan di bawah koordinasi BBWS Pemali Juana Melalui Satuan Kerja Khusus/Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Kanal Banjir Barat (SNVT KBB); "Perlu disusun kesepakatan bersama pengelolaan dan perjanjian kerjasama pengelolaan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, sinergitas serta peran serta para pihak yang terlibat mutlak diperlukan," tambahnya. Poin penting lainnya adalah pembentukan dan pemberdayaan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai di sepanjang sungai guna keberlanjutan fungsi sungai dengan berperan membantu pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan sungai "Selain itu, perlu dipetakan interaksi dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam rangka pengelolaan lingkungan dan kolaborasi guna mengembangkan perencanaan pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat di sekitar sungai dan perlunya Pengamanan Prasarana dan Sarana Sumber Daya Air secara terus menerus, konsisten dan berkelanjutan," tandasnya.

27 April 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Debit Sungai Masih Tinggi, Tanggul Wulan Sulit Ditutup
Debit Sungai Masih Tinggi, Tanggul Wulan Sulit Ditutup

Hingga hari kedua pasca banjir susulan, petang ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana melansir bahwa ketinggian muka air Sungai Wulan masih lima meter di atas permukaan laut. Pengurukan tanggul kanan Sungai Wulan yang jebol ini baru bisa dilakukan jika ketinggian air maksimal 3,5 meter. Hal itu diungkapkan Kepala BBWS Pemali Juana, Is Prasetyo Basuki saat dihubungi, Senin (22/4). Menurutnya, debit air di Bendung Klambu hingga pukul 14.00 Wib masih 450 meter kubik per detik. "Jika ketinggian muka air bisa turun menjadi 3,5 meter di atas permukaan laut maka debit Sungai Wulan harus berkurang menjadi 300 meter kubik per detik," terangnya. Disinggung pengaturan pembuangan air melalui pintu Bendung Kelambu yang menuju ke Sungai Wulan agar tidak dibuka tinggi, kata dia, hal itu sudah dikoordinasikan dengan Dinas PSDA Provinsi. Meski begitu, penanganan darurat tanggul saat ini dilakukan dengan penutupan menggunakan jumbo bag. Kantong dengan kapasitas volume hingga satu ton ini diisi material tanah uruk. Adapun tanah urukan tersebut didatangkan dari Bareng Jekulo (Kudus) yang berjarak sekitar 35 kilometer dari lokasi jebolnya tanggul. Sekitar 1.000 jumbo bag disiapkan untuk menahan tanggul.

22 April 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
BBWS Prediksikan Banjir Demak Surut Tengah Malam
BBWS Prediksikan Banjir Demak Surut Tengah Malam

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana kesulitan menutup tanggul kanan Sungai Wulan yang jebol, dikarenakan debit air masih tinggi. Perbaikan tanggul baru bisa dilakukan besok.

Hal itu dikatakan Kepala BBWS Pemali Juana, Is Prasetyo Basuki saat dihubungi, Minggu (21/4). Banjir susulan yang terjadi semalam itu, kata dia, debit Sungai Wulan mencapai 900 meter kubik per detik.

Hingga pukul 08.00, hari ini (21/4), debit Bendungan Wilalung sudah turun menjadi 600 meter kubik per detik. Bendungan Wilalung mengalirkan Sungai Serang menuju arah Juana Pati dan Sungai Wulan Kudus serta Demak.

"Kami perkirakan surutnya banjir di Mijen ini sekira pukul 23.00. Sebab perjalanan air dari Bendung Wilalung sampai ke Sungai Wulan di Demak berlangsung 15 jam," urainya.

21 April 2013 Selengkapnya