Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2024 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Delapan Embung Baru Dibangun di Rembang Untuk Atasi Kekeringan
Delapan Embung Baru Dibangun di Rembang Untuk Atasi Kekeringan

Sebanyak delapan embung berukuran sedang dibangun di Kabupaten Rembang tahun ini. Embung yang rata-rata mampu menampung air sebanyak 25 ribu meter kubik itu dibuat untuk mengurangi dampak kekeringan di Kabupaten Rembang. Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU Rembang Sinarman mengatakan, embung yang rata-rata berukuran 100 m X 100 m merupakan bantuan dari Balai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana (tujuh unit) dan Balai PSDA Jeratun Seluna (satu unit). Satu unit embung bantuan PSDA Jeratun Seluna berada di Desa Sridadi, Kecamatan/Kabupaten Rembang. Sementara embung lainnya berada di Desa Sumurtawang, Kecamatan Kragan, Desa/Kecamatan Sumber, Desa Purworejo, Sambiyan dan Karangsekar, Kecamatan Kaliori. ?Dua unit lainnya di Desa Pranti, Sulang dan Dresi Kulon, Kaliori hanya akan difungsikan untuk lumbung air,? jelasnya. Sinarman mengatakan, bangunan lumbung air tidak boleh digunakan untuk keperluan irigasi pertanian. Lumbung air dibangun khusus untuk pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat seperti air bersih untuk minum maupun keperluan pribadi. ?Embung boleh untuk keperluan irigasi maupun air baku warga,? katanya. Pembangunan embung dinilai efektif mengurangi dampak kekeringan. Embung digunakan untuk kawasan tangkapan air yang bisa dimanfaatkan selama musim kemarau. Pembangunan embung juga bermanfaat ganda karena meningkatkan kelembaban tanah di sekitarnya. ?Pembuatan embung memang lebih efektif dibanding program lainnya seperti pembuatan sumur bor. Sebab tidak semua daerah di Rembang memiliki sumber air besar,? jelasnya. Setelah jadi, ia mendorong warga setempat membentuk kelompok pengguna air embung sehingga pemanfaatan air bisa lebih tertata. Warga pun tidak saling berebut. ?Proyek embung ini juga bisa disinkronisasi dengan proyek lainnya seperti pamsimas. Menara air pamsimas bisa saja dibangun di sekitar embung. Contohnya sudah ada seperti lumbung air di Desa Wiroto, Kecamatan Kaliori,? jelasnya.

23 September 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Waduk Jatibarang Mulai Diisi
Waduk Jatibarang Mulai Diisi

Waduk Jatibarang yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar, direncanakan tahun ini sudah akan difungsikan. Bahkan, pertengahan November waduk yang mempunyai kapasitas tampungan air 20,4 juta m3 ini sudah akan diisi. Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (Ka SNVT) Pembangunan Waduk Jatibarang Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana (Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum) Anang Muchlis mengatakan, November 2013 dapat dipastikan sudah dilakukan genangan setelah menutup Kali Kreo Gunungpati. Genangan air diperoleh dari hujan yang turun memasuki musim hujan nanti. ?Genangan air tersebut ditunggu hingga ketinggian pintu air, lalu dievaluasi hingga tiga bulan. Bila tidak ada rembesan, volume air dinaikkan lagi. Untuk persemian Waduk Jatibarang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekitar Maret 2014,? katanya. Komisi B DPRD Kota Semarang berharap Dinas Pariwisata Kota bisa menangkap peluang menghidupkan potensi wisata setelah Waduk Jatibarang diopersionalkan. Hal itu disampaikan Anggota Komisi B DPRD, Danur Rispriyanto. Menurutnya, Dinas Pariwisata harus bisa menangkap peluang potensi wisata, khususnya yang bisa menguntungkan warga sekitar. ?Butuh kerja sama dari semua pihak untuk mengangkat potensi wisata ini. Dinas Pariwisata bisa konsultasi dengan akademisi dan warga sekitar untuk mengangkat potensi pariwisata yang ada. Mungkin hasilnya bisa lebih maksimal,? katanya. Memajukan Pariwisata Meski demikian, Danur mewantiwanti agar jangan sampai ada hotel berbintang yang berdiri di atas lahan di kawasan Waduk Jatibarang. ?Kami minta Pemkot Semarang cerdas menangkap peluang terhadap keberadaan Waduk Jatibarang yang sebentar lagi dibuka dan diresmikan oleh Presiden SBY. Diharapkan Waduk Jatibarang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan dengan membuka usaha yang dapat menyejahterakan warga,? katanya. Dia berharap semua pihak baik dari Pemkot, pelaku pariwisata, biro perjalanan, akademisi, masyarakat sekitar maupun pihak terkait lainnya samasama ikut memberikan dorongan dan semangat memajukan pariwisata yang ada di Kota Semarang ini. Sementara, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata siap menyambut dibukanya Waduk Jatibarang. Salah satu event yang disiapkan yaitu Lomba Perahu Warak sebagai daya tarik untuk menyedot perhatian wisatawan. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Kasturi mengatakan, lomba Perahu Warak akan digelar untuk tingkat lokal. Sebab Waduk Jatibarang yang merupakan hilir dari Sungai Banjirkanal Barat ini nanti bakal di-setting jadi andalan wisata Kota Semarang. Selain lomba menyambut dibukanya Waduk Jatibarang, kata Kasturi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di sekitar waduk untuk diberi bekal pembinaan. Salah satunya di Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati yang sudah mulai digarap menjadi Desa Wisata. ?Warga di sana juga membentuk kelompok-kelompok untuk memajukan dan menyejahterakan warga dengan membuat makanan khas dan menjual suvenir khas Desa Kandri,? kata Kasturi.

23 September 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Dokumentasi Pembangunan Waduk Diponegoro Status September 2013
Dokumentasi Pembangunan Waduk Diponegoro Status September 2013

[embed]Diponegoro-18-September.pdf[/embed] Download PDF Disini !

20 September 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Dokumentasi Pembangunan  Bendungan Jatibarang Status September 2013
Dokumentasi Pembangunan Bendungan Jatibarang Status September 2013

[embed]waduk-Jatibarang-September-2013.pdf[/embed] Download PDF Disini !

20 September 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Dokumentasi Pembangunan Bendungan Jatibarang Status 22 Agustus 2013
Dokumentasi Pembangunan Bendungan Jatibarang Status 22 Agustus 2013

[embed]DOKUMENTASI-PEMBANGUNAN-BENDUNGAN-JATIBARANG-STATUS-22-AGUSTUS-2013.pdf[/embed]

27 Agustus 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Dokumentasi Pembangunan Waduk Diponegoro Status Agustus 2013
Dokumentasi Pembangunan Waduk Diponegoro Status Agustus 2013

[embed]Dokumentasi-Pembangunan-Waduk-Diponegoro-Status-Agustus-2013.pdf[/embed]

27 Agustus 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ajang Berbagi Kasih dan Tawa untuk Anak Panti
Ajang Berbagi Kasih dan Tawa untuk Anak Panti

Riuh rendah suara ratusan anak yatim piatu terdengar di Plasa Simongan tepatnya samping Jembatan Plered Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang kemarin. Mereka berkumpul dalam acara Gema Ramadan Kaligarang 2013. Kegiatan terselenggara atas kerja sama Komunitas Masyarakat Peduli Semarang, KORAN SINDO JATENG, SINDO RADIO, Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, BBWS Pemali Juana, GG mild, Yamaha, BPR MAA, Alfamart, Sukasari, ProTV, Muslim Mode, Sedekahku, Wisata Hatu, Aquaria itu berlangsung meriah. Berbagai suguhan menarik diberikan untuk menghibur hati anak-anak yatim. ?Ini kegiatan rutin kami setiap tahun di bulan Ramadan. Dalam kesempatan kali ini, kami ingin berbagi kebahagiaan kepada anak-anak yatim yang ada di Kota Semarang,? ujar Dd Hong, 26, Koordinator Komunitas Masyarakat Peduli Semarang. Dd Hong menambahkan, ada sekitar 100-an anak yatim yang dikumpulkan. Selain diajak tertawa dan berbahagia dalam ngabuburit di BKB, panitia juga memberikan santunan kepada anak-anak tersebut. Harapannya bisa membantu mereka merayakan Lebaran seperti layaknya anak lainnya. ?Tidak hanya ingin berbagi tawa, kami juga ingin menghibur dengan memberikan santunan yang semoga dapat bermanfaat buat mereka,? kata Dd Hong. Ratusan anak yatim yang hadir mengaku senang dan sangat terhibur dengan berbagai acara yang dihadirkan. Mereka dapat menyaksikan pentas musik Islami, kesenian gitar, perkusi, dan tari-tarian. ?Ramedan banyak hiburannya yang sangat menghibur dan menarik,? kata Irfan, 11, salah satu penerima santunan dari Dorowati Krobokan Semarang Barat itu sambil tersenyum. Hal senada diungkapkan Arni Wahyu Saputri, 12, peserta lainnya. Arni mengaku sangat terhibur dengan berbagai acara yang disuguhkan. ?Seru dan lucu-lucu, apalagi saat ada yang penari itu, saya sampai tertawa terpingkal-pingkal,? ungkapnya. Saat ditanya untuk apa uang yang didapatkan, kedua bocah itu mengaku akan menggunakan uangnya untuk membeli berbagai perlengkapan sekolah dan Lebaran.

26 Juli 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Bangun Kanal Banjir, Hendi Minta DPR Dukung Dana
Bangun Kanal Banjir, Hendi Minta DPR Dukung Dana

Semarang ? Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, rupanya kepincut dengan Bangunan Kanal Banjir Timur (KBT) yang dimiliki Jakarta. KBT ini hendak diwujudkan Hendi dalam wujud Kanal Banjir Barat (KBB) Semarang yang selain berfungsi mengendalikan banjir/rob, juga ikon kota Semarang. Keinginan Hendi itu diungkapkan di hadapan rombongan Komisi V DPR RI usai melakukan Kunker Spesifik Lebaran ke Propinsi Jabar/Jateng, Rabu (24/7), lalu. Hendi yang didampingi Direktur Sungai & Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio, dan Kasubdit Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PPLP) Ditjen Cipta Karya, Dody Krisnadi, juga meminta dukungan dana untuk mewujudkan KBB ini. Hendi menjelaskan KBB digunakan untuk menampung debit air hujan yang begitu tinggi dari bagian hulu. Selama ini, air dari hulu begitu saja meluncur ke hilir sehingga 7 wilayah kecamatan terancam terendam banjir setiap tahun. Menyikapi permintaan Walikota, Pitoyo Subandrio berjanji akan memberikan dukungan penuh keinginan Pemkot Semarang. Terlebih dirinya memiliki pengalaman dalam membangun KBT di Jakarta. Untuk Semarang, dia menilai tidak perlu peran kontraktor asing karena kontraktor lokal dan modal sendiri sudah mencukupi. Pengerjaan kanal sepanjang 14,5 km ini diperkirakan Pitoyo tidaklah sulit. Menurutnya, pengerjaan akan cepat rampung jika pada 1 paket dikerjakan oleh 3 sub kontraktor di dalamnya. Terlebih faktor pendukung seperti adanya beberapa sungai yang tersedia sehingga memudahkan pengerjaan.

24 Juli 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Waduk Greneng Tunjungan Diperbaiki, Debit Air Dipastikan Meningkat
Waduk Greneng Tunjungan Diperbaiki, Debit Air Dipastikan Meningkat

waduk greneng

Dipastikan debit air di Waduk Greneng, Kecamatan Tunjungan, Blora akan mengalami peningkatan seiring akan dilakukannya perbaikan dam pelana yang bocor. Perbaikan akan selesai dikerjakan tahun ini.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah, melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto mengemukakan, kebocoran dam pelana sedikit banyak mempengaruhi debit air waduk.

Padahal waduk terbesar kedua di Blora itu menjadi andalan irigasi bagi petani di Tunjungan dan sekitarnya untuk mengairi lahan pertaniannya. "Oleh karena itu kebocoran dam pelana di Waduk Greneng tahun ini diperbaiki," ujarnya kemarin.

Selain dari sejumlah mata air dan sungai, Waduk Greneng mendapatkan pasokan air baku dari air hujan. Karena itu jika musim hujan telah berlalu, debit air di waduk tersebut perlahan akan turun. Adanya kebocoran dam pelana diyakini dapat mengurangi debit air waduk. Namun jika pengaturan penggunaan air waduk lebih teratur, saat musim kemarau petani masih bisa mendapatkan air irigasi pertanian dari Waduk Greneng.

Suroto mengemukakan, selain pada dam pelana, perbaikan waduk juga dilakukan pada beberapa bagian lainnya. Diantaranya pekerjaan? pemasang tembok penahan di area genangan, peningkatan jalan masuk sapnajang 1,2 km serta pembangunan saluran kanan kiri jalan dan lainnya.

"Pengerjaan dilakukan bertahap. Setelah bagian satu selesai kemudian beralih ke bagian lainnya. Hanya saja semuanya harus sudah selesai November 2013," tandasnya.

Menurutnya, proyek tersebut merupakan program yang diberi nama Dam Operational Safety Project (DOSP). Dana perbaikan waduk berasal dari pemerintah pusat yang merupakan bantuan dari Bank Dunia. Jumlahnya mencapai 4,9 Miliar. Jika proyek itu sudah selesai dikerjakan diharapkan dapat meningkatkan keamanan waduk. "Selain itu daya tampung waduk meningkat, serta kinerja pelayanan waduk akan lebih baik," kata Suroto.

11 Juli 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Libatkan Masyarakat Selamatkan Air
Libatkan Masyarakat Selamatkan Air

Masyarakat Desa Soko, Kecamatan Jepon, Blora dilibatkan dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA). Tak hanya sekadar berpartisipasi, warga desa terlibat aktif antara lain dalam penyusunan Rencana Konservasi Tanah dan Air di Desa (RKTD). Hal itu beralasan. Pasalnya warga desa lah yang tahu persis kondisi tempat mereka bermukim selama ini.

''Rabu (26/6-Red) kami melakukan survei lokasi sesuai bidang masingmasing. Hasilnya kami susun dalam RKTD. RKTD itu kemudian kami paparkan dalam workshoppenyusunan dokumen RKTD bersama SKPD terkait,'' ujar Samingun, ketua Kelompok Konservasi Tanah dan Air (KKTA) Soko Wono Tirto, Desa Soko, Kecamatan Jepon, kemarin.

Workshop digelar di ruang pertemuan Hotel Kencana Blora. Kegiatan tersebut dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Samgautama Karnajaya diwakili Kepala Bidang Infrastruktur dan Prasarana, Supoyo, membuka acara tersebut.

Desa Soko berada di perbukitan di Kecamatan Jepon. Di desa tersebut terdapat banyak sumber air, beberapa di antaranya menjadi pemasok air baku waduk terbesar di Blora, Waduk Tempuran. Sumber air tersebut terancam berkurang seiring adanya penambangan di desa tersebut.

''Karena itulah warga Desa Soko dilibatkan dalam GNKPA,'' tandas Kepala BBWS Pemali Juwana Jawa Tengah melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto. Untuk mengimplementasikan peraturan itu, dibentuklah sebuah gerakan bersama yang bernama Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA). Gerakan tersebut secara resmi terbentuk pada 28 April 2005 saat Presiden SBYmenandatangani naskah deklarasinya.

Rumanto, salah seorang pengurus KKTASoko Wono Tirto, Desa Soko, dalam sajian RKTD di acara mengungkapkan, Desa Soko sudah dipersiapkan sebagai lokasi bersama untuk pelaksanaan GNKPAsejak 2010. Penyusunan RKTD oleh kelompok masyarakat Desa Soko dibagi beberapa bidang. Di antaranya bidang lingkungan, ekonomi, sosial. RKTD yang disusun tersebut dipertajam oleh SKPD dalam acara tersebut. Dalam kesempatan itu dilakukan pula penandatanganan kesepakatan menyukseskan GNKPAdi Blora.

28 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Masyarakat Perbukitan Dilibatkan dalam Penyelamatan Air
Masyarakat Perbukitan Dilibatkan dalam Penyelamatan Air

BLORA , Masyarakat Desa Soko, Kecamatan Jepon, Blora dilibatkan dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamat Air (GNKPA). Tak hanya sekadar berpartisipasi, warga desa terlibat aktif antara lain dalam penyusunan Rencana Konservasi Tanah dan Air di Desa (RKTD). Hal itu beralasan. Pasalnya warga desa lah yang tahu persis kondisi tempat mereka bermukim selama ini. ??Hari Rabu (26/6) kemarin kami melakukan survey lokasi sesuai bidang masing-masing. Hasil survey kami susun dalam RKTD. RKTD itu kami paparkan dalam workshop penyusunan RKTD bersama satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) terkait hari ini,?? ujar Samingun, ketua Kelompok Konservasi Tanah dan Air (KKTA) Soko Wono Tirto, Desa Soko, Kecamatan Jepon, Kamis (27/6). Workshop digelar di ruang pertemuan Hotel Kencana Blora. Kegiatan tersebut dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Samgautama Karnajaya diwakili Kepala Bidang Infrastruktur dan Prasarana, Supoyo, membuka acara tersebut. Desa Soko berada di perbukitan di Kecamatan Jepon. Di desa tersebut terdapat banyak sumber air, beberapa diantaranya menjadi pemasok air baku waduk terbesar di Blora, Waduk Tempuran. Sumber air tersebut terancam berkurang seiring adanya penambangan galian C liar di desa tersebut. ??Karena itulah warga di desa tersebut dilibatkan dalam GNKPA,?? ujar Kepala BBWS Pemali Juwana Jawa Tengah melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto. Selain itu pelibatan masyarakat juga diamanatkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.? Dalam peraturan itu disebutkan konservasi sumber daya air harus melibatkan masyarakat semaksimal mungkin. Penyusunan RKTD oleh kelompok masyarakat Desa Soko dibagi beberapa bidang. Di antaranya bidang lingkungan, ekonomi, sosial. RKTD yang disusun tersebut selanjutnya dipertajam oleh SKPD terkait. Dalam workshop itu dilakukan pula penandatangan kesepakatan menyukseskan GNKPA.

27 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
4,9 Miliar untuk Perbaikan Waduk Greneng
4,9 Miliar untuk Perbaikan Waduk Greneng

waduk greneng BLORA, Waduk Greneng di Desa/Kecamatan Tunjungan, Blora, tahun ini akan diperbaiki. Dana perbaikan waduk terbesar kedua di Blora itu berasal dari pemerintah pusat yang merupakan bantuan dari Bank Dunia. Jumlahnya mencapai Rp 4,9 miliar. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah, Isprasetya Basuki, melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto, mengemukakan dana sebesar itu antara lain akan dipakai untuk perbaikan sejumlah infrastruktur Waduk Greneng. Diantaranya untuk perbaikan dam pelana yang mengalami kebocoran, pekerjaan pemasang tembok penahan di areal genangan, peningkatan jalan masuk sepanjang 1,2 kilometer serta pembangunan saluran kanan kiri jalan dan lain sebagainya. ??Tahun ini juga proyek itu dikerjakan. Pengerjaannya secara bertahap untuk beberapa item. Proyek tersebut ditargetkan selesai November 2013,?? ujarnya, Rabu (26/6). Menurutnya proyek tersebut merupakan program yang diberinama Dam Operasional Safety Project (DOISP). Jika proyek itu sudah selesai dikerjakan diharapkan akan meningkatkan keamanan waduk. ??Selain itu daya tampung waduk meningkat serta kinerja pelayanan waduk akan lebih baik,?? katanya. Selama ini para petani di sekitar waduk mendapatkan air irigasi pertanian dari Waduk Greneng. Selain untuk irigasi pertanian, waduk? seluas 63 hektar itu pada hari-hari libur juga ramai dikunjungi para wisatawan lokal Blora. Karena itu fasilitas waduk terus ditingkatkan sejak beberapa tahun terakhir. Seperti pembangunan talud di pinggiran waduk untuk menahan air supaya tidak meresap keluar waduk. Selain itu di sepanjang pinggiran waduk dekat pintu air diberi pagar untuk pengamanan para pengunjung. Pasokan air waduk selama ini mengandalkan air hujan. Namun Suroto memastikan pengeringan air waduk dalam rangka perbaikan sejumlah bagian waduk tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

26 Juni 2013 Selengkapnya