Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

© 2025 Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana.

Berita Terkini & Pengumuman

Berita Terkini & Pengumuman
Waduk Greneng Tunjungan Diperbaiki, Debit Air Dipastikan Meningkat
Waduk Greneng Tunjungan Diperbaiki, Debit Air Dipastikan Meningkat

waduk greneng

Dipastikan debit air di Waduk Greneng, Kecamatan Tunjungan, Blora akan mengalami peningkatan seiring akan dilakukannya perbaikan dam pelana yang bocor. Perbaikan akan selesai dikerjakan tahun ini.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah, melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto mengemukakan, kebocoran dam pelana sedikit banyak mempengaruhi debit air waduk.

Padahal waduk terbesar kedua di Blora itu menjadi andalan irigasi bagi petani di Tunjungan dan sekitarnya untuk mengairi lahan pertaniannya. "Oleh karena itu kebocoran dam pelana di Waduk Greneng tahun ini diperbaiki," ujarnya kemarin.

Selain dari sejumlah mata air dan sungai, Waduk Greneng mendapatkan pasokan air baku dari air hujan. Karena itu jika musim hujan telah berlalu, debit air di waduk tersebut perlahan akan turun. Adanya kebocoran dam pelana diyakini dapat mengurangi debit air waduk. Namun jika pengaturan penggunaan air waduk lebih teratur, saat musim kemarau petani masih bisa mendapatkan air irigasi pertanian dari Waduk Greneng.

Suroto mengemukakan, selain pada dam pelana, perbaikan waduk juga dilakukan pada beberapa bagian lainnya. Diantaranya pekerjaan? pemasang tembok penahan di area genangan, peningkatan jalan masuk sapnajang 1,2 km serta pembangunan saluran kanan kiri jalan dan lainnya.

"Pengerjaan dilakukan bertahap. Setelah bagian satu selesai kemudian beralih ke bagian lainnya. Hanya saja semuanya harus sudah selesai November 2013," tandasnya.

Menurutnya, proyek tersebut merupakan program yang diberi nama Dam Operational Safety Project (DOSP). Dana perbaikan waduk berasal dari pemerintah pusat yang merupakan bantuan dari Bank Dunia. Jumlahnya mencapai 4,9 Miliar. Jika proyek itu sudah selesai dikerjakan diharapkan dapat meningkatkan keamanan waduk. "Selain itu daya tampung waduk meningkat, serta kinerja pelayanan waduk akan lebih baik," kata Suroto.

11 Juli 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Libatkan Masyarakat Selamatkan Air
Libatkan Masyarakat Selamatkan Air

Masyarakat Desa Soko, Kecamatan Jepon, Blora dilibatkan dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA). Tak hanya sekadar berpartisipasi, warga desa terlibat aktif antara lain dalam penyusunan Rencana Konservasi Tanah dan Air di Desa (RKTD). Hal itu beralasan. Pasalnya warga desa lah yang tahu persis kondisi tempat mereka bermukim selama ini.

''Rabu (26/6-Red) kami melakukan survei lokasi sesuai bidang masingmasing. Hasilnya kami susun dalam RKTD. RKTD itu kemudian kami paparkan dalam workshoppenyusunan dokumen RKTD bersama SKPD terkait,'' ujar Samingun, ketua Kelompok Konservasi Tanah dan Air (KKTA) Soko Wono Tirto, Desa Soko, Kecamatan Jepon, kemarin.

Workshop digelar di ruang pertemuan Hotel Kencana Blora. Kegiatan tersebut dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Samgautama Karnajaya diwakili Kepala Bidang Infrastruktur dan Prasarana, Supoyo, membuka acara tersebut.

Desa Soko berada di perbukitan di Kecamatan Jepon. Di desa tersebut terdapat banyak sumber air, beberapa di antaranya menjadi pemasok air baku waduk terbesar di Blora, Waduk Tempuran. Sumber air tersebut terancam berkurang seiring adanya penambangan di desa tersebut.

''Karena itulah warga Desa Soko dilibatkan dalam GNKPA,'' tandas Kepala BBWS Pemali Juwana Jawa Tengah melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto. Untuk mengimplementasikan peraturan itu, dibentuklah sebuah gerakan bersama yang bernama Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA). Gerakan tersebut secara resmi terbentuk pada 28 April 2005 saat Presiden SBYmenandatangani naskah deklarasinya.

Rumanto, salah seorang pengurus KKTASoko Wono Tirto, Desa Soko, dalam sajian RKTD di acara mengungkapkan, Desa Soko sudah dipersiapkan sebagai lokasi bersama untuk pelaksanaan GNKPAsejak 2010. Penyusunan RKTD oleh kelompok masyarakat Desa Soko dibagi beberapa bidang. Di antaranya bidang lingkungan, ekonomi, sosial. RKTD yang disusun tersebut dipertajam oleh SKPD dalam acara tersebut. Dalam kesempatan itu dilakukan pula penandatanganan kesepakatan menyukseskan GNKPAdi Blora.

28 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Masyarakat Perbukitan Dilibatkan dalam Penyelamatan Air
Masyarakat Perbukitan Dilibatkan dalam Penyelamatan Air

BLORA , Masyarakat Desa Soko, Kecamatan Jepon, Blora dilibatkan dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamat Air (GNKPA). Tak hanya sekadar berpartisipasi, warga desa terlibat aktif antara lain dalam penyusunan Rencana Konservasi Tanah dan Air di Desa (RKTD). Hal itu beralasan. Pasalnya warga desa lah yang tahu persis kondisi tempat mereka bermukim selama ini. ??Hari Rabu (26/6) kemarin kami melakukan survey lokasi sesuai bidang masing-masing. Hasil survey kami susun dalam RKTD. RKTD itu kami paparkan dalam workshop penyusunan RKTD bersama satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) terkait hari ini,?? ujar Samingun, ketua Kelompok Konservasi Tanah dan Air (KKTA) Soko Wono Tirto, Desa Soko, Kecamatan Jepon, Kamis (27/6). Workshop digelar di ruang pertemuan Hotel Kencana Blora. Kegiatan tersebut dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Blora, Samgautama Karnajaya diwakili Kepala Bidang Infrastruktur dan Prasarana, Supoyo, membuka acara tersebut. Desa Soko berada di perbukitan di Kecamatan Jepon. Di desa tersebut terdapat banyak sumber air, beberapa diantaranya menjadi pemasok air baku waduk terbesar di Blora, Waduk Tempuran. Sumber air tersebut terancam berkurang seiring adanya penambangan galian C liar di desa tersebut. ??Karena itulah warga di desa tersebut dilibatkan dalam GNKPA,?? ujar Kepala BBWS Pemali Juwana Jawa Tengah melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto. Selain itu pelibatan masyarakat juga diamanatkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.? Dalam peraturan itu disebutkan konservasi sumber daya air harus melibatkan masyarakat semaksimal mungkin. Penyusunan RKTD oleh kelompok masyarakat Desa Soko dibagi beberapa bidang. Di antaranya bidang lingkungan, ekonomi, sosial. RKTD yang disusun tersebut selanjutnya dipertajam oleh SKPD terkait. Dalam workshop itu dilakukan pula penandatangan kesepakatan menyukseskan GNKPA.

27 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
4,9 Miliar untuk Perbaikan Waduk Greneng
4,9 Miliar untuk Perbaikan Waduk Greneng

waduk greneng BLORA, Waduk Greneng di Desa/Kecamatan Tunjungan, Blora, tahun ini akan diperbaiki. Dana perbaikan waduk terbesar kedua di Blora itu berasal dari pemerintah pusat yang merupakan bantuan dari Bank Dunia. Jumlahnya mencapai Rp 4,9 miliar. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Jawa Tengah, Isprasetya Basuki, melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan, Suroto, mengemukakan dana sebesar itu antara lain akan dipakai untuk perbaikan sejumlah infrastruktur Waduk Greneng. Diantaranya untuk perbaikan dam pelana yang mengalami kebocoran, pekerjaan pemasang tembok penahan di areal genangan, peningkatan jalan masuk sepanjang 1,2 kilometer serta pembangunan saluran kanan kiri jalan dan lain sebagainya. ??Tahun ini juga proyek itu dikerjakan. Pengerjaannya secara bertahap untuk beberapa item. Proyek tersebut ditargetkan selesai November 2013,?? ujarnya, Rabu (26/6). Menurutnya proyek tersebut merupakan program yang diberinama Dam Operasional Safety Project (DOISP). Jika proyek itu sudah selesai dikerjakan diharapkan akan meningkatkan keamanan waduk. ??Selain itu daya tampung waduk meningkat serta kinerja pelayanan waduk akan lebih baik,?? katanya. Selama ini para petani di sekitar waduk mendapatkan air irigasi pertanian dari Waduk Greneng. Selain untuk irigasi pertanian, waduk? seluas 63 hektar itu pada hari-hari libur juga ramai dikunjungi para wisatawan lokal Blora. Karena itu fasilitas waduk terus ditingkatkan sejak beberapa tahun terakhir. Seperti pembangunan talud di pinggiran waduk untuk menahan air supaya tidak meresap keluar waduk. Selain itu di sepanjang pinggiran waduk dekat pintu air diberi pagar untuk pengamanan para pengunjung. Pasokan air waduk selama ini mengandalkan air hujan. Namun Suroto memastikan pengeringan air waduk dalam rangka perbaikan sejumlah bagian waduk tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

26 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Waduk Diponegoro Mampu Atasi Defisit Air di Semarang
Waduk Diponegoro Mampu Atasi Defisit Air di Semarang

Kebutuhan air di Kota Semarang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mengantisipasi defisit kebutuhan air tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana? Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum telah memulai tahap ground breaking Waduk Diponegoro di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

?Saat musim kemarau seperti ini, Semarang sudah mengalami kelangkaan air. Dengan keterbatasan sumber air tersebut perlu dibangun waduk atau bendungan untuk menampung air selama musim hujan sehingga air yang ada di sungai tidak terbuang begitu saja,? ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak di Semarang, baru-baru ini.

Manfaat dari pembangunan Waduk Diponegoro ini adalah untuk penyediaan air baku untuk laboratorium yang ada di Universitas Diponegoro, penyediaan air baku untuk Rumah Sakit Diponegoro, Laboratorium lapangan seperti pengolahan air baku; Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) , rekreasi serta untuk konservasi lingkungan.

Luas Daerah Tangkapan air dari Waduk Diponegoro adalah 10,24 Km2 dengan panjang sungai 7,52 Km, dan tipe Bendungan adalah urugan (batu dan random) berinti lempung kedap.

Biaya pelaksanaan pekerjaan pembangunan Waduk Diponegoro ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 21 miliar, pelaksana pembangunan Waduk Diponegoro adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Wilayah V dan pelaksanaan waktu pekerjaan adalah 300 hari kalender.

Hermanto dardak menambahkan dengan adanya Waduk Diponegoro diharapkan kebutuhan air baku dan kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat setempat dan juga mahasiswa Universitas Diponegoro dapat terpenuhi dengan baik.

11 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro
Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro

Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro

Kebutuhan air di Kota Semarang akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, ?Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana ?Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum melaksanakan Ground Breaking pembangunan Waduk Diponegoro yang terletak di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang ini yang pada musim kemarau selalu mengalami kelangkaan air.

?Dari keterbatasan sumber air tersebut perlu dibangun waduk atau bendungan untuk menampung air selama musim hujan agar air yang ada di sungai tidak terbuang begitu saja,? ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak dalam acara Ground Breaking Pembangunan Waduk Diponegoro, (4/6), Semarang.

Manfaat dari pembangunan Waduk Diponegoro ini adalah untuk penyediaan air baku untuk laboratorium yang ada di Universitas Diponegoro, penyediaan air baku untuk Rumah Sakit Diponegoro, Laboratorium lapangan seperti pengolahan air baku; Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) , rekreasi serta untuk konservasi lingkungan.

Luas Daerah Tangkapan air dari Waduk Diponegoro adalah 10,24 Km2 dengan panjang sungai 7,52 Km, dan tipe Bendungan adalah urugan (batu dan random) berinti lempung kedap. Biaya pelaksanaan pekerjaan pembangunan Waduk Diponegoro ini didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 21 milyar, pelaksana pembangunan Waduk Diponegoro adalah PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Wilayah V dan pelaksanaan waktu pekerjaan adalah 300 hari kalender.

Hermanto dardak menambahkan dengan adanya Waduk Diponegoro diharapkan kebutuhan air baku dan kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat setempat dan juga mahasiswa Universitas Diponegoro dapat terpenuhi dengan baik.

Turut hadir dalam acara Ground Breaking Direktur Sungai dan Pantai Pitoyo Subandrio, Rektor Universitas Diponegoro Sudharto P. Hadi, Plh. Kepala BBWS Pemali Juana Indra Bangun serta para Pejabat ?di lingkungan BBWS Pemali Juana.

06 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Peresmian Waduk Undip Dihadiri Wamen PU
Peresmian Waduk Undip Dihadiri Wamen PU

batu pertama waduk diponegoro

Wakil Menteri (wamen) PU Achmad Hermanto Dardak meletaktakan batu pertama peresmian waduk Diponegoro Selasa (4/6).

Waduk Diponegoro yang terletak di Daerah Kampus Undip Tembalang ini akan mampu menampung genangan air normal sampai 13.500 meter persegi dengan luas daerah tangkapan air mencapai 10,24 kilometer persegi.

?Selain sebagai tempat rekreasi di wilayah kampus Undip, waduk ini akan difungsikan sebagai laboratorium Fakultas Teknik Sipil, Kimia maupun Lingkungan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,? ungkap Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi MES PhD, dalam acara peletakkan batu pertama Waduk Pendidikan Diponegoro, Selasa (4/6).

Menyoal sejarah pembuatan waduk ini, Rektor mengatakan gagasan pembuatan waduk muncul dari ide? Prof. Ir. Yoetata Hadi Hardaya, pada tahun 1985.

Waduk ini mampu menampung genangan air normal sampai 13.500 meter persegi dengan luas daerah tangkapan air mencapai 10,24 kilometer persegi.

Tahap pertama, pembangunan dimulai awal bulan ini hingga Desember 2013 dengan dana hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar Rp 42 miliar. Untuk menghindari pencemaran dari air sungai yang masuk, waduk ini akan dilengkapi dengan sistem pengendali limbah sampah terapung.

04 Juni 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Banjir Kanal Jadi Lokasi Wisata Baru
Banjir Kanal Jadi Lokasi Wisata Baru

SEMARANG? Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang tak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir di Kota Lumpia. Keberadaan BKB juga menjadi ruang publik bagi masyarakat.

Beberapa fasilitas pendukung sudah tersedia, seperti jogging track, plaza di Kokrosono, tribune, perahu penyeberangan, dan fasilitas penunjang lainnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbubpar) Kota Semarang Nurjannah mengakui kawasan Sungai Banjir Kanal Barat sudah mulai banyak digunakan masyarakat sebagai ruang publik. ?Harapan kami, masyarakat juga harus mau ikut memelihara keamanan dan ketertiban di lokasi tersebut, kita harus bangga punya destinasi wisata yang bagus,? ujar Nurjannah kemarin. Pemkot Semarang siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan di lokasi tersebut. Namun, hingga saat ini masih dibahas mengenai instansi mana yang akan mengelola kawasan Banjir Kanal Barat tersebut. Kawasan BKB kini juga dilirik menjadi lokasi hiburan masyarakat. Salah satunya acara nonton bareng (nobar) Barclay?s Premier League? atau Liga Inggris antara Chelsea vs Manchester United (MU) yang disiarkan langsung oleh MNCTV nanti malam. Kemeriahan di BKB ini akan dilengkapi dengan parade perahu hias pada Senin(6/5) oleh komunitas peduli sungai dalam rangka peringatan Hari Air Dunia ke-21 tingkat nasional. Pelaksana Administrasi Umum Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Kementerian Pekerjaan Umum Puthut Cahyo Nugroho menyatakan, dengan digelarnya berbagai acara di Sungai BKB tersebut. fungsi sungai ini diharapkan tidak hanya menjadi pengendali banjir, tapi juga sebagai ruang publikbagi masyarakat. ?Yangjelas, pola pengelolaan sungai Banjir Kanal Barat ini akan dijadikan model dalam pengelolaan sumberdaya air di Indonesia,? tandasnya. Ada beragam kegiatan yang dilaksanakan pada peringatan Hari Air Dunia mulai atraksi, perlombaan, pameran UMKM, dan pemberian penghargaan. ?Rencananya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Joko Kirmanto juga akan hadir,? ujarnya. Selain menghadiri parade perahu hias, Joko Kirmanto dijadwalkan akan meresmikan empat proyek bendungan di Jawa Tengah, yaitu rehabilitasi Bendungan Simongan Semarang, pembangunan Bendungan Cigalo Kabupaten Cilacap, Rehabilitasi Bendungan Cileumeh Cilacap, dan pembangunan Bendungan Slinga Purbalingga. ?Gubernur Jawa Tengah dan perwakilan dari 35 kabupaten/ kota di provinsi ini juga akan hadir,? katanya.itu, Menteri PU akan memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh masyarakat, pejabat, dan aktivis lembaga swadaya masyarakat yang berhasil mengelolasumberdaya air. Sebelumnya, Yayasan Bintari dan Komunitas Metaforma menggelar Garang Watershed Competitionyang diikuti siswa sekolah dasar (SD) di Kota Semarang. Lomba digelar untuk menanamkan kepedulian lingkungan kepada anak sejak dini. Ketua Panitia Garang Watershed Competition Khairi Nur Kharin mengemukakan, kegiatan itu diselenggarakan berawal dari sebuah keprihatinan atas kondisi alam Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang yang menjadi hulu Sungai Banjir Kanal Barat tersebut. ?Kami sudah melakukan pengkajian terhadap kondisi DAS Garang, salah satu solusinya adalah penyadaran bersama semua elemen masyarakat untuk samasama merawat sungai,? ujarnya. amin fauzi .

24 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Ganggu Aliran Sungai Kali Semarang, Replika Kapal Cheng Ho agar Dipindah
Ganggu Aliran Sungai Kali Semarang, Replika Kapal Cheng Ho agar Dipindah

 

Semarang ? Replika kapal Cheng Ho diminta dipindah ke tempat lain, agar agar replika kapal yang dibuat sekitar tahun 2005 dan menghabiskan dana swadaya masyarakat hingga Rp 1,5 miliar itu tidak mengganggu aliran air di Kali Semarang.

Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Djoko Setijowarno mengatakan, jika dianggap menggaggu aliran air di Kali Semarang, replika kapal Cheng Ho dapat direlokasi ke bantaran sungai Banjirkanal Barat (BKB). Lokasi baru, bisa dipilih di tempat yang tidak mengganggu aliran air BKB.

Setidaknya, ujar dia, dapat menambah pesona BKB agar menjadi ikon baru wisata Kota Semarang. ?Adanya replika kapal akan menambah minat pelancong dari luar untuk berkunjung ke Semarang.?

Agus Riyanto, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air ? Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) Kota Semarang mengatakan, keberadaan replika kapal yang dibangun secara permanen memang mengganggu kelancaran aliran sungai. ?Pasti akan ada ketersendatan air sebelum menuju ke laut,?

20 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Antisipasi Kekeringan, Bangun 4 Embung di Rembang
Antisipasi Kekeringan, Bangun 4 Embung di Rembang

waduk banyukuwung

SEMARANG- Direncanakan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah akan membangun empat embung di Kabupaten Rembang mulai Juni 2013 ini.

Kepala Dinas PSDA Jateng Prasetyo Budi Yuwono mengatakan, pembangunan yang ditangani pula oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana Kementerian Pekerjaan Umum itu dimaksudkan untuk mengatasi serta mengantisipasi kekeringan yang kerapkali melanda Rembang.

"Total dana yang telah dialokasikan untuk membangun empat embung yang mulai dikerjakan Juni ini yakni Rp 10 miliar," kata Prasetyo kepada Tribun Jateng, Senin (13/5/2013).

Dia menjelaskan, keempat kolam penampungan air yang rencananya masing-masing berukuran sekitar 85x45 meter itu yakni Embung Sumur Tawang di Kecamatan Kragan, Sumber Kecamatan Sumber, dan dua lainnya di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.

"Dua embung Kaliori berada Desa Karang Sekar dan Purworejo. Keempat embung itu kami targetkan selesai pada Desember 2013 mendatang," katanya.

13 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Menteri PU minta masyarakat peduli permasalahan sumber daya air
Menteri PU minta masyarakat peduli permasalahan sumber daya air

 

SEMARANG, JATENG: Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan peringatan hari air dunia tahun ini sebaik mungkin dalam membentuk sikap dan membimbing perilaku peduli terhadap permasalahan sumber daya air.

Joko pun meminta masyarakat kian memperhatikan kondisi air. ?Karena tidak ada kehidupan tanpa ada air, kalau air tidak ada, manusia tidak hidup, tumbuhan hewan tidak bisa hidup. Oleh sebab itu marilah kita semua peduli terhadap air. Karena air adalah sumber kehidupan kita, kehidupan anak cucu kita ke depan,? ujarnya dalam Peringatan Hari Air Dunia ke XXI tingkat Nasional Tahun 2013, yang digelar di Jl. Bojong Salaman, Tepi Kanal Banjir Barat Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah Mei ini. Kali garang atau yang disebut Kanal Banjir Barat (KBB) dikatakannya merupakan Sungai Strategis Nasional yang dikelola oleh BBWS Pemali Juana dimana sepanjang +/- 9 km telah direstorasi, sehingga kualitas lingkungannya sangat baik. Selain itu, dapat dijadikan sebagai objek wisata baru yang menarik dan patut untuk dipromosikan sebagai contoh ruas pengelolaan lingkungan sungai yang baik di seluruh indonesia. ?Gerakan restorasi sungai yang berkelanjutan dengan fokus kegiatan untuk mendorong terbentuk dan berkembangnya komunitas masyarakat peduli sungai terutama di kawasan perkotaan guna mengembalikan kondisi dan fungsi sungai perlu didorong terus agar semakin berkembang di masa mendatang,? Hari Air Dunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret ini mengangkat Tema ?Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air?. Djoko berharap, Kali Garang (KBB) dapat menjadi contoh bagi upaya sejenis di daerah aliran sungai di seluruh Indonesia. Sementara itu, Gubernur Bibit Waluyo menegaskan bahwa untuk memelihara air itu tidak hanya oleh pemerintah dan tidak bisa hanya ditempuh dengan melakukan kegiatan-kegiatan teknis saja. Yang paling gampang adalah masyarakat bisa melakukan hal-hal misalnya jangan menebang pohon, tetapi sebaiknya marilah kita menanam dan pelihara pohon sebanyak-banyaknya dan jangan menebang pohon apalagi hutan.

07 Mei 2013 Selengkapnya

Berita Terkini & Pengumuman
Festival Kaligarang Meriahkan Puncak Peringatan HAD XXI 2013
Festival Kaligarang Meriahkan Puncak Peringatan HAD XXI 2013

hari air 2013

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menyelenggarakan Kaligarang Festival dalam rangka ?Puncak Peringatan Hari Air Dunia XXI Tingkat Nasional Tahun 2013?, sebagai wujud tema Hari Air Dunia 2013 yaitu?International Year of Water Cooperation?(Kerjasama di Sumber Daya Air) di Kanal Banjir Barat, Semarang, Jawa Tengah (6/5).

Festival tersebut merupakan pesta rakyat yang bertujuan memberikan apresiasi terhadap masyarakat atas kepeduliannya terhadap kelestarian air dan lingkungan dengan melibatkan para?stakeholders?dan masyarakat untuk bekerja sama mengelola Sumber Daya Air (SDA), khususnya di kawasan Sungai Kaligarang. Hal ini dilaksanakan mengingat Sungai Kanal Banjir Barat akan menjadi ikon unggulan serta kebanggaan yang menjadi frontliner wisata di kota Semarang, yang mengusung konsep modern.

"Permasalahan air yang sedang dialami dunia telah mendorong dan meningkatkan kesadaraan dan kepedulian perlunya upaya bersama. Pengelolaan sumber daya air seperti cara lama yang dilakukan sendiri-sendiri tidak lagi efektif memecahkan masalah. ?Diperlukan pendekatan non struktur berupa pengaturan dan?public awareness campaign," tutur Menteri PU Djoko Kirmanto dalam sambutannya.

Kali Garang/Kanal Banjir Barat dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Sepanjang kurang lebih 9 km telah direstorasi sehingga kualitas lingkungannya kini dapat dijadikan objek wisata baru, dan dipromosikan sebagai contoh pengelolaan lingkungan sungai yang baik. Gerakan restorasi sungai yang berkelanjutan membentuk komunitas masyarakat peduli sungai guna mengembalikan kondisi dan fungsi sungai itu sendiri.

Dalam kesempatan itu turut dilakukan penanaman bibit pohon dan peresmian infrastruktur SDA di Jawa Tengah yang ditandai dengan penandatanganan Prasasti oleh Menteri PU dan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.

Infrastruktur yang diresmikan antara lain rehabilitasi Bendung Simongan di Semarang, pembangunan Bendung Lanang di Kabupaten Grobogan oleh BBWS Pemali - Juana, pembangunan Bendung Cijalu dan Rehab Bendung Cileumah di Kabupaten Cilacap oleh BBWS Citanduy, serta pembangunan Bendung Slinga, Desa Slinga, Kecamatan Kali Gindang Kabupaten Purbalingga oleh BBWS Serayu - Opak.

Festival diisi dengan berbagai macam acara seperti Pemberian Hadiah Lomba HAD, Penghargaan dan bantuan-bantuan, selanjutnya Menteri PU melakukan penekanan tombol sirene didampingi Gubernur Jawa Tengah sebagai tanda dimulainya atraksi konfigurasi tulisan peduli air oleh Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang.

"Ini merupakan implementasi dari pekerjaan kami, dengan adanya kanal banjir barat yang berfungsi baik termasuk untuk pertanian, kini panen padi di Jawa Tengah meningkat," ucap Bibit.

Pemprov Jawa Tengah juga menerima hadiah dari Kementerian PU yaitu ?1 unit escavator karena memenangkan PKPD Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Sumber Daya Air.

06 Mei 2013 Selengkapnya