Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Dari Sangowo untuk Negeri: Pembangunan Bendung dan Saluran Irigasi Dorong Swasembada Pangan


Senin, 22 September 2025, Dilihat 50 kali

Desa Sangowo, Kecamatan Morotai Timur kini menjadi fokus utama pembangunan melalui program pembangunan bendung dan saluran irigasi sebagai bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Tahap II. Program ini dijalankan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus menjawab harapan masyarakat petani yang selama ini sangat bergantung pada curah hujan.

Nono Suharno (51 tahun) perwakilan petani dari Sangowo, Akelamo, dan Sambiki, mengungkapkan bahwa percepatan pembangunan bendung dan irigasi akan memberi dampak langsung terhadap produktivitas. “Saya mewakili masyarakat tani sawah Sangowo, Akelamo, dan Sambiki Morotai Timur berharap agar percepat pembangunan bendung serta jaringan irigasi, biar kami bisa cepat bisa menanam sawah beramai-ramai,” ungkapnya.

Langkah awal telah dimulai dengan sosialisasi di desa-desa, antara lain Desa Sangowo Barat dan Desa Akelamo. Sosialisasi hari pertama maupun kedua dihadiri oleh masyarakat, perangkat desa, serta tim Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara. Antusiasme warga terlihat dari keterlibatan aktif mereka dalam diskusi, menandakan dukungan penuh terhadap pembangunan ini.

Selain sosialisasi, survei pendahuluan Inpres Tahap II juga dilaksanakan bersama pemerintah daerah Kabupaten Pulau Morotai. Kegiatan tersebut tidak hanya mencakup identifikasi teknis lokasi, tetapi juga menghasilkan kesepakatan penting dengan masyarakat. Berdasarkan hasil koordinasi, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai bersama Dinas Pekerjaan Umum menyatakan kesiapan penuh mendampingi proyek, termasuk memastikan pembayaran ganti rugi terhadap lahan dan tanaman yang terdampak. Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Pulau Morotai secara terbuka menyampaikan kepada masyarakat bahwa ganti rugi akan dilakukan sesuai kesepakatan dan mengacu pada aturan daerah yang berlaku. Masyarakat pemilik lahan pun menyatakan persetujuan, menandakan dukungan kolektif terhadap pekerjaan ini.

Secara teknis, rencana pembangunan bendung akan ditempatkan di bagian hulu sungai yang mengalir ke D.I Sangowo. Dengan adanya pekerjaan ini, lahan pertanian yang sebelumnya sering kekeringan diharapkan bisa kembali produktif dan dimanfaatkan secara optimal oleh warga.

Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib, menegaskan bahwa pembangunan di Sangowo merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dari desa. “Air adalah faktor penentu dalam pertanian. Dengan adanya bendung dan irigasi ini, petani di Sangowo tidak lagi sepenuhnya bergantung pada musim, tapi bisa merencanakan tanam dan panen dengan lebih pasti. Harapannya, desa ini bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan sendiri, tapi juga berkontribusi pada swasembada pangan di Maluku Utara,” ujarnya.

Dari sawah yang hijau hingga ruang-ruang sosialisasi yang penuh semangat, Sangowo mengirimkan pesan penting: pembangunan infrastruktur air bukan hanya soal proyek fisik, melainkan ikhtiar bersama untuk masa depan yang lebih sejahtera. Dari Sangowo untuk negeri, harapan swasembada pangan itu kini makin dekat menjadi kenyataan.