Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Air Mengalir, Senyum Petani Kao Barat Mengembang
Rabu, 22 Oktober 2025, Dilihat 57 kali

Air Mengalir, Senyum Petani Kao Barat Mengembang
Di bawah langit mendung Desa Kao Barat, Halmahera Utara, seorang petani berdiri di tepi pematang sawahnya. Wajahnya diselimuti senyum lega — bukan tanpa alasan. Setelah bertahun-tahun bergelut dengan kekeringan dan saluran air yang tersumbat, kini air kembali mengalir deras di lahan pertaniannya.
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, telah membawa perubahan besar di desa ini. Irigasi yang dulunya terbengkalai kini berfungsi optimal, menyalurkan air hingga ke sudut-sudut sawah yang sebelumnya tak tersentuh.
“Dulu kalau mau tanam harus tunggu hujan. Sekarang air sudah ada terus, kami bisa tanam padi kapan saja,” tutur Pak Piter, seorang petani D.I Tolabit sambil menepuk pelan dadanya. Sesimpul senyum hangat mengembang di wajahnya. Gerakan sederhana itu bukan sekadar pose — melainkan bahasa hati yang penuh makna. Ada rasa syukur, bangga, dan lega yang berpadu dalam satu isyarat tulus, seolah ingin berkata bahwa semua jerih payahnya kini terbayar.
Menurut Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib, keberhasilan ini menunjukkan bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menyentuh akar kehidupan masyarakat. “Air bukan sekadar sumber daya, tetapi sumber kehidupan. P3TGAI menjadi bukti bahwa kemandirian pangan bisa dimulai dari desa,” ujarnya.
PPK OP SDA I, Ruslan Rizal menambahkan bahwa, melalui pendekatan padat karya, warga dilibatkan langsung dalam pembangunan. Mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga bagian dari proses perubahan itu sendiri," tegasnya.
Kini, di Kao Barat, air mengalir bukan hanya di saluran irigasi — tapi juga di nadi semangat para petani. Dari program ini, tumbuh keyakinan baru: bahwa swasembada beras bukan sekadar cita-cita, melainkan perjalanan nyata yang dimulai dari sawah-sawah kecil di Maluku Utara. Batu demi batu disusun, tanah digali, dan tangan-tangan petani ikut menata jalur air — dengan keyakinan bahwa kerja mereka hari ini akan menghidupi anak cucu kelak.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak