Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Pentingnya Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier dalam Mendukung Efisiensi Distribusi Air dan Produktivitas Pertanian


Senin, 27 Oktober 2025, Dilihat 82 kali

Pentingnya Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier dalam Mendukung Efisiensi Distribusi Air dan Produktivitas Pertanian

Rubrik: Edukasi Kompu BWS Maluku Utara

Jaringan irigasi tersier berperan penting dalam menyalurkan air secara langsung ke petak sawah petani. Kondisi jaringan yang baik akan memengaruhi efisiensi distribusi air, produktivitas lahan, serta ketahanan pangan daerah. Artikel ini membahas pentingnya kegiatan peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier sebagai bagian dari upaya pemeliharaan sistem irigasi yang berkelanjutan.

Irigasi merupakan komponen utama dalam sistem pertanian berkelanjutan. Kinerja jaringan irigasi, khususnya pada tingkat tersier, menentukan sejauh mana air dapat dimanfaatkan secara efisien oleh petani. Seiring berjalannya waktu, jaringan irigasi mengalami degradasi akibat sedimentasi, erosi, atau penurunan kualitas konstruksi. Kondisi tersebut menimbulkan kebutuhan akan kegiatan peningkatan dan rehabilitasi jaringan agar sistem irigasi tetap berfungsi optimal.

Peningkatan jaringan irigasi tersier merupakan kegiatan teknis yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas, kapasitas, dan efisiensi sistem penyaluran air. Upaya peningkatan dapat dilakukan dengan memperlebar saluran, mengganti saluran tanah menjadi saluran pasangan batu, menambah bangunan pembagi, serta memperbaiki pintu air untuk meningkatkan kendali distribusi air. Kegiatan ini menjadi bagian dari adaptasi terhadap perubahan kebutuhan lahan pertanian dan peningkatan intensitas tanam.

Sementara itu, rehabilitasi jaringan irigasi tersier difokuskan pada pemulihan fungsi infrastruktur yang mengalami kerusakan atau penurunan daya guna. Kerusakan dapat disebabkan oleh usia bangunan, curah hujan tinggi, sedimentasi, atau kurangnya perawatan berkala. Rehabilitasi mencakup kegiatan seperti perbaikan dinding saluran, pembersihan endapan, serta penataan ulang struktur pengatur air agar kembali berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan rehabilitasi yang tepat, umur layanan infrastruktur dapat diperpanjang dan risiko kehilangan air dapat dikurangi.

Kegiatan peningkatan dan rehabilitasi tidak dapat dipisahkan dari operasi dan pemeliharaan (OP) jaringan irigasi. Ketiganya membentuk siklus berkelanjutan yang menjaga kinerja infrastruktur. Peningkatan menjawab kebutuhan kapasitas baru, rehabilitasi mengembalikan fungsi, sedangkan pemeliharaan memastikan keberlanjutan operasional. Sinergi ketiganya menghasilkan sistem irigasi yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan lingkungan serta kebutuhan pertanian.

Peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier merupakan bagian integral dari strategi pengelolaan sumber daya air. Melalui upaya yang terencana dan berkesinambungan, efisiensi distribusi air dapat ditingkatkan, produktivitas pertanian dapat dijaga, dan ketahanan pangan daerah dapat diperkuat. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang mendukung kesejahteraan petani di Indonesia.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak