Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi sebagai Strategi Adaptasi terhadap Perubahan Iklim


Senin, 27 Oktober 2025, Dilihat 31 kali

Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi sebagai Strategi Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

 

Perubahan iklim global telah berdampak langsung terhadap sektor pertanian di banyak wilayah, termasuk Halmahera Timur. Curah hujan yang tidak menentu dan musim kering yang lebih panjang mengancam produktivitas lahan. Untuk itu, Rehabilitasi dan Peningkatan jaringan irigasi menjadi strategi penting dalam menjaga ketersediaan air dan ketahanan pangan.

Dengan sistem irigasi yang baik, petani dapat mengatur waktu tanam dan menyalurkan air sesuai kebutuhan tanaman. Program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi air, tetapi juga membantu petani beradaptasi dengan kondisi cuaca ekstrem.

Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib, menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dalam menghadapi perubahan iklim.“Kami terus berupaya memastikan agar jaringan irigasi tetap berfungsi optimal. Rehabilitasi dan peningkatan infrastruktur air merupakan langkah adaptif yang strategis dalam menjaga produktivitas pertanian di tengah dinamika iklim,” tuturnya.

Senada dengan itu, Reynaldo Vernandes Matheus menjelaskan bahwa adaptasi perlu diikuti dengan pengelolaan berkelanjutan.“Infrastruktur yang baik harus diimbangi dengan perawatan yang konsisten. Melalui kegiatan operasi dan pemeliharaan, fungsi jaringan irigasi dapat terus dipertahankan meski kondisi cuaca berubah,” katanya.

Program ini menegaskan bahwa infrastruktur air bukan hanya penopang produksi pertanian, tetapi juga garda depan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak