Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Kolaborasi Pemerintah dan Petani dalam Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Senin, 27 Oktober 2025, Dilihat 4 kali
Kolaborasi Pemerintah dan Petani dalam Operasi dan Pemeliharaan Irigasi
Halmahera Timur — Keberhasilan pembangunan infrastruktur sumber daya air tidak hanya ditentukan oleh kualitas fisik bangunannya, tetapi juga oleh keberlanjutan pengelolaannya. Di sektor irigasi, peran pemerintah dan petani menjadi dua pilar penting yang saling melengkapi dalam menjaga fungsi jaringan agar tetap optimal.
Kegiatan Rehabilitasi dan Peningkatan jaringan irigasi dari Operasi dan Pemeliharaan (O&P) ini meliputi pembersihan saluran, perbaikan minor, pengaturan pintu air, serta pemantauan rutin kondisi lapangan. Tanpa pemeliharaan yang baik, saluran irigasi berisiko mengalami sedimentasi, kebocoran, atau penyumbatan yang dapat menghambat aliran air ke lahan pertanian.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, M. Saleh Talib, menegaskan bahwa keberlanjutan fungsi irigasi membutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat petani.
“Operasi dan pemeliharaan bukan hanya tanggung jawab teknis pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif masyarakat. Ketika pemerintah dan petani bekerja bersama, manfaat dari rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi dapat dirasakan lebih luas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi ini juga menjadi wujud nyata pendekatan pembangunan partisipatif. Petani yang terlibat dalam pengelolaan air akan lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan saluran dan menggunakan air secara efisien. Dengan demikian, sistem irigasi tidak hanya berfungsi baik di awal pembangunan, tetapi juga dalam jangka panjang sebagai penopang ketahanan pangan daerah.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA, Reynaldo Vernandes Matheus, menyampaikan bahwa keberhasilan O&P bergantung pada komunikasi dan kesadaran bersama.
“Kami terus mendorong pendekatan kolaboratif antara petani dan instansi pengelola sumber daya air. Pemerintah berperan dalam pembinaan dan dukungan teknis, sementara petani memiliki peran langsung di lapangan untuk menjaga kondisi saluran agar tetap berfungsi. Sinergi inilah yang memastikan irigasi terus memberikan manfaat nyata,” tuturnya.
Reynaldo juga menekankan bahwa setiap kegiatan O&P yang dilakukan bukan sekadar rutinitas, tetapi investasi jangka panjang bagi keberlanjutan pertanian. Ketika air dapat mengalir lancar, produktivitas meningkat, dan kesejahteraan masyarakat ikut terdongkrak.
Melalui sinergi yang baik antara pemerintah dan petani, sistem irigasi tidak hanya menjadi infrastruktur fisik, tetapi juga simbol kerja sama dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Di tengah tantangan perubahan iklim dan dinamika kebutuhan pangan, kolaborasi ini menjadi kunci agar air terus mengalir, lahan tetap subur, dan kehidupan masyarakat pertanian semakin sejahtera.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak

