Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Bahas Indeks Ketahanan Air untuk Perkuat Tata Kelola Sumber Daya Air: TKPSDA WS Halmahera Utara Gelar Sidang Pleno III dan IV di Ternate


Selasa, 28 Oktober 2025, Dilihat 74 kali

Bahas Indeks Ketahanan Air untuk Perkuat Tata Kelola Sumber Daya Air: TKPSDA WS Halmahera Utara Gelar Sidang Pleno III dan IV di Ternate

Ternate, 28 Oktober 2025 — Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara memfasilitasi Sidang Pleno III dan IV Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Halmahera Utara di Ternate. Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk membahas penyusunan Pedoman Indeks Ketahanan Air serta Perhitungan Indeks Ketahanan Air tingkat wilayah sungai, yang akan menjadi acuan penting dalam kebijakan pengelolaan sumber daya air secara terpadu dan berkelanjutan.

Sidang Pleno yang berlangsung selama dua hari, 28–29 Oktober 2025, dihadiri oleh unsur pemerintah daerah, akademisi, komunitas masyarakat, serta perwakilan lembaga teknis terkait. Forum ini diharapkan menjadi wadah kolaboratif untuk merumuskan indikator ketahanan air yang dapat menggambarkan kondisi aktual ketersediaan dan kebutuhan air di Wilayah Sungai Halmahera Utara.

Dalam sambutannya, Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib, menegaskan bahwa pembahasan indeks ketahanan air memiliki peran strategis dalam memperkuat basis data dan arah kebijakan pengelolaan wilayah sungai. “Indeks ketahanan air merupakan alat ukur yang sangat penting untuk menilai sejauh mana suatu wilayah sungai mampu menghadapi tekanan terhadap sumber daya air, baik dari perubahan iklim, peningkatan kebutuhan masyarakat, maupun alih fungsi lahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, hasil dari Sidang Pleno ini diharapkan dapat menjadi pijakan dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran. “Kita ingin memastikan setiap kebijakan pengelolaan air berbasis pada data dan analisis yang komprehensif, agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” lanjut Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Maluku Utara selaku Ketua Harian TKPSDA, menyampaikan bahwa perhitungan indeks ketahanan air perlu mempertimbangkan isu strategis pembangunan daerah. “Ketersediaan air menjadi kunci dalam pengembangan berbagai sektor, mulai dari pertanian, pariwisata, hingga kawasan pendidikan seperti sekolah rakyat. Di beberapa wilayah, terutama Halmahera Utara dan Halmahera Barat, isu ketersediaan air masih menjadi tantangan utama yang perlu mendapat perhatian serius,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pengelolaan air permukaan dan air tanah juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesinambungan pasokan air bagi generasi mendatang. “Pola pengelolaan air ke depan harus memperhatikan keseimbangan antara pemanfaatan dan konservasi, agar sumber daya air tetap lestari dan dapat menunjang pengembangan wilayah secara berkelanjutan,” tuturnya.

Melalui Sidang Pleno III dan IV ini, TKPSDA Wilayah Sungai Halmahera Utara diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi kebijakan yang konkret dan terukur. Forum ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat koordinasi lintas sektor demi tercapainya pengelolaan sumber daya air yang berkeadilan, adaptif terhadap perubahan, serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak