Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Jaringan Irigasi Tersier: Menyuplai Kehidupan Petani Melalui Kegiatan Padat Karya


Rabu, 29 Oktober 2025, Dilihat 87 kali

Jaringan Irigasi Tersier: Menyuplai Kehidupan Petani Melalui Kegiatan Padat Karya

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dijalankan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), memberikan dampak nyata bagi masyarakat Desa Wairoro, Kabupaten Halmahera Tengah. Melalui kegiatan padat karya yang melibatkan pekerja lokal, program ini tidak hanya memperkuat infrastruktur pertanian, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Kegiatan P3TGAI di Wairoro difokuskan pada peningkatan saluran irigasi tersier agar distribusi air ke lahan pertanian menjadi lebih merata dan efisien. Dengan melibatkan langsung masyarakat setempat, program ini turut menciptakan lapangan kerja sekaligus memperkuat rasa memiliki terhadap hasil pembangunan.

Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib, menyampaikan bahwa pelaksanaan P3TGAI merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat sektor pertanian daerah. “Melalui P3TGAI di Wairoro, kami tidak hanya memperbaiki saluran irigasi, tetapi juga menghadirkan dampak sosial dan ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat. Tujuan utama kami adalah memastikan air irigasi dapat mengalir lancar sehingga produktivitas pertanian meningkat dan kesejahteraan petani terjaga,” ujar Saleh Talib.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA, Reynaldo Matheus Vernandes, menekankan bahwa pendekatan padat karya dalam pelaksanaan P3TGAI menjadi sarana pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.“Keterlibatan pekerja lokal menjadi kunci keberhasilan program ini. Mereka tidak hanya bekerja di lapangan, tetapi juga mendapatkan pemahaman teknis tentang cara kerja yang aman dan sesuai standar. Dengan begitu, hasil pekerjaan bisa bertahan lama dan manfaatnya lebih berkelanjutan,” jelas Reynaldo.

Sedangkan PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA I, Ruslan Rizal, menjelaskan bahwa hasil dari kegiatan P3TGAI di Wairoro sudah mulai terlihat dari meningkatnya efisiensi irigasi di lahan sawah. “Setelah saluran irigasi diperbaiki, air kini bisa mengalir lebih lancar ke lahan pertanian. Petani dapat menanam sesuai jadwal dan hasil panen pun mulai meningkat. Ini menunjukkan bahwa perbaikan jaringan irigasi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” terang Ruslan.

Melalui pelaksanaan P3TGAI, BWS Maluku Utara berkomitmen untuk memperkuat sistem irigasi berbasis partisipasi masyarakat. Program ini tidak hanya menjadi upaya menjaga ketahanan pangan daerah, tetapi juga berperan dalam menggerakkan perekonomian desa melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas pertanian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya air. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, P3TGAI diharapkan terus menjadi salah satu pendorong utama pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Maluku Utara.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak