Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Infrastruktur Berbasis Masyarakat Dorong Efektivitas Pembangunan di Halmahera Tengah
Rabu, 29 Oktober 2025, Dilihat 40 kali
Infrastruktur Berbasis Masyarakat Dorong Efektivitas Pembangunan di Halmahera Tengah
Pendekatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan sumber daya air di Halmahera Tengah menunjukkan hasil nyata. Model pembangunan ini melibatkan masyarakat secara aktif sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan, memastikan setiap pekerjaan benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan.
Melalui metode IBM, masyarakat berperan tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pelaksana yang memahami kondisi wilayahnya. Sistem ini terbukti meningkatkan efektivitas pembangunan sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap infrastruktur yang telah dibangun.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, M. Saleh Talib, menjelaskan bahwa penerapan IBM menjadi bagian penting dari strategi BWS dalam mengoptimalkan hasil program di sektor sumber daya air.“Pendekatan berbasis masyarakat memastikan pembangunan tidak bersifat top-down melainkan bottom-up, dimana masyarakat ikut menentukan prioritas dan terlibat langsung di lapangan, sehingga hasilnya sesuai kebutuhan dan lebih berkelanjutan,” ujar Saleh Talib.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA, Reynaldo Matheus Vernandes, menegaskan bahwa keberhasilan IBM terletak pada kualitas koordinasi antara pemerintah, petani, dan pekerja lokal. Menurutnya, sistem ini juga memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan.“Dengan melibatkan masyarakat sejak awal, setiap tahap pekerjaan dapat dipantau secara terbuka. Selain meningkatkan kepercayaan, pola kerja ini juga menciptakan tanggung jawab bersama untuk menjaga hasil pembangunan,” kata Reynaldo.
Sedangkan PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA I, Ruslan Rizal, menambahkan bahwa implementasi IBM tidak hanya mempercepat pelaksanaan kegiatan, tetapi juga menekan biaya pemeliharaan jangka panjang.“Karena masyarakat ikut terlibat dalam pembangunan, mereka juga memahami bagaimana cara merawat dan mengelola infrastruktur itu. Dampaknya, usia pakai saluran irigasi dan fasilitas air menjadi lebih panjang,” jelas Ruslan.
Penerapan IBM di wilayah kerja BWS Maluku Utara, termasuk di Halmahera Tengah, terbukti memperkuat efektivitas program pemerintah dalam pengelolaan air. Melalui sinergi antara masyarakat dan pemerintah, pembangunan infrastruktur kini tidak hanya memenuhi target fisik, tetapi juga menghadirkan nilai sosial yang berkelanjutan sebagai sebuah langkah nyata menuju ketahanan pangan dan kemandirian desa.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak

