Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Dari Lapangan ke Lahan: Cerita Pekerja JIAT di Birinoa Dalam, Tobelo Barat
Rabu, 29 Oktober 2025, Dilihat 48 kali
Dari Lapangan ke Lahan: Cerita Pekerja JIAT di Birinoa Dalam, Tobelo Barat
TOBELO BARAT — Program Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU, membawa perubahan besar bagi masyarakat Desa Birinoa Dalam. Program ini tak hanya menyediakan air untuk lahan pertanian, tetapi juga membuka peluang kerja dan meningkatkan semangat gotong royong di desa.
Di lokasi kegiatan, salah satu pekerja lapangan sekaligus penanggung jawab pelaksanaan JIAT, Devretes Patih, mengungkapkan bahwa masyarakat sangat merasakan manfaat nyata dari pembangunan ini. “Bagi kami masyarakat di Desa Birinoa Dalam, program JIAT ini sangat luar biasa manfaatnya. Apalagi kalau nanti air sudah mengalir di lahan pertanian, pasti hasil panen kami meningkat,” ujar Devretes di sela aktivitas lapangan.
Ia menambahkan, kehadiran jaringan irigasi air tanah memberi harapan baru bagi petani yang selama ini mengandalkan curah hujan. “Untuk petani jagung maupun padi, program ini sangat membantu. Kami berharap ke depan bisa ada satu atau dua sumur tambahan agar manfaatnya lebih luas dan menjangkau seluruh lahan pertanian di desa ini,” lanjutnya.
Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib, menegaskan bahwa pembangunan JIAT di Birinoa Dalam merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan daerah melalui pemanfaatan air tanah yang berkelanjutan. “Setiap titik JIAT dibangun berdasarkan kebutuhan riil masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa air benar-benar hadir di tengah petani dan menjadi solusi jangka panjang bagi produktivitas pertanian,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelibatan masyarakat lokal menjadi kunci utama dalam pelaksanaan program ini. “Selain manfaat teknis, pembangunan JIAT di Birinoa juga berdampak sosial. Warga setempat ikut bekerja langsung dalam proyek ini, sehingga menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap infrastruktur yang telah dibangun,” ujar M. Saleh Talib.
Dengan mengalirnya air dari sistem irigasi air tanah ini, lahan-lahan yang dulunya kering kini siap kembali produktif. Bagi warga Desa Birinoa Dalam, air bukan sekadar kebutuhan, melainkan sumber kehidupan yang kini lebih dekat dari sebelumnya.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak

