Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > Petani Kecamatan Kao Rasakan Manfaat Pembangunan JIAT dari BWS Maluku Utara
Kamis, 30 Oktober 2025, Dilihat 46 kali
Petani Kecamatan Kao Rasakan Manfaat Pembangunan JIAT dari BWS Maluku Utara
Kehadiran Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara membawa perubahan nyata bagi petani setempat. Infrastruktur irigasi yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara ini kini menjadi sumber utama pasokan air bagi lahan pertanian warga, sekaligus bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
Program pembangunan JIAT merupakan bagian dari amanat Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air, yang menekankan pentingnya penyediaan sarana air berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim. Di Kecamatan Kao, BWS Maluku Utara melaksanakan pembangunan melalui dua skema, yakni Inpres Tahap II dan pembangunan reguler, dengan total lima titik lokasi, dua di antaranya berada di Desa Waringin Lamo.
Dengan berfungsinya JIAT, para petani kini memiliki akses air yang lebih mudah dan stabil untuk mengelola lahan mereka. Kondisi ini sangat membantu dalam meningkatkan frekuensi tanam serta memperluas lahan yang dapat diolah sepanjang tahun.
Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib, menegaskan bahwa pembangunan JIAT merupakan langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan melalui penyediaan sumber air yang merata hingga tingkat desa.
“JIAT bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi bagian dari strategi nasional memperkuat kemandirian pangan. Dengan akses air yang baik, petani dapat menanam secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan hidup,” ujar M. Saleh Talib.
Sementara itu, salah satu warga Desa Waringin Lamo, Kecamatan Kao, Pak Usman, menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran fasilitas baru tersebut.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Semoga fasilitas ini memudahkan para petani dalam mengelola lahan dan meningkatkan hasil pertanian. Kami juga berharap agar sumur air tanah ini dapat digunakan dan dikelola dengan baik oleh kelompok tani, supaya manfaatnya bisa dirasakan secara berkelanjutan,” ungkapnya.
BWS Maluku Utara juga menekankan pentingnya pengelolaan bersama oleh kelompok tani, dalam hal ini Kelompok Tani Sido Rukun, agar sistem irigasi dapat berfungsi optimal dalam jangka panjang.
Dengan dukungan pemerintah pusat dan semangat gotong royong masyarakat, JIAT Waringin Lamo di Kecamatan Kao menjadi contoh nyata sinergi antara infrastruktur air dan pemberdayaan petani, menuju pertanian tangguh dan mandiri di wilayah Maluku Utara.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak

