Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > JIAT Halmahera Barat Hadir Melayani 43 Ha Lahan di Sahu Timur
Jumat, 31 Oktober 2025, Dilihat 39 kali
JIAT Halmahera Barat Hadir Melayani 43 Ha Lahan di Sahu Timur
Upaya menjaga ketersediaan air bagi lahan pertanian terus dilakukan melalui pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Kabupaten Halmahera Barat. Program ini menjadi langkah strategis Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Wilayah Sungai Maluku Utara dalam memperkuat layanan air bagi petani di wilayah yang sebagian besar bergantung pada sumber air tanah.
JIAT Halmahera Barat dibangun di dua desa, yaitu Golago Kusuma dan Sidodadi, yang sama-sama berada di Kecamatan Sahu Timur. Total terdapat empat unit jaringan dengan total kapasitas 20 liter per detik yang melayani total 43 hektare lahan pertanian, serta jaringan distribusi sepanjang 4.800 meter.
 Sistem ini dirancang untuk mengalirkan air secara stabil melalui jaringan pipa bawah tanah menuju petak sawah produktif, sehingga dapat menopang kegiatan tanam lebih dari satu kali dalam setahun.
Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib, menyampaikan bahwa kehadiran JIAT di Halmahera Barat merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan daerah. "Kondisi lahan di Sahu Timur cukup potensial, tetapi sangat bergantung pada curah hujan. Dengan jaringan irigasi air tanah ini, petani kini memiliki suplai air yang lebih pasti, bahkan di musim kemarau,” ujarnya.
JIAT Golago Kusuma memiliki dua titik layanan dengan debit masing-masing 5 liter per detik dan cakupan total 19 hektare, sedangkan dua unit lainnya di Desa Sidodadi melayani 24 hektare dengan debit sama. Distribusi air dilakukan melalui sistem tertutup untuk mengurangi kehilangan air akibat penguapan dan kebocoran di permukaan.
Melalui program ini, pemerintah mendorong pemanfaatan air tanah secara terkendali dan berkelanjutan, terutama di daerah yang tidak terjangkau jaringan irigasi permukaan. Kehadiran JIAT menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap ketersediaan air bagi lahan pangan lokal di Maluku Utara. “Kita harapkan desa dan kelompok tani turut menjaga serta mengoperasikan jaringan ini secara mandiri agar manfaatnya terus dirasakan dalam jangka panjang,” tutup M. Saleh Talib.
Dengan beroperasinya JIAT di Halmahera Barat, petani kini lebih siap menghadapi perubahan musim dan menjaga kesinambungan hasil pertanian di wilayah kepulauan.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak


 
             
                                 
                                .jpg) 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                .jpg)