Slide 1

Berita Balai Wilayah Sungai Maluku Utara > P3TGAI Wairoro Perluas Area Tanam dari 77 Ha Menjadi 139 Ha


Jumat, 31 Oktober 2025, Dilihat 70 kali

P3TGAI Wairoro Perluas Area Tanam dari 77 Ha Menjadi 139 Ha


Pembangunan jaringan irigasi di Daerah Irigasi (DI) Wairoro membawa perubahan besar bagi lahan pertanian di wilayah tersebut. Melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Wilayah Sungai Maluku Utara berhasil memperluas lahan fungsional yang semula hanya 77 hektare menjadi 139 hektare.

Program ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan daerah melalui pengelolaan air yang lebih efisien dan merata. Sebelum pembangunan saluran baru, sebagian lahan di Wairoro sering tidak dapat ditanami karena kekurangan air saat musim kemarau. Kini, jaringan irigasi yang lebih baik memungkinkan petani menanam hingga dua kali dalam setahun.

Kepala BWS Maluku Utara, M. Saleh Talib, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan kelompok tani penerima manfaat. “Peningkatan luas lahan tanam di Wairoro menunjukkan bagaimana pengelolaan air yang baik mampu langsung berdampak pada produksi pangan. Dengan tambahan saluran, debit air kini terdistribusi lebih stabil, sehingga petani bisa menggarap lahan yang sebelumnya tidak berfungsi,” jelasnya.

Di lapangan, kegiatan ini didampingi langsung oleh tim teknis dari satuan kerja operasi dan pemeliharaan. Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA, Reynaldo Vernandes Matheus, menegaskan pentingnya pemeliharaan pasca konstruksi.“Kami terus melakukan monitoring agar saluran tetap berfungsi baik. Pendampingan kepada kelompok tani juga dilakukan untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatannya,” ujarnya.

Sementara itu, Ruslan Rizal, PPK OP SDA I, menambahkan bahwa keberhasilan perluasan lahan ini menjadi contoh penerapan pendekatan berbasis masyarakat dalam pengelolaan irigasi. “P3TGAI tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan di tingkat desa. Petani Wairoro kini aktif menjaga jaringan mereka sendiri,” ungkapnya.

Dengan total peningkatan 62 hektare lahan produktif, DI Wairoro kini menjadi salah satu kawasan pertanian dengan pertumbuhan signifikan di Halmahera Selatan. Air yang mengalir dari saluran irigasi bukan sekadar hasil pembangunan fisik, tetapi cerminan dari keberlanjutan pengelolaan sumber daya air untuk ketahanan pangan daerah.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#IrigasiUntukSwasembadaPangan
#setahunberdampak