Jaga Kelestarian Lingkungan, BWS Kalimantan I dan TNI AU Lanud Supadio Berkolaborasi dalam Aksi Bersih Sungai Kuala Dua

Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA berkolaborasi dengan TNI AU melaksanakan Giat Bersih Sungai di Sungai Kuala Dua, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (14/9).

Kegiatan yang dipusatkan di Desa Kuala Dua ini dihadiri oleh Kasi Bakti TNI AU Dister, Kepala Desa Kuala Dua, serta jajaran pejabat pembuat komitmen (PPK) OP SDA di lingkungan Satker OP SDA Kalimantan I.

Dalam sambutannya, Kepala Satker OP SDA, Fadiah, menyampaikan bahwa aksi bersih-bersih ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan sungai sekaligus bagian dari program pemeliharaan rutin BWS Kalimantan I. Aksi dilakukan dengan mengangkat sampah, gulma, hingga sedimen untuk menjaga kapasitas sungai, mengurangi risiko banjir, dan memastikan ketersediaan air bagi masyarakat.

Selain melibatkan TNI AU, kegiatan ini juga mengundang partisipasi masyarakat sekitar. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif agar masyarakat tidak membuang sampah maupun limbah ke sungai serta menjaga kelestarian daerah hulu.

Melalui kegiatan ini, BWS Kalimantan I menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi lintas instansi dan masyarakat dalam menjaga sungai demi terwujudnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

DWP BWS Kalimantan I Mengadakan Maulid Nabi Muhammad Usung Tema Menguatkan Peran Perempuan dalam Membangun Keluarga dan Silaturahmi

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I) Pontianak menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah pada Senin (08/09) di Masjid Al-Ma’aul Hayyi, lingkungan kantor BWS Kalimantan I.

Peringatan ini mengangkat tema “Cahaya Maulid Nabi: Menguatkan Peran Perempuan dalam Membangun Keluarga dan Silaturahmi” dengan menghadirkan penceramah Ustadz Muhammad Zakwan Anshori.

Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Beliau juga berpesan bahwa seorang istri hendaknya senantiasa lembut dan sabar dalam rumah tangga, karena sifat tersebut menjadi penopang utama terwujudnya keluarga yang harmonis dan penuh keberkahan.

Melalui momentum ini, DWP BWS Kalimantan I berharap semangat kebersamaan, keimanan, serta kepedulian sosial dapat semakin tumbuh di lingkungan kerja maupun keluarga besar BWSK I, sehingga mampu memberi kontribusi positif tidak hanya bagi instansi, tetapi juga bagi masyarakat luas.

BWS Kalimantan I Menghadiri Gerakan Tanam Padi Serentak di Kabupaten Mempawah, Dukung Indonesia Capai Swasembada Pangan Nasional

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I) Pontianak hadir mendukung pelaksanaan Gerakan Menanam Padi Serentak dalam rangka Pencapaian Swasembada Pangan Nasional yang digelar di Balai Benih Induk (BBI) Padi, Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, pada Jumat (05/09).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Kepala BWS Kalimantan I, M. Tahid, Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, BRMP Kalimantan Barat, Perum Bulog Kanwil Kalbar, BPTP Pontianak, DPKPP Mempawah, Brigade Pangan, penyuluh lapangan, POPT, kelompok tani setempat, serta stakeholder terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas TPH Kalbar Ir. Florentinus Anum, M.Si menyampaikan bahwa gerakan menanam padi serentak ini merupakan upaya untuk meningkatkan produksi beras daerah sekaligus berkontribusi terhadap target swasembada pangan nasional. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung, terutama kelompok tani dan masyarakat yang telah bekerja keras untuk meningkatkan produksi pertanian di Kalimantan Barat.

Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. A. Musyafak, S.P., M.P. menambahkan bahwa Luas Tambah Tanam (LTT) di Kalimantan Barat mengalami peningkatan signifikan sebesar 22,06%, melebihi target nasional sebesar 20%. Peningkatan ini juga diikuti oleh luas panen yang naik sebesar 12% dan diproyeksikan terus meningkat hingga akhir tahun. Pendampingan, monitoring, dan evaluasi kegiatan disebut menjadi kunci keberhasilan pencapaian swasembada pangan, ditunjang dengan pemenuhan kebutuhan pupuk dan penyelesaian berbagai permasalahan di lapangan.

Melalui kegiatan ini, BWS Kalimantan I Pontianak menegaskan dukungannya terhadap program swasembada pangan nasional dengan memastikan ketersediaan air pertanian melalui pembangunan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air. Peran infrastruktur perairan menjadi faktor krusial agar lahan tetap optimal, mendukung produktivitas pertanian, dan menjamin keberlanjutan hasil panen.

Gerakan Menanam Padi Serentak diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi beras di Kalimantan Barat, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kemandirian pangan bangsa. Sinergi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat bersama BWS Kalimantan I menjadi langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan nasional.

BWS Kalimantan I Pontianak Monitoring DIR Jungkat Komplek untuk Maksimalkan Fungsi Irigasi

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak melaksanakan monitoring Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi pada D.I./D.I.R Kewenangan Daerah di Provinsi Kalimantan Barat (Paket 1) di Daerah Irigasi Rawa (DIR) Jungkat Komplek, Kabupaten Mempawah, pada Sabtu (30/08). Tim meninjau hasil pekerjaan sekaligus penerapan system planning dengan metode tanam kompak, di mana petani melakukan kesepakatan sebelum menanam serentak guna mengurangi risiko hama. Setelah sebelumnya gagal tanam akibat banjir, kini sawah di kawasan ini telah berhasil panen berkat normalisasi jaringan yang telah dilakukan. Kegiatan ini dihadiri Kepala BWSK I, M. Tahid, bersama Kepala Seksi Pelaksanaan, Adib Lathiful Huda, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Irigasi dan Rawa, Dita Widyo Putro.

Dalam dialog yang dilakukan, Kepala Desa mengusulkan pembangunan pintu air di Sungai Air Hitam, dinding penahan tanah, serta bendung / tanggul untuk mencegah intrusi air asin. Usulan ini dinilai mendesak mengingat terdapat ±68 hektare sawah yang berada dekat kawasan air asin / muara sungai.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BWSK I, M. Tahid, menjelaskan terkait usulan turap dan tanggul, Kepala BWSK I menegaskan opsi tersebut belum dapat direalisasikan. Namun, dapat dipertimbangkan pembangunan saluran kolektor untuk mengendalikan intrusi air asin sekaligus memudahkan suplai air tawar ke lahan pertanian, yang akan dikaji lebih lanjut melalui studi teknis.

Untuk mendukung system planning, koordinasi dengan Poktan dan Kepala Desa perlu terus diperkuat agar sesuai dengan budaya setempat. Selain itu, disampaikan dalam paket pekerjaan ini pentingnya dilakukan penyusunan manual Operasi dan Pemeliharaan (O&P) pintu air, serta pelaksanaan running test yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara (BA) bersama stakeholder terkait. Kepala BWSK I juga meminta PPK Irigasi dan Rawa melakukan pendataan ulang pengamat lapangan untuk memperkuat pengawasan jaringan.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, desa, dan petani, sistem irigasi di DIR Jungkat Komplek diharapkan berfungsi optimal serta mendukung ketahanan dan swasembada pangan berkelanjutan di Kalimantan Barat.
 

Audiensi Komisi II DPRD Kabupaten Bengkayang di Kantor BWS Kalimantan I Pontianak, Sinergi untuk Pembangunan Irigasi

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak hari ini, pada Rabu (27/08), menerima kunjungan Konsultasi dari Komisi II DPRD Kabupaten Bengkayang. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari agenda resmi DPRD Bengkayang yang membidangi perekonomian dan pembangunan, khususnya terkait program pengelolaan dan pemeliharaan irigasi di Kalimantan Barat.

Bertempat di Kantor BWS Kalimantan I Pontianak, rombongan Komisi II DPRD Kabupaten Bengkayang melakukan diskusi dan koordinasi bersama jajaran BWSK I. Pembahasan difokuskan pada upaya peningkatan kualitas infrastruktur sumber daya air, dukungan terhadap swasembada pangan, serta keberlanjutan pengelolaan jaringan irigasi.

Melalui forum ini, BWS Kalimantan I menyampaikan berbagai program dan kegiatan yang sedang berjalan, sekaligus menerima masukan langsung dari DPRD Bengkayang. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat melalui BWSK I dengan pemerintah daerah, dalam mendukung pembangunan wilayah dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bengkayang serta Kalimantan Barat pada umumnya.

BWS Kalimantan I Gelar Rapat Koordinasi Percepatan LTT, Dorong Kolaborasi Dinas PU dan Dinas Pertanian

Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I) pada Selasa (26/08) menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) Pertanian Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid, baik daring melalui zoom meeting maupun luring di Aula BWS Kalimantan I, resmi dibuka oleh Kepala BWSK I, M. Tahid.

Rapat ini menghadirkan arahan dari PJ Swasembada Pangan Kalimantan Barat, Akhmad Musyafak, S.P., M.P., yang menekankan pentingnya penanganan prioritas pada saluran irigasi. Ia menyampaikan bahwa saluran dengan sedimen tebal dan tidak efektif harus segera diselesaikan, sementara saluran yang tidak menjadi prioritas dapat ditunda. Ia juga menambahkan bahwa kebutuhan pintu air dan saluran sudah diperhitungkan agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Untuk itu, kolaborasi antara PU dan Pertanian perlu terus diperkuat sehingga hasilnya dapat terlihat signifikan. Pesan dari Menteri Pertanian juga disampaikan agar langkah percepatan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan produksi pertanian.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BWSK I, M. Tahid, memberikan arahan mengenai pentingnya sinkronisasi data antarinstansi. Ia menilai kesesuaian data menjadi kunci dalam efektivitas perencanaan. Selain itu, BWSK I juga mengharapkan adanya rencana pola tanam dari masing-masing dinas guna meningkatkan efektivitas penanaman, sehingga produksi panen dapat didorong dalam rangka mendukung pencapaian swasembada pangan.

Rangkaian rapat turut diisi dengan sesi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan LTT serta irigasi bersama perwakilan kabupaten dan kota se-Kalimantan Barat. Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan sinergi antara sektor PUPR dan Pertanian semakin kuat sehingga percepatan LTT dapat berjalan efektif demi tercapainya swasembada pangan di Kalimantan Barat.