Bendung Air Alas

Bendung Air Alas, Kabupaten Seluma. Dibangun tahun 1996 - 1998.

Bendung Air Nipis Seginim

Bendung Air Nipis Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan. Dibangun tahun 1984 - 1986.

Bendung Air Manjuto

Bendung Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko. Dibangun tahun 1983 - 1986.

Bendung Air Lais Kuro Tidur

Bendung Air Lais Kuro Tidur, Kabupaten Bengkulu Utara. Dibangun tahun 1980 - 1983.

Bendung Air Seluma

Bendung Air Seluma, Kabupaten Seluma. Dibangun tahun 1975 - 1980.

Bendung Air Ketahun

Bendung Air Ketahun, Kabupaten Lebong. Dibangun oleh Belanda. Rehabilitasi tahun 1980.

Tonton video-video terbaru kami di laman YouTube BWS Sumatera VII dan jangan lupa like dan subscribe

Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) Gelar Teknologi Tepat Guna dan Konservasi Produktif

blog-thumb

Kegiatan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) Gelar Teknologi Tepat Guna dan Konservasi Produktif dilaksanakan pada Selasa 17 September 2019 di Bendung Manjuto Kabupaten Mukomuko.

Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Kabupaten Mukomuko H. Choirul Huda, SH. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, Danrem 041 Gamas Bengkulu, Kepala Subdit Irigasi dan Rawa Wilayah Barat Kementerian PUPR, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Mukomuko, Seluruh Kepala Dinas Pemerintah Provinsi Bengkulu, Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Pimpinan Instansi Vertikal Kabupaten Mukomuko serta Pejabat Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Mukomuko.

Kepala BWS Sumatera VII Ir. Abustian, ME dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Bupati Mukomuko beserta jajarannya dan masyarakat Kabupaten Mukomuko yang telah mendukung berlangsungnya kegiatan GNKPA.

“Dalam rangka penyelamatan hutan, tanah dan air tidak cukup jika hanya dilakukan oleh Pemerintah semata. Melainkan membutuhkan juga semua elemen masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat khususnya di provinsi Bengkulu” ujar Ir. Abustian.

Dalam kegiatan tersebut ditampilkan teknologi tepat guna Pemanen Air Hujan (PAH). PAH adalah kegiatan menampung air hujan secara lokal dan menyimpannya di dalam tampungan (toren) untuk penggunaan jangka waktu kedepan. Tidak hanya menampung air hujan, PAH juga dilengkapi dengan alat penyaring daun, debu/pasir halus sebelum air memasuki toren.

Teknologi tepat guna PAH berfungsi untuk menampung air hujan yang akan digunakan saat musim kemarau tiba. Dengan memperkenalkan teknologi ini diharapkan masyarakat dapat mengimplementasikan cara tersebut untuk solusi di saat musim kemarau tiba.

Selain itu juga dilakukan penanaman 1000 pohon di area Bendung Manjuto sebagai bentuk penyelamatan air dan kawasan sungai.

  • Sep, 16, 2019
  • Dilihat 605 kali
  • Cetak
  • Bagikan :





Arsip