Dharma Wanita Kementrian PUPR menggelar Sosialisasi dan Pemeriksaan Kanker Serviks dan Payudara pada hari Kamis 4 Oktober 2017 di Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera VII. Acara ini juga didukung oleh BPJS Kesehatan Kota Bengkulu dan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.

Sosialisasi yang bertajuk “Deteksi Dini Wujudkan Wanita Indonesia Bebas Kanker Serviks dan Payudara” ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu dr. Diah Herliani Sp.B dan Ibu Menteri Kartika Basuki. Dalam penjelasannya, dr. Diah mengatakan bahwa tidak semua kelainan pada payudara adalah tumor. Bisa jadi kelainan tersebut adalah FAM, FCD, Galactocele, atau Masitis (peradangan). Adapun ciri-ciri kanker payudara terdapat benjolan pada payudara, retraksi puting, gambaran kulit jeruk, Nipple Discharge, Peradangan, Borok (ulkus). Apabila kita mengalami salah satu dari ciri-ciri di atas, maka harus dilakukan pemeriksaan klinis dengan memerikasakannya ke tenaga kesehatan terlatih.

Mengenai pertanyaan apakah kanker payudara dapat dicegah atau disembuhkan, “semakin dini diketahui, maka penyembuhannya akan semakin mudah” katanya. Metode deteksi dini yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

1. SADARI (periksa payudara sendiri)
2. Pemeriksaan Klinis
3. Pemeriksaan USG
4. Pemeriksaan mammografi

Menurut dr. Diah kanker payudara juga dapat dicegah dengan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, makan makanan yang sehat, dan menghindari konsumsi minuman beralkohol. 

dr. Diah juga mengingatkan untuk selalu waspada dengan penyakit berbahaya yang kerap menyerang kaum wanita yaitu kanker serviks yang merupakan kanker tersering di Indonesia. Penyebab utama kanker serviks adalah Human papillomavirus atau lebih dikenal sebagai virus HPV. 99,7% kanker serviks disebabkan oleh penularan virus HPV melalui hubungan seksual.

Adapun gelajala kanker serviks adalah terjadinya pendarahan, keputihan, nyeri panggul, dan tidak dapat buang air kecil.

Ibu Neli dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu juga menambahkan deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dengan cara melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat. Tes IVA diketahui tidak sakit dan dinilai efektif mendeteksi kanker serviks. “Tidak sakit, hanya linu sedikit dan hanya sebentar” ujar Bu Neli. Pemerikasaan ini dianjurkan bagi wanita yang telah menikah terutama yang berusia di atas 40 tahun ke atas untuk melakukannya minimal satu kali dalam satu tahun.

Pada kesempatan tersebut Ibu Menteri, Kartika Basuki mengajak para hadirin untuk peka terhadap kesehatan diri dan keluarga. “Mari kita bahu membahu meningkatkan kesadaran untuk memeriksakan diri kita sejak dini”. “Jika Ibu sehat insya Allah keluarga kita juga sehat” tambahnya.

Ibu Kartika mengajak peserta sosialisasi untuk CERDIK dalam menjaga kesehatan. CERDIK adalah slogan kesehatan yang memiliki makna yaitu:

C = Cek kesehatan secara berkala

E = Enyahkan asap rokok

R = Rajin aktivitas fisik

D = Diet sehat dengan kalori seimbang

I   = Istirahat yang cukup

K = Kelola stres.

Sementara itu, pemeriksaan kanker serviks dan payudara berlangsung di ruang TKP SDA yang dilakukan oleh pihak BPJS Kesehatan dan para dokter. Terdapat 4 bilik kamar periksa yang disediakan. Peserta yang telah mendaftarkan diri akan diperiksa sesuai dengan nomor antri saat pendaftaran.