Bendung Air Alas

Bendung Air Alas, Kabupaten Seluma. Dibangun tahun 1996 - 1998.

Bendung Air Nipis Seginim

Bendung Air Nipis Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan. Dibangun tahun 1984 - 1986.

Bendung Air Manjuto

Bendung Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko. Dibangun tahun 1983 - 1986.

Bendung Air Lais Kuro Tidur

Bendung Air Lais Kuro Tidur, Kabupaten Bengkulu Utara. Dibangun tahun 1980 - 1983.

Bendung Air Seluma

Bendung Air Seluma, Kabupaten Seluma. Dibangun tahun 1975 - 1980.

Bendung Air Ketahun

Bendung Air Ketahun, Kabupaten Lebong. Dibangun oleh Belanda. Rehabilitasi tahun 1980.

Tonton video-video terbaru kami di laman YouTube BWS Sumatera VII dan jangan lupa like dan subscribe

Partisipasi BWS Sumatera VII pada Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XXI

blog-thumb

Balai Wilayah Sungai Sumatera VII bersama Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) Kementerian PUPR turut berpartisipasi dalam Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XXI yang diselenggarakan di Bengkulu pada 21-25 September 2019.

Stand BWS Sumatera VII yang menampilkan Teknologi Pemanen Air Hujan (PAH) dalam acara yang digelar dalam 5 hari tersebut cukup menarik minat masyarakat Bengkulu dimana telah dikunjungi oleh 147 pengunjung.

Pengunjung yang datang diberi penjelasan dan informasi mengenai PAH oleh Tim GNKPA BWS Sumatera VII.  

Adapun proses memanen air hujan dengan teknologi PAH, pertama air hujan yang jatuh dari atap ditampung melalui talang, kemudian dialirkan melalui pipa ke bawah sebelum masuk ke tandon air. Setelah itu air hujan masuk ke penyaringan daun yang terbuat dari kawat kasa. Selanjutnya air memasuki tandon yang dilengkapi saringan debu/pasir halus. Lalu air siap didistribusikan.

Kelebihan air hujan di dalam tandon akan masuk ke saluran pipa yang terhubung ke sumur resapan bawah tanah. Pipa dilengkapi katup (buka/tutup) untuk mengontrol aliran air agar bisa dibuang keluar.

Teknologi tepat guna PAH berfungsi untuk menampung air hujan yang akan digunakan saat musim kemarau tiba. Dengan memperkenalkan teknologi ini diharapkan masyarakat dapat mengimplementasikan cara tersebut untuk solusi di saat musim kemarau tiba.

  • Sep, 24, 2019
  • Dilihat 880 kali
  • Cetak
  • Bagikan :





Arsip