Semburan lumpur panas yang terjadi di Sidoarjo sejak 29 mei 2006 lalu, sampai saat ini masih menarik perhatian berbagai kalangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Sejumlah mahasiswa Faculty of Built Environment University of South Wales, Sydney, Australia bersama mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Petra,Surabaya,Senin (29/01/2018), bersama-sama berkunjung ke pusat semburan Lumpur Sidoarjo.
Tak lupa foto di pusat semburan Lumpur Sidoarjo
“Kami ke sini untuk melihat dari dekat seperti apa fenomena Lumpur Sidoarjo itu,” ujar Titania Gunawan, koordinator rombongan. Lebih lanjut dia katakan bahwa kunjungan mereka itu merupakan salah satu bagian dari acara International Construction Study Trip 2018 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Kristen Petra.
Dipandu oleh Bangkit Aditya Wirawan, S.Sos, MA, Kasubag Fasilitasi Dampak Sosial dan Chandra Kristanto, ST, MT, Kasubid Operasi dan Pemeliharaan Tanggul, Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo, para mahasiswa tampak antusias menyaksikan gunung lumpur yang terhampar luas di hadapan mereka. Maklum selama ini, sebagian besar dari mereka mengetahui adanya fenomena kebumian tersebut hanya dari media massa saja.
Selain ke pusat semburan lumpur, para mahasiswa juga mengunjungi embrio Museum Geopark Lusi. Di sini mereka disuguhi maket area kerja Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo dan foto-foto dokumentasi terkait dengan fenomena semburan lumpur.
Tak ketinggalan, mereka juga memanfaatkan waktu kunjungannya untuk mengamati rumah contoh yang ada di halaman museum. Para mahasiswa jurusan teknik sipil serta lingkungan ini kelihatan sangat tertarik dengan bangunan rumah tersebut, karena konstruksinya menggunakan beton yang berbahan baku lumpur.
Perlu diketahui, Lumpur Sidoarjo (Lusi) pada tahun 2017 masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia Award (APIA) 2017 dalam kategori wisata terunik. Meski sudah dua belas tahun menyembur, keinginan masyarakat untuk mengetahui dari dekat fenomena alam yang tergolong langka di dunia ini tak surut. Setiap harinya, sekitar seratus orang datang ke sini. Pada hari libur bahkan bisa mencapai seribu orang. Mereka datang dari berbagai kalangan, termasuk para pelajar, mahasiswa, ilmuwan dan peneliti. (eds)