Liputan6.com, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, JawaTimur mendorong pengembangan potensi wisata bahari yang ada di kawasan Tlocor, Kedungpandan, Sidoarjo, Jawa Timur. Di tempat itu terdapat pulau endapan lumpur Lapindo yang dikenal dengan Pulau Lumpur Sidoarjo.

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengatakan, pengembangan potensi wisata itu mengacu pada peninggalan program Bupati Sidoarjo sebelumnya Win Hendarso.

"Dulu Pak Win (Win Hendarso) mencanangkan pengembangan potensi di (Siborian) yang kepanjangan dari Kecamatan Sidoarjo, Jabon dan juga Krian," katanya di sela kegiatan "Dialog Sehat Ngopi Samin (ngobrol pintar sanitasi dan air minum) menuju Darjo sehat" di kawasan Tlocor, Sidoarjo, seperti dilansir Antara, Jumat (1/8/2019).

Ia menuturkan, di wisata tersebut, pengunjung bisa memanfaatkan wisata dengan menggunakan perahu menuju ke Pulau Lusi. "Ada dua perahu yang disediakan. Kawasan ini nantinya akan terus dikembangkan lebih baik lagi," kata dia.

Ia menuturkan, pihaknya akan mendukung penuh pengembangan potensi wisata yang ada di wilayah kawasan Tlocor Sidoarjo supaya bisa lebih maju lagi.

"Selain wisata, di Jabon ini juga sebagian dimanfaatkan untuk industri yang nantinya bisa mengangkat perekonomian warga sekitar," kata dia.

Sementara itu, Camat Jabon Aziz Muslim berharap adanya dukungan pemangku kepentingan tingkat atas supaya bisa menjadikan Kecamatan Jabon sebagai salah satu lokasi yang memiliki potensi wisata yang menarik.

"Kerja sama pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan potensi wisata bahari di wilayah Tlocor ini. Apalagi wilayah ini, merupakan muara dari Sungai Porong," ujar dia.

 


Pemkab Sidoarjo Dukung Pengembangan Wilayah Pesisir Timur

 

Tanggul Lumpur Lapindo Jebol, Warga Khawatir Meluber Masuk ke Rumah

Tanggul lumpur Lapindo jebol, warga khawatir meluber masuk ke rumah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendukung pengembangan wilayah pesisir timur, terutama yang ada di Kecamatan Jabon yang belum bisa tergarap dengan baik.

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengatakan, potensi-potensi yang ada di desa-desa Kecamatan Jabon ini bisa terus dikembangkan.

"Terutama wilayah pesisir dan juga wisata lautnya," kata dia di sela pemberangkatan KKN Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, seperti dilansir Antara.

Dirinya juga mengapresiasi, terbitnya buku berjudul "Menguak Potensi Kecamatan Jabon" yang diterbitkan oleh Unusa.

"Semoga dengan adanya buku ini, potensi di seluruh desa kecamatan Jabon dapat tersebar luaskan di masyarakat umum," katanya.

Di Jabon, kata dia, terdapat wisata juara sungai Tlocor, dan juga pulau dari endapan luapan lumpur Sidoarjo yang ini bisa terus dikembangkan untuk penelitian ekosistem.

"Karena Kecamatan Jabon memiliki berbagai potensi untuk jadi destinasi wisata masyarakat umum," ucapnya.

Ia menuturkan, saat ini lahan pertanian dan perikanan yang ada di Kabupaten Sidoarjo sekitar 15 ribu hektae dan dari jumlah tersebut banyak pantai yang direklamasi untuk dijadikan tambak.

"Terutama pada saat dilihat dari udara, banyak pantai yang direklamasi untuk tambak, salah satunya tanaman bakaunya," kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong supaya dilakukan reklamasi dengan menanam bakau, supaya kondisi alam kembali terjaga.

"Tidak hanya itu, pengembangan Bandara Juanda jika ingin dibangun landasan pacunya juga harus melakukan reklamasi, itu yang bisa dilakukan. Selain itu, untuk wisata Sea World juga bisa dibangun di Sidoarjo," ujar dia.

 


Potensi Desa

Sementara itu, Rektor Unusa, Achmad Jazidie, mengungkapkan, buku tersebut berisikan segala hal yang berkaitan dengan potensi desa-desa yang ada di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, mulai dari potensi investasi, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, budaya.

"Kami ingin memberikan bukti bahwa desa-desa yang ada di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo kaya akan segalanya, baik hasil bumi, tradisi dan budaya masyarakat, hingga peluang investasi yang sangat menjanjikan. Bukti tersebut tidak hanya melalui brosur, majalah, tapi juga dalam bentuk buku," kata Jazidie.